“SIKLUS BELAJAR”
Dosen Pengampuh : Ibu Era Dewi Kartika, S.Si, S.Pd, M.Pd
Kelompok 9
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karuniaNya kami diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas
ini dalam bentuk Makalah.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Makalah
ini memuat tentang Siklus Belajar yang disajikan secara sistematis berdasarkan
literatur dari beberapa sumber.
Terimakasih disampaikan kepada Ibu Era Dewi Kartika, S.Si, S.Pd, M.Pd
selaku dosen pengampuh mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah
membimbing dan memberikan materi demi kelancaran tugas ini.
Namun demikian, kami sebagai penulis dalam hal ini sangat
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami sebagai penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada
para pembaca. Kiranya para pembaca dapat memberikan kritik serta saran yang
membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat memberikan mamfaat kepada kita semua. Amin.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pelajaran, guru kurang membimbing siswa untuk memperoleh pengetahuan
secara mandiri. Oleh karena itu perlu usaha perbaikan agar siswa dapat
bersikap ilmiah dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Sikap ilmiah dan hasil belajar siswa dapat
meningkat apabila guru dapat membangkitkan minat siswa, meningkatkan
rasa ingin tahu siswa dalam belajar dengan menggunakan berbagai macam
model pembelajaran, memberikan umpan balik kepada siswa. Salah satu
alternative untuk pemecahan masalah tersebut adalah dengan menggunakan
model pembelajaran yaitu model pembelajaran Learning Cycle.
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Siklus Belajar
2. Untuk Mengetahui Fase-fase Siklus Belajar
3. Untuk Mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan Siklus Belajar
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Mengupayakan Lingkungan Belajar
Agar Siklus Belajar Berjalan Optimal
5. Untuk Mengetahui Macam-macam Siklus Belajar
6. Untuk Mengetahui Manfaat Siklus Belajar
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dikembangkan dan disempurnakan menjadi 5 dan 6 fase. Pada LC 5 fase,
ditambahkan tahap engagement sebelum exploration dan ditambahkan pula
tahap evaluation pada bagian akhir siklus. Pada model ini, tahap concept
introduction dan concept application masing-masing diistilahkan menjadi
explaination dan elaboration. Karena itu LC 5 fase sering dijuluki LC 5E.
4
melengkapu penjelasannya, serta bias memperkenalkan istilah-istilah baru
yang belum diketahui siswa. Pada kegiatan yang berhubungan dengan
percobaan, guru dapat memperdalam hubungan antar variable atau
kesimpulan yang diperoleh siswa. Sehingga siswa dapat meningkatkan
pemahaman konsep yang baru diperolehnya.
4. Fase Penerapan Konsep (Elaborating)
Kegiatan belajar ini mengarahkan siswa menerapkan konsep-
konsep yang telah dipahami dan keterampilan yang telah dimiliki pada
situasi baru. Kegiatan fase ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
siswa tentang apa yang telah mereka ketahui, sehingga siswa dapat
melakukan akomodasi melalui hubungan antar konsep dan pemahaman
siswa menjadi lebuh mantap.
5. Fase Evaluasi (Evaluation)
Ada 2 hal yang ingin diketahui pada kegiatan belajar ini yaitu
pengalaman belajar yang telah diperoleh siswa dan refleksi untuk
melakukan sisklus lebih lanjut yaitu untuk pembelajaran pada konsep
berikutnya. Model siklus belajar ini merupakan salah satu model
pembelajaran yang mengembangkan potensi pada anak yang didapatnya
pada kehidupan sehari-hari.
5
3. Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi.
4. Memerlikan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun
rencana dan melaksanakan pembelajaran.
6
empiris-induktif dan deduktif hipotetis pelajaran penalaran membutuhkan
lebih kompleks daripada pelajaran deskriptif.
