Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui proses pelaksanaan kegiatan pelatihan dan
pendampingan pembuatan blog interaktif; 2) Mengetahui efektivitas pelaksanaan kegiatan pelatihan
terhadap peningkatan kreativitas guru melalui pembuatan blog interaktif. Dalam kegiatan ini
peneliti menggunakan metode action research yaitu metode yang digunakan dengan cara
melakukan kegiatan sambil memecahkan masalah yang dihadapi oleh setiap peserta. Teknik
pengumpulan data penelitian dilakukan melalui observasi, dokumentasi, pretest dan postest. Data
yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis tematik dan analisis deskriptif
kuantitatif. Dari kegiatan penelitian ini disimpulkan bahwa proses kegiatan dilaksanakan secara
online menggunakan zoom, youtube dan telegram. Proses kegiatan melalui 8 tahapan, yaitu:
pembukaan, materi umum, pretest, pelatihan, pendampingan, penugasan, postest, dan penutupan.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari dengan melibatkan 214 orang guru PAK telah terlaksana
dengan kategori efektif dengan persentase keberhasilan 89,7%. Berdasarkan hasil kegiatan yang
sudah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan pelatihan dan pendampingan
pembuatan blog interaktif sudah berjalan dengan baik dan sangat direspon positif oleh setiap peserta
kegiatan.
Kata kunci: Blog interaktif; Kreativitas Guru Pendidikan Agama Kristen; Era Industri 4.0
Abstract
This study aims to: 1) Know the process of implementing training activities and assistance in
making interactive blogs; 2) Knowing the effectiveness of the implementation of training activities
to increase teacher creativity through making interactive blogs. In this activity, researchers used
the action research method, namely the method used by carrying out activities while solving
problems faced by each participant. The research data collection technique was carried out
through observation, documentation, pretest and posttest. The data obtained will be analyzed using
thematic analysis and quantitative descriptive analysis. From this research activity, it is concluded
that the activity process is carried out online using zoom, youtube and telegram. The activity
12
p-ISSN 2622-4801 Widyadewata: Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
e-ISSN XXXX-XXXX Vol. 4, No. 2, Juni 2021
process goes through 8 stages, namely: creation, general materials, pretest, training, mentoring,
assignments, posttests, and closings. The activity which was carried out for 4 days involving 214
Christian Religious Education teachers was carried out in an effective category with a success
percentage of 89.7%. Based on the results of the activities that have been carried out, it can be
concluded that the process of training activities and assisting the creation of interactive blogs has
been going well and has been very positively responded by each participant of the activity. In
addition, this activity proved to be effective when viewed from the percentage of success achieved
from the interactive blog creation activity.
Keywords: interactive blog; creativity of Christian religious education teachers; Industrial Era 4.0
13
p-ISSN 2622-4801 Widyadewata: Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
e-ISSN XXXX-XXXX Vol. 4, No. 2, Desember 2021
Pembelajaran yang berkualitas adalah adalah pasangagan suami istri yang lahir di era
pembelajaran yang disesuaikan dengan milenial.
kebutuhan atau karakteristik peserta didik. Dari berbagai sumber informasi yang
Seorang pendidik tidak bisa mengajar sesuka pernah ditayangkan baik di televisi, media cetak
hati, tidak boleh mengajar sesuai kesenangan, ataupun online, banyak terduga pelaku teror
melainkan harus mengajar sesuai dengan mengatakan bahwa mereka belajar merakit bom
kebutuhan para peserta didik. Peserta didik saat itu dari youtube atau dari internet. Demikian
ini merupakan generasi yang identik atau hidup juga dengan penjaringan anggota, penyebaran
berdampingan dengan gadget. Sebab itu, para paham radikalisme mereka memanfaatkan
pendidik harus adaptif terhadap pembelajaran media sosial. Jika hal ini dibiarkan secara terus-
yang relevan dengan karakteristik generasi menerus, maka akan dipastikan banyak generasi
milenial. kita yang akan tersusup dengan paham
Generasi saat ini identik dengan radikalisme.
