Anda di halaman 1dari 15

A

B
S
T
R
A
C
T
H
u
b
u
n
g
Prodi/Kelas: PWK/A
a
n
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
"Warga Negara Unggul", ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ambon, 15 Oktober 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................................4
2.1 Definisi Warga Negara Unggul dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam..............................4
2.2 Aspek-aspek Pembentuk Warga Negara yang Unggul dalam Pemanfaatan Sumber Daya
Alam.............................................................................................................................................5
2.3 Pemanfaatan Sumber Daya Alam oleh Warga Negara Unggul..............................................5
2.4 Hubungan Warga Negara dan Sumber Daya Alam dengan Teknologi..................................7
2.5 Cara warga negara agar dapat melestarikan sumber daya alam (SDA) secara meksimal.....8
2.6 Undang-undang yang mengatur mengenai Konservasi ( Perlindungan) Sumber Daya Alam
....................................................................................................................................................11
BAB 3 PENUTUP............................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................14

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak. Yang tampak adalah unsur-unsur Negara
yang berupa rakyat, wilayah, dan pemerintah. Salah satu unsur Negara adalah rakyat. Rakyat
yang tinggal di wilayah Negara menjadi penduduk suatu Negara. Warga negara memiliki
hubungan dengan negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan hubungan
berupa peranan, hak, dan kewajiban yang bersifat timbal balik. Warga negara diartikan dengan
orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara atau warga dari
suatu negara yakni peserta dari suatu persekutuan yang di dirikan dengan kekuatan bersama.
Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban masing- masing yang harus dilakukannya.
Segala sesuatu tentang hak dan kewajiban tersebut sudah diatur oleh negara. Dan demi
terwujudnya kesejahteraan setiap warga negara kita harus dapat menyeimbangkan antara hak
dan kewajiban.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan warga negara yang unggul ?
2. Apa saja aspek-aspek pembentuk warga negara yang unggul dalam Pemanfaatan SDA?
3. Bagaimana cara agar sumber daya alam yang di manfaatkan dapat dilestarikan ke
generasi selanjutnya ?
4. Apa undang-undang yang mengatur tentang pemanfaatan sumber daya alam?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan dan memahami definisi warga negara yang unggul.
2. Memahami cara pelestarian sumber daya alam agar dapat di nikmati oleh generasi
selanjutnya.
3. Mengetahui undang-undang yang mengatur tentang pemanfaatan sumber daya alam.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Warga Negara Unggul dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Apa itu warga negara yang unggul dalam pemanfaatan sumber daya alam? Sebelum
menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita mengetahui apa itu warga negara yang unggul
secara umum terlebih dahulu. Warga negara yang unggul adalah orang yang tercatat
keanggotaannya dari suatu negara, baik yang tinggal di wilayah negara tersebut atau berada di
luar negara dalam jangka waktu tertentu yang berwawasan luas, efektif dan bertanggungjawab
dalam proses politik dan dalam masyarakat sipil seperti keterampilan berinteraksi, memantau,
dan mempengaruhi.
Warga negara yang unggul dan baik adalah warga negara yang unggul di segala bidang
ilmu dan menaati peraturan yang telah di tetapkan oleh negara. Adapun ciri-ciri warga negara
yang unggul dan baik adalah sebagai berikut:
1. Memiliki pemahaman yang baik tentang sejarah serta tujuan negaranya.
2. Berpatisipasi/ikut serta secara aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
3. Berkarya dari yang terkecil menuju karya yang lebih luas dalam skala nasional maupun
internasional.
4. Menjunjung tinggi kerukunan antar warga negara,memperkokoh rasa persatuan,gotong
royong,dan semangat bekerja sama serta bersinergi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Cinta tanah air dan bangsa serta tidak membeda-bedakan SARA di lingkungan pergaulan
sehari-hari.
6. Belajar terus dalam mengembangkan potensinya sesuai bakat dan minatnya sehingga
nantinya dapat berkarya serta ahli dalam bidangnya.
7. Mendukung segala kebijakan pemerintah serta melihat dari sisi positif dalam menyikapi
setiap kebijakan yang telah diputuskan pemerintah.
8. Menyampaikan aspirasi, kritik, saran maupun sejenisnya melalui tempat yang
semestinya serta tidak melanggar norma serta hukum yang berlaku.
9. Ikut serta dalam pemilu.
10. Memiliki kesadaran untuk membayar pajak dalam rangka berpartisipasi dalam
pembangunan bangsa.
Nah, setelah mengetahui apa itu warga negara yang unggul secara umum, dapat
disimpulkan bahwa warga negara yang unggul dalam pemanfaatan sumber daya alam ialah
Warga negara yang dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan baik dan tidak
mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan sesuai dengan aturan-aturan yang diatur
oleh pemerintah.

