Anda di halaman 1dari 29

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang
bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah
merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi
individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling
saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu
peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam
Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh
SMK NEGERI 1 PONOROGO memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun
eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik
bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di
sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi
pilihan karir, dan lain-lainnya. Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam
rentang usia anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-
perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang
begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-
sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya
seringkali melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan
problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk
menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik
di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki
potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat
dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di
SMK NEGERI 1 PONOROGO dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta
bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah
menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya
masing-masing. Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung
keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung
sarana dan prasarana yang dimiliki, SMK NEGERI 1 PONOROGO memiliki kecukupan fasilitas
untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai
wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.

B. DASAR HUKUM

1
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.

2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam penyelenggaraan pendidikan”.

3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.

4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150
(seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan
tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.

5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008


tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional,
yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.

2
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahwa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang
layanan sosial, (d) bidang layanan karir

9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMK, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMK ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling

C. VISI DAN MISI


1. Visi dan Misi SMK NEGERI 1 PONOROGO
a. Visi
Terwujudnya sekolah unggul yang peduli dan berbudaya lingkungan.
b. Misi
1) Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut
2) Menciptakan suasana akademik yang kondusif
3) Menyiapkan sumber daya pendidikan yang berkualitas dan bermanfaat bagi
pengembangan potensi peserta didik
4) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik
dan penguasaan
5) kompetensi yang dipersyaratkan dunia usaha /dunia industri
6) Mempersiapkan peserta didik yang berprestasi di bidang akademik dan non
akademik
7) Meningkatkan kerjasama dengan DU/DI dan asosiasi profesi serta memberikan
pelayanan prima
8) untuk mengantar siswa memasuki dunia kerja

3
9) Membekali siswa dengan pengetahuan tentang interitas dan budaya bersih,
sehat dilingkungan sekolah
10) dan masyarakat melalui pembelajaran di kelas dan pengembangan diri.

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMK NEGERI 1 PONOROGO


a. Visi
Mengentaskan siswa dalam sekolah unggul yang peduli dan berbudaya lingkungan.
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan
peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia
usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui
kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik


dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru
Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment).
Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan
siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), dan lain-lain. Selain
itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan
dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar
kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan peserta didik di SMK NEGERI 1 PONOROGO, dibuat dan disusun
sendiri oleh tim guru bimbingan dan konseling sesuai dengan lingkungan dan
masalah/kebutuhan konseli di sekolah yang berdasarkan pada SKKPD dengan pendekatan

4
tujuan (4 bidang layanan). Angket yang telah diolah kemudian dianalisis dengan hasil
sebagai berikut:

1. Hasil analisa Angket Kebutuhan Peserta Didik


WAKTU BIDANG LAYANAN
BUTIR ANGKET KEBUTUHAN JML RES PROSE PRIORI LAYA
NO
PESERTA DIDIK PONDEN NTASE TAS NAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIR
(BULAN)
Saya merasa sulit mematuhi tata
21 28 3,18% Tinggi Jul 298 295 199 89
tertib sekolah
Saya kadang lupa membuang 33,83 33,48 22,59 10,10
14 27 3,06% Tinggi Jul
sampah sembarangan % % % %
Saya belum memahami etika dan
20 26 2,95% Tinggi Agt
budaya tertib berlalu lintas
Saya belum tahu cara untuk
35 26 2,95% Tinggi Agt
membangkitkan semangat belajar
Saya merasa sulit untuk belajar
39 26 2,95% Tinggi Agt
kelompok
Saya belum mengetahui tentang
47 26 2,95% Tinggi Agt
dunia usaha / dunia industri
Saya belum tahu cara mengatur
7 25 2,84% Tinggi Sept
waktu yang baik
Saya belum dapat memanfaatkan
41 24 2,72% Tinggi Sept
teknologi informasi untuk belajar
Saya merasa masih sulit untuk
3 23 2,61% Tinggi Sept
selalu berfikir positif
Saya sedang memiliki masalah
16 23 2,61% Tinggi Sept
dengan teman dekat (pacar)
Saya belum paham yang harus
19 dilakuan dengan adanya 23 2,61% Tinggi Sept
pemanasan global
Saya belum memahami peran
30 sosial pria dan wanita dengan 23 2,61% Tinggi Okt
norma yang ada di masyarakat
Saya kadang lupa bersyukur atas
2 22 2,50% Tinggi Okt
nikmat dan karunia dari Tuhan YME
Saya belum paham tentang
6 22 2,50% Tinggi Okt
mekanisme pertahanan diri
Saya belum paham hubungan
48 antara bakat, minat, pendidikan 22 2,50% Tinggi Nop
dan pekerjaan
Saya belum tahu cara
5 21 2,38% Tinggi Nop
mengendalikan emosi dengan baik
Saya merasa masih sedikit
8 pemahaman tentang kesehatan 21 2,38% Tinggi Nop
reproduksi remaja
Saya belum bisa memiliki kepekaan
17 21 2,38% Tinggi Okt
diri dan sosial
Saya belum tahu cara
18 21 2,38% Tinggi Okt
berkomunikasi yang efektif
Saya belum paham tentang
31 dampak Sek Bebas, LGBT dan 21 2,38% Tinggi Nop
HIV/AIDS
Kualitas ibadah saya pada Tuhan
1 20 2,27% Tinggi Des
YME masih belum baik
Saya belum memahami tawuran
29 20 2,27% Tinggi Des
pelajar dan akibatnya
Saya merasa masih sedikit
10 pengetahuhan tentang ilmu 19 2,16% Tinggi Des
kepemimpinan
11 Saya belum paham tentang mental 19 2,16% Tinggi Des
5
disorder dan permasalahannya
Saya semangat belajar, kalau ada
38 19 2,16% Tinggi Jan
tes atau ujian saja
Saya belum mengetahui banyak
9 tentang jenis obat-obat terlarang 18 2,04% Tinggi Jan
serta dampaknya
Saya merasa sulit mengendalikan
23 ketergantungan pada medsos (fb, 18 2,04% Tinggi Jan
wa, dll)
Saya jenuh dan enggan masuk
12 17 1,93% Sedang Jan
sekolah
Saya kadang masih lupa
22 mengucapkan kata maaf, tolong 17 1,93% Sedang Feb
dan terimakasih dalam pergaulan
Saya belum memahami etika dalam
24 17 1,93% Sedang Feb
bergaul
Saya belum tahu cara menjaga
25 17 1,93% Sedang Feb
persahabatan agar tetap langgeng
Saya merasa saat ini belum banyak
26 16 1,82% Sedang Feb
memiliki teman
Saya belum tahu tentang bentuk-
28 bentuk kenakalan remaja saat ini 15 1,70% Sedang Mart
dan cara mensikapinya
Saya merasa belum menemukan
32 15 1,70% Sedang Mart
cara belajar yang efektif
Saya belum bisa membuat peta
33 15 1,70% Sedang Mart
pikiran (mind mapping)
Saya merasa takut bertanya atau
43 15 1,70% Sedang Mart
menjawab di kelas
Saya masih sering terbawa arus
27 12 1,36% Sedang Aprl
pergaulaan yang kurang baik
Saya belum tahu tentang bentuk-
34 bentuk kenakalan remaja saat ini 12 1,36% Sedang Aprl
dan cara mensikapinya
Saya belum memahami tawuran
50 12 1,36% Sedang Aprl
pelajar dan akibatnya
Saya belum memahami peran
36 sosial pria dan wanita dengan 10 1,14% Sedang Aprl
norma yang ada di masyarakat
Saya belum paham cara memilih
40 lembaga bimbingan belajar yang 10 1,14% Sedang MEI
baik
Saya jarang sekali mengunjungi
44 10 1,14% Sedang MEI
perpustakaan untuk membaca
Saya merasa belum banyak tahu
46 tentang jenis-jenis 10 1,14% Sedang MEI
profesi/pekerjaan di masyakarat
Saya masih memiliki keraguan
49 dengan pilihan cita-cita/karir masa 10 1,14% Sedang MEI
depan
Saya merasa kesulitan dalam
37 9 1,02% Sedang JUN
memahami pelajaran tertentu
Saya terpaksa harus bekerja untuk
45 9 1,02% Sedang JUN
mencukupi kebutuhan hidup
Saya kadang-kadang masih suka
4 8 0,91% Rendah
menyontek pada waktu tes /ujian
Saya merasa sulit menghilangkan
13 kebiasaan keluar malam 8 0,91% Rendah
(bermain,begadang)
Saya masih belum bisa belajar
42 8 0,91% Rendah JUN
secara rutin
Saya tidak suka kalau disuruh antri,
15 sementara yang lain tidak mau 5 0,57% Rendah
tertib untuk antri

