DOKUMEN I
KURIKULUM
SD NEGERI 14 PADANGSAMBIAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
ALAMAT : JALAN GUNUNG ANDAKASA, Gg. MATAHARI
Menyetujui, Menetapkan
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah
Mengesahkan,
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga
Kota Denpasar
SDN 14 PADANGSAMBIAN
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi
Wasa) karena atas berkat dan rahmat beliaulah, kami dapat menjalani tugas-tugas di bidang
pendidikan, yang salah satunya adalah Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 14
Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar.
Kepada semua pihak yang telah memberikan sara pembinaan, demi kesempurnaan
penyusunan Kurikulum ini, kami mengucapkan terima kasih.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
TIM PENYUSUN KURIKULUM.......................................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Landasan Pengembangan Kurikulum.............................................................................7
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum...............................................................................11
D. Pengembangan Kurikulum...........................................................................................12
E. Prinsip-prinsip Penyembangan Kurikulum...................................................................15
F. Prosedur Operasional....................................................................................................19
G. Upaya Pemenuhan........................................................................................................21
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH...............................................................22
A. Tujuan Pendidikan Dasar..................................................Error! Bookmark not defined.
B. Visi Sekolah..................................................................................................................23
C. Misi Sekolah.................................................................................................................23
D. Tujuan Sekolah.............................................................................................................24
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM....................................................26
A. Struktur Kurikulum.......................................................................................................27
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas I-VI.....................................................35
C. Muatan Kurikulum.......................................................................................................39
1. Muatan Nasional..............................................................................39
2. Kegiatan Ekstrakurikuler................................................................44
3. Pengaturan Beban Belajar................................................................45
4. Kriteria Ketuntasan Belajar............................................................48
5. Penguatan Pendidikan Karakter........................................................50
6. Pengembangan Gerakan Literasi Sekolah..........................................53
7. Penerapan 4C................................................................................54
8. Pengelolaan Layanan Peningkatan Keterampilan TIK..........................55
9. Kenaikan Kelas dan Kelulusan...........................................................56
10. Pendidikan Kecakapan Hidup............................................................58
11. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.............................59
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN..............................................................................61
A. Permulaan Tahun Pelajaran..........................................................................................61
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif................................................................................62
C. Perkiraan Jadwal Libur Sekolah dan Kegiatan Nonkurikuler.......................................65
D. Perhitungan Hari Belajar Efektif Sekolah....................................................................67
E. Kalender Pendidikan Sekolah.......................................................................................67
BAB V PENUTUP..............................................................................................................78
A. Simpulan.......................................................................................................................79
B. Saran.............................................................................................................................79
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Keterampilan kecakapan hidup abad ke-21 ini perlu dilatih dan dibiasakan oleh sekolah
melalui berbagai kegiatan yang dituangkan ke dalam program sekolah serta
diimplementasikan ke dalam berbagai bentuk kegiatan baik kegiatan intra kurikuler,
kokuriker, dan ekstra kurikuler. Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran tersebut diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi
para pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.
Keadaan sosial ekonomi orang tua siswa sangat heterogen, dari masyarakat
ekonomi lemah sampai pada masyarakat ekonomi kuat. Demikian pula perhatian mereka
untuk pendidikan. Dari 486 (empat ratus delapan puluh enam) orang tua siswa dari kelas
I s.d VI, sebanyak 9,88% orang yang memiliki pekerjaan sebagai PNS, 52,47%
pegawai swasta, 20,99% sebagai wiraswasta dan 16,66% sebagai buruh. Kemampuan
masyarakat untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan pada SD Negeri 14
Padangsambian secara financial cukup baik. Keadaan sosial ekonomi masyarakat yang
cukup baik, selain berpengaruh kepada penyelenggaraan pendidikan secara langsung,
berpengaruh pula kepada intensitas kegiatan belajar siswa di rumah.
SD Negeri 14 Padangsambian adalah salah satu dari 55 (lima puluh lima) yang
ada di Kecamatan Denpasar Barat yang didukung oleh 1 (satu) SD Inti yang berada di
Kelurahan Padangsambian. SD Negeri 14 Padangsambian termasuk SD Imbas dari
Gugus Kompyang Sujana. Walaupun keberadaannya sebagai SD Imbas tetapi harus juga
2
memberi keteladanan agar mampu menjalankan tugas dan fungsinya, walaupun
sesungguhnya masih kekurangan prasarana. Sampai dengan saat ini SD Negeri14
Padangsambian memliliki 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang guru (ruang kelas dipakai
ruang guru),7 ruang belajar, 1 perpustakaan, 1 UKS, 1 gudang , 1 ruang komputer, 2
toilet untuk guru dan Kepala Sekolah, 2 tempat suci, 5 toilet siswa ,1 tempat parkir
sepeda motor,1 halaman tempat bermain, dan 1 kantin sekolah.
3
diselenggarakan sesuai dengan kemampuan dan dukungan yang diperoleh dari berbagai
pihak.
Selain itu SD Negeri 14 Padangsambian juga melaksanakan program seperti
pramuka yoga asana,woodball, judo, sepakbola, karate, olimpiade dan ajeg budaya bali
sebagai potensi keunggulan lokal, serta pembelajaran komputer dan bahasa Inggris
sebagai keunggulan global. Pelaksanaannya diselenggarakan melalui ekskul /
pengembangan diri setiap hari Jumat dan Sabtu.
Berdasarkan uraian di atas, Kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian tahun
pembelajaran 2021/2022 disusun untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik :
a. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
keyakinan yang dianutnya, mampu berpikir dan berbuat berdasarkan kebijaksanaan,
b. Belajar untuk memahami dan melaksanakan perbuatan yang didasari oleh
sikap/afektif yang bermartabat dan budi luhur,
c. Belajar untuk memahami dan menghayati, serta memiliki olah pikir yang cerdas,
d. Belajar untuk mampu melaksanakan atau berbuat secara efektif, terampil, dan
mandiri
e. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain secara demokratis.
f. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri yang meliputi sifat/sikap religius,
etika dan budi pekerti luhur, pengetahuan yang luas, serta keterampilan hidup
kompetitif melalui proses belajar yang inovatif, interaktif, merangsang, menantang,
dan menyenangkan.
Dunia Pendidikan kini masih dihadapkan pada persoalan wabah Corona Virus
Disease (Covid-19) yang masih merajarela. Berbagai upayapun telah dikerahkan dalam
rangka pencegahan, pengobatan dan sebagaimanapun telah dilakukan dalam memotong
mata rantai penyebaran virus corona. Pada masa darurat Covid-19, sekolah telah
menyiapkan sejumlah strategi dan program guna mendukung pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan kreativitas serta
kemampuan sekolah. Mulai menugaskan peserta didik belajar dari rumah (PJJ) yang
dilaksanakan secara daring maupun luring dengan bimbingan dari guru dan orang tua
hingga bentuk-bentuk lain yang membuat keberadaan peserta didik tetap terlayani pada
kebutuhan belajaranya sesuai dengan batas kemampuan yang ada.
Kegiatan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dilaksanakan berdasarkan
panduan atau pedoman dari berbagai instansi seperti Surat Keputusan Bersama
4
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian agama, Kementerian Kesehatan,
dan Kementerian Dalam Negeri tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa
pandemi Corona Virus Disease 2019, surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat
penyebaran virus Covid-19, Surat Edaran Sekretaris Jendral Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman Belajar Dari Rumah Dalam Masa
Darurat Penyebaran Virus Covid-19, serta Surat Edaran dari Dinas Pendidikan
Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar No. 420/2393/2020.