pemanfaatan teknologi, lebih berani untuk Ini tanggungjawab siapa? Apakah kita
berinovasi, ingin lebih bebas dan mandiri untuk akan berkata bahwa ini hanyalah tanggungjawab
melakukan sesuatu, bahkan generasi saat ini pemerintah? Tentunya tidak, karena ini adalah
lebih menyukai yang instan (Ade Yuliyanti & tugas dan tanggungjawab kita bersama baik
Marlianti, 2021; Peramesti & Kusmana, 2018). keluarga, pemerintah dan seluruh lapisan
Selain itu, generasi saat ini juga senang dengan masyarakat.
bahasa yang sederhana dan memiliki bahasa kas Pendidikan agama memiliki peranan yang
anak milenial (Mansyur, 2020). tidak bisa diabaikan dalam membentuk generasi
Generasi yang melek dengan teknologi milenial yang berkarakter. Pemahaman agama
menjadikan mereka senang menghabiskan yang berlebihan seringkali menimbulkan
waktu berselancar di media sosial. Segala terjadinya konflik. Oleh sebab itu, agama harus
informasi dengan mudah diperoleh, demikian menjalankan perannya dalam mengedukasi,
juga dengan penyebarannya. Kesenangan mempersiapkan generasi milenial untuk lebih
generasi bermain media sosial akan berdampak berkualitas.
negatif jika kecerdasan literasi digital tidak Pembelajaran agama harus mengalami
dimiliki. Eric M Meyers mengatakan bahwa perubahan dalam hal strategi pendekatan yang
kecerdasan literasi digital tidak hanya pada harus dilakukan. Pendekatan agama saat ini
keterampilan dalam menggunakan teknlogi, masih sedikit yang memanfaatkan ruang digital,
melainkan harus memiliki pengetahuan tentang sedangkan konten yang merusak karakter anak
norma dan praktik penggunaan yang tepat bangsa dengan mudah dan banyak ditemukan.
(Meyers et al., 2013). Itu sebabnya, pendekatan agama yang kita
Ruang virtual yang identik dengan lakukan harus relevan dengan karakteristik
karakter milenial sangat relevan untuk generasi milenial saat ini.
dimanfaatkan sebagai media dalam menjangkau Berdasarkan karakteristik generasi
generasi milenial. Generasi yang tidak memiliki milenial saat ini, maka seorang pendidik dituntut
kecerdasan literasi digital akan dengan mudah untuk memiliki kecakapan mengajar abad-21.
terbawa arus negatif. Kita bisa menemukan Bukan saja karena kehadiran virus corona,
banyak konten-konten berupa teks, gambar, melainkan karena sudah menjadi tuntutan era
audio, video yang menunjukkan sikap intoleran industri 4.0.
dan banyak tindakan radikalisme yang terjadi Generasi yang melek teknologi harus
melalui ruang media sosial. diimbangi dengan kreativitas seorang guru
Dua teror bom yang terjadi pada awal dalam mengajar dengan memanfaatkan
2021, yaitu pada bulan Maret di depan Gedung teknologi bahkan mengembangkannya untuk
Gereja Katedral Makassar (Daryono, 2021) dan mendukung proses pembelajaran. Conny
selanjutnya pada bulan April di Jakarta Semiawan mendefenisikan Kreativitas sebagai
(Pradewo, 2021). Tidak heran jika pelakunya kemampuan memperbaiki atau megembangkan
sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru
14
p-ISSN 2622-4801 Widyadewata: Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
e-ISSN XXXX-XXXX Vol. 4, No. 2, Juni 2021
(Semiawan, 2009). Definisi ini juga didukung mengandung makna komunikasi dua arah yang
oleh pernyataan Utami yang mendefenisikan bersifat saling memberikan aksi, saling aktif,
kreativitas itu sebagai sebuah kemampuan untuk dengan kata lain memiliki hubungan timbal
membuat kombinasi baru dari unsur-unsur yang balik antara satu dengan yang lain (Warsita,
sudah ada sebelumnya (Utami Munandar, 2017). Blog merupakan sebuah media berbasis
1992). Dengan demikian, yang dimaksud online gratis yang bisa dimanfaatkan oleh siapa
dengan kreativitas dalam penelitian ini adalah saja. Blog bisa dirancang atau digunkaan secara
kemampuan guru untuk menciptakan sesuatu interaktif karena blog merupakan ruang virtual
yang baru atau mengembangkan sesuatu yang yang bisa menampung tulisan, survey, video,
sudah ada untuk memberikan sejumlah tutorial yang bisa dengan mudah diakses oleh
pengetahuan atau keterampilan kepada peserta orang lain seperti pembelajaran (Prasetyo,
didiknya yang dalam hal ini adalah Udik ; Astuti, Irnin A ; Dsamo; Noor, 2020).