4
2.2 Aspek-aspek Pembentuk Warga Negara yang Unggul dalam Pemanfaatan
Sumber Daya Alam
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan warga negara yang unggul dalam
pemanfaatan sumber daya alam. Maka kita juga harus mengetahui apa saja aspek-aspek
pendukung agar kita dapat menjadi warga negara yang unggul dalam pemanfaatan sumber
daya alam. Aspek-aspek tersebut diantara lain:

 Aspek Pengetahuan. Aspek ini meliputi Pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan dasar-
dasar dari proses Pemanfaatan Sumber Daya Alam seperti dijadikan sebagai bahan
makanan, bahan baku, penghasil energi dan sebagainya.
 Aspek Keterampilan. Aspek keterampilan yang perlu dimiliki oleh warganegara antara
lain keterampilan intelektual, keterampilan sosial, keterampilan partisipatif
(Winataputra, 2002). Keterampilan intelektual yang penting bagi terbentuknya warga
negara yang berwawasan luas, efektif dan bertanggungjawab, antara lain ketrampilan
berfikir kritis yang meliputi keterampilan mengidentifikasi dan mendeskripsikan;
menjelaskan dan menganalisis, mengevaluasi, menentukan dan mempertahankan sikap
atau pendapat berkenaan dengan persoalan-persoalan publik.
 Aspek Disposisi. Aspek disposisi kewarganegaraan menunjuk pada ciri-ciri watak pribadi
dan watak kemasyarakatan yang diperlukan bagi pemeliharaan dan perbaikan
demokrasi konstitusional. Komponen ini meliputi ciri-ciri watak pribadi seperti
tangggungjawab moral, disiplin diri, dan rasa hormat terhadap nilai dan martabat
kemanusiaan. Ciri-ciri watak kemasyarakatan antara lain seperti semangat
kemasyarakatan, sopan santun, rasa hormat terhadap peraturan hukum, berfikir kritis,
hasrat untuk mendengarkan, bernegosiasi, dan berkompromi sangat diperlukan bagi
keberhasilan demokrasi (Winataputra, 2002)

2.3 Pemanfaatan Sumber Daya Alam oleh Warga Negara Unggul


Sumber daya alam (SDA) merupakan segala sesuatu yang berasal dari alam.
Dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme saja,
namun juga komponen abiotik seperti minyak bumi, gas alam, air, tanah, dan berbagai jenis
logam yang dimanfaatkan.
Kemudian, bagaimana cara masyarakat memanfaatkan sumber daya alam dengan tepat guna?
Dalam buku seminar Peran Serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Sumber Dala Alam
Secara Efektif dan Efisien (2016) karya Surtani, peran masyarakat memanfaatkan sumber daya
alam, yaitu:

5
1. Melakukan eksploitasi sumber daya alam secara tepat dan bijaksana, khususnya
terdahap SDA yang tidak dapat diperbarui. Misalnya, dalam memnafaatkan
2. minyak bumi, batu bara, dan gas alam secara bijaksana. Mulai mencari sumber-sumber
daya lain yang bisa menggantikannya.
3. Mengadakan penghijaun dan reboisasi untuk menjaga kelestarian aneka jenis flora,
serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.
4. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar pencemaran lingkungan
bisa ditekan, tidak melampaui ambang batasnya.
5. Melakukan pertanian secara tumpang sari atau multu kultur untuk menjaga kesuburan
tanahnya.
6. Memanfaatkan tanah miring sebagai tanah pertanian dengan dibuat sengkeden untuk
mencegah derasnya erosi serta hanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus.
7. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan
keanekaan jenis makhluk hidup.