Pada penyesuaian terbaru Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 tahun 2021,
Nomor HK.01.08/ MENKES/4242/2021 dan Nomor 440-717 tahun 2021 Tentang
Panduan penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19). Peraturan tersebut menggariskan apabila pemerintah daerah
(Pemda) sudah memberikan izin dan satuan pendidikan memenuhi semua syarat
berjenjangnya, pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan dengan tetap
menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
1. Pengertian
a. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
b. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
5
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus SD
Negeri 14 Padangsambian Kecamatan Denpasar Barat terlampir.
6
B. Landasan Pengembangan Kurikulum
1. Landasan Filosofis
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut.
7
Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi
kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan
makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas
dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.
8
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2017 tentang Perubahan
atas PP Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 57 tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. Permendikbud RI No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar/Madrsah Ibtidaiyah.
5. Permendikbud RI No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SD/MI.
7. Permendikbud RI No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstra Kurikuler pada
Pendidikan Dasar dan pendidikan menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 63 tahun
2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
11. Permendikbud RI No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian hasil Belajar oleh
pendidik dan satuan pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
9
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 75 tahun
2016 tentang Komite Sekolah.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 6 tahun
2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 20 tahun
2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada satuan Pendidikan Formal.
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 37 tahun
2018 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
20. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian
Agama, kementerian Kesehatan, dan Kementerian dalam Negeri nomor
03/KB/2020 Nomor 612 Tahun 2020 Nomor Hk.01.08/Menkes/502/2020 Nomor
119/4536/Sj Tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Pendidikan
Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 01/Kb/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor
Hk.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 Dan Tahun
Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
21. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNo. 14
tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pembelajaran
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana bantuan Operasional
Sekolah.
23. Peraturan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No.
97/D/HK/2019 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Penguatan Pendidikan
Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.
24. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 4
tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)
25. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar
dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)
26. Peraturan Gubernur Bali Nomor 20 tahun 2013 tentang Bahasa daerah Bali pada
10
Pendidikan Dasar dan Menengah.
27. Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 tahun 2018 tentang Bahasa, aksara, dan
Sastra Bali
28. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota
Denpasar nomor 420/2393/Disdikpora/2020 tanggal 10 Juli 2020 tentang
Perpanjangan Kegiatan Belajar dari Rumah
29. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan Dan Olahraga
Provinsi Bali Nomor : 420/1636/Bptp/Disdikpora tentang Kalender
Pendidikan Provinsi Bali Tahun Pelajaran 2021/2022
30. SK Kepala SD Negeri 14 Padangsambian No 042/SK-VII/Sdn14Pds/2021
Tentang Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Tahun Pelajaran
2021/2022
11
6. Untuk mengembangkan kemampuan siswa SD Negeri 14 Padangsambian agar dapat
mengabdikan dirinya bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
D. Pengembangan Kurikulum
Dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri 14
Padangsambian mengacu pada acuan konseptual berikut ini:
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia. Iman, takwa, dan akhlak mulia
menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP
disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan
akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama, kurikulum dikembangkan untuk
memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan, kurikulum diarahkan untuk
membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi
landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuh
kembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik, pendidikan merupakan proses
holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat
manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat
perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan
kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu, kurikulum
diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara
memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan, kompetensi peserta didik yang
diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan
masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan
kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
12
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung
jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja, kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung
tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu
mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.
Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik
yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Iptek, pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Iptek sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap
relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Iptek.
9. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan, daerah
memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai
dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena
itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional, dalam era otonomi dan
desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang
keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Oleh karena itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika perkembangan global, kurikulum dikembangkan untuk
meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing
serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.
12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat, kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan
13
menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat ditumbuh kembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik satuan pendidikan, kurikulum dikembangkan sesuai dengan
kondisi dan ciri khas satuan pendidikan .
14
E. Prinsip-prinsip Penyembangan Kurikulum
Kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian dikembangkan sesuai dengan relevansinya
oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga dan/atau Kementerian Agama Kota Denpasar untuk
pendidikan dasar. Pengembangan Kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian mengacu pada
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang sesuai, dan berpedoman pada
Permendikbud No. 21 tahun 2016 dan Permendikbud No. 20 tahun 2016 serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah. Penyusunan Kurikulum SD Denpasar untuk
mata pelajaran Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, mengimplementasikan kurikulum yang
telah diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Bali, mengacu pada Peraturan Gubernur
Bali No. 20 Tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara, dan Satra Daerah Bali pada Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Beberapa hal lainnya, berdasarkan pertimbangan pihak SD Negeri 14
Padangsambian maka diterapkan mata pelajaran untuk muatan lokal yang didasarkan pada
koordinasi dari Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar. Selain
kebijakan di atas SD Negeri 14 Padangsambian tetap melaksanakan ekstrakurikuler wajib
serta pilihan yang didasarkan atas situasi, kondisi, serta ketersediaan perangkat
pendukungnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka Kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian tahun
pelajaran 2021/2022 disusun dan dikembangkan serta dikelola berdasarkan prinsip-prinsip:
1. Prinsip - Prinsip Penyusunan dan Pengembangan
Prinsip penyusunan dan pengembangan kurikulum SD Negeri 14
Padangsambian Tahun Pelajaran 2021/2022 didasarkan atas acuan operasionalnya
dengan berprinsip kepada:
a. Peningkatan Iman dan Taqwa Serta Akhlak Mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia.
b. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
c. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
15
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
d. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Sesuai dengan Tingkat Perkembangan
serta Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, pengembangan kurikulum diarahkan
untuk meningkatkan minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spiritual,
dan kinestik peserta didik.
e. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara
memperoleh pendidikan bermutu.
f. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan,
berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan
pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan
tanggung jawab warga negara.
g. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.
Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
h. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
16
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.
i. Keragaman Potensi, Karakteristik Daerah, dan Lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Demikian pula halnya
dengan lingkungan, potensi, serta karakteristik yang mungkin berbeda dengan
daerah lainnya. Oleh karena itu, kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah yang terlaksana melalui pembelajaran secara akademis
maupun non akademis melalui ekstrakurikuler serta pengembangan diri.
j. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom
dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya
harus ditampung berimbang dan saling mengisi.
k. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
bangsa lain.
l. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
m. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
Dasar dan landasan utama yang dijadikan pegangan dalam mengembangkan
kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian adalah dengan Visi “UNGGUL DALAM
PRESTASI DAN BUDAYA BERDASARKAN SRADHA DAN BHAKTI
TERHADAP IDA SANG HYANG WIDHI WASA (TUHAN YANG
MAHAESA)”
17
2. Prinsip Mekanisme Pengelolaan
a. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta Didik,
serta Lingkungannya.
Kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan kompetensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Sebagai implementasi dari prinsip ini, SD Negeri 14 Padangsambian
melaksanakan ekstrakurikuler wajib kepramukaan dan pilihan berupa komputer,
menari, pecinta lingkungan, atletik, melukis, dan kelompok siswa penggemar
(KSP) dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar di berbagai
perkumpulan masyarakat sampai dengan memiliki keterampilan yang layak.
b. Beragam dan Terpadu
Kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian dikembangkan dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan
diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan, kesinambungan yang
bermakna, dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh
karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta
didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Penyelenggaraan latihan komputer, menari, melukis, dan
sejenisnya merupakan aplikasi dari prinsip ini.
d. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan
Pengembangan kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
18
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan sesuatu
hal yang sangat penting untuk dikembangkan.
e. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Substansi kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang kelas sesuai dengan SI dan
SK minimal serta keterpaduannya dengan kepentingan daerah dan masyarakat.
f. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang Antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah
Kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan moto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
F. Prosedur Operasional
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan bagian
dari kegiatan perencanaan satuan pendidikan yang diselenggarakan sebelum tahun pelajaran
baru. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dilaksanakan oleh Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah, dikoordinasikan oleh kepala sekolah dengan
melibatkan komite sekolah, dan guru, serta pengawas pembina dengan pendampingan atau
bimbingan dan kerjasama dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, dan
instansi lain yang terkait. Tahapan kegiatan pengembangan KTSP dapat digambarkan sebagai
berikut :
19
1. Membentuk Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
Langkah pertama yang dilakukan dalam menyusun Buku I KTSP adalah membentuk
tim penyusun Buku I KTSP di satuan pendidikan. Pembentukan tim ini dikoordinasi oleh
kepala satuan pendidikan dengan ditambah beberapa guru yang memiliki kompetensi baik.
