KELOMPOK IV
KONTRASEPSI DARURAT
Di susun oleh :
Akhir kata penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan
penyusun akan sangat berterima kasih akan saran dan kritik untuk
menyempurnakan makalah.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................5
1.3.1 Tujuan umum :..........................................................................................................................5
1.3.2 Tujuan khusus :.........................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................7
2.1 Defenisi Kontrasepsi Darurat............................................................................................7
2.2 Indikasi dan Manfaat Kontrasepsi Darurat.....................................................................8
2.3 Macam-macam Kontrasepsi Darurat................................................................................9
2.4 Cara kerja..........................................................................................................................11
2.5 Manfaat..............................................................................................................................11
2.6 Keterbatasan.....................................................................................................................12
2.7 Indikasi..............................................................................................................................12
2.8 Kontraindikasi..................................................................................................................13
2.9 Efek Samping....................................................................................................................13
2.10 Penilaian Sebelum Pelayanan............................................................................................13
2.11 Instruksi Untuk Klien.........................................................................................................13
2.12 Pengamatan Lanjutan........................................................................................................15
2.13 Kontrasepsi reguler (rutin) setelah kontrasepsi darurat.................................................15
2.14 Bagan Metode Kontrasepsi Darurat:................................................................................16
2.15 Pelayanan Metode Kontrasepsi Darurat...........................................................................18
BAB III.....................................................................................................................................................20
PENUTUP................................................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................20
3.2 Saran..............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila
digunakan segera setelah hubungan seksual. Hal ini sering disebut “Kontrasepsi
pasca senggama” atau “morning after pil” atau “morning after treatment”. Istilah
“kontrasepsi sekunder” atau “kontrasepsi darurat” asalnya untuk menepis
anggapan obat tersebut harus segera dipakai atau digunakan setelah hubungan
seksual atau harus menunggu hingga keesokan harinya dan bila tidak, berarti sudah
terlambat sehingga tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Sebutan kontrasepsi darurat menekankan juga bahwa dalam cara KB ini lebih baik
dari pada tidak ada sama sekali. Digunakan atas permintaan klien setelah suatu
episode senggama yang tidak terlindungi dalam 72 jam terakhir. Namun tetap
kurang efektif dibandingkan dengan cara KB yang sudah ada. Kontrasepsi darurat
tidak boleh dipakai sebagai metode KB secara rutin atau terus menerus.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum :
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelayanan Keluarga Berencana.
1.3.2 Tujuan khusus :
a. Untuk mengetahui Apa itu Metode Kontrasespsi Darurat.
1.4 Manfaat Penulisan
Tujuan kami membuat makalah yang bertema “Metode Kontrasepsi Darurat” ini
adalah untuk memberi tahu pembaca mengenai apa itu Metode Kontrasepsi
Darurat sehinga pembaca dan penulis khususnya dapat mengetahui hal tersebut dan
mencegah serta menanggulangi kejadian tersebut, serta pemenuhan tugas mata
kuliah Pelayanan Keluarga Berencana.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Kontrasepsi Darurat
Image result for kontrasepsi darurat
Sebutan kontrasepsi darurat menekankan juga dalam cara, KB ini lebih baik dari
pada tidak ada sama sekali. Namun tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara
KB yang sudah ada. Kontrasepsi darurat tidak boleh dipakai sebagai metode KB
secara rutin atau terus menerus. Untuk pengenalan kontrasepsi darurat, hal-hal
yang perlu dilakukan :
Seharusnya ada akses yang terbuka pada kontrasepsi darurat, dengan pemerintah
atau swasta menjamin tersedianya klinik-klinik dan praktek umum, serta Rumah
Sakit. Akses harus tersedia dimana saja, selama 7 hari dalam seminggu. Siapapun
yang menyelenggarakan pelayanan KB seharusnya menyelenggarakan pelayanan
kontrasepsi darurat juga. Disamping itu juga dibutuhkan penerangan dan
penyuluhan-penyuluhan.
e. AKDR ekspulsi.
h. Terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB yang setiap tiga bulan.
1. Mekanik.
Cara kerja :
Kegagalan : < 0.1 % (hasil 20 penelitian meta analisis pemasangan AKDR Copper)
Kontra indikasinya :
Cara pemberian :
2. Medik
Paling sedikit ada 5 cara pemberian kondar yang telah diteliti secara luas. 5 metoda
terbanyak masing-masing bersifat hormonal dan saat ini di terapkan secara oral.