Siklus belajar Deskriptif hanya membutuhkan penggunaan keterampilan
proses dasar (observasi, klasifikasi, komunikasi, pengukuran, kesimpulan, &
prediksi) sedangkan empiris-induktif dan siklus pembelajaran hipotetis-
deduktif melibatkan keterampilan proses dasar dan terpadu (mengidentifikasi
variabel, membangun tabel dan grafik, menggambarkan hubungan antara
variabel, membangun hipotesis, analisis penyelidikan, mendefinisikan variabel
secara operasional, merancang penyelidikan, & bereksperimen). Karena
keterampilan penalaran terpadu memerlukan lebih kompleks, tampak bahwa
pelajaran deskriptif yang sesuai bagi siswa yang mengembangkan kemampuan
dalam keterampilan dasar. Siswa yang telah mendapatkan kemahiran dalam
keterampilan dasar dan mengembangkan kemampuan dalam keterampilan
yang terintegrasi tidak hanya akan mendapat manfaat dari pelajaran deskriptif,
tetapi juga dari pelajaran deduktif-induktif empiris dan hipotetis.
Terdapat tiga macam model siklus belajar yaitu:
1. Siklus belajar deskriptif, pada model ini siswa menemukan dan
mendeskripsikan apa yang telah ia dapatkan.
2. Siklus belajar empirikal-abduktif, pada siswa juga menemukan sesuatu
dengan mengeksplorasi, tetapi telah melangkah lebih jauh, yaitu dengan
menciptakan sebab-sebab yang mungkin ada pada pola tersebut.
3. Siklus belajar hipotetikal-deduktif, siswa mengemukakan pertanyaan-
pertanyan sebab akibat yang dapat menimbulkan beberapa macam
penjelasan.
7
siswa kesinambungan terhadap konsep-konsep yang menjembatani disiplin
IPA dan teknologi.
3. Pendekatan siklus belajar memberikan pengalaman konkrit pada siswa
yang diperlukan untuk mengembangkan penguasaan konsep.
4. Pendekatan siklus belajar memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerjasama dengan teman-temannya.
5. dan menguji serta mendiskusikan gagasan tersebut secara terbuka.
6. Pendekatan siklus belajar memudahkan siswa memahami konsep yang
diajarkan. Mereka memperoleh pengalaman nyata yang diperlukan untuk
mengembangkan konsep tersebut lebih lanjut.
Dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dengan
penerapan pendekatan belajar, siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar
mengajar, yang dapat diwujudkan dalam bentuk aktivitas yang beragam
seperti mendengar, melihat, mencium, meraba, merasakan dan mengolah ide
serta kegiatan lainnya. Semua aktivitas tersebut dapat dikembangkan melalui
penggunaan lembar kerja siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai alat bantu
pengajaran akan dapat mengaktifkan siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat
Tim Instruktur Pemantapan Guru Matematika (Tim Instruktur PKG
Matematika dalam Nugrahawati, 2006: 17).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa siklus belajar
adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pembelajar (student
centered). Adapun 5 fase-fase siklus belajar meliputi : Pendahuluan
(engangement), Eksplorasi (exploration), Penjelasan (explanation), Penerapan
Konsep (elaboration), dan Evaluasi (evalution). Adapun mempelajari siklus
belajar yaitu : Pendekatan siklus belajar memberikan suatu format untuk
perencanaan pembelajaran yang dimulai dengan pengalaman langsung yang
diakhiri dengan penguasaan konsep ilmiah dan diakhiri dengan pengayaan
konsep, Pendekatan siklus belajar memberikan pengalaman konkrit pada
siswa yang diperlukan untuk mengembangkan penguasaan konsep,
Pendekatan siklus belajar memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerjasama dengan teman-temannya, Pendekatan siklus belajar memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan konsep atau gagasan yang
telah mereka miliki.
3.2 Saran
Saran penulis dalam siklus belajar sebagai kerangka untuk mencapai
tujuan para calon guru khususnya dan umumnya bagi para pembaca semoga
dengan adanya makalah ini bisa mendapatkan pengetahuan yang bisa
diterapkan saat mengajar sehingga apa yang dicita-citakan mengenai tujuan
pendidikan bangsa Indonesia yaitu untuk mewujudkan kecerdasan bangsa
dapat tercapai.
9
DAFTAR PUSTAKA
10