Tim penyusun biasanya terdiri dari:
Ketua : I Wayan Andika, S.Pd
Wakil Ketua : I Nyoman Surata, S.Pd.SD
Anggota : Guru
Anggota tim penyusun juga dapat ditambah dengan narasumber yang relevan baik
dari perguruan tinggi ataupun instansi lain. Tim pengembang Buku I KTSP ini ditetapkan
melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah.
20
5. Melakukan Penelaahan dan Penyempurnaan KTSP Kurikulum 2013
Kondisi saat ini seluruh sekolah sudah memiliki dokumen/Buku I KTSP karena
setiap sekolah berkewajiban menyusun kurikulum opersional yang dikenal dengan istilah
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dalam imlementasi kurikulum 2013, KTSP
yang sudah dimiliki oleh sekolah dianalisis menggunakan instrument analisis kurikulum
2013. Setelah melakukan analisis dan identifikasi terhadap dokumen KTSP yang dimiliki,
selanjutnya apabila menemuka
n kekurangan maka segera lakukan perbaikan merujuk pada lembar kerja ini. Dan
apabila merasa komponen ini masih kurang dan berkeinginan menambah dengan komponen
lainnya seperti profil sekolah maka ditambahkan pada bab tersendiri.
G. Upaya Pemenuhan
Berkaca dari semua uraian baik potensi maupun berbagai kekurangan yang ada pada
SD Negeri 14 Padangsambian maka dalam penyusunan kurikulum tahun pelajaran
2021/2022 yang menjadi perhatian dan prioritas untuk dilakukan adalah upaya sebagai
berikut.
1. Peningkatan wawasan Guru akan ditingkatkan dengan jalan melaksanakan Diklat di
tingkat sekolah, Gugus, Kecamatan, dan/atau tingkat yang lebih tinggi dengan
meningkatkan pencapaian standar proses sesuai dengan Kurikulum 2013 sehingga
pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan penekanan pada pendekatan
saintifik.
2. Sekolah mengalokasikan dana untuk pemeliharaan teknologi informasi dan
komunikasi.
3. Meningkatkan keterampilan para guru dalam memanfaatkan sumber dan media
pembelajaran TIK melalui berbagai bentuk kegiatan khususnya pengembangan
kompetensi untuk mengembangkan pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-
19.
21
4. Akan dilakukan pengkajian terhadap potensi daerah sekitar (lingkungan pengguna
lulusan) yang nantinya diimplementasikan pada muatan lokal, ekstrakurikuler, atau
pengembangan diri yang variatif dan tepat guna.
5. Akan diusahakan mengoptimalkan potensi guru kelas/guru mata pelajaran sesuai
dengan kewenangannya dalam memprogram Bimbingan dan Konseling, sehingga
pengembangan diri melalui pelayanan konseling dapat ditingkatkan.
Berangkat dari latar belakang keadaan para guru dan kesiapannya dalam menyusun
serta melaksanakan kurikulum maka dalam Tahun Pelajaran 2021/2022, guru diberikan
peranan yang lebih dalam menganalisis kompetensi dasar sehingga mampu mengkaji dan
menemukan materi, media, dan sumber belajar yang tepat untuk dapat menuntaskan
kompetensi dasar tersebut, serta dapat merancang strategi pembelajaran untuk mampu
memberikan pengalaman belajar yang efektif bagi peserta didik. Dengan demikian dapat
diharapkan adanya perubahan kualitas pembelajaran menuju peningkatan kualitas
kemampuan peserta didik. Kegiatan tersebut dimulai dari penyusunan kurikulum yang juga
merupakan salah satu upaya dalam mencapai paling tidak 4 (empat) dari 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan khususnya Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Proses, dan Standar Penilaian.
22
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pada pasal 3 dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara demokratis serta bertangung jawab.
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Selanjutnya diawali dengan menyusun Visi dan Misinya, SD Negeri
14 Padangsambian merumuskan tujuan sekolah yang diuraikan sebagai berikut.
A. Visi Sekolah
Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan,
yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. SDN 14
Padangsambian merumuskan dan menetapkan visi serta mengembangkannya.
1. Visi:
UNGGUL DALAM PRESTASI DAN BUDAYA BERDASARKAN SRADHA
DAN BHAKTI TERHADAP IDA SANG HYANG WIDHI WASA (TUHAN
YANG MAHA ESA
2. Indikator Visi:
a. Terwujud pengembangan dan implementasi kurikulum yang dinamis, adaptif, dan
proaktif.
b. Terwujud wadah ekstrakurikuler dan pengembangan diri yang efektif.
c. Terwujud lembaga sekolah yang selalu belajar.
d. Terwujud warga sekolah yang cerdas, beriman, kompetitif, bijaksana dan peduli
lingkungan.
e. Terwujud lulusan yang menggemari olahraga, seni, dan budaya.
f. Terwujud etos kerja kompetitif di kalangan guru dan stake holder lainnya.
g. Terwujud kinerja dan perfomance sekolah yang tangguh berdasarkan standar
mutu.
B. Misi Sekolah
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi
rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang,
23
dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. SD Negeri 14
Padangsambian merumuskan dan menetapkan misi serta mengembangkannya.
C. Tujuan Sekolah
Mengacu pada Visi dan Misi di atas maka disusunlah tujuan SD Negeri 14
Padangsambian antara lain:
1. Mewujudkan siswa yang berkarakter, berbudaya serta berbudi luhur, arif dan
bijaksana melalui kegiatan keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mendidik siswa untuk terbiasa berpikir kreatif dan inovatif, terampil serta mampu
bersaing hingga tingkat nasional.
3. Menghargai dan menghormati sesama di lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat yang berbeda agama, budaya, suku bangsa dan status sosial.
4. Mewujudkan siswa yang memiliki kesadaran untuk mencegah terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
5. Munculnya generasi yang kreatif dalam mengelola dan melestarikan sarana
prasarana yang ramah lingkungan.
a. Bidang Akademik
1) Terciptanya kurikulum yang inovatif sesuai dengan tuntutan masyarakat,
24
perkembangan pengetahuan, dan teknologi dengan implementasinya secara
berkelanjutan.
2) Semua pendidik mampu menyelenggarakan pembelajaran yang interaktif,
inovatif, merangsang, menantang, dan menyenangkan.
3) Terlaksananya penilaian dengan prinsip-prinsip yang benar secara
berkelanjutan.
4) Semua siswa kelas I telah mampu membaca, menulis, dan berhitung dasar
paling tidak pada akhir semester ganjil.
5) Tumbuhnya kebiasaan belajar secara mandiri dengan pemanfaatan segala
fasilitas yang ada.
6) Tercapainya peningkatan prestasi rata-rata akademik setiap tahun paling tidak
0,01 yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
7) Diterimanya semua lulusan SD Negeri 14 Padangsambian pada SMP Negeri
yang dituju.
8) Tercapainya prestasi minimal baik bagi semua peserta didik untuk semua
jenis mata pelajaran/muatan yang terkandung dalam tema.
9) Tercapainya juara/predikat minimal 10 besar dari 55 sekolah di tingkat
Kecamatan Denpasar Barat dalam berbagai kejuaraan akademik.
10)Tersedianya sarana pembelajaran yang memadai termasuk media TIK.