pengembangan blog pembelajaran. Adapun target yang diharus dicapai dari
Berdasarkan hasil survei yang penulis kegiatan ini adalah satu guru satu blog. Dengan
lakukan kepada 421 orang guru Pendidikan kata lain, setiap guru harus memiliki satu blog
Agama Kristen sebagaimana telah dipaparkan pembelajaran yang telah dikembangkan.
pada paragraf awal, menunjukkan bahwa Pengembangan blog yang ditargetkan oleh tim
kreatifitas guru dalam pembelajaran masih meliputi: template yang menarik, mendesain
sangat terbatas. Keterbatasan kreativitas seorang header, penambahan menu sesuai kebutuhan,
guru akan menjadi kendala dalam melaksanakan penambahan musik pendukung, penambahan
pembelajaran di masa pandemi covid-19 dan era animasi tulisan berjalan, dan upload materi
industri 4.0. pembelajaran.
Pendidikan memegang peran penting Berdasar pemaparan permasalahan di atas,
dalam mempersiapkan generasi yang maka rumusan masalah dalam penelitian ini
berkualitas, demikian halnya dengan pendidikan adalah: 1) Bagaimana proses pelatihan dan
agama diharapkan mampu memberikan pendampingan dilaksanakan?; 2) Bagaimana
sumbangsih yang besar untuk menghasilkan efektifitas pelaksanaan pelatihan dan
generasi yang berkarakter unggul. Untuk pendampingan online?
mencapai generasi yang berkualitas dibutuhkan Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk
Sumber Daya Manusia yang juga harus mengetahui proses pelatihan dan pendampingan
berkualitas. Dalam hal ini adalah guru tanpa peningkatan kreatifitas guru PAK; 2) Untuk
terkecuali sebagai ujung tombak keberhasilan mengetahui efektifitas pelaksanaan pelatihan
pendidikan. dan pendampingan secara online.
Kelemahan ini adalah kelemahan kita
bersama, dan menjadi tanggung jawab kita METODEPENELITIAN
bersama. Dalam hal ini tidak cukup hanya Kegiatan peningkatan kreativitas guru
mengkaji, meneliti segala permasalahan yang Pendidikan Agama Kristen dilaksanakan
dihadapi oleh guru. Lebih dari itu dibutuhkan melalui ceramah, pelatihan, pendampingan dan
sebuah tindakan nyata sebagai kontribusi bagi penugasan. Pelatihan secara online dengan
kemajuan dunia pendidikan Indonesia. memanfaatkan aplikasi zoom dan live streaming
Atas dasar inilah maka peneliti melakukan youtube. Sedangkan pendampingan dilakukan
kegiatan pelatihan dan pendampingan bersama melalui grup telegram. Pelatihan ini diikuti 214
Pusat Studi Pendidikan Lintas Agama IAKN orang guru Pendidikan Agama Kristen yang
Ambon kepada guru-guru Pendidikan Agama sedang mengikuti Pendidikan Profesi Guru di
Kristen peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Institut Agama Kristen Negeri Ambon angkatan
angkatan 2020 dengan tema meningkatkan 2020. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari
kreatifitas guru PAK di era 4.0. mulai dari tanggal 13-16 Juli 2020. Dalam
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk kegiatan ini, peneliti menggunakan metode
membekali para guru PAK dalam action research. Action research merupakan
mengembangkan blog interaktif. Kata interaktif metode yang digunakan dengan cara melakukan
15
p-ISSN 2622-4801 Widyadewata: Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
e-ISSN XXXX-XXXX Vol. 4, No. 2, Desember 2021
kegiatan sambil memecahkan masalah yang yang mengatakan bahwa pembelajaran yang
dihadapi oleh setiap peserta. Kurt Lewin dilaksanakan adalah penugasan, sedangkan 4
mendefinisikan action research merupakan orang melaksanakan pembelajaran tatap muka
kerangka pemikiran masalah, dimana ada (home visit) dan 8 orang yang mengatakan tidak
kerjasama antara peneliti dengan client untuk ada pembelajaran.