6
2. Deskripsi Rumusan Kebutuhan

BIDANG
LAYANA ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
N
Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih
Meningkatnya kualitas Ibadah pada Tuhan YME
belum baik
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan Selalu bersyukur atas nikmat dan karunia
karunia dari Tuhan YME Tuhan YME
Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir
Memiliki pikiran positif
positif
Saya kadang-kadang masih suka menyontek Kemampuan menghindari kebiasaan
pada waktu tes /ujian mencontek saat ujian
Saya belum tahu cara mengendalikan emosi
Kemampuan mengelola emosi dengan baik
dengan baik
Saya belum paham tentang mekanisme Pemahaman mengenai mekanisme pertahanan
pertahanan diri diri
Saya belum tahu cara mengatur waktu yang
Keterampilan mengatur waktu kegiatan
baik
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang Pemahaman tentang kesehatan repoduksi
kesehatan reproduksi remaja remaja
PRIBADI
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis Kemampuan menghindari obat terlarang dan
obat-obat terlarang serta dampaknya narkoba
Saya merasa masih sedikit pengetahuhan
Pemahaman tentang ilmu kepemimpian
tentang ilmu kepemimpinan
Saya belum paham tentang mental disorder Kemampuan menghindari diri dari penyakit
dan permasalahannya mental
Kemampuan mengatasi kejenuhan masuk
Saya jenuh dan enggan masuk sekolah
sekolah
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan Kemampuan menghilangkan kebiasaan keluar
keluar malam (bermain,begadang) malem (bermain,begadang)
Saya kadang lupa membuang sampah Memiliki kebiasaan membuang sampah pada
sembarangan tempatnya
Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara
Memiliki budaya antri
yang lain tidak mau tertib untuk antri
Saya sedang memiliki masalah dengan teman
Pemahaman tentang dampak pacaran
dekat (pacar)
SOSIAL Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan
Memiliki kepekaan diri dan sosial
sosial
Saya belum tahu cara berkomunikasi yang
Kemampuan berkomunikasi yang baik
efektif
Saya belum paham yang harus dilakuan dengan
Pemahaman dampak pemanasan global
adanya pemanasan global
Saya belum memahami etika dan budaya tertib
Memiliki etika dan budaya tertib berlalu lintas
berlalu lintas
Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah Kemampuan mematuhi tata tertib sekolah
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata Kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong
maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan dan terimakasih dalam pergaulan
Saya merasa sulit mengendalikan Kemampuan mengendalikan ketergantungan
ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll) pada medsos (fb, wa, dll)
Saya belum memahami etika dalam bergaul Pemahaman tentang etika bergaul
Saya belum tahu cara menjaga persahabatan
Kemampuan membina persahabatan yang baik
agar tetap langgeng
Saya merasa saat ini belum banyak memiliki Kemampuan membina hubungan dengan
teman banyak teman
Saya masih sering terbawa arus pergaulaan Kemampuan untuk selektif dalam bergaul

7
yang kurang baik
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk
Pemahaman mengenai bentuk-bentuk
kenakalan remaja saat ini dan cara
kenakalan remaja
mensikapinya
Saya belum memahami tawuran pelajar dan Kemampuan untuk menghindari tawuran
akibatnya pelajar
Saya belum memahami peran sosial pria dan Pemahaman mengenai peran sosial pria dan
wanita dengan norma yang ada di masyarakat wanita dengan norma yang ada di masyarakat
Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas, Pemahaman tentang Sek Bebas, LGBT,
LGBT dan HIV/AIDS HIV/AIDs
Saya merasa belum menemukan cara belajar
Keterampilan belajar efektif dan efisien
yang efektif
Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind
Keterampilan membuat mind mapping
mapping)
Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak Pemahaman mengenai cara kerja otak kiri dan
kanan kanan
Saya belum tahu cara untuk membangkitkan
Semangat belajar yang tinggi
semangat belajar
Saya masih suka menunda-nunda tugas
Kedisiplinan menyelesaikan tugas sekolah
sekolah/pekerjaan rumah (PR)
Saya merasa kesulitan dalam memahami Kemampuan menyelesaikan kesulitan dalam
pelajaran tertentu memahami pelajaran tertentu
BELAJAR
Saya semangat belajar, kalau ada tes atau ujian Semangat belajar, tidak hanya kalau ada tes
saja atau ujian saja
Saya merasa sulit untuk belajar kelompok Kemampuan untuk belajar kelompok
Saya belum paham cara memilih lembaga Kemampuan memilih lembaga bimbingan
bimbingan belajar yang baik belajar yang baik
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi Keterampilan untuk memanfaatkan teknologi
informasi untuk belajar informasi untuk belajar
Saya masih belum bisa belajar secara rutin Memiliki kebiasaan belajar secara rutin
Saya merasa takut bertanya atau menjawab di Memiliki keberanian bertanya dan menjawab
kelas di kelas
Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan
Kebiasaan membaca yang tinggi
untuk membaca
Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi Kemampuan memperoleh penghasilan untuk
kebutuhan hidup biaya hidup
Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-
Mengidentifikasi jenis-jenis profesi/pekerjaan
jenis profesi/pekerjaan di masyakarat
Saya belum mengetahui tentang dunia usaha / Pemahaman mengenai dunia usaha / dunia
dunia industri industri
KARIR
Saya belum paham hubungan antara bakat, Pemahaman mengenai hubungan bakat,
minat, pendidikan dan pekerjaan minat, pendidikan dan pekerjaan
Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan Mengidentifkasi pilihan karir atau cita-cita yang
cita-cita/karir masa depan sesuai dengan dirinya
Saya belum memahamai tentang program Pemahaman mengenai program prakerin di
prakerin di SMK SMK

E. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan
dan konseling. Berikut rumusan tujuannya
BIDANG RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN

8
LAYANA
N
PRIBADI Meningkatnya kualitas Ibadah Peserta didik/konseli dapat meningkatkan Kualitas Ibadah
pada Tuhan YME pada Tuhan YME
Selalu bersyukur atas nikmat dan Peserta didik/konseli dapat menyadari nikmat dari pemberian-
karunia Tuhan YME Nya serta memiliki sikap bersyukur terhadap nikmat yang
telah diberikan oleh-Nya
Memiliki pikiran positif Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya berpikir
dan bersikap positif serta menerapkannya dalam kehidupan
hingga menjadi pribadi yang sukses
Kemampuan menghindari Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan kesadaran
kebiasaan mencontek saat ujian bahwa menyontek adalah perbuatan tidak baik (tercela),
memahami penyebab dan dampak dari perbuatan menyontek
serta mampu untuk menghindarinya
Kemampuan mengelola emosi Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kecerdasan
dengan baik emosi dan pengendalian diri serta pelunya mentaati norma
dan peraturan yang berlaku
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli dapat memahami akan pentingnya
mekanisme pertahanan diri mekanisme pertahanan diri serta berbagai jenis atau bentuk
dari mekanisme pertahanan diri yang dapat dilakukan
Keterampilan mengatur waktu Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
kegiatan manajemen waktu serta mampu menerapkan manajemen
waktu tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Pemahaman tentang kesehatan Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kesehatan
repoduksi remaja reproduksi , pentingnya merawat organ atau alat reproduksi
yanag ada pada pria dan wanita serta menjaga prilaku
pelecehan seksual
Kemampuan menghindari obat Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang jenis dan
terlarang dan narkoba bentuk narkoba dengan benar, dapat memahami dampak dari
mengkonsumsi narboka serta memiliki perasaan positif untuk
mencegah dampak negatif narboka
Pemahaman tentang ilmu Peserta didik/konseli dapat memahami apa yang disebut
kepemimpian pemimpin, dapat mengenal fungsi dan tugas kepemimpinan
serta gaya kepemimpinan
Kemampuan menghindari diri Peserta didik/konseli dapat memahami tentang penyakit
dari penyakit mental mental (mental disorder) serta tanda-tandanya atau gejalanya,
dapat menjadi individu yang sehat secara rohani dan jasmani
Kemampuan mengatasi Peserta didik/konseli mampu menghilangkan kejenuhanya
kejenuhan masuk sekolah masuk sekolah
Kemampuan menghilangkan Peserta didik/konseli mampu menghilangkan kebiasaan keluar
kebiasaan keluar malem malam (bermain,begadang)
(bermain,begadang)
Memiliki kebiasaan membuang Peserta didik/konseli memiliki budaya dan kebiasaan
sampah pada tempatnya membuang sampah pada tempatnya
Memiliki budaya antri Peserta didik/konseli memiliki budaya dan kebiasaan untuk
antri
Pemahaman tentang dampak Peserta didik/konseli memiliki pemahaman akan pacaran dan
pacaran dampak negatif dari pacaran sehingga dapat memutuskan
untuk memfokuskan diri pada tugas pokok pelajar
SOSIAL Memiliki kepekaan diri dan sosial Peserta didik/konseli memiliki kepekaan diri dan sosial, dapat
memahami pentingnya hidup bersosial serta dapat berprilaku
yang bertanggung jawab dalam masyarakat
Kemampuan berkomunikasi yang Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
baik komunikasi untuk menyampaikan pesan, ide atau gagasan
dalam hidup bermasyarakat
Pemahaman dampak pemanasan Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
global pemanasan global (global warning) dan akibat yang
ditimbulkan, serta memiliki perasaan positif untuk mengurangi
9
dampaknya
Memiliki etika dan budaya tertib Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya etika dan
berlalu lintas budaya dalam berlalu lintas, dan mau mematuhinya
Kemampuan mematuhi tata Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya tata tertib
tertib sekolah sekolah, dan mau mematuhinya dalam kehidupan sehari-hari
Kebiasaan mengucapkan kata Peserta didik/konseli dapat mengucapkan kata maaf, tolong
maaf, tolong dan terimakasih dan terimakasih dalam pergaulan
dalam pergaulan
Kemampuan mengendalikan Peserta didik/konseli dapat mengendalikan diri dari
ketergantungan pada medsos (fb, ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll)
wa, dll)
Pemahaman tentang etika Peserta didik/konseli dapat memahami arti pentingnya etika
bergaul bergaul dan menjunjung tinggi nilai yang diyakini oleh
masyarakat, serta mampu bergaul dengan menyesuaikan diri
sesuai etika yang ada dalam masyarakat
Kemampuan membina Peserta didik/konseli memiliki perasaan positif untuk
persahabatan yang baik membina persahabatan dengan kegiatan positif serta miliki
rencana kegiatan untuk mengisi kegiatan persahabatan yang
positif
Kemampuan membina Peserta didik/konseli dapat memiliki banyak teman dalam
hubungan dengan banyak teman pergaulan
Kemampuan untuk selektif Peserta didik/konseli memiliki kemampuan untuk selektif
dalam bergaul dalam bergaul sehingga terbebas dari pergaulan yang kurang
baik
Pemahaman mengenai bentuk- Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang bentuk-
bentuk kenakalan remaja bentuk kenakalan remaja dan mampu menghindarinya
Kemampuan untuk menghindari Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang tawuran
tawuran pelajar pelajar dan mampu menghindarinya
Pemahaman mengenai peran Peserta didik/konseli dapat memahami dan menerima peran
sosial pria dan wanita dengan sosial pria dan wanita dengan norma yang ada di masyarakat
norma yang ada di masyarakat serta berprilaku sebagai pria dan wanita sesuai dengan norma
masyarakat
Pemahaman tentang Sek Bebas, Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Sek
LGBT, HIV/AIDs Bebas, LGBT, HIV/AIDs dan mampu menghindarinya
BELAJAR Keterampilan belajar efektif dan Peserta didik/konseli dapat mengenal hakekat belajar,
efisien memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
serta cara belajar efektif dan efisien
Keterampilan membuat mind Peserta didik/konseli mampu memahami tentang mind
mapping mapping serta dapat membuat suatu peta pikiran untuk
meningkatkan prestasi belajar
Pemahaman mengenai cara kerja Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
otak kiri dan kanan perbedaan fungsi, cara mengembangkan serta memanfaatkan
fungsi otak kanan dan otak kiri
Semangat belajar yang tinggi Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan kebiasaan
yang benar dalam belajar hingga dapat membangkitkan
semangat belajar untuk berprestasi
Kedisiplinan menyelesaikan Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam
tugas sekolah mengerjakan tugas-tugas sekolah
Kemampuan menyelesaikan Peserta didik/konseli dapat memahami teknik memahami
kesulitan dalam memahami pelajaran
pelajaran tertentu
Semangat belajar, tidak hanya Peserta didik/konseli memiliki semangat belajar tidak hanya
kalau ada tes atau ujian saja saat akan ada tes/ujian saja
Kemampuan untuk belajar Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dan keterampilan
kelompok untuk belajar kelompok secara efektif
Kemampuan memilih lembaga Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi dan memilih
bimbingan belajar yang baik bimbingan belajar yang sesuai untuk dirinya
Keterampilan untuk Peserta didik/konseli mampu memanfaatkan teknologi
10
memanfaatkan teknologi informasi untuk sumber belajar
informasi untuk belajar
Memiliki kebiasaan belajar secara Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan belajar secara rutin
rutin
Memiliki keberanian bertanya Peserta didik/konseli memiliki keberanian bertanya dan
dan menjawab di kelas menjawab di kelas
Kebiasaan membaca yang tinggi Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dan budaya
membaca yang tinggi
KARIR Kemampuan memperoleh Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang kerja
penghasilan untuk biaya hidup sambil sekolah untuk memperoleh penghasilan untuk biaya
hidup sambil sekolah
Mengidentifikasi jenis-jenis Peserta didik/ konseli mengenal jenis-jenis profesi/pekerjaan
profesi/pekerjaan untuk persiapan masa depannya
Pemahaman mengenai dunia Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang dunia
usaha / dunia industri usaha/dunia industri, sehingga mampu mempersiapkan diri
untuk bekerja yang sesuai dengan program keahlian yang
diambilnya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli memahami hubungan antara bakat,
hubungan bakat, minat, minat, pendidikan dan pekerjaan dimasa depan
pendidikan dan pekerjaan
Mengidentifkasi pilihan karir atau Peserta didik/konseli mampu mengidentifikasi dan
cita-cita yang sesuai dengan menetapkan cita-cita karir masa depannya
dirinya
Pemahaman mengenai program Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya prakerin
prakerin di SMK serta dapat melaksanakan, membandingkan antara
pengetahuan teori maupun praktik yang didapat selama di
sekolah dengan pekerjaan sebenarnya yang ada di lingkungan
DU/DI.