11)Tersedianya sumber belajar (perpustakaan sekolah) yang memadai.
b. Bidang Non Akademik
1) Terwujudnya warga sekolah yang berbudaya serta bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa melalui kegiatan pembiasaan sembahyang atau doa.
2) Melalui ekstrakurikuler/pengembangan diri, peserta didik memiliki dasar-
dasar keterampilan hidup sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan
dan/atau terjun di masyarakat.
3) Semua warga sekolah memiliki rasa tanggung jawab, perilaku yang
mencerminkan budi luhur, tawakal, toleransi, santun, dan kebijaksanaan.
4) Berhasil masuk dalam 5 besar pada berbagai kejuaraan non akademik di
tingkat Kecamatan Denpasar Barat
5) Terwujudnya perilaku warga sekolah yang memiliki etos kerja tinggi,
kompetitif, dan penuh motivasi berprestasi.
6) Terwujudnya sekolah yang sehat, bersih, sejuk, dan nyaman.
7) Semua pendidik memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 pada tahun
25
pelajaran 2021/2022.
3. Tujuan Sekolah
a. Tujuan Sekolah Jangka Pendek (1 Tahun)
1) Terselenggaranya proses belajar mengajar yang tertib, lancar dan terarah
yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional;
2) Terciptanya efektivitas dan efisiensi kinerja;
3) Menjadikan warga sekolah sehat jasmani dan Rohani;
4) Sekolah benar-benar menjadi pusat kebudayaan yang berwawasan Wiyata
Mandala.
b. Tujuan Sekolah Jangka Menengah (4 Tahun)
1) Terjaminnya perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat tercapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil;
2) Menjaga koordinasi antar personil sekolah;
3) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar personil
sekolah, antar sekolah dan dinas pendidikan;
4) Menjamin keterkaitan antara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan;
5) Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat;
6) Membiasakan peduli terhadap lingkungan sekolah;
7) Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
26
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian tahun pelajaran 2021/2022
merupakan pola dan susunan mata pelajaran dan/atau tema yang harus ditempuh oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran
dan/atau tema dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peseta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri
atas Kompetensi Inti (KI) untuk kelas I, II, III, IV, V, dan VI beserta Kompetensi Dasar
(KD) yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 57 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 SD/MI, dinyatakan bahwa kurikulum tersebut memiliki 4 (empat)
kompetensi inti yaitu:
1. Kompetensi Inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti keterampilan.
Secara rinci struktur kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian Tahun Pelajaran
2021/2022 memuat sebagai berikut.
1. Kelompok Mata Pelajaran/Muatan Tema
a. Mata pelajaran pokok yang terdiri dari 8 (delapan) mata pelajaran, yaitu:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial
(kelompok A), dan Seni Budaya dan Prakarya, serta pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan (kelompok B).
b. Muatan Lokal
Terdiri atas : Bahasa Bali (Kelas I sampai dengan kelas VI) dan Bahasa Inggris
(Kelas I sampai dengan kelas VI). Penerapannya disesuaikan dengan ketersediaan
dan kesiapan guru, sarana dan sumber belajar, serta yang terpenting adalah beban
jam belajar yang diperbolehkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh SD Negeri 14 Padangsambian terdiri dari
ektrakrikuler Pramuka (ekstrakurikuler wajib) dan ekstrakurikuler pilihan atau
pengembangan diri, kelompok seni dan budaya Bali. Pelaksanaannya senantiasa
disesuaikan dengan potensi, minat, bakat peserta didik, kepadatan kegiatan, waktu
yang tersedia, ketersediaan pembina atau fasilitator, biaya, serta faktor-faktor
27
lainnya. Oleh karena itu pengembangannya bukan hal yang wajib untuk
dilaksanakan sekalipun telah menjadi salah satu program dan tertuang pada
kurikulum ini.
Dalam hal mengembangkan diri, peserta didik dibebaskan untuk mengikuti program-
program tersebut pada jenis pendidikan non formal dengan selalu memperhatikan
kesanggupan dan keleluasaan peserta didik agar hak-haknya untuk memperoleh
kesempatan bermain dan belajar tidak terpangkas.
2. Pembelajaran di kelas I (satu), II (dua), III (tiga), IV (empat), V (lima), dan VI
disajikan dalam payung tematik terpadu untuk muatan PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS, dan SBdP. Sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, PJOK serta muatan local (Bahasa Bali dan Bahasa Inggris) disajikan
dengan cara berdiri sendiri. Untuk pembelajaran kelas IV, V, dan VI disajikan dalam
payung tematik terpadu untuk muatan PPkn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan SBdP,
sedangkan mata pelajaran Matematika, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PJOK
serta muatan lokal (Bahasa Inggris dan Bahasa Bali) disajikan dengan cara berdiri
sendiri.
3. Dalam proses pembelajaran, pendekatan saintifiks, merupakan fokus yang
implementasikan sesuai karakter materi yang sedang dipelajari peserta didik.
4. Jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam Struktur Kurikulum 2013 mempertimbangkan penambahan jam pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan untuk mata pelajaran muatan lokal.
5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 (tiga puluh lima) menit.
6. Beban belajar di kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V, dan kelas VI masing-
masing paling sedikit 36 (tiga puluh enam) minggu efektif.
7. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 (delapan belas)
minggu efektif dan pada semester genap paling sedikit 14 (empat belas) minggu efektif.
8. Proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran selalu disesuaikan dengan
karakteristik setiap mata pelajaran melalui kegiatan tatap muka di kelas, tatap muka di
luar kelas, penugasan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, teori, serta praktik.
Pembelajaran dilaksanakan dengan penerapan berbagai model pembelajaran dengan
menggunakan berbagai metode yang didukung oleh teknik penyampaian yang benar.
9. Penilaian pembelajaran dilakukan melalui penilaian harian, penilaian tengah semester, ,
ujian akhir semester, penilaian akhir semester, penilaian kenaikan kelas, dan ujian
sekolah.
28
10. Penilaian menggunakan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagai acuan utama
sesuai dengan Permendikbud No. 23 Tahun 2016. m a k a penyusunan k e r a n g k a
kurikulum dilakukan dengan cara memodifikasi dan melakukan inovasi pada struktur
kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain
sebagainya sesuai dengan kondisi sekolah pada masa pandemi Covid-19.
29
1. Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas, dan/atau
pembelajaran jarak jauh (PJJ), baik secara Daring (dalam jaringan) dan
Luring (luar jaringan) kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan
kelas maupun kelulusan;
2. Pembelajaran berlangsung di sekolah, rumah, dan di lingkungan sekitar sesuai
dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/ fasilitas belajar di rumah.
3. Pembelajaran berlangsung di sekolah, rumah, dan di lingkungan sekitar sesuai
dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/ fasilitas belajar di rumah.
4. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam
mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif peserta didik.
5. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
6. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
7. Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitikberatkan pada
pendidikan kecakapan hidup, misalnya pemahaman mengatasi pandemi
Covid-19, penguatan nilai karakter atau akhlak, serta keterampilan beribadah
peserta didik di tengah keluarga
8. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan
pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan
utama dalam pelaksanaan belajar dari rumah
9. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru
dengan peserta didik dan orang tua/wali
10. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai
kuantitatif.
Sedangkan materi, metode dam media pembelajaran pada masa pandemi Covid-19,
guru dapat memilih dan mengembangkan materi pelajaran esensial untuk dijadikan prioritas
dalam pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik secara mandiri.
30
Materi pembelajaran diambilkan dan dikumpulkan serta dikembangkan atas dasar:
1. Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru, maupun buku
atau literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup yang sesuai dan benar.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan fenomena
sosial yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan pandemi Covid-19 atau
hal lain yang sedang terjadi di sekitar peserta didik.
