Sistem Ketenagalistrikan itu ada yang menyebutkan terdiri dari 3 bagian ada juga yang

menyebutkan terdiri dari 4 bagian. Untuk 3 bagian itu terdiri dari pembangkit, transmisi, dan
distribusi, sedangkan untuk 4 bagian itu terdiri dari pembangkit, transmisi, distribusi dan juga
pelanggan/pemakai.
Jadi kita akan mengambil Sistem ketenagalistrikan yang terbagi atas 4, yaitu :
1. Pembangkit
Pembangkit ada banyak di Sulawesi selatan, jadi mengambil 1 sebagai contoh. PLTA
adalah pembangkit listrik tenaga air yang memanfaatkan tenaga air untuk menggerakkan
turbin yang di kopel dengan generator dan menghasilkan energi listrik. Setelah ke
pembangkit maka listrik akan munuju gardu induk di dalamnya ada trafo step-up untuk
disalurkan ke transmisi.
2. Transmisi
Pada bagian transmisi, yang berfungsi untuk mengalirkan energi listrik Gardu induk
(trafo step-up) ke gardu induk lainnya dengan jarak yang sangat jauh. Menurut Dosen Mata
Kuliah Proyek Perancangan Distribusi dan Gardu Distribusi yaitu Ir. H. Hmma, M.T. yang
menyatakan sistem transmisi terdapat 2 saluran udara yakni Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
3. Distribusi
Setelah energi listrik yang disalurkan transmisi ke gardu induk yang jauh, maka
selanjutnya akan menuju ke distribusi, pada distribusi yang fungsinya untuk
mengalirkan/menyalurkan energi listrik dari gardu induk kepada beban. Bebannya ada 2
yakni gardu distribusi dan juga kepada pelanggan/pengguna itu sendiri atau bisa disebut
dengan konsumen.
4. Pelanggan/Pengguna
 Pada Pelanggan/pengguna (Konsumen) yang akan memakai jasa energi listrik (tenaga
listrik). Konsumen juga terbagi atas 2
Konsumen biasa yaitu rumah tinggal, perkantoran yang menggunakan tenaga rendah
(TR). Tenaga listrik untuk Tegangan rendah adalah 380/220 volt.
Konsumen menengah biasanya seperti industry, mall panakukang, dan hotel yang
menggunakan banyak energi listrik (Tegangan Menengah [TM]). Tenaga listirk untuk
tegangan menengah berkisar 1000 volt.