ID Pengaruh Pelayanan Kesehatan Terhadap Gizi Buruk Anak Usia 6 - 24 Bulan
ID Pengaruh Pelayanan Kesehatan Terhadap Gizi Buruk Anak Usia 6 - 24 Bulan
Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
158
Kusumawati & Rahardjo, Pengaruh Pelayanan Kesehatan terhadap Gizi Buruk Anak
Tabel 1. Tabulasi Silang Kejadian Gizi Buruk Berdasarkan Berbagai Faktor Risiko
Kasus Kontrol
Variabel Kategori
n % n %
ya beli rendah yang dipengaruhi oleh penghasilan, pen- mempelajari berbagai faktor risiko masalah kesehatan
didikan, pemeliharaan kesehatan, dan lingkungan. Selain yang jarang ditemukan. Instrumen penelitian adalah kue-
itu, kondisi rumah tangga, jumlah anggota keluarga, ser- sioner dengan jawaban tertutup dan terbuka tentang ber-
ta sanitasi di dalam dan di luar rumah juga berpengaruh. bagai faktor risiko yang meliputi pendidikan ibu, peker-
Sementara faktor sosial ekonomi, budaya, dan politik jaan ibu, tingkat pendapatan, pengetahuan gizi, dan ke-
merupakan faktor mendasar yang menjadi akar permasa- sehatan ibu. Juga dikumpulkan variabel jumlah anggota
lahan. Secara perlahan, kekurangan gizi akan berdam- keluarga, pola asuh makanan, kesehatan, penyakit infek-
pak pada peningkatan angka kematian ibu, bayi dan ba- si, akses pelayanan kesehatan, sanitasi lingkungan, keter-
lita, serta umur harapan hidup yang rendah. Dampak ke- paparan informasi, serta gizi buruk. Populasi dalam pe-
kurangan gizi juga terlihat pada partisipasi sekolah, pen- nelitian adalah semua balita yang mempunyai status gizi
didikan, serta pertumbuhan ekonomi yang lambat.5 buruk di Puskesmas I Kembaran. Sampel kasus adalah 43
Di Kabupaten Banyumas, prevalensi gizi buruk dan balita gizi buruk periode bulan Juli – Oktober tahun 2010
gizi kurang pada balita dilaporkan sekitar 0,14% dan dengan perbandingan kontrol 1 : 1. Metode analisis yang
1,95%.6 Puskesmas I Kembaran mempunyai jumlah ba- digunakan meliputi analisis univariat, bivariat, dan mul-
lita gizi kurang 6% dan gizi buruk 0,29% di atas preva- tivariat regresi logistik ganda.
lensi kabupaten. Frekuensi balita dengan status gizi ku-
rang dan gizi buruk yang tinggi tersebut mendorong mi- Hasil
nat untuk mengetahui faktor risiko gizi buruk pada anak Variabel yang terdistribusi berbeda pada kelompok
usia 6 – 24 bulan di Puskesmas I Kembaran. Tujuan pe- kasus dan kontrol meliputi ibu bekerja (30,2% dan
nelitian ini adalah untuk mengkaji faktor risiko kejadian 9,3%); penghasilan < upah minimum karyawan (UMK)
gizi buruk pada anak usia 6 – 24 bulan di Puskesmas I (67,4% dan 32,6%); pengetahuan gizi dan kesehatan
Kembaran Kabupaten Banyumas dalam upaya mence- kurang (58,1% dan 32,6%); pola asuh makan yang
gah dan mengendalikan penderita gizi buruk dan gizi kurang ( 60,5% dan 32,6%); pola asuh kesehatan kurang
kurang. (51,2% dan 32,6%); penyakit infeksi (65,1% dan
37,2%); akses pelayanan kesehatan kurang (79,1% dan
Metode 39,5%); sanitasi lingkungan kurang (48,8% dan 32,6%);
Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kon- dan paparan informasi kurang (90,7% dan 74,4%)
trol yang merupakan desain studi observasional untuk (Lihat Tabel 1).
159
Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6, No. 4, Februari 2012
160
Kusumawati & Rahardjo, Pengaruh Pelayanan Kesehatan terhadap Gizi Buruk Anak
161
Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6, No. 4, Februari 2012
gizi balita. Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2010; 5 (2): 17. Darmadji S. Perkembangan anak balita: program bina keluarga dan ba-
76-83. lita buku IV. Jakarta: Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita;
14. Soekirman. Ilmu gizi dan aplikasinya. Jakarta: Kementerian Pendidikan 1993.
Nasional; 2001. 18. Engle P. Care and child nutrition. Procedings of the International
15. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Ketahanan pangan dan gizi di Nutrition Conference (ICN). New York: United Nations Children’s
era otonomi daerah dan globalisasi. Prosiding Widyakarya Nasional Fund; 1992.
Pangan Dan Gizi VIII. Jakarta; 2004. 19. Rahardjo S, Kusumawati E. Perbedaan pola asuh makanan, pola asuh
16. Aminuddin, Zulkifli A, Djafar N. Peningkatan peran posyandu partisi- kesehatan, dan pengetahuan gizi pada balita dengan status gizi gemuk,
patif melalui pendampingan dan pelatihan upaya pemantauan pertum- normal, dan kurus (studi di Puskesmas II Sumbang Kabupaten
buhan dan masalah gizi balita di Bone, Sulawesi Selatan. Kesmas, Jurnal Banyumas). Purwokerto: Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan
Kesehatan Masyarakat Nasional. 2011; 5 (5): 201-5. Universitas Jenderal Soedirman; 2009.
162