Prinsip ekoefisiensi
Dilansir dari buku Kamus Populer Kesehatan Lingkungan (2002) karya Hadi Siswanto,
mengelola sumber daya alam dengan prinsip ekosefisiensi dapat dilakukan dengan cara:
Mengelola sumber daya air
Cara pemanfaatan air yang baik, antara klain mempergunakan air seefisien mungkin dan
melindungi perairan agar terjaga kebersihannya. melindungi perairan dapat dilakukan
dengan sanitasi sungai dan air sumur.
Mengelola sumber daya hutan
Pemanfaatan hutan secara efisien dapat dilakukan dengan cara tebang pilih pohon,
reboisasi setelah penebangan, dan konservasi wilayah hutan.
Mengelola sumber daya perikanan
Mengelola sumber daya perikanan secara efisien bisa dilakukan dengan membatasi
jumlah hasil tangkapan, membudidayakan ikan laut, dan melarang penggunaan pukat
harimau dalam menangkap ikan. Sehingga ikan-ikan yang kecil bisa terus tumbuh dan
berkembang biak.
Mengelola sumber daya tambang
Salah satu cara efisien dalam memanfaatkan sumber daya tambang adalah dengan
beralih menggunakan bahan pengganti. Contohnya, menggunakan listrik, panas matahari,
atau gas sebagai sumber energi.

6
2.4 Hubungan Warga Negara dan Sumber Daya Alam dengan Teknologi.
Setelah berbicara tentang warga negara dan pemanfaatan sumber daya alam rasanya
tidaklah lengkap jika kita belum membahas salah satu penunjang yang dapat membantu warga
negara memanfaatkan SDA tersebut secara maksimal yaitu Teknologi.
Kehadiran teknologi memberikan kemajuan dalam pemanfaatan sumber daya alam.
Kemajuan teknologi berimbas pada pemanfaatan sumber daya alam yang dari segi kualitas
menjadi lebih banyak dan dari segi biaya dan waktu menjadi lebih efisien. Teknologi
diperuntukkan mulai dari awal mencari keberadaan SDA, Pengambilan/eksploitasi SDA,
Pengolahan SDA, hingga pada tahap Pemanfaatan SDA. Teknologi juga membuat SDA yang
sebelumnya tidak dapat dimanfaatkan menjadi dapat dimanfaatkan karena kemajuan teknologi
yang ada contohnya adalah pemanfaatan shale gas.
Keberadaan teknologi sangat dimanfaatkan pada kegiatan eksplorasi SDA, contohnya
adalah penggunaan metode seismik dan logging yang memberikan hasil lebih akurat
dibandingkan metode-metode sebelumnya pada kegiatan eksplorasi, sehingga dapat dikatakan
kemajuan teknologi berkaitan dengan hasil yang lebih representatif dan lebih akurat mengenai
keberadaan dan jumlah SDA pada kegiatan eksplorasi.
Pada bagian eksploitasi sebelum berkembangnya teknologi, alat-alat yang digunakan
masih sangat sederhana lebih banyak mengandalkan tenaga manusia, hal ini berdampak pada
hasil produksi yang masih relatif sedikit dan dalam skala ekploitasi yang kecil. Saat tenaga
manusia yang masih diandalkan membuat kecelakaan kerja menjadi lebih banyak. Semenjak
mulai digunakan alat-alat yang lebih canggih seperti pengunaan alat-alat berat dan software
yang mendukung kegiatan tersebut, maka skala produksi menjadi jauh lebih besar dan efisiensi
pekerjaan juga meningkat. Berkuranganya tenaga manusia secara langsung membuat
kecelakaan kerja menjadi menurun.
Setelah proses ekploitasi, SDA dibagi menjadi dua yaitu SDA yang dapat langsung
dimanfaatkan dan SDA yang tidak dapat langsung dimanfaatkan. SDA yang tidak dapat langsung
dimanfaatkan melewati tahap pengolahan. Pada tahap pengolahan ini pemanfaatan teknologi
tinggi sangat menentukan akan hasil olahan dari SDA, semakin baik teknologi yang digunakan
maka hasilnya makin memberikan nilai tambah bagi SDA tersebut, contohnya bagi mineral
dilakukan pengolahan bahan galian dan pemurnian untuk menaikkan kadarnya sesuai dengan
permintaan pasar setelah itu dilakukan pemurnian pada smelter yang bukan hanya menaikkan
kadarnya tapi juga dapat mengubah bentuk fisiknya sehingga nilai dari mineral tersebut dapat
bertambah. Secara garis besar teknologi dapat menaikkan nilai jual dari SDA dalam tahapan
pengolahannya.
Pada pemanfaatan SDA, teknologi yang digunakan berkaitan nantinya pada apakah SDA
tersebut dapat digunakan oleh masyarakat pada kehidupan sehari-hari atau tidak, teknologi
juga dapat menjawab pada SDA yang tadinya tidak dapat dimanfaatkan menjadi dapat
dimanfaatkan dengan teknologi terbaru, contohnya adalah batubara berkualitas rendah yang

