Anda di halaman 1dari 17

Tutorial: Langkah-langkah konfigurasi

perangkat keras RAID


 February 14, 2014  RAID, Storage

Di tulisan saya yang sebelumnya yang berjudul “Pengetahuan singkat tentang teknologi RAID”, saya
sudah menjelaskan apa itu RAID dan macamnya. Maka pada tulisan kali ini, saya akan melakukan
konfigurasi perangkat keras RAID di server HP Proliant DL 380 G8. Jika anda cermati di tulisan
saya sebelumnya yang berjudul “Langkah langkah instalasi Ubuntu Server”, storage yang saya
gunakan untuk partisi file system dan partisi data adalah hasil dari konfigurasi di tulisan ini.
Konfigurasi ini sebenarnya saya lakukan sebelum saya melakukan instalasi Ubuntu server tersebut.
Perangkat keras RAID ini menghubungkan antara Harddisk dengan Mainboard. Perangkat keras
RAID yang saya gunakan adalah seri HP Smart Array P420i dengan 3 buah hardisk dengan tipe SAS
sebesar 300GB dan dua buah 1TB. Ada dua cara untuk mengakses dan melakukan konfigurasi, yang
pertama bisa menggunakan fasilitas BIOS seperti yang saya tulis disini atau bisa menggunakan CD
Bootable HP Array Configuration Utility (ACU) yang file image nya dapat anda download
di website HP, Keduanya sama saja tampilan dan fitur2nya, hanya saja apabila pada BIOS server
anda tidak memiliki fitur konfigurasi smart array, maka anda bisa mengaksesnya dari CD Bootable
tersebut. Berikut langkah-langkahnya:

1. Saat server anda (HP Proliant DL 380 G8) booting pertama kali, anda akan melihat tampilan
seperti di bawah ini:
kemudian anda cermati pada bagian di bawah ini:

silakan pencet F5 untuk masuk ke dalam konfigurasi.

2. Setelah itu anda akan dibawa pada tampilan seperti di bawah ini, dimana terdapat 2 windows, yang
kiri berupa tampilan harddisk yang terdeketksi dan windows sebelah kanan untuk melakukan
konfigurasi RAID:
3. Silakan perhatikan windows sebelah kiri dari tampilan di atas, maka anda akan lihat bahwa
terdapat tiga buah harddisk (unassigned drive) yang terdeteksi yaitu sebesar 300GB dan dua buah
1TB seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

04. Dari gambar di atas tersebut terlihat bahwa ketiga harddisk tersebut belum dilakukan konfigurasi
RAID, untuk melakukannya, mari kita bikin array terlebih dahulu, dengan menekan tombol create
array di windows sebelah kanan, seperti yang tertampil di bawah ini:
5. Kemudian setelah membuat array anda akan di bawa ke tampilan seperti di bawah ini:

6. Pada windows sebelah kanan, anda akan melihat bahwa terdapat 3 buah harddisk yang belum
dikonfigurasi RAID seperti yang tertampil pada gambar di bawah:
7. Lalu saya memilih Bay 1 yang berisi harddisk 300GB yang nanti saya isi filesystem Ubuntu
server, kemudian klik OK.

8. Setelah OK anda akan dibawa ke tampilan seperti pada gambar di bawah:


Kemudian anda perhatikan pada windows sebelah kiri, terlihat satu buah array baru sebesar kurang
lebih 300GB seperti gambar di bawah:

9. Lalu pada windows sebelah kanan, silakan klik create logical drive seperti pada tampilan di
bawah:
10. maka anda akan di bawa pada tampilan seperti di bawah:

11. Pada windows sebelah kanan, saya membuat harddisk tersebut di konfigurasi menggunakan
RAID 0 dengan kapasitas maksimum kurang lebih 300GB kemudian klik save, seperti tampilan di
bawah:
12. Jika berhasil, maka anda akan lihat tampilan seperti di bawah:

13. Pada windows sebelah kiri, unused space 300GB tadi telah berubah menjadi logical drive 300GB
dengan RAID 0
14. Lalu mari kita klik unassigned drive (pada windows sebelah kiri) sisanya pada bagian atas dari
logical drive yang telah kita buat, sehingga tertampil tampilan seperti di bawah ini:

15. silakan ulangi langkah yang mirip dengan langkah 4 tadi di atas, yaitu klik create array, sehingga
tertampil tampilan seperti di bawah ini:
16. Silakan pilih 2 drive sisanya dengan mencentang opsi select all seperti gambar di bawah:

17. Kemudian klik OK, dan anda akan di bawa ke tampilan seperti di bawah:
18. pada windows sebelah kiri anda akan melihat unused space sebesar 1,8TB yang merupakan
gabungan kedua hardisk 1TB yang dijadikan satu array dari perintah sebelumnya tadi

19. Dari windows sebelah kanan pada gambar di atas (langkah ke 17), silakan klik create logical
drive seperti pada gambar di bawah:
20. lalu anda akan di beri tampilan seperti di bawah ini:

21. pada windows sebelah kanan, anda akan diminta melakukan konfigurasi RAID seperti pada
tampilan di bawah ini:
Pilih RAID 1 dengan size maximum, kemudian save. Dengan begitu anda menggabungkan kedua
buah hardisk dengan total 2TB menjadi satu buah drive logical RAID 1 dengan kapasitas maksimum
1 TB (dimana 1TB sisanya digunakan sebagai mirror).

22. Setelah save anda akan di bawa ke tampilan seperti di bawah:


pada windows sebelah kiri, anda dapat melihat bahwa telah terbuat 2 buah drive logical yang terdiri
dari 1 buah drive dengan konfigurasi RAID 0 dengan kapasitas maksimum kurnag lebih 300GB, dan
satu buah logical drive dengan konfigurasi RAID 1 yang memiliki kapasitas maksimum 1TB untuk
menyimpan data, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:
23. Untuk melakukan penghapusan logical drive dan konfigurasi ulang RAID, anda bisa memilih
salah satu dari kedua logical drive tersebut dan klik tombol delete pada windows sebelah kanan,
seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:

24. Setelah selesai, anda bisa klik tombol exit ACU yang berada pada pojok kiri bawah seperti yang
ditunjukkan pada agambar di bawah:

25. Kemudian anda akan di bawa ke tampilan berikutnya seperti pada gambar di bawah:
Lalu silakan klik tombol power pada pojok kanan atas, lalu klik tombol reboot seperti pada tampilan
di bawah:

26. Silakan masukkan CD Instalasi Ubuntu Server anda, lalu jangan lupa silakan boot dari DVD anda
untuk melakukan langkah instalasi seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:
Untuk melakukan instalasi Ubuntu server yang merupakan kelanjutan dari tutorial ini, silakan anda
baca tulisan saya dengan judul “Langkah langkah instalasi Ubuntu Server””.

Begitu mudah bukan? Anda melakukan konfigurasi perangkat keras RAID, silakan mencoba dan
semoga membantu :)

Untuk artikel selanjutnya saya akan mencoba membahas bagaimana melakukan konfigurasi RAID
software (karena tidak memiliki RAID hardware) saat instalasi Ubuntu server, jadi stay tune ya.

Anda mungkin juga menyukai