F. KOMPONEN PROGRAM

Komponen program bimbingan dan konseling di SMK meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen

1)  Layanan Dasar


Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan
mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok,
bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media
adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru
kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan
klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

2)  Layanan Responsif

11
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan
kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi
peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,
orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua
peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.

3)  Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik


Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan
kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan
mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan
perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di
sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk
grafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan
kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual,
konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar
terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat
menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling
atau konselor dapat memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan
karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.

4)  Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau
lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
12
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau
guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan
kombinasi antara tatap muka dan daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :
KOMPONEN JUMLAH PROPORS PERHITUNGAN
NO NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN
PROGRAM LAYANAN I WAKTU/JAM
1 Layanan Dasar 1 Dahsyatnya keutamaan bersyukur 27 47% 49% x 24 = 11,76
2 Berpikir dan bersikap positif
3 Menyontek, penyebab dan solusinya
4 Kecerdasan emosi dan pengendalian diri
5 Mekanisme pertahanan diri
6 Manajemen waktu
7 Kesehatan reproduksi remaja
8 Bahaya narkoba dan dampaknya
9 Jiwa Kepemimpinan
10 Mental disorder dan permasalahannya
11 Budaya membuang sampah pada
tempatnya
12 Budaya antri
13 Dampak pacaran di kalangan remaja
14 Kepekaan diri dan sosial
15 Komunikasi efektif
16 Pemanasan Global dan dampaknya
17 Etika dan budaya tertib berlalu lintas
18 Tata tertib sekolah
19 Etika bergaul
20 Membina persahabatan sejati
21 Bentuk-bentuk kenakalan remaja
22 Tawuran pelajar dan akibatnya
23 Peran sosial pria dan wanita
24 Dampak dari Sek Bebas, LGBT, HIV/AIDs
25 Cara belajar efektif dan efisien
26 Mind mapping untuk prestasi belajar
27 Cara kerja otak kiri dan otak kanan
28 Membangkitkan semangat belajar
2 Layanan 1 Kiat belajar sambil bekerja 6 11% 11% x 24 = 2,64
Peminatan dan 2 Jenis-jenis profesi/pekerjaan
Perencanaan 3 Informasi tentang dunia usaha/dunia
Individual Peserta industri
Didik 4 Hubungan bakat, minat, pendidikan dan
pekerjaan
5 Identifkasi pilihan karir atau cita-cita
yang sesuai
6 Kiat Sukses Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN)
   
   
3 Layanan Responsif 1 Kiat meningkatkan ibadah 17 30% 28% x 24 = 6,72
2 Mengatasi kejenuhan masuk sekolah
3 Akibat kebiasaan keluar malam
(bermain,begadang)
4 Hebatnya pengaruh kata maaf, tolong
dan terima kasih dalam pergaulan
5 Dampak ketergantungan pada medsos
(fb, wa, dll)
6 Kiat memiliki banyak teman
7 Selektif dalam bergaul
8 Disiplin mengerjakan tugas sekolah
9 Tips memahami pelajaran

13
10 Semangat belajar tidak hanya saat ujian
11 Belajar kelompok yang efektif
12 Memilih lembaga bimbel yang tepat
13 Memanfaatkan IT untuk meraih prestasi
14 Kebiasaan belajar rutin
15 Berani bertanya dan menjawab di kelas
16 Kiat menumbuhkan minat baca
17  
4 Dukungan Sistem 1 Pengembangan Jejaring 7 12% 12% x 24 = 2,88
2 Kegiatan Manajemen
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
6 Pengembangan Profesi Konselor
  a. In House Training
  b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan Pengembangan
JUMLAH JAM 57 100% 24

G. BIDANG LAYANAN

Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu
bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli

1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik / konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil
keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara
optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.