Sekalipun pemberian pervagina sedang dalam tahap penelitian, namun kepustakaan
yang telah di publikasi masih terbatas pada pemberian oral. Lima metode tersebut
adalah pil KB Kombinasi, pil Progestin, pil Estrogen, mifepristone, dan Danazol.
Cara Kerja:
a. Merubah endometrium
b. Mencegah ovulasi
c. Menggangu tuba
Merek
Cara Dosis Waktu Pemberian
dagang
Mekanik AKDR Cooper T Satu kali Dalam waktu 7 hari
-Cu Multiload pemasangan pasca-sanggama
Nova T
Medik Microgynon 2 x 2 tablet Dalam waktu 3 hari
Pil kombinasi 50 pasca-sanggama, dosis
dosis tinggi Ovral kedua 12 jam kemudian
Neogynon
Dosis rendah Nordiol
Eugynon
2 x 4 tablet Dalam waktu 3 hari
Progestin Microgynon pasca-sanggama, dosis
30 kedua 12 jam kemudian
Mikrodiol
Nordette 2 x 1 tablet Dalam waktu 3 hari
Estrogen pasca-sanggama, dosis
Postinor-2 kedua 12 jam kemudian
2.5 Manfaat
1. Sangat efektif (tingkat kehamilan < 3%).
10. Tidak ada pengaruh buruk dikemudian hari pada organ sistem reproduksi
dan organ tubuh lainnya.
2.6 Keterbatasan
1. Pil kombinasi hanya efektif jika digunakan dalam 72 jam sesudah
hubungan seksual tanpa perlindungan.
3. AKDR hanya efektif jika dipasang dalam 7 hari sesudah hubungan seksual.
2.7 Indikasi
Indikasi kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak
dikehendaki.
2.8 Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil tidak diperbolehkan untuk menggunakan kontrasepsi
darurat.
Untuk kondar hormonal, penilaian lain (termasuk periksa dalam, uji kehamilan)
tidak terlalu penting atau hanya merupakan pemeriksaan rutin apabila 3 hal
tersebut diatas dapat dipastikan secara akurat
3. Tekankan bahwa satu paket kondar tidak dapat melindungi klien terhadap
kemungkinan terjadinya kehamilan apabila setelah paket tersebut, pasien tidak
menggunakan kontrasepsi regular (misalnya : kondom) pada senggama berikutnya.
a. Adanya kram atau nyeri perut bawah dalam 24 jam pascainsersi. Bila
dibutuhkan, beri analgetika (misalnya : asam mefenamat 500 mg atau ketoprofen
100 mg setiap 8 jam).
b. Bila AKDR hanya digunakan sebagai kondar, minta klien untuk melakukan
kunjungan ulang untuk konseling regular (bila tidak ada penyulit atau hambatan
medik lainnya.
c. Bila ingin digunakan sebagai metode kontrasepsi regular, minta klien untuk
melakukan kunjungan ulang untuk mengethui kemantapan klien tentang pilihannya
dan control ulangan.
2.12 Pengamatan Lanjutan
Bila klien kemudian menggunakan kontrasepsi regular setelah menggunakan satu
paket kondar maka perlu dilakukan pengamatan lanjut,kecuali apabila terjadi
terlambat haid lebih dari 7 hari. Pengamatan lanjut bertujuan untuk memastikan
bahwa kondar cukup efektif dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
1. Catat siklus menstruasi klien untuk memastikan bahwa klien tidak hamil.
Bila terjadi keraguan, lakukan pemeriksaan konfirmatif (uji kehamilan, USG)
2. Kondom
3. Diagframa
4. Implant
5. Pantang Berkala
2.14 Bagan Metode Kontrasepsi Darurat:
3. Pilihan kondar
1. Bila suatu pasangan usia subur belum merencanakan punya anak, mereka
seharusnya memakai salah satu cara kontrasepsi. Kontrasepsi tersebut dipakai
sebelum melakukan senggama. Contoh : IUD dipasang pada saat haid, pil KB
diminum pasca keguguran.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila
digunakan segera setelah hubungan seksual. Hal ini sering disebut “Kontrasepsi
pascasanggama” atau “morning after pil” atau “morning after treatment”. Istilah
“kontrasepsi sekunder” atau “kontrasepsi darurat” asalnya untuk menepis
anggapan obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah hubungan seksual
atau harus menunggu hingga keesokan harinya dan bila tidak, berarti sudah
terlambat sehingga tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
3.2 Saran
Dengan adanya metode kb darurat di Indonesia semoga dapat menurunkan
angkat kepadatan penduduk yang terjadi, dan juga dengan adanya program KB
tersebut dapat mengubah atau memperbaiki angka kematian ibu dan anak yang
sering terjadi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA