Dosen pengampu:
Tine Mulyaningsih, M.Pd
Disusun oleh:
- Yuni
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana yang berjudul ABK dalam Setting
Inklusif. Makalah ini berisikan tentang informasi Pendidikan Inklusif untuk ABK.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Pendidikan
Inklusif untuk ABK. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Inklusi
2.2 Tujuan dan manfaat pendidikan Inklusi
Saat ini diperkirakan sepuluh persen dari populasi anak di dunia adalah anak
berkebutuhan khusus (Dampingi anak, n.d.). Jumlah anak berkebutuhan khusus di
Indonesia pun terus meningkat, meskipun tidak dapat dipastikan. Dinas Pendidikan Luar
Biasa Kementerian Pendidikan Nasional mencatat terdapat 324.000 orang ABK di
Indonesia (Pendidikan anak, 3 Maret 2010). Prevalensinya yang tinggi serta kesadaran
masyarakat yang semakin meningkat mengenai isu ini membuat ABK semakin
mendapatkan perhatian. Direktorat Pendidikan Luar Biasa. Dalam kehidupan sehari-hari
di masyarakat istilah anak luar biasa yang kini disebut sebagai anak berkebutuhan
khusus masih disalah tafsirkan, yaitu anak luar biasa selalu diartikan sebagai anak
berkemampuan unggul atau yang berprestasi yang luar biasa. Padahal pengertian anak
luar biasa juga mengacu pada pengertian yaitu anak yang menglami kelainan atau
ketunaan.
Selain masyarakat yang masih keliru dalam menafsirkan pengertian anak yang luar
biasa, faktor penyebab sehingga anak menjadi anak luar biasa dan karakteristik dari
masing-masing jenis anak yang mengalami keluarbisaan. Dalam dunia pendidikan luar
biasa seorang anak diartikan sebagai anak luar biasa jika anak ersebut membutuhkan
perhatian khusus dan layanan pendidikan yang bersifat khusus oleh guru pendidik atau
pembimbing khusus yang berlatar belakang disiplin ilu pendidikan luar biasa atau
disiplin ilmu lainnya yang relevan dan memiliki sertifikasi kewenangan dalam mengajar,
mendidik, membimbing dan melatih anak luar biasa.4, dalam Mangunsong, 2010).
Selain itu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan baru-baru ini pemerintah
menciptakan terobosan baru melalui sekolah inklusif. Pengertian tentang pendidikan
inklusif sendiri belum banyak disosialisasikan di Indonesia apalagi tentang bentuk
pelaksanaan dan sistem pendidikan tersebut, karena merupakan suatu hal baru. Konsep
sekolah inklusif ini yaitu anak-anak dari kalangan berkelainan atau berkebutuhan khusus
dapat mengikuti kelas biasa, namun disisi lain merekapun harus mengikuti program
khusus sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas mereka.
Oleh karena itu dalam pembahasan kali ini kami akan menjelaskan secara lebih holistik
mengenai pengertian anak ABK, pengertian, tujuan dan manfaat pendidikan inklusi dan
perkembangan serta implementasinya di Indonesia.
Istilah inklusi yang dianggap istilah baru untuk mendiskripsikan penyatuan bagi anak-
anak berkelainan (penyandang hambatan/cacat) ke dalam program-program sekolah (dan juga
diartikan sebagai menyatukan anak-anak berkelainan (penyandang hambatan/cacat) dengan
cara-cara yang realistis dan komprehensif dalam kehidupan pendidikan yang menyeluruh.
“Inclusion is a term which expresses commitment to educate each child, to the maximum
extent appropriate, in the school and classroom he or she would otherwise attend. It involves
bringing the support services to the child (rather than moving the child to the services) and
requires only that the child will benefit from being in the class (rather than having to keep up
with the other student)”.
Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa inklusi merupakan suatu istilah yang
menyatakan komitmen terhadap pendidikan yang sedemikian tepatnya bagi setiap anak, di
mana is akan mengikuti pendidikan baik di sekolah maupun di kelas. Inklusi melibatkan
berbagai dukungan layanan terhadap anak dan hanya memerlukan bahwa anak akan
mendapat manfaat dari kehidupan di kelas (lebih baik mengalami untuk mengikuti siswa
yang lain).
“Inklusi itu masa depan, milik ras manusia, hak asasi manusia, pengupayaan agar
bisa hidup berdampingan satu sama lain, bukanlah sesuatu hal yang harus dilakukan kepada
seseorang atau untuk seseorang, dilakukan bersama bagi satu sama lain, bukanlah sesuatu
yang kita lakukan sedikit saja”. (Marsha Forest, 2005: 19).
3.1 KESIMPULAN
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami gangguan yang signifikan baik
aspek psikis, sosial, emosional, dan indrawi yang menghambat proses pertumbuhan dan
perkembangan anak tersebut, sehingga membutuhkan layanan pendidikan khusus untuk
mengembangkan potensi kemanusiaaan mereka. Pendidikan Inklusif muncul sebagai suatu
layanan pendidika program pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dimana
penyelenggaraannya dengan cara memadukan anak-anak yang berkelainan atau berkebutuhan
khusus bersama anak normal lainnya, menggunakan kurikulum yang berlaku di lembaga yang
bersangkutan.
Tujuan pendidikan inklusif yaitu agar semua anak mendapatkan hak pendidikan dan
kedudukan yang sama tak terkecuali bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Sekolah reguler
yang berorientasi inklusi ini merupakan alat untuk memerangi sikap diskriminasi,
menciptakan masyarakat yang ramah, mencapai pendidikan bagi semua, sehingga akan
memberikan pendidikan yang efektif kepada mayoritas anak dan meningkatkan efisiensi
karena akan menurunkan biaya bagi seluruh sistem pendidikan.
DAFTAR PUSAKA
https://cynthiadevinapynki.wordpress.com/2016/06/01/makalah-pendidikan-inklusi/