Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurhayat Fadillah

Nim : D1A019450

Kelas : E1

Tugas Hukum Acara Peradilan agama

1.jelaskan pengertian dari peradilan agama

Jawaban :

Pasal 25 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2009 tentang kekuasaan

kehakiman dan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang diubah pertama dengan UndangUndang
Nomor 3 tahun 2006 dan diubah ke dua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang
peradilan agama. Pada pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa peradilan agama adalah peradilan bagi
orang-orang yang beragama islam.

2. Undang-Undang mana yang mengatur mengenai kewenangan dari pengadilan agama, dan

apa saja yang menjadi kewenangan pengadilan agama?

Jawaban :

Kewenangan pengadilan agama dimuat dalam pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun

1989 tentang pengadilan agama. Pengadilan agama berwenang memeriksa perkara-perkara

warga negara Indonesia yang beragama islam dalam bidang perkawinan, warisan, hibah dan

sedekah.

3. Kewenangan dalam memutuskan perkara pengadilan agama disebut kompetensi absolut.

Apa maksud dari kompetensi absolut tersebut?

Jawaban :

Kompetensi absolut artinya hanya pengadilan agama yang boleh memeriksa. Memutuskan, dan

menyelesaikan suatu perkara orang-orang yang beragama islam pada tingkat pertama.
4. Sebutkan apa saja yang harus dimuat di dalam menulis surat gugatan atau permohonan

Jawaban :

Dalam membuat surat gugatan atau permohonan surat yang dibuat oleh penggugat oleh memuat yaitu :

1. Identitas para pihak mulai dari nama lengkap, alamat yang jelas.
2. Adanya Positam yaitu fakta - fakta yang terkait dengan perkara
3. Petitah yaitu isi dari tuntutan tersebut

5. Jelaskan yang dimaksud dengan surat gugatan

Jawaban :

Surat Gugatan merupakan surat yang diajukan oleh penggugat kepada ketua pengadilan yang
berwenang yang memuat tuntutan hak yang mengandung unsur sengketa dan merupakan dasar
landasan pemeriksaan perkara dan suatu pembuktian atas suatu hak.

6. Apa saja sumber hukum di dalam peradilan agama?

Jawaban :

1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 jo undang-undang nomor 3 tahun 2006 tentang peradilan
agama.
2. Hukum acara yang berlaku di peradilan umum berlaku juga di peradilan agama yaitu HIR, RIB,
RBG, RSW dan BW.
3. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman.
4. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang peradilan umum.

Anda mungkin juga menyukai