2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati
terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara

14
bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.

3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar;
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif;
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian

4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) pengetahuan konsep diri yang
positif tentang karir, (2) kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir, (3)
Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir, (4)
Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar, (5) Keterampilan untuk memahami
dan menggunakan informasi karir, (6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab
personal, kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir, (7) Kesadaran bagaimana
karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat, (8) Kesadaran tentang
perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki dan perempuan.

H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK

Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta


didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)

BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN
PRIBADI Meningkatnya kualitas Peserta didik/konseli dapat Kiat meningkatkan
Ibadah pada Tuhan YME meningkatkan Kualitas Ibadah pada ibadah

15
Tuhan YME
Peserta didik/konseli dapat menyadari
Selalu bersyukur atas
nikmat dari pemberian-Nya serta memiliki Dahsyatnya keutamaan
nikmat dan karunia Tuhan
sikap bersyukur terhadap nikmat yang bersyukur
YME
telah diberikan oleh-Nya
Peserta didik/konseli dapat memahami
pentingnya berpikir dan bersikap positif Berpikir dan bersikap
Memiliki pikiran positif
serta menerapkannya dalam kehidupan positif
hingga menjadi pribadi yang sukses
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman dan kesadaran bahwa
Kemampuan menghindari
menyontek adalah perbuatan tidak baik Menyontek, penyebab
kebiasaan mencontek saat
(tercela), memahami penyebab dan dan solusinya
ujian
dampak dari perbuatan menyontek serta
mampu untuk menghindarinya
Peserta didik/konseli dapat memahami
Kemampuan mengelola tentang kecerdasan emosi dan Kecerdasan emosi dan
emosi dengan baik pengendalian diri serta pelunya mentaati pengendalian diri
norma dan peraturan yang berlaku
Peserta didik/konseli dapat memahami
Pemahaman mengenai akan pentingnya mekanisme pertahanan
Mekanisme pertahanan
mekanisme pertahanan diri serta berbagai jenis atau bentuk dari
diri
diri mekanisme pertahanan diri yang dapat
dilakukan
Peserta didik/konseli dapat memahami
Keterampilan mengatur pentingnya manajemen waktu serta
Manajemen waktu
waktu kegiatan mampu menerapkan manajemen waktu
tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Peserta didik/konseli dapat memahami
tentang kesehatan reproduksi ,
Pemahaman tentang
pentingnya merawat organ atau alat Kesehatan reproduksi
kesehatan reproduksi
reproduksi yanag ada pada pria dan remaja
remaja
wanita serta menjaga prilaku pelecehan
seksual
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman tentang jenis dan bentuk
Kemampuan menghindari
narkoba dengan benar, dapat memahami Bahaya narkoba dan
obat terlarang dan
dampak dari mengkonsumsi narboka dampaknya
narkoba
serta memiliki perasaan positif untuk
mencegah dampak negatif narboka
Peserta didik/konseli dapat memahami
Pemahaman tentang ilmu apa yang disebut pemimpin, dapat
Jiwa Kepemimpinan
kepemimpian mengenal fungsi dan tugas
kepemimpinan serta gaya kepemimpinan
Peserta didik/konseli dapat memahami
tentang penyakit mental (mental
Kemampuan menghindari Mental disorder dan
disorder) serta tanda-tandanya atau
diri dari penyakit mental permasalahannya
gejalanya, dapat menjadi individu yang
sehat secara rohani dan jasmani
Peserta didik/konseli mampu
Kemampuan mengatasi Mengatasi kejenuhan
menghilangkan kejenuhanya masuk
kejenuhan masuk sekolah masuk sekolah
sekolah
Kemampuan
Peserta didik/konseli mampu Akibat kebiasaan keluar
menghilangkan kebiasaan
menghilangkan kebiasaan keluar malam malam
keluar malem
(bermain,begadang) (bermain,begadang)
(bermain,begadang)
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki budaya dan Budaya membuang
membuang sampah pada kebiasaan membuang sampah pada sampah pada tempatnya
16
tempatnya tempatnya
Peserta didik/konseli memiliki budaya dan
Memiliki budaya antri Budaya antri
kebiasaan untuk antri
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman akan pacaran dan dampak
Pemahaman tentang Dampak pacaran di
negatif dari pacaran sehingga dapat
dampak pacaran kalangan remaja
memutuskan untuk memfokuskan diri
pada tugas pokok pelajar
SOSIAL Peserta didik/konseli memiliki kepekaan
diri dan sosial, dapat memahami
Memiliki kepekaan diri dan
pentingnya hidup bersosial serta dapat Kepekaan diri dan sosial
sosial
berprilaku yang bertanggung jawab dalam
masyarakat
Peserta didik/konseli dapat memahami
Kemampuan pentingnya komunikasi untuk
Komunikasi efektif
berkomunikasi yang baik menyampaikan pesan, ide atau gagasan
dalam hidup bermasyarakat
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman tentang pemanasan global
Pemahaman dampak Pemanasan Global dan
(global warning) dan akibat yang
pemanasan global dampaknya
ditimbulkan, serta memiliki perasaan
positif untuk mengurangi dampaknya
Peserta didik/konseli dapat memahami
Memiliki etika dan budaya Etika dan budaya tertib
pentingnya etika dan budaya dalam
tertib berlalu lintas berlalu lintas
berlalu lintas, dan mau mematuhinya
Peserta didik/konseli dapat memahami
Kemampuan mematuhi pentingnya tata tertib sekolah, dan mau
Tata tertib sekolah
tata tertib sekolah mematuhinya dalam kehidupan sehari-
hari
Kebiasaan mengucapkan
Peserta didik/konseli dapat Hebatnya pengaruh kata
kata maaf, tolong dan
mengucapkan kata maaf, tolong dan maaf, tolong dan terima
terimakasih dalam
terimakasih dalam pergaulan kasih dalam pergaulan
pergaulan
Kemampuan
Peserta didik/konseli dapat
mengendalikan Dampak ketergantungan
mengendalikan diri dari ketergantungan
ketergantungan pada pada medsos (fb, wa, dll)
pada medsos (fb, wa, dll)
medsos (fb, wa, dll)
Peserta didik/konseli dapat memahami
arti pentingnya etika bergaul dan
Pemahaman tentang etika menjunjung tinggi nilai yang diyakini oleh
Etika bergaul
bergaul masyarakat, serta mampu bergaul dengan
menyesuaikan diri sesuai etika yang ada
dalam masyarakat
Peserta didik/konseli memiliki perasaan
positif untuk membina persahabatan
Kemampuan membina Membina persahabatan
dengan kegiatan positif serta miliki
persahabatan yang baik sejati
rencana kegiatan untuk mengisi kegiatan
persahabatan yang positif
Kemampuan membina
Peserta didik/konseli dapat memiliki Kiat memiliki banyak
hubungan dengan banyak
banyak teman dalam pergaulan teman
teman
Peserta didik/konseli memiliki
Kemampuan untuk kemampuan untuk selektif dalam bergaul
Selektif dalam bergaul
selektif dalam bergaul sehingga terbebas dari pergaulan yang
kurang baik
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli memiliki Bentuk-bentuk
bentuk-bentuk kenakalan pemahaman tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja

17
kenakalan remaja dan mampu
remaja
menghindarinya
Kemampuan untuk Peserta didik/konseli memiliki
Tawuran pelajar dan
menghindari tawuran pemahaman tentang tawuran pelajar
akibatnya
pelajar dan mampu menghindarinya
Peserta didik/konseli dapat memahami
Pemahaman mengenai dan menerima peran sosial pria dan
peran sosial pria dan wanita dengan norma yang ada di Peran sosial pria dan
wanita dengan norma yang masyarakat serta berprilaku sebagai pria wanita
ada di masyarakat dan wanita sesuai dengan norma
masyarakat
Peserta didik/konseli memiliki
Pemahaman tentang Sek Dampak dari Sek Bebas,
pemahaman tentang Sek Bebas, LGBT,
Bebas, LGBT, HIV/AIDs LGBT, HIV/AIDs
HIV/AIDs dan mampu menghindarinya
BELAJAR Peserta didik/konseli dapat mengenal
Keterampilan belajar hakekat belajar, memahami faktor-faktor Cara belajar efektif dan
efektif dan efisien yang mempengaruhi hasil belajar serta efisien
cara belajar efektif dan efisien
Peserta didik/konseli mampu memahami
Keterampilan membuat tentang mind mapping serta dapat Mind mapping untuk
mind mapping membuat suatu peta pikiran untuk prestasi belajar
meningkatkan prestasi belajar
Peserta didik/konseli memiliki
Pemahaman mengenai pemahaman tentang perbedaan fungsi,
Cara kerja otak kiri dan
cara kerja otak kiri dan cara mengembangkan serta
otak kanan
kanan memanfaatkan fungsi otak kanan dan
otak kiri
Peserta didik/konseli dapat menerapkan
Semangat belajar yang sikap dan kebiasaan yang benar dalam Membangkitkan
tinggi belajar hingga dapat membangkitkan semangat belajar
semangat belajar untuk berprestasi
Kedisiplinan Peserta didik/konseli memiliki
Disiplin mengerjakan
menyelesaikan tugas kedisiplinan dalam mengerjakan tugas-
tugas sekolah
sekolah tugas sekolah
Kemampuan
menyelesaikan kesulitan Peserta didik/konseli dapat memahami Tips memahami
dalam memahami teknik memahami pelajaran pelajaran
pelajaran tertentu
Semangat belajar, tidak Peserta didik/konseli memiliki semangat
Semangat belajar tidak
hanya kalau ada tes atau belajar tidak hanya saat akan ada
hanya saat ujian
ujian saja tes/ujian saja
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
Kemampuan untuk belajar Belajar kelompok yang
dan keterampilan untuk belajar kelompok
kelompok efektif
secara efektif
Kemampuan memilih Peserta didik/konseli dapat
Memilih lembaga bimbel
lembaga bimbingan belajar mengidentifikasi dan memilih bimbingan
yang tepat
yang baik belajar yang sesuai untuk dirinya
Keterampilan untuk Peserta didik/konseli mampu
Memanfaatkan IT untuk
memanfaatkan teknologi memanfaatkan teknologi informasi untuk
meraih prestasi
informasi untuk belajar sumber belajar
Memiliki kebiasaan belajar Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
Kebiasaan belajar rutin
secara rutin belajar secara rutin
Memiliki keberanian Peserta didik/konseli memiliki keberanian Berani bertanya dan
bertanya dan menjawab di bertanya dan menjawab di kelas menjawab di kelas
kelas

18
Kebiasaan membaca yang Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Kiat menumbuhkan
tinggi dan budaya membaca yang tinggi minat baca
KARIR Peserta didik/konseli dapat
Kemampuan memperoleh
memanfaatkan peluang kerja sambil Kiat belajar sambil
penghasilan untuk biaya
sekolah untuk memperoleh penghasilan bekerja
hidup
untuk biaya hidup sambil sekolah
Peserta didik/ konseli mengenal jenis-
Mengidentifikasi jenis- Jenis-jenis
jenis profesi/pekerjaan untuk persiapan
jenis profesi/pekerjaan profesi/pekerjaan
masa depannya
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman tentang dunia usaha/dunia
Pemahaman mengenai
industri, sehingga mampu Informasi tentang dunia
dunia usaha / dunia
mempersiapkan diri untuk bekerja yang usaha/dunia industri
industri
sesuai dengan program keahlian yang
diambilnya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli memahami Hubungan bakat, minat,
hubungan bakat, minat, hubungan antara bakat, minat, pendidikan dan
pendidikan dan pekerjaan pendidikan dan pekerjaan dimasa depan pekerjaan

Mengidentifkasi pilihan Peserta didik/konseli mampu


Identifkasi pilihan karir
karir atau cita-cita yang mengidentifikasi dan menetapkan cita-
atau cita-cita yang sesuai
sesuai dengan dirinya cita karir masa depannya
Peserta didik/konseli mampu memahami
pentingnya prakerin serta dapat
melaksanakan, membandingkan antara
Pemahaman mengenai Kiat Sukses Praktik Kerja
pengetahuan teori maupun praktik yang
program prakerin di SMK Industri (PRAKERIN)
didapat selama di sekolah dengan
pekerjaan sebenarnya yang ada di
lingkungan DU/DI.