mencapai satu tujuan (Dickens & Watkins, Dari data yang dikumpulkan melalui
1999). Adapun tahapan action research dalam kusioner yang dibagikan, ditemukan bahwa ada
kegiatan ini adalah: 1) Melaksanakan pretest 3 alasan umum mengapa guru melaksanakan
pada setiap peserta kegiatan; 2) Peneliti terlibat pembelajaran dengan penugasan, tatap muka,
langsung dalam kegiatan sebagai pemateri dan bahkan tidak ada pembelajaran, yaitu:
instruktur pendampingan pembuatan blog pemahaman ICT mereka yang terbatas, jarak
interaktif; 3) Selama kegiatan berlangsung rumah siswa yang jauh, sarana prasarana yang
peneliti memperhatikan perilaku dan perubahan kurang mendukung. Namun, persentase paling
pengetahuan, kemampuan dan antusias peserta tinggi adalah pemahaman ICT yang sangat
sepanjang kegiatan; 4) selain itu, peneliti juga terbatas.
memperhatikan dokumentasi kegiatan berupa Untuk mengatasi permasalahan ini, maka
hasil kerja pembuatan blog oleh setiap peserta dilakukan tindakan agar peserta memiliki
dan juga posttest pada akhir kegiatan. Data kreativitas dalam melaksanakan pembelajaran di
penelitian yang sudah terkumpul dianalisis era industri 4.0, yaitu pembuatan blog interaktif
dengan dua cara: 1) Analisis tematik, yang pembelajaran. Adapun tahapan-tahapan kegiatan
digunakan untuk mendeskripsikan proses pelatihan dan pendampingannya adalah:
kegiatan pelatihan. Analisis tematik merupakan a. Pembukaan
analisis data kualitatif yang banyak digunakan Kegiatan pembukaan yang dilanjutkan
dengan tahapan reduksi data, pengorganisasian dengan kegiatan pelatihan dilaksanakan pada
dan interpretasi (Heryanto, 2019). 2) Analisis tanggal 13 Juli 2020 di ruang virtual. Kegiatan
deskriptif kuantitatif melalui distribusi ini dibuka oleh Dr. Agusthina Siahaya, M.Th
frekuensi untuk mengetahui efektivitas kegiatan yang menjabat sebagai Dekan FIPK IAKN
pelatihan dan pendampingan. Dengan Ambon dan sekaligus sebagai ketua panitia
menggunakan rumus: pelaksanaan PPG 2020 di IAKN Ambon. Dalam
M% = {M/SMI} x 100% (Agung A.A, 2014) sambutannya dihimbau kepada 214 guru yang
Hasil yang diperoleh akan dibandingkan sudah terdaftar sebagai peserta kegiatan untuk
dengan PAP skala lima dengan kriteria sebagai serius mengikuti setiap tahapan kegiatan. Lebih
berikut: lanjut dikatakan bahwa kegiatan ini sangat
membantu para guru untuk mempersiapkan diri
Tabel 1. Pedoman Konversi PAP skala lima menjadi guru yang kreatif dan kegiatan ini
Persentase Kategori
adalah gratis.
90 – 100 Sangat efektif
80 – 89 Efektif
65 – 79 Cukup Efektif
55 – 64 Kurang Efektif
0 - 54 Tidak Efektif
Gambar 1. Kegiatan pembukaan kegiatan
(Agung A.A, 2014)
b. Materi Umum Kreativitas Guru
HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah kegiatan dibuka secara resmi,
1. Hasil maka tahap selanjutnya adalah materi umum
tentang kreativitas guru di era industri 4.0.