7
tadinya tidak dapat digunakan untuk PLTU tetapi sekarang dapat digunakan bagi PLTU di
Thailand karena mereka mempunyai teknologi untuk memanfaatkan batubara kualitas rendah
bagi PLTU. Contoh lainnya adalah pemanfaatan shale gas yang dapat dilakukan karena
ditemukannya teknologi fracking pada batuan shale.
Sehingga hubungan antara SDA dengan teknologi adalah dengan adanya teknologi yang
lebih berkembang pemanfaatan SDA menjadi lebih efektif dan efisien. Pencarian SDA menjadi
lebih akurat, pengambilan SDA menjadi lebih efektif dan efisien (baik dari segi biaya dan
waktu), produksi SDA yang dihasilkan juga menjadi lebih banyak, peningkatan nilai dari SDA itu
sendiri juga dapat menigkat dengan teknologi pengolahan dan pemurnian yang lebih canggih.
Teknologi juga telah dapat melakukan pemanfaatan pada SDA yang sebelumnya belum pernah
dimanfaatkan, teknologi dapat menjawabnya. Teknologi juga dapat meminimalisasi dampak
lingkungan dari pemanfaatannya SDA (ex: pengolahan limbah hasil tambang).

2.5 Cara warga negara agar dapat melestarikan sumber daya alam (SDA)
secara meksimal.
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, bahwa warga negara yang unggul dalam
pemanfaatan sumber daya alam ialah Warga negara yang dapat memanfaatkan sumber daya
alam dengan baik dan tidak mengekploitasi SDA secara berlebihan. Maka, berikut beberapa
cara melestarikan sumber daya alam yang bisa dilakukan setiap orang diantaranya sebagai
berikut:
1. Memanfaatkan Sumber Daya Alternatif yang Tak Pernah Habis
Alam menyediakan berbagai jenis sumber daya untuk dimanfaatkan oleh manusia.
Salah satunya adalah jenis sumber daya alam yang tak pernah habis, seperti angin, cahaya
matahari, panas bumi, pasang surut air laut dan sebagainya. Seperti namanya, sumber
daya alam ini adalah sumber daya alam yang selalu tersedia melimpah di alam.
Memanfaatkan jenis sumber daya alam yang tak pernah habis sebagai alternatif
pengganti sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah salah satu cara yang
bisa dilakukan untuk melestarikan sumber daya alam.
Sumber daya alam seperti cahaya matahari, angin dan pasang surut air laut misalnya
bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi energi alternatif pengganti batu bara atau minyak
bumi. Cara ini sudah banyak digunakan oleh negara-negara maju terutama untuk
menghemat sumber daya alam yang berasal dari barang tambang.
2. Pengolahan Limbah Air
Selama ini air yang habis digunakan untuk produksi di pabrik selalu berakhir hanya
sebagai limbah yang mencemari lingkungan. Hal ini selain berdampak buruk bagi air di