Untuk model dan metode pembelajaran dapat dirancang antara lain:
1. Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis ilmiah/saintifik
berbentuk model-model pembelajaran, seperti model Pembelajaran Berbasis
Penemuan (Discovery learning) model Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry
learning), Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), dan model
pembelajaran lainnya yang memungkinkan peserta didik belajar secara aktif dan
kreatif.
2. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan pembelajaran pada
kondisi darurat.
3. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang disesuaikan
dengan karakteristik materi/tema dan karaktersituasi yang dihadapi sekolah pada
kondisi darurat.
4. Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah dilaksanakan
bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbang kankesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah.
5. Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan konsep
belajar dari rumah, yaitu sebagai usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19,
maka beban tugas yang diberikan kepada peserta didik dipastikan dapat diselesaikan
tanpa keluar rumah dan tetap terjaga kesehatan, serta cuku pnya waktu istirahat
untuk menunjang daya imunitas peserta didik
Sedangkan media dan sumber belajar dalam kondisi pandemi Covid-19 dapat
menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan, berupa benda-benda yang
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana. Pemilihan media
disesuaikan dengan materi/tema yang diajarkan dengan tetap mempertimbangkan kondisi
kedaruratan. Selain itu guru dan peserta didik dapat menggunakan media dan sumber
belajar antara lain berasal dari:
31
1. Buku Sekolah elektronik (https://bse kmendikbud.go.id), sumber bahan ajar peserta
didik
2. Guru berbagi (E-Learning Sekolah),
3. Aplikasi e -learning sekolah (https://elearning.kemenag.go.id/ ), web
4. RumahBelajaroleh Pusdatin
emendikbud (https://belajar.kemdikbud.go.id),
5. TVRI, TV Edukasi Kemendikbud (https:tve.kemendikbud.go.id/live/),
6. Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC, Kemendikbud
(http://rumahbelajar.id),
7. Tatap muka daring program sapa duta rumah belajar
8. Pusdatin Kemendikbud ( pusdatin.webex.com)
9. Aplikasi daring untukpaket A,B,C.( http://setara.kemdikbud.go.id/),
10. Guru berbagi ( http://guruberbagi.kemdikbud.go),
11. Video pembelajaran ( Video pembelajaran),
12. Radio edukasi Kemendikbud ( https://radioedukasi.kemdikbud),
13. Ruang guru PAUD Kemendikbud (http://anggunpaud.kemdikbud),
14. Mobile edukasi-Bahan ajar multimedia (https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka ),
15. Modul Pendidikan Kesetaraan (https://emodul.kemdikbud.go.id/),
16. Kursus daring untuk Guru dari SEAMOLEC (http://mooc.seamolec.org/),
17. Membaca digital http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigi
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dimodivikasi sesuai dengan kondisi
sekolah yang dapat dilakukan melalui daring maupun luring. Jadwal kelas daring
maupun luring diatur secara proporsional, yaitu dalam sehari hanya ada satu atau dua kelas
virtual Hal tersebut dilakukan agar peserta didik tidak berada di depan komputer/laptop/HP
seharian penuh. Disamping itu juga untuk menghemat penggunaan paket data internet.
Kelas virtual Dalam Jaringan (Daring) yaitu dapat dilakukan bagi peserta didik yang
terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, hp android maupun jaringan internet, sedangkan
sekolah dan guru menggunakan aplikasi pembelajaran digital dengan menyediakan
menu/pengaturan kelas virtual antara lain Elearning Sekolah dari Kemdikbud dan
Kementerian Agama, dan/atau aplikas ilain yang sejenis. Pada proses pembelajaran Daring
tatap muka virtual juga dilakukan melalui video conference, teleconference, dan/atau
diskusi dalam group di media sosial.Hal tersebut dilakukan untuk memastikan adanya
interaksi/ komunikasi dua arah antara guru dan murid.
32
Untuk pembelajaran jarak jauh luar jaringan (Luring) dilaksanakan bagi peserta
didik yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, hp android maupun jaringan internet,
guru dan peserta didik menggunakan vasilitas melalui media buku, modul, dan bahan ajar
dari lingkungan sekitar. Selain itu, para peserta didik juga dapat menggunakan media
televisi dan radio atau pengiriman bahan ajar menggunakan kurir Dimasa pandemi Covid-19
ini, jumlah hari dan jam belajar pada struktur dan muatan kurikulum dapat dimodifikasi
sendiri oleh Satuan Pendidikan. Struktur kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian meliputi
sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti
dan kompetensi dasar yang ditetapkan pemerintah secara nasional. Sedangkan mata
pelajaran Umum sesuai dengan Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 dan Permendikbud
nomor 37 tahun 2018 tentang tentang KI KD Kurikulum 2013 Jenjang Dikdasmen.
Sesuai dengan Permendikbud RI No 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013, Struktur
Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Struktur Kurikulum SD/MI
ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran 5 5 6 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B ( Umum )
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
33
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang
dianggap penting.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti
salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti
setiap semesternya.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan
sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi
masing-masing satuan pendidikan.
Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu kecuali mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika, dan PJOK, serta muatan lokal.
Alokasi Waktu
No Komponen Kelas
I II III IV V VI
Kelompok A
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
34
a. Pendidikan kepramukaan 2)*
2 Pilihan ( Ekskul/Pengembangan Diri ) :
a. Kelompok Seni Budaya Daerah Bali
2)*
(tari, dan mekidung)
b. Life Skills : Silat
Jumlah jam kelompok A, B, dan C 34 36 38 40 40 40
)* Jumlah jam Ekstrakurikuler equivalen dengan 3 jam pelajaran
Keterangan:
1) 1 (satu) jam pembelajaran alokasi waktu 35 menit.
2) Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 pendekatan Tematik Terpadu.
35
Tabel 3.3 : Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
36
4.Menyajikan 4.Menyajikan pengetahuan 4. Menyajikan
faktual dalam bahasa yang pengetahuan faktual
pengetahuan faktual jelas dan logis, dalam dalam bahasa yang
dalam bahasa yang jelas karya yang estetis, dalam jelas, sistematis dan
dan logis, dalam karya gerakan yang logis, dalam karya
yang estetis, dalam mencerminkan anak sehat, yang estetis, dalam
gerakan yang dan dalam tindakan yang gerakan yang
mencerminkan perilaku mencerminkan anak
mencerminkan anak
anak beriman dan sehat, dan dalam
sehat, dan dalam berakhlak mulia tindakan yang
tindakan yang mencerminkan
mencerminkan perilaku perilaku anak beriman
anak beriman dan dan berakhlak mulia
berakhlak mulia
Tabel 3.4 : Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
37
dan kegiatannya, dan dan kegiatannya, dan ingin tahu tentang
benda-benda yang benda-benda yang dirinya, makhluk
dijumpainya di rumah, dijumpainya di rumah, ciptaan Tuhan dan
di sekolah dan tempat di sekolah, dan tempat kegiatannya, dan
bermain bermain. benda-benda yang
dijumpainya di
rumah, di sekolah
dan tempat bermain
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual dan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang konseptual dalam dan konseptual
jelas, sistematis dan bahasa yang jelas dan dalam bahasa yang
logis, dalam karya yang sistematis, logis, dan jelas,
estetis, dalam gerakan kritis dalam karya yang
yang mencerminkan estetis dalam gerakan sistematis, logis dan
anak sehat, dan dalam yang mencerminkan kritis, dalam karya
tindakan yang anak sehat dan dalam yang estetis, dalam
mencerminkan perilaku tindakan yang gerakan yang
anak beriman dan mencerminkan perilaku mencerminkan anak
berakhlak mulia anak beriman dan sehat, dan dalam
berakhlak mulia. tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap
mata pelajaran tercantum pada silabus yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
C. Muatan Kurikulum
1. Muatan Nasional
Muatan kurikulum ini meliputi sejumlah mata pelajaran dan tema dengan muatan
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik
dan warga SD Negeri 14 Padangsambian. Di samping itu materi muatan lokal dan
ekstrakurikuler/pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum ini.