Survei awal yang peneliti lakukan Materi ini juga disampaikan oleh Dr. Agusthina
menunjukkan bahwa ada sebanyak 205 orang Siahaya, M.Th kepada seluruh peserta kegiatan.
guru Pendidikan Agama Kristen peserta PPG
16
p-ISSN 2622-4801 Widyadewata: Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
e-ISSN XXXX-XXXX Vol. 4, No. 2, Juni 2021
Dalam materinya ditekankan apa itu kreatifitas, Pemahaman awal Peserta pada setiap
pentingnya kreativitas dan bagaimana kita untuk asepek
meningkatkan kreativitas diri dalam mengajar.
Materi ini disampaikan dalam bentuk ceramah Paham Tidak Paham
dan diakhiri dengan tanya jawab.
176 179 182 184 174 174
c. Pretest/survei
Tahapan selanjutnya adalahh survei
pemahaman para peserta dalam membuat blog 38 35 32 30 40 40
pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman para guru
dalam membuat blog interaktif yang bisa
digunakan dalam pembelajaran. Dari hasil
survei ditemukan bahwa hanya 17,8% dari 214
peserta yang mengatakan paham dan sangat Gambar 3. Pemahaman peserta pada setiap
paham membuat blog sedangkan 72,2% peserta aspek
yang mengatakan tidak paham bahkan sangat
tidak paham. Berdasarkan gambar diagram di atas bahwa
persentase pemahaman peserta dalam mebuat
blog pada setiap aspek yang akan dikembangkan
masih sangat rendah. Diagram di atas
menunjukkan bahwa tidak ada satu orang
peserta yang dapat menambahkan menu
pembelajaran, menambahkan musik dan
menambahkan animasi tulisan berjalan pada
tahap awal kegiatan. Berikut ini adalah tingkat
Gambar 2. Tingkat pemahaman sebelum persentase pemahaman peserta sebelum
kegiatan kegiatan untuk setiap aspeknya.
17
p-ISSN 2622-4801 Widyadewata: Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
e-ISSN XXXX-XXXX Vol. 4, No. 2, Desember 2021
interaktif dan menarik. Kegiatan ini dipandu musik otomatis sebagai pendukung dan
oleh Bapak Jenri Ambarita, M.Pd.K. Kegiatan menambah animasi berupa tulisan berjalan pada
pelatihan ini dilaksanakan dalam bentuk praktik header blog interaktif.
yang artinya, narasumber menampilkan Semua tugas dikumpulkan pada link drive
prosedur pembuatan blog dan peserta yang telah disediakan oleh tim
mengikutinya dari tempat masing-masing. https://bit.ly/3ugfu56.
Strategi ini sangat membantu dan memudahkan
para peserta untuk memahami pembuatan blog
pembelajaran. Selain itu, narasumber juga telah
membuat video tutorial pembuatan blog
interaktif untuk memudahkan para peserta
kegiatan. Kegiatan ini berlangsung selama 2 jam
37 menit. Antusias para peserta dalam
mengikuti pelatihan sangat tinggi dan penuh
semangat dalam pembuatan blog.
Gambar 6. Kumpulan tugas peserta
Berikut ini adalah beberapa blog interaktif
yang telah dibuat oleh peserta kegiatan.
18
p-ISSN 2622-4801 Widyadewata: Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
e-ISSN XXXX-XXXX Vol. 4, No. 2, Juni 2021
39 82%
15 14 22 21 21
19
p-ISSN 2622-4801 Widyadewata: Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
e-ISSN XXXX-XXXX Vol. 4, No. 2, Desember 2021
Hal ini sejalan dengan temuan penelitian Joane sesuatu yang lebih menarik menunjukkan
dan Grant yang menyatakan bahwa kegiatan adanya kreativitas sebagaimana dikatakan oleh
pembelajaran online akan berjalan dengan baik Utami (Utami Munandar, 1992).
jika didukung oleh perangkat teknologi serta Kemampuan guru dalam membuat blog
akses internet yang baik (Gikas & Grant, 2013). interaktif yang bisa dilihat dari tugas blog yang
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dikumpulkan juga sudah menunjukkan
secara online bisa berjalan dengan baik karena efektivitas kegiatan pelatihan dengan. Peserta
waktunya sangat fleksibel, yang artinya peserta telah mencapai tujuan atau target yang sudah
tidak harus meninggalkan rumah untuk ditetapkan oleh tim pelaksana. Tyler
berkumpul di satu tempat. Isman mengatakan merumuskan bahwa keefektivan suatu kegiatan
bahwa kegiatan online sangat fleksibel karena bisa dilihat dari ketercapaian tujuan yang sudah
bisa dilaksanakan kapan saja dan di mana saja ditentukan sebelumnya (Ralph W. Tyler, 2013).