8
lingkungan sekitar yang jadi ikut tercemar, ketersediaan air bersih juga akan ikut terancam
karena kegiatan ini.
Karena itu, sebagai salah satu upaya pelestarian sumber daya alam terutama air
adalah dengan melakukan pengolahan air limbah pabrik sebelum dibuang. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi zat kimia yang terkandung di dalam air limbah sebelum
dibuang. Dengan begitu dampak polusi yang ditimbulkan tidak akan begitu besar.
3. Penertiban Pembuangan Sampah
Sumber daya alam yang ada di bumi semakin kritis keberadaannya terutama karena
tindakan tak bertanggung jawab dari manusia sendiri. Sebut saja pada sumber daya air.
Karena itu, untuk melestarikan sumber daya air, salah satu caranya adalah dengan
menertibkan kebiasaan membuang sampah pada masyarakat. Masyarakat harus
mengubah kebiasaan membuang sampah di sungai atau saluran air guna menjaga
kelestarian air.
4. Melakukan Recycling
Sumber daya alam di bumi cepat habis disebabkan karena manusia memanfaatkannya
secara berlebihan. Dengan melakukan recycling atau daur ulang pada barang atau produk
yang bisa didaur ulang tentu membuat pengambilan sumber daya alam bisa diperlambat.
Dengan begitu bisa menjaga kelestarian sumber daya alam dalam jangka waktu yang lebih
lama.
5. Rehabilitasi atau Reklamasi Lahan Kritis
Cara melestarikan sumber daya alam selanjutnya yang bisa dilakukan oleh manusia
adalah dengan melakukan rehabilitasi atau rehabilitasi lahan kritis. Dua cara ini dilakukan
untuk menjaga kelestarian sumber daya tanah yang semakin kritis.
Proses reklamasi biasanya dilakukan pada lahan bekas pertambangan yang sudah
rusak. Sedangkan rehabilitasi adalah upaya pelestarian lahan kritis dimana di dalamnya
termasuk reboisasi, membuat sengkedan serta mengendalikan pembukaan lahan
berpindah. Dengan cara ini kelestarian tanah akan tetap terjaga.

6. Melakukan Konservasi Ex Situ


Pelestarian sumber daya alam termasuk di dalamnya adalah pelestarian flora dan
fauna yang ada di alam menjadi contoh cara pelestarian sumber daya alam yang saat ini
banyak dilakukan.
Konservasi ini dilakukan dengan cara mengambil spesies flora atau fauna yang
terancam punah dari habitat aslinya yang terancam kerusakan alam untuk kemudian
ditempatkan di habitat lain yang lebih aman.
9
7. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Daerah Aliran Sungai merupakan daerah di sekitar sungai yang banyak dimanfaatkan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pemanfaatannya biasanya untuk lahan
pertanian. Daerah aliran sungai ini merupakan kawasan yang juga sering mengalami
kerusakan karena banyak hal.
Upaya pelestarian sumber daya alam di kawasan atau daerah aliran sungai biasanya
dilakukan dengan cara peningkatan lahan kering dan lahan basah. Perlindungan terhadap
daerah yang termasuk non budidaya serta pengembangan jenis irigasi.
8. Pelaksanaan Program Sungai Bersih
Sungai bukan hanya aliran air dari hulu ke hilir. Sungai menjadi tempat hidup bagi
berbagai spesies tumbuhan dan hewan serta menjadi penyedia air bersih untuk kebutuhan
hidup manusia.
Sangat disayangkan, jika sungai tercemar oleh limbah, baik itu dari industri maupun
limbah rumah tangga. Karena itu, pelestarian sungai juga tak bisa dilepaskan dari kegiatan
membersihkan polusi yang mencemari air.
9. Melakukan Pengawetan
Penyebab terbesar kelangkaan ketersediaan sumber daya alam seperti kayu salah
satunya adalah karena penggunaan dan eksploitasi berlebihan. Hal ini kemudian
menyebabkan jumlah pohon semakin berkurang karena terus ditebangi untuk diambil
kayunya untuk membuat berbagai produk furniture atau produk lainnya dari kayu.
Cara melestarikan sumber daya alam selanjutnya adalah dengan melakukan
Pengawetan. Sebelum kayu diolah untuk dijadikan berbagai produk, proses pengawetan
dilakukan terlebih dahulu sehingga kayu bisa lebih tahan lama dan penggunaannya bisa
dihemat.
10. Pengelolaan Daerah Pesisir
Terakhir adalah pengelolaan daerah pesisir yang bertujuan untuk mengelola dan
menjaga kelestarian laut dan daerah pesisir. Cara ini dilakukan dengan merujuk pada
berbagai kebijakan. Seperti misalnya kebijakan penggunaan sumber daya alam yang dapat
diperbarui, harus dilakukan dengan hati-hati. Tujuannya untuk memperhatikan
kepentingan generasi selanjutnya.