38
Permendikbud No. 37 Tahun 2018 tentang KI dan KD Jenjang SD SMP SMA
Tahun 2018. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler, Permendikbud
No. 63 Tahun 2014 tentang Standar Kepramukaan, Permendikbud No. 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal, dan Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Budi Pekerti.
1) Mata Pelajaran Pokok/Kelompok A
Kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian Berdasarkan Permendikbud Nomor 57
Tahun 2014, muatan pelajaran yaitu :
a. Mata Pelajaran/muatan Pendidikan dan Budi Pekerti.
b. Mata Pelajaran/muatan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
c. Mata Pelajaran/muatan Bahasa Indonesia.
d. Mata Pelajaran/muatan Matematika.
e. Mata Pelajaran/muatan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
f. Mata Pelajaran/muatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
g. Mata Pelajaran/muatan Seni Budaya dan Prakarya.
h. Mata Pelajaran/ muatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Muatan pelajaran dari poin (a) sampai dengan poin (f) di atas menjadi kelompok A
dan muatan pelajaran pada poin (g) dan (h) digolongkan ke kelompok B
2) Mata Pelajaran Muatan Lokal
a. Mata Pelajaran Bahasa Daerah Bali/Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali.
b. Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
3) Ekstrakurikuler/Pengembangan Diri yang meliputi :
a. Ekstrakurikuler wajib : Kepramukaan.
b. Ekstrakurikuler Pilihan/Pengembangan Diri :
1) Kelompok Seni dan Budaya Daerah Bali (tari, dan mekidung)
2) Life Skills : Silat, melukis, bulu tangkis, bahasa Inggris, woodball.
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan untuk memberikan
kesempatan anak didik untuk mengembangkan dan mengekpresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri diberikan secara
terprogram di luar jam pembelajaran dalam bentuk kegiatan Ekstra Kurikuler dan
secara tidak terprogram di dalam kegiatan intrakurikuler.
39
a. Latar Belakang
Bahasa Bali memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan dan
peradaban masyarakat Bali serta memiliki peran sentral dalam pengembangan
intelektual, sosial dan emosional peserta didik. Sebagai salah satu keunggulan lokal
di Bali, pembelajaran bahasa Bali diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
lebih mengenal, mencintai dan ikut melestarikan keunggulan lokal Bali. Menyadari
bahwa peran bahasa Bali amat penting dalam kehidupan masyarakat Bali, maka
pengembangan bahasa Bali terus dilakukan, disesuaikan dengan perkembangan
teknologi dan tuntutan jaman. Pembelajaran bahasa Bali diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Bali sesuai dengan tatakrama
masyarakat Bali.
Sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, bahasa Bali berfungsi sebagai:
1) lambang kebanggaan daerah dan masyarakat Bali;
2) lambang identitas daerah dan masyarakat Bali;
3) alat penghubung di dalam keluarga dan masyarakat Bali;
4) pendukung sastra daerah Bali dan sastra Indonesia.
40
Bali Nomor 20 Tahun 2013.
Dengan standar kompetensi/kompetensi inti mata pelajaran bahasa Bali ini
diharapkan:
1) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap
hasil karya kesastraan sebagai hasil intelektual masyarakat Bali;
2) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa
Bali peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan
sumber belajar;
3) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan
kesastraan Bali sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan
peserta didiknya;
4) sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan
kesastraan Bali sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang
tersedia.
b. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Bali bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku
dalam masyarakat Bali, baik secara lisan maupun tulis;
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa daerah
dan bahasa ibu;
3) Memahami bahasa Bali dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan;
4) Menggunakan bahasa Bali untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial;
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra Bali untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa Bali;
6) Menghargai dan membanggakan sastra Bali sebagai budaya dan hasil
intelektual masyarakat Bali.
7) Khususnya dalam penyusunan kurikulum untuk kelas I, II, III, IV, V, VI
lebih ditujukan untuk:
41
a) Menyesuaikan dengan perubahan dari KTSP ke kurikulum 2013.
b) Sebagai pegangan bagi guru dalam mengembangkan pembelajaran
Bahasa Daerah Bali untuk Sekolah Dasar.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Bali mencakup komponen kemampuan
berbahasa dan kemampuan bersastra Bali yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1) Mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis
2. Bahasa Inggris
a. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik
mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa
juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan
kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Bahasa Inggris merupakan
alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan
berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni
kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang
direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk
menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena
itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-
keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa
Inggris pada tingkat literasi tertentu.
Tingkat literasi mencakup performative, functional, informational, dan
42
epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan,
dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang
mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti
membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu
mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat
epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran (Wells,
1987).
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu ditetapkan standar kompetensi bahasa
Inggris bagi SD/MI yang menyelenggarakan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai
muatan lokal. Kompetensi lulusan SD/MI tersebut merupakan kemampuan yang
bermanfaat dalam rangka menyiapkan lulusan untuk belajar bahasa Inggris di tingkat
SMP/MTs. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan berinteraksi dalam bahasa
Inggris untuk menunjang kegiatan kelas dan sekolah. Pendidikan bahasa Inggris di
SD/MI dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa yang digunakan
untuk menyertai tindakan atau language accompanying action. Bahasa Inggris
digunakan untuk interaksi dan bersifat “here and now”. Topik pembicaraannya berkisar
pada hal-hal yang ada dalam konteks situasi. Untuk mencapai kompetensi ini, peserta
didik perlu dipajankan dan dibiasakan dengan berbagai ragam pasangan bersanding
(adjacency pairs) yang merupakan dasar menuju kemampuan berinteraksi yang lebih
kompleks.
b. Tujuan
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara
terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam
konteks sekolah.
2) Memiliki kesadaran tentang hakikat pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI mencakup
kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang meliputi
aspek-aspek sebagai berikut.
1) Mendengarkan
43
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis
Keterampilan menulis dan membaca diarahkan untuk menunjang pembelajaran
komunikasi lisan.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Ekstrakurikuler wajib : Pendidikan Kepramukaan.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan,
Ekstrakurikuler Pramuka adalah ekstrakurikuler wajib di satuan pendidikan sekolah
dasar. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan
hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai nilai
kepramukaan;
Dalam implementasinya, Ekstrakurikuler Pramuka pada SD Negeri 14
Padangsambian dilaksanakan dengan:
a. Sistem Blok, yang khusus digunakan sebagai pengenalan untuk peserta didik
pada setiap awal tahun pelajaran (18 JP).
b. Sistem Aktualisasi, untuk semua peserta didik sesuai substansi tema dan KD
yang diajarkan.
c. Sistem Reguler, yaitu untuk peserta didik yang memang menetapkan pilihannya
pada Pramuka.
Pada tahun pelajaran 2021/2022, dalam rangka pencegahan perkembangan dan
penyebaran Corona Virus Disease (Covid- 19) di lingkungan satuan pendidikan, maka
pelaksanaan ekstrakurikuler Pramuka dilaksanakan dari rumah secara online,
dilaksanakan oleh pembina pramuka. Kegiatan dapat dilakukan melalui penjelasam
materi tentang kepramukaan secara online dan dilaksanakan hingga pandemi berakhir
atau keputusan lebih lanjut oleh pihak terkait.
2. Ekstrakurikuler Pilihan/Pengembangan Diri
Pelaksanaan Ekstrakurikuler pilihan disesuaikan dengan potensi, minat, bakat
peserta didik, kepadatan kegiatan, waktu yang tersedia, ketersediaan pembina atau
fasilitator, biaya, serta faktor-faktor lainnya. Dalam hal mengembangkan diri, peserta
didik dibebaskan untuk mengikuti program-program tersebut pada jenis pendidikan non
formal dengan selalu memperhatikan kesanggupan dan keleluasaan peserta didik agar
hak-haknya untuk memperoleh kesempatan bermain dan belajar tidak terpangkas.
44
Berikut ekstrakurikuler pilihan yang terdapat di SD Negeri 14 Padangsambian pada
tahun pelajaran 2021/2022:
a. Kelompok Seni dan Budaya Daerah Bali ( Tari)
b. Atletik
c. Komputer
d. Woodball
e. Melukis
f. Silat
Ekstrakurikuler pilihan/pengembangan diri dilaksanakan sesuai dengan fasilitas,
daya dukung, dan kemampuan tenaga pembimbing (guru). Siswa dapat mengikuti
kegiatan pengembangan diri pada wadah-wadah/organisasi di masyarakat dalam
kerangka mendukung kegiatan sekolah. Pada tahun pelajaran 2021/2022, dalam rangka
pencegahan perkembangan dan penyebaran Corona Virus Disease (Covid- 19) di
lingkungan satuan pendidikan, maka pelaksanaan ekstrakurikuler pilihan jika
memungkinkan dilaksanakan dari rumah secara online (seperti ekstrakurikuler
komputer, tari, atletik, dan melukis), dilaksanakan oleh pembina ekstrakurikuler
masing-masing. Kegiatan dilaksanakan hingga pandemi berakhir atau keputusan lebih
lanjut oleh pihak terkait
45
faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan dan/atau daerah, atas
beban pemerintah daerah atau satuan pendidikan yang menetapkannya.
Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum berikut.
46
4 Matematika 40% 60% 100%
5 Ilmu Pengetahuan Alam 40% 60% 100%
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 40% 60% 100%
7 Seni Budaya dan Prakarya 25% 75% 100%
Pendidikan Jasmani, Olahraga 25% 75% 100%
8
dan Kesehatan
47
4. Kriteria Ketuntasan Belajar
1. Waktu
Penentuan KKM untuk peserta didik SD Negeri 14 Padangsambian ditetapkan
pada saat penyusunan kurikulum menjelang awal tahun pelajaran baru melalui rapat
dewan guru. Penentuan kriteria kenaikan kelas, pelaksanaan ujian sekolah dilaksanakan
pada akhir tahun pelajaran penentuannya sesuai surat edaran dari provinsi. Berdasarkan
Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
48
d. Menjumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD
untuk menentukan KKM mata pelajaran.
Berdasarkan analisis terhadap KKM kelas dan muatan pelajaran serta rapat dewan guru,
maka KKM satuan pendidikan SD Negeri 14 Padangsambian adalah 65.
Tabel 3.6 Rentang Predikat KKM Satuan Pendidikan
49
PREDIKAT
KKM
Panjang
Kelas Satuan A (Sangat D (Perlu
Interval B (Baik) C (Cukup
Pendidikan Baik) Bimbingan)
51
rela berkorban, semangat kebangsaan, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air,
menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghargai kebhinnekaan,
menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
3. Kemandirian
Merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan
mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan,
mimpi dan cita-cita. Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras),
tangguh, tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4. Gotong Royong
Mencerminkan tindakan menghargai semangat kerjasama dan bahu membahu
menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan,
memberi bantuan pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Subnilai
gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas
keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong-menolong, solidaritas,
empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5. Integritas
Merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada
nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). Karakter integritas
meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam
kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan
kebenaran. Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia,
komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggung jawab, keteladanan, dan
menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
52
karakter yang dapat dikembangkan pada pembelajaran tersebut. Penanaman karakter
juga dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Kokurikuler merupakan penguatan nilai-
nilai karakter yang dilaksanakan untuk pendalaman dan/atau pengayaan kegiatan
Intrakurikuler sesuai muatan kurikulum. Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan
Ekstrakurikuler merupakan penguatan nilai-nilai karakter dalam rangka perluasan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian Peserta
Didik secara optimal meliputi kegiatan krida, karya ilmiah, latihan olah bakat/olah
minat, dan kegiatan keagamaan, serta kegiatan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
53
ditetapkan oleh petugas perpustakaan. Tujuannya adalah agar peserta didik terbiasa
membaca. Keterampilan membaca yang dikembangkan adalah membaca lantang, membaca
bersama, membaca berpasangan, dan membaca mandiri. Pada masa belajar dari rumah akibat
pandemi Covid-19, literasi tidak dapat dilakukan di perpustakaan maupun di kelas. Oleh
karena itu pelaksanaan literasi di rumah dilaksanakan dengan memanfaatkan bahan bacaan
yang ada di rumah serta memanfaatkan aplikasi atau situs-situs online seperti rumah belajar
(fitur belajar dan literasi resmi dari pemerintah) dan literacy cloud yang disarankan oleh
YLAI (yayasan yang bekerja sama dengan perpustakaan sekolah).
7. Penerapan 4C
1. Critical Tinking atau berpikir kritis.
Keterampilan berpikir kritis (critical tinking) merupakan keterampilan fundamental
pada pembelajaran di abad ke-21. Keterampilan berpikir kritis mencakup kemampuan
mengakses, menganalisis, mensintesis informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan
dikuasai. Keterampilan berpikir kritis juga menggambarkan keterampilan lainnya seperti
keterampilan komunikasi dan informasi, serta kemampuan untuk memeriksa,
menganalisis, menafsirkan, dan mengevaluasi bukti. Pada era literasi digital dimana arus
informasi sangat berlimpah, siswa perlu memiliki kemampuan untuk memilih sumber
dan informasi yang relevan, menemukan sumber yang berkualitas dan melakukan
penilaian terhadap sumber dari aspek objektivitas, reliabilitas, dan kemutahiran.
Wujud nyata untuk mengembangkan sikap berpikir kritis (critical tinking) siswa di
SD Negeri 14 Padangsambian adalah guru menuntun siswa agar giat mengakses
informasi melalui berbagai media supaya mampu mengasah keterampilan berpikir kritis.
Selain itu, pada pembelajaran di kelas, siswa diarahkan untuk berdiskusi dan
menyampaikan pendapatnya di depan siswa lain.
54
pembelajaran di kelas, sehingga siswa dapat berkreasi menciptakan karya ataupun
produk sesuai dengan kreativitas siswa.
3. Communication atau Komunikasi
Kemampuan komunikasi yang baik merupakan keterampilan yang sangat berharga
di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Kemampuan komunikasi mencakup
keterampilan dalam menyampaikan pemikiran dengan jelas dan persuasif secara oral
maupun tertulis, kemampuan menyampaikan opini dengan kalimat yang jelas,
menyampaikan perintah dengan jelas, dan dapat memotivasi orang lain melalui
kemampuan berbicara. Pelaksanaan pengembangan kemampuan komunikasi di SD
Negeri 14 Padangsambian dapat dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas, pembiasaan
siswa menyampaikan pendapat atau bertanya tentang suatu materi yang belum dipahami.
4. Colaboration atau kerja sama
Kolaborasi dan kerjasama tim dapat dikembangkan melalui pengalaman yang ada
di dalam sekolah, antar sekolah, dan di luar sekolah). Pengembangan kemampuan ini di
SD Negeri 14 Padangsambian dilakukan dengan siswa bekerja bersama-sama secara
kolaboratif pada tugas berbasis proyek yang autentik dan mengembangkan
keterampilannya melalui pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok.
Pengembangan kemampuan 4C pada siswa di SD Negeri 14 Padangsambian
dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas oleh guru. Pelaksanaannya dilakukan mulai dari
penyusunan Rencana pelaksanaan Pembelajarn (RPP) yang di dalamnya memuat skenario
aktivitas-aktivitas (langkah-langkah pembelajaran) yang dapat mengembangkan kemampuan
4C yang didukung dengan media pembelajaran yang tersedia di SD Negeri 14
Padangsambian.
55
Kegiatan yang dilakukan di SD Negeri 14 Padangsambian untuk menghadapi
perkembangan zaman pada era revolusi 4.0, adalah sebagai berikut.
1. Memanfaatkan internet, proyektor, laptop sebagai media pembelajaran untuk
mengakses musik atau video, menginput data dan nilai bagi guru.
2. Sebagai pendukung kegiatan literasi siswa berupa menonton video di kelas ataupun di
perpustakaan.
3. Ekstrakurikuler komputer yang dilaksanakan satu kali dalam seminggu dengan
pembina ekstrakurikuler yang terkualifikasi.
c) Peserta didik dinyatakan naik kelas bersyarat apabila ada paling banyak 2 mata
pelajaran memiliki nilai dibawah KKM pada sesemter genap serta melalui rapat
dewan guru
b. Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar
setelah memenuhi kriteria berikut:
56
genap, nilai rapor kelas 6 semester ganjil
(4) Lulus ujian sekolah pada semua mata pelajaran yang diujikan
(5) Mencapai nilai KKM mata pelajaran yang ditetapkan
(6) Peserta didik dapat dipertimbangkan lulus bila memiliki nilai mata pelajaran
tidak kurang dari KKM satuan pendidikan serta melalui rapat dewan guru
Sekolah mengembangkan SKL, yaitu lulus Ujian Akhir Sekolah dengan ketentuan :
1) Bahasa Indonesia dengan nilai lebih besar dan sama dengan 7,00
2) IPA dengan nilai lebih besar dan sama dengan 6,00
3) Matematika dengan nilai lebih besar dan sama dengan 5,00
4) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 7.00
5) Ilmu Pengetahuan Sosial 6.00
6) Rata- rata perolehan mata pelajaran US = 6,20
c. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
Pelaksanaan penilaian pembelajaran dilaksanakan berdasarkan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016, tentang Standar Penilaian yang meliputi aspek:
a. Penilaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1).
b. Penilaian Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI-2).
b. Penilaian Kompetensi Inti Pengetahuan (KI-3).
c. Penilaian Kompetensi Inti Keterampilan (KI-4).
Penilaian dilakukan menggunakan:
a. Penilaian autentik selama proses pembelajaran.
b. Penilaian Harian.
c. Penilaian Tengah Semester.
d. Penilaian Akhir Semester.
e. Peilaian Akhir Tahun.
f. Ujian Sekolah.
Penilaian kompetensi spiritual dan sikap dilakukan melalui observasi, pengamatan,
penilaian diri sendiri, penilaian teman sejawat, dan jurnal. Penilaian kompetensi pengetahuan
dilakukan melalui tes tulis, lisan, dan/atau tugas. Penilaian kompetensi keterampilan
dilakukan melalui unjuk kerja, proyek, dan/atau portofolio.
57
10. Pendidikan Kecakapan Hidup
Layanan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) dilaksanakan secara terpadu melalui
mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Lingkup PKH yang dikembangkan
adalah:
a. Kecakapan Personal yang berisi:
1) Keimanan dan ketakwaan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Pengembangan karakter: rasa tanggung jawab, kebiasaan tertib dan disiplin,
cinta kebenaran, komitmen hidup rukun, saling menghargai, saling membantu,
saling menghormati dan memiliki budaya santun.
3) Kebiasaan tanggap dan peduli terhadap kebersihan, keamanan, kesehatan dan
keindahan lingkungan.
4) Memahami potensi diri dan mampu membangun rasa percaya diri.
b. Kecakapan Berpikir Rasional yang berisi:
1) Kecakapan menggali informasi melalui berbagai strategi.
2) Kecakapan mengolah informasi.
3) Kecakapan mengambil keputusan.
4) Kecakapan memecahkan masalah.
c. Kecakapan Sosial yang berisi:
1) Kecakapan berkomunikasi dengan empati.
2) Kecakapan bekerjasama.
3) Kecakapan dasar memimpin.
a. Kecakapan Pra Vokasional yang meliputi:
1) Keterampilan TIK/computer
58
No Kelas Kompetensi/Kecakapan Hidup
1 I 1. Mengenal bagian-bagian komputer.
2. Game.
2 II 1. Menghidupkan dan mematikan komputer dengan prosedur yang benar.
2. Game.
3 III 1. Mengetik huruf dan angka.
2. Game
4 IV 1. Mengetik surat.
2. Game
5 V 1. Membuat dan mengetik surat.
2. Membuat kolom/tabel jadual pelajaran.
6 VI 1. Membuat surat.
2. Menghitung.
3. Pengenalan internet.
59
SD Negeri 14 Padangsambian memasukkan pendidikan keunggulan lokal dan global
melalui bagian-bagian dari semua mata pelajaran pada struktur kurikulum seperti berikut.
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal:
1) Seni tari dan mejejahitan bagian dari mata pelajaran seni budaya.
2) Metembang bagian dari muatan lokal Bahasa Bali.
3) Olahraga terutama futsal, woodball, dan silat
b. Pendidikan berbasis keunggulan global:
1) Olahraga terutama Yoga
2) Kelompok Olympide Sains dan Matematika.
c. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagian dari pendidikan kecakapan
hidup.
60
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
Untuk menjamin dan memberikan arah, pengendalian, dan pengaturan
penyelenggaraan pelaksanaan kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian tahun pembelajaran
2021/2022, maka perlu penataan dan pengaturan waktu yang pasti sehingga implementasi
kurikulum menjadi lebih efektif dan efesien. Sehubungan dengan hal tersebu, maka kalender
pendidikan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kurikulum ini.
Untuk tahun pembelajaran 2021/2022, kalender pendidikan SD Negeri 14
Padangsambian disusun berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan
Olahraga Provinsi Bali No. 420/1636/BPTP/DISDIKPORA, Tanggal 17 Maret 2021 tentang
Kalender Pendidikan Bagi Sekolah/Madrasah di Provinsi Bali Tahun Pelajaran 2021/2022.
Selain itu yang tidak luput menjadi perhatian adalah adanya hari-hari tertentu yang tidak
mungkin digunakan sebagai hari efektif sekolah sebagai akibat adanya aktivitas masyarakat
di lingkungan sekolah. Aktivitas tersebut berupa upacara/upakara adat yang wajib
dilaksanakan oleh semua warga desa di seluruh wilayah Provinsi Bali.
Berdasarkan uraian tersebut, setelah menelaah kalender pendidikan dari pihak Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali setelah dianalisa dan dipadukan dengan
kondisi masyarakat desa seluruh Provinsi Bali dari 365 hari dalam setahun, diprediksi bahwa
terdapat 52 hari Minggu, 16 hari libur umum, 24 hari libur khusus, 21 hari libur semester dan
13 hari libur akhir tahun pelajaran. Jumlah hari libur adalah 126. Sisanya adalah hari-hari
yang digunakan untuk masuk sekolah yang berjumlah 239 hari dengan memperhitungkan 1
minggu efetif adalah 6 hari.
61
jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
62
Tanggal : 3 Juli 2021
NO.
63
NO.
kalender
14 Libur Akhir Tahun Pelajaran 27 Juni s.d. 9 Juli 14 (empat belas) hari
2022 kalender
15 Tahapan Penerimaan Peserta Mei s.d Juli 2022 Mengikuti Pedoman
Didik Baru Penerimaan Peserta
Didik Baru
16 Akhir Tahun Pelajaran 11 Juni 2022
2021/2022
17 Permulaan Tahun Pelajaran 11 Juli 2022
2022/2023
18 Kelebihan hari belajar Kelebihan hari
belajar efektif agar
dimanfaatkan untuk
kegiatan
pembelajaran dalam
upaya peningkatan
mutu Peserta Didik
64
C. Perkiraan Jadwal Libur Sekolah dan Kegiatan Nonkurikuler