(Isman, 2017). Selain itu, pemanfaatan youtube Dengan demikian, berdasarkan capaian target
dalam kegiatan pelatihan juga sangat membantu yang sudah ditetapkan, maka kegiatan pelatihan
dan memudahkan para peserta kegiatan yang dan pengembangan bisa dinyatakan efektif.
ketinggalan materi atau bahkan tidak bisa Dari hasil kegiatan pada tabel 2
mengikuti pada jadwal yang sudah ditentukan. menunjukkan bahwa ketercapaian kegiatan
Sebagaimana Lurita mengatakan bahwa youtube pelatihan dan pendampingan pembuatan blog
sudah banyak dan sangat relevan digunakan interaktif berada pada kategori efektif dengan
dalam kegiatan online, karena dapat menyimpan persentase ketercapaian sebesar 89,7%.
video kegiatan (Sari & Sari, 2020). Persentase pemahaman awal peserta
Proses kegiatan ini berlangsung dengan sebesar 17% dan setelah mengikuti pelatihan
beberapa tahapan, yaitu: 1) Kegiatan menjadi 89,7%. Berikut ini, perbandingan
pembukaan; 2) Materi umum tentang kreativitas persentase pemahaman peserta sebelum dan
guru; 3) Pretest dengan bantuan google form; 4) sesudah kegiatan untuk setiap aspek
Pelatihan via zoom dan youtube; 5) pengembangan blog interaktif.
Pendampingan via grup telegram; 6) Penugasan; Ketercapaian ini tentunya harus terus
7) Postest dengan bantuan google form; dan 8) ditingkatkan untuk mempersiapkan para tenaga
Penutupan pendidik yang kreatif di era industri 4.0.
Kemajuan teknologi terbukti efektif dalam
Peningkatan pemahaman dan keterampilan melaksanakan kegiatan pelatihan secara online.
Demikian halnya dengan persepsi masyarakat
Pelatihan dan pendampingan yang
tentang pelaksanaan kegiatan pelatihan secara
dilaksanakan membawa dampak positif terhadap
online menunjukkan respon yang positif
peningkatan pemahaman dan keterampilan guru
sebagaimana hasil penelitian yang pernah
dalam mengembangkan blog pembelajaran.
penulis lakukan sebelumnya (Ambarita,
Keefektifan dari kegiatan bisa dilihat dari 2
Muthoharoh, et al., 2020). Demikian halnya
aspek, yang pertama dari ketercapaian hasil
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
penugasan yang telah diberikan, dan dari tingkat
Ryan Nuari Pratama menunjukkan bahwa
pemahaman yang dikumpulkan melalui postest.
kegiatan pelatihan online yang dilaksanakan
Penugasan yang diberikan oleh
terbukti efektif (Pratma & Puspitosari, 2020).
narasumber mengharuskan setiap peserta untuk
memiliki blog pembelajaran. Hasil kerja setiap PENUTUP
peserta dikumpulkan pada link dan tim
memeriksa semua tugas. Dari blog yang 1. Simpulan
dikirimkan telah menunjukkan pemahaman Berdasarkan hasil dan pembahasan di
yang baik meliputi template blog, menu atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelajaran, musik, animasi tulisan dan proses kegiatan pelatihan dan pendampingan
bahkan mengupload materi pembelajaran. yang dilaksanakan secara online sudah
Kemampuan guru dalam memodifikasi unsur- berjalan dengan baik dan sangat direspon
unsur yang sudah ada sebelumnya menjadi positif oleh setiap peserta kegiatan dengan
20
p-ISSN 2622-4801 Widyadewata: Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
e-ISSN XXXX-XXXX Vol. 4, No. 2, Juni 2021
21
p-ISSN 2622-4801 Widyadewata: Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
e-ISSN XXXX-XXXX Vol. 4, No. 2, Desember 2021
22