Mantiq 5
Mantiq 5
Proposisi
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah : Ilmu mantiq
Disusun oleh:
NGAWI 2021
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena telah
memberikat rahmat, taufiq serta hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Proposisi” dengan lancar dan tepat pada waktu.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
agung Nabi Muhammad SAW yang kita jadikan sebagai suri tauladan dalam
kehidupan kita sehari-sehari dan semoga kelak nanti di yaumul qiyamah kita
tergolong sebagai umat beliau aamiin.
Dan saya mohon maaf jika ada kekeliruan akan penulisan makalah ini dan
mungkin ada kata- kata yang menyinggung dan lain sebagainya karena
keterbatasn relasi saya sehingga menimbulkan suatu hal yang kurang. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran ataupun kritikan dengan harapan semata-
mata untuk hal yang lebih baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Pengertian Proposisi...................................................................................6
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah kita ketahu, Logika mempelajari cara bernalar yang benar dan kita
tidak bias melaksanakannya tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi
premisnya. Bila kita bandingkan dengan sebuah bangunan, premis itu adalah batu,
pasir dan semennya; sedangkan proses penalaran itu dapat kita samakan dengan
bagan atau arsitekturnya. Dengan semen, batu dan pasir serta arsitekturnya yang
baik akan dihasilkan bangunan yang indah dan kokoh, dengan premis yang dapat
dipertanggungjawabkan dan melalui proses penalaran yang sah akan dihasilkan
kesimpulan yang benar.
Premis-premis di mana Logika bergelut berupa pernyataan dalam bentuk
kata-kata , meskipun dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai pernyataan dalam
bentuk kata-kata, meskipun dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai pernyataan
dalam rumus-rumus.
Pernyataan pikiran manusia adakalanya mengungkapkan keinginan, perintah,
harapan, cemooh, kekaguman dan pengungkapan realitas tertentu baik dinyatakan
dalam bentuk positif maupun bentuk negatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proposisi ?
2. Bagaimana macam-macam proposisi menurut bentuknya ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian proposisi
2. Mengetahui macam macam proposisi
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Proposisi
Proposisi adalah suatu keputusan. Keputusan yang dipermasalahkan dalam
filsafat logika adalah keputusan yang berhubungan dengan term-term yang
terangkai dalam suatu kalimat. Jadi proposisi atau keputusan adalah pernyataan
tentang relasi yang terdapat diantara dua buah term. Suatu proposisi mempunyai
tiga unsur sebagai berikut:
1. Subyek
2. Predikat;
3. Kopula (penghubung antara subyek dan predikat).
Misalnya proposisi: ‘Semua manusia adalah hamba Allah’. Semua
manusia sebagai subyek; hamba Allah sebagai predikat; adalah sebagai kopula.
Menurut logika tradisional, proposisi mestinya terdiri atas tiga bagian, yaitu
subyek, predikat dan kopula. Kopula mesti ada dan fungsinya menyatakan
hubungan yang terdapat antara subyek dan predikat. Hubungan yang dinyatakan
oleh kopula mungkin berupa afirmasi, artinya kopula menyatakan bahwa diantara
subyek dan predikat tidak terdapat suatu hubungan apapun.
Dalam Logika dikenal adanya dua macam proposisi, menurut sumbernya,
yaitu proposisi analitik dan proposisi sintetik. Proposisi analitik adalah proposisi
yang predikatnya mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subyeknya,
seperti: Burung adalah hewan. Kata “hewan” pengertiannya sudah terkandung
pada subyek “burung”. Jadi predikat pada proposisi analitik tidak mendatangkan
pengetahuan baru. Untuk menilai benar tidaknya proposisi serupa kita lihat ada
tidaknya pertentangan dalam diri pernyataan itu. Prposisi analitik disebut juga
proposisi a priori.
Proposisi sintetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian
yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya, seperti :
5
Manggis itu manis. Kata “manis” pengertiannya belum terkandung ada
subyeknya, yaitu “manggis”. Jadi kata “manis” merupakan pengetahuan baru yang
didapat melalui pengalaman. Roosisi sintetik adalah lukisan dari kenyataan
empirik maka untuk menguji benar salahnya diukur berdasarkan sesuai tidaknya
dengan kenyataan empiriknya. Proposisi ini disebut proposisi a posteriori.
Sebagian manusia adalah pedagang
2. Proposisi Hipotetik
Pada proposisi kategorik kopula menghubungkan dua buah term sedang pada
proposisi hipotetik kopula menghubungkan dua buah pernyataan. Sebuah
proposisi hipotetik, misalnya : ‘Jika hujan turun maka desa akan banjir’ pada
dasarnya terdiri dari dua proposisi kategorik ‘Hujan turun’ dan ‘Desa akan
banjir’.’Jika’ dan ‘maka’ pada contoh diatas adalah kopula, ‘hujan turun’ sebagai
6
pernyataan pertama disebut sebab atau antecedent dan ‘desa akan banjir’ sebagai
pernyataan kedua disebut akibat atau konsekuen.
Jika A adalah B maka A adalah C, seperti “Jika Feri rajin maka ia akan
naik kelas”.
Jika A adalah B maka C adalah D, seperti “Jika permintaan bertambah,
maka harga akan naik”.
3. Proposisi Disyungtif
Seperti juga proposisi hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga
terdiri dari dua buah proposisi kategorika. Sebuah proposisi disyungtif seperti :
Proposisi jika tidak benar maka salah ; jika dianalisis menjadi : ‘Poposisi itu
benar’ dan Proposisi itu salah”. Kopula yang berupa ‘jika’ dan ‘maka’ mengubah
dua proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif. Kopula dari proposisi
disyungtif bervariasi sekali, seperti :
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proposisi atau keputusan adalah pernyataan tentang relasi yang terdapat
diantara dua buah term. Suatu proposisi mempunyai tiga unsur sebagai berikut:
Subyek, Predikat, Kopula (penghubung antara subyek dan predikat).
8
DAFTAR PUSTAKA