2.6 Undang-undang yang mengatur mengenai Konservasi ( Perlindungan)


Sumber Daya Alam.

10
Terlepas dari seberapa kayanya negara kita ini, kita sebagai warga negara juga wajib
menaati peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Salah satunya ialah,
Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
UNDANG-UNDANG TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN
EKOSISTEMNYA
Pembangunan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya pada hakikatnya adalah
bagian integral dari pembangunan nasional yang berkelanjutan sebagai pengamalan Pancasila.
Unsur-unsur sumber daya alam hayati dan ekosistemnya pada dasarnya saling tergantung
antara satu dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi sehingga kerusakan dan kepunahan
salah satu unsur akan berakibat terganggunya ekosistem.Untuk menjaga agar pemanfaatan
sumber daya alam hayati dapat berlangsung dengan cara sebaik-baiknya, maka diperlukan
langkah-langkah konservasi schingga sumber daya alam hayati dan ekosistemnya selalu
terpelihara dan mampu mewujudkan keseimbangan serta melekat dengan pembangunan itu
sendiri. Peraturan perundang-undangan yang ada dan masih berlaku merupakan produk hukum
warisan pemerintah kolonial yang bersifat parsial, sehingga perlu dicabut karena sudah tidak
sesuai dengan perkembangan hukum dan kepentingan nasional. Peraturan perundang-
undangan produk hukum nasional yang ada belum menampung dan mengatur secara
menyeluruh mengenai konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Sehubungan
dengan hal-hal tersebut, dipandang perlu menetapkan ketentuan mengenai konservasi sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya dalam suatu Undang-undang;
Dasar hukum undang-undang ini adalah : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), dan Pasal 33
Undang-Undang Dasar 1945; Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Kehutanan; Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup; Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1988; dan Undang-undang
Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan.
Dalam Undang-Undang ini diatur tentang : Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan;
Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan dan Satwa Beserta Ekosistemnya; Kawasan
Suaka Alam; Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa; Pemanfaatan Secara Lestari Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya; Kawasan Pelestarian Alam; Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan
Satwa Liar; Peranserta Rakyat; Penyerahan Urusan dan Tugas Pembantuan; Penyidikan; dan
Ketentuan Pidana.

CATATAN :

 Undang-Undang mulai berlaku pada tanggal diundangkan 10 Agustus 1990.


11
 Hutan suaka alam dan taman wisata yang telah ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sebelum berlakunya Undang-undang ini
dianggap telah ditetapkan sebagai kawasan suaka alam dan taman wisata alam
berdasarkan Undang-undang ini.
 Semua peraturan pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan di bidang konservasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang telah ada sepanjang tidak
bertentangan dengan Undang-undang ini, tetap berlaku sampai dengan dikeluarkannya
peraturan pelaksanaan yang baru berdasarkan Undang-undang ini.
 Undang-undang ini dapat disebut Undang-undang Konservasi Hayati.

12
BAB 3
Penutup

3.1 Kesimpulan
Dari Penjelasan yang telah kita bahas di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa:
1. Warga negara yang unggul dalam pemanfaatan sumber daya alam ialah Warga negara
yang dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan baik dan tidak mengeksploitasi
sumber daya alam secara berlebihan sesuai dengan aturan-aturan yang diatur oleh
pemerintah.
2. Ada beberapa aspek pembentuk warga negara yang unggul, yaitu: Aspek Pengetahuan,
Aspek Keterampilan, dan Aspek Disposisi.
3. Terdapat berbagai cara dalam melestarikan sumber daya alam, sehingga kita sebagai
calon warga negara yang unggul harus sadar akan lingkungan kita sendiri.
4. Terdapat undang-undang yang mengatur tentang pemanfaatan sumber daya alam, salah
satunya yaitu Undang-undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

13
DAFTAR PUSTAKA

 https://brainly.co.id/tugas/7078333
 https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2021/01/15/150220369/
bagaimana-masyarakat-memanfaatkan-sumber-daya-alam
 https://www.scribd.com/document/360529713/Hubungan-Antara-Sumber-Daya-Alam-
Dan-Teknologi
 https://www.geologinesia.com/2020/04/cara-melestarikan-sumber-daya-alam.html?m=1
 https://www.dpr.go.id/jdih/index/id/602

14

Anda mungkin juga menyukai