https://libera.id/blogs/wanprestasi/
Ketika para pihak telah sepakat dan membuat suatu perjanjian serta menandatanganinya, berarti para
pihak tersebut telah terikat dan harus memenuhi kewajiban yang telah disepakati untuk memperoleh
hak berdasarkan perjanjian tersebut. Namun, meski perjanjian sudah disepakati dan mengikat para
pihak, adakalanya perjanjian tidak selalu berjalan mulus karena salah satu pihak tidak melaksanakan
kewajibannya sebagaimana yang telah disepakati. Tidak terpenuhinya kewajiban atau pelanggaran
terhadap perjanjian dikenal dengan istilah wanprestasi. Apa saja yang dapat dikategorikan sebagai
wanprestasi? Apakah tidak terpenuhinya kewajiban pasti termasuk dalam wanprestasi?
KATEGORI WANPRESTASI
Menurut Subekti, seorang ahli hukum perdata dalam bukunya yang berjudul Hukum Perjanjian,
terdapat empat macam wanprestasi, yakni:
1. tidak melaksanakan apa yang telah disepakati dalam perjanjian;
2. melaksanakan yang diperjanjikan tapi tidak sebagaimana mestinya;
3. melaksanakan apa yang diperjanjikan tapi terlambat atau telah lewat jangka waktu; atau
4. melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan ketika ini terjadi adalah dengan memberikan somasi agar
pihak tersebut melaksanakan kewajibannya. Jika setelah diberikan somasi, pihak tersebut tetap tidak
melaksanakan kewajibannya, maka Anda sebagai pihak yang dirugikan dapat mengakhiri perjanjian
tanpa menghilangkan kewajiban pihak tersebut yang tetap harus dipenuhi. Hal ini dapat dilakukan
selama di dalam perjanjian diatur mengenai keadaan yang dapat mengakhiri perjanjian, salah satunya
adalah wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak.
AKIBAT WANPRESTASI
Ketika wanprestasi terjadi, pihak yang dirugikan dapat mengajukan klaim untuk memperoleh ganti
kerugian akibat wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak. Akibat dari wanprestasi diatur dalam
Pasal 1243 KUHPerdata di mana debitur yang melakukan wanprestasi harus mengganti kerugian yang
diderita oleh pihak lainnya jika debitur tetap tidak melaksanakan kewajibannya setelah diberitahukan
bahwa ia melakukan wanprestasi. Selain itu, apabila terjadi perselisihan akibat wanprestasi yang
dilakukan oleh salah satu pihak dan perselisihan ini dibawa ke Pengadilan, maka selain pembayaran
atas ganti kerugian, pihak yang kalah juga dapat dibebankan untuk membayar biaya perkara.
Itulah beberapa hal mengenai wanprestasi yang harus Anda ketahui. Untuk mengurangi risiko
terjadinya wanprestasi, sebaiknya Anda pihak yang akan menandatangani perjanjian tersebut membuat
kesepakatan mengenai hak dan kewajiban sesuai dengan kemampuan masing-masing pihak. Selain itu,
penting untuk mencantumkan ketentuan mengenai konsekuensi bagi pihak yang melanggar perjanjian
atau tidak memenuhi kewajibannya sesuai yang telah disepakati agar ketika wanprestasi terjadi,
penyelesaiannya dapat segera diurus dan tidak menimbulkan perselisihan antara para pihak.
Untuk membantu Anda membuat perjanjian dengan tepat dan mengurangi risiko terjadinya
wanprestasi, Anda dapat melakukan konsultasi hukum melalui LIBERA.id. Dengan LIBERA, Anda
juga bisa mendapatkan solusi masalah hukum dalam pembuatan kontrak atau perjanjian sesuai dengan
kebutuhan dan peraturan yang berlaku. Jadi, segera konsultasikan masalah hukum Anda sekarang juga
di LIBERA, dan buat seluruh perjanjian Anda lebih aman dan nyaman di LIBERA.