I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)

Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
siswa. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian siswa
(c)   Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d)   Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang
dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e)   Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f)      Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
19
(g)     Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(h)     Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dan sebagainya.
(i)       Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
(j)       Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).

20
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN)

KOMPONE
BIDANG STRATEGI KE
TUJUAN LAYANAN N MATERI ME
LAYANAN LAYANAN LAS
LAYANAN
PRIBADI Peserta didik/konseli dapat
Konseling Kiat meningkatkan Cer
meningkatkan Kualitas Ibadah pada Responsif XI
Individual ibadah Di
Tuhan YME
Peserta didik/konseli dapat menyadari
nikmat dari pemberian-Nya serta Bimbingan Dahsyatnya keutamaan Cer
Dasar XI
memiliki sikap bersyukur terhadap klasikal bersyukur Di
nikmat yang telah diberikan oleh-Nya
Peserta didik/konseli dapat memahami
pentingnya berpikir dan bersikap positif Bimbingan Berpikir dan bersikap
Dasar XI Di
serta menerapkannya dalam kehidupan klasikal positif
hingga menjadi pribadi yang sukses
Peserta didik/konseli memiliki
Dises
pemahaman dan kesadaran bahwa
de
menyontek adalah perbuatan tidak baik Bimbingan Menyontek, penyebab
Dasar XI pend
(tercela), memahami penyebab dan Kelompok dan solusinya
y
dampak dari perbuatan menyontek
digu
serta mampu untuk menghindarinya
Peserta didik/konseli dapat
memahami tentang kecerdasan emosi
Bimbingan Kecerdasan emosi dan Cer
dan pengendalian diri serta pelunya Dasar XI
klasikal pengendalian diri Di
mentaati norma dan peraturan yang
berlaku
Peserta didik/konseli dapat
memahami akan pentingnya mekanisme
Bimbingan Mekanisme pertahanan Cer
pertahanan diri serta berbagai jenis atau Dasar XI
klasikal diri Di
bentuk dari mekanisme pertahanan diri
yang dapat dilakukan
Peserta didik/konseli dapat
memahami pentingnya manajemen
Bimbingan Cer
waktu serta mampu menerapkan Dasar XI Manajemen waktu
klasikal Di
manajemen waktu tersebut dalam
kehidupan sehari-hari
Peserta didik dapat memahami tentang
kesehatan reproduksi , pentingnya
Bimbingan Kesehatan reproduksi Cer
merawat organ atau alat reproduksi Dasar XI
klasikal remaja Di
yanag ada pada pria dan wanita serta
menjaga prilaku pelecehan seksual
Peserta didik memiliki pemahaman
tentang jenis dan bentuk narkoba
dengan benar, dapat memahami Bimbingan Bahaya narkoba dan Cer
Dasar XI
dampak dari mengkonsumsi narboka klasikal dampaknya Di
serta memiliki perasaan positif untuk
mencegah dampak negatif narkoba
Peserta didik/konseli dapat memahami
apa yang disebut pemimpin, dapat
Bimbingan Cer
mengenal fungsi dan tugas Dasar XI Jiwa Kepemimpinan
klasikal Di
kepemimpinan serta gaya
kepemimpinan
Peserta didik/konseli dapat memahami Dasar Bimbingan XI Mental disorder dan Cer
tentang penyakit mental (mental klasikal permasalahannya Di
disorder) serta tanda-tandanya atau
gejalanya, dapat menjadi individu yang

21
sehat secara rohani dan jasmani
Peserta didik/konseli mampu
Konseling Mengatasi kejenuhan Cer
menghilangkan kejenuhanya masuk Responsif XI
Individual masuk sekolah Di
sekolah
Dises
Peserta didik/konseli mampu Akibat kebiasaan keluar de
Konseling
menghilangkan kebiasaan keluar malam Responsif XI malam pend
Individual
(bermain,begadang) (bermain,begadang) y
digu
Peserta didik/konseli memiliki budaya Budaya membuang
Bimbingan
dan kebiasaan membuang sampah pada Dasar XI sampah pada Poho
Kelompok
tempatnya tempatnya
Dises
de
Peserta didik/konseli memiliki budaya Bimbingan
Dasar XI Budaya antri pend
dan kebiasaan untuk antri Kelompok
y
digu
Peserta didik/konseli memiliki Dises
pemahaman akan pacaran dan dampak de
Bimbingan Dampak pacaran di
negatif dari pacaran sehingga dapat Dasar XI pend
klasikal kalangan remaja
memutuskan untuk memfokuskan diri y
pada tugas pokok pelajar digu
SOSIAL Peserta didik/konseli memiliki kepekaan Dises
diri dan sosial, dapat memahami de
Bimbingan
pentingnya hidup bersosial serta dapat Dasar XI Kepekaan diri dan sosial pend
klasikal
berprilaku yang bertanggung jawab y
dalam masyarakat digu
Peserta didik/konseli dapat memahami Dises
pentingnya komunikasi untuk Bimbingan de
Dasar XI Komunikasi efektif
menyampaikan pesan, ide atau gagasan klasikal pend
dalam hidup bermasyarakat yg dig
Peserta didik/konseli memiliki Dises
pemahaman tentang pemanasan global de
Bimbingan Pemanasan Global dan
(global warning) dan akibat yang Dasar XI pend
klasikal dampaknya
ditimbulkan, serta memiliki perasaan y
positif untuk mengurangi dampaknya digu
Dises
Peserta didik/konseli dapat memahami
Bimbingan Etika dan budaya tertib de
pentingnya etika dan budaya dalam Dasar XI
Kelompok berlalu lintas pend
berlalu lintas, dan mau mematuhinya
yg dig
Konseli dapat memahami pentingnya
Konseling Cer
tata tertib sekolah, dan mau Dasar XI Tata tertib sekolah
Individual Di
mematuhinya dlm kehidupan sehari-hari
Peserta didik/konseli dapat Hebatnya pengaruh kata
Bimbingan Cer
mengucapkan kata maaf, tolong dan Responsif XI maaf, tolong dan terima
klasikal Di
terimakasih dalam pergaulan kasih dalam pergaulan
Peserta didik/konseli dapat Dampak
Konseling Cer
mengendalikan diri dari ketergantungan Responsif XI ketergantungan pada
Individual Di
pada medsos (fb, wa, dll) medsos (fb, wa, dll)
Konseli dapat memahami arti
pentingnya etika bergaul dan
menjunjung tinggi nilai yang diyakini Bimbingan Cer
Dasar XI Etika bergaul
oleh masyarakat, serta mampu bergaul klasikal Di
dengan menyesuaikan diri sesuai etika
yang ada dalam masyarakat
Peserta didik/konseli memiliki Dasar Bimbingan XI Membina persahabatan Cer
perasaan positif untuk membina klasikal sejati Di
persahabatan dengan kegiatan positif

22
serta miliki rencana kegiatan untuk
mengisi kegiatan persahabatan yang
positif
Peserta didik/konseli dapat memiliki Konseling Kiat memiliki banyak Cer
Responsif XI
banyak teman dalam pergaulan Individual teman Di
Peserta didik/konseli memiliki
kemampuan untuk selektif dalam Konseling Cer
Responsif XI Selektif dalam bergaul
bergaul sehingga terbebas dari Individual Di
pergaulan yang kurang baik
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman tentang bentuk-bentuk Bimbingan Bentuk-bentuk Cer
Dasar XI
kenakalan remaja dan mampu klasikal kenakalan remaja Di
menghindarinya
Dises
Peserta didik/konseli memiliki
Bimbingan Tawuran pelajar dan de
pemahaman tentang tawuran pelajar Dasar XI
klasikal akibatnya pend
dan mampu menghindarinya
yg dig
Peserta didik dapat memahami dan
menerima peran sosial pria dan wanita
Bimbingan Peran sosial pria dan Ber
dengan norma yang ada di masyarakat Dasar XI
Kelompok wanita pe
serta berprilaku sebagai pria dan wanita
sesuai dengan norma masyarakat
Dises
Peserta didik/konseli memiliki
Bimbingan Dampak dari Sek Bebas, de
pemahaman tentang Sek Bebas, LGBT, Dasar XI
Kelompok LGBT, HIV/AIDs pend
HIV/AIDs dan mampu menghindarinya
yg dig
BELAJAR Peserta didik/konseli dapat mengenal
hakekat belajar, memahami faktor- Bimbingan Cara belajar efektif dan Cer
Dasar XI
faktor yang mempengaruhi hasil belajar klasikal efisien Di
serta cara belajar efektif dan efisien
Peserta didik/konseli mampu
memahami tentang mind mapping serta Bimbingan Mind mapping untuk Cer
Dasar XI
dapat membuat suatu peta pikiran klasikal prestasi belajar Di
untuk meningkatkan prestasi belajar
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman tentang perbedaan fungsi,
Bimbingan Cara kerja otak kiri dan Cer
cara mengembangkan serta Dasar XI
klasikal otak kanan Di
memanfaatkan fungsi otak kanan dan
otak kiri
Peserta didik/konseli dapat Dises
menerapkan sikap dan kebiasaan yang de
Bimbingan Membangkitkan
benar dalam belajar hingga dapat Dasar XI pend
klasikal semangat belajar
membangkitkan semangat belajar untuk y
berprestasi digu
Dises
Peserta didik/konseli memiliki de
Konseling Disiplin mengerjakan
kedisiplinan dalam mengerjakan tugas- Responsif XI pend
Individual tugas sekolah
tugas sekolah y
digu
Dises
Peserta didik/konseli dapat memahami Konseling Tips memahami de
Responsif XI
teknik memahami pelajaran Individual pelajaran pend
yg dig
Peserta didik/konseli memiliki Responsif Konseling XI Semangat belajar tidak Dises
semangat belajar tidak hanya saat akan Individual hanya saat ujian de
ada tes/ujian saja pend
yg dig

23
Dises
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
Konseling Belajar kelompok yang de
dan keterampilan untuk belajar Responsif XI
Individual efektif pend
kelompok secara efektif
yg dig
Peserta didik/konseli dapat
Konseling Memilih lembaga Cer
mengidentifikasi dan memilih bimbingan Responsif XI
Individual bimbel yang tepat Tanya
belajar yang sesuai untuk dirinya
Dises
Peserta didik/konseli mampu
Konseling Memanfaatkan IT untuk de
memanfaatkan teknologi informasi Responsif XI
Individual meraih prestasi pend
untuk sumber belajar
yg dig
Dises
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Konseling de
Responsif XI Kebiasaan belajar rutin
belajar secara rutin Individu pend
yg dig
Dises
Peserta didik/konseli memiliki
Konseling Berani bertanya dan de
keberanian bertanya dan menjawab di Responsif XI
Individu menjawab di kelas pend
kelas
yg dig
Dises
Peserta didik/konseli memiliki
Konseling Kiat menumbuhkan de
kebiasaan dan budaya membaca yang Responsif XI
Individual minat baca pend
tinggi
yg dig
KARIR Peserta didik/konseli dapat Dises
memanfaatkan peluang kerja sambil Pem&Peren Konseling Kiat belajar sambil de
XI
sekolah untuk memperoleh penghasilan c Indv Individual bekerja pend
untuk biaya hidup sambil sekolah yg dig
Dises
Peserta didik/ konseli mengenal jenis-
Pem&Peren Bimbingan Jenis-jenis de
jenis profesi/pekerjaan untuk persiapan XI
c Indv Kelompok profesi/pekerjaan pend
masa depannya
yg dig
Konseli memiliki pemahaman tentang Dises
dunia usaha/dunia industri, sehingga de
Pem&Peren Konseling Informasi tentang dunia
mampu mempersiapkan diri untuk XI pend
c Indv Individual usaha/dunia industri
bekerja yang sesuai dengan program y
keahlian yang diambilnya digu
Dises
Peserta didik/konseli memahami Hubungan bakat, minat,
Pem&Peren Konseling de
hubungan antara bakat, minat, XI pendidikan dan
c Indv Individual pend
pendidikan dan pekerjaan dimasa depan pekerjaan
yg dig
Dises
Peserta didik/konseli mampu Identifkasi pilihan karir
Pem&Peren Konseling de
mengidentifikasi dan menetapkan cita- XI atau cita-cita yang
c Indv Individual pend
cita karir masa depannya sesuai
yg dig
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya prakerin serta
dapat melaksanakan, membandingkan
Pem&Peren Kiat Sukses Praktik Kerja Cer
antara pengetahuan teori maupun Lintas Kelas XI
c Indv Industri (PRAKERIN) Di
praktik yang didapat selama di sekolah
dengan pekerjaan sebenarnya yang ada
di lingkungan DU/DI.

24
J. RENCANA EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses
dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil
penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus
penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan
konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan
pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengentasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data

2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada
seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan
dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.

25
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan.

3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang
atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum
begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING


26
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci
Terdapat beberapa komponen dalam program semesteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah / studi lanjutan ke
jenjang yang lebih tinggi
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisisi tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB.

Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :

27
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
SEMESTER 1

28
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
SEMESTER 2

29

Anda mungkin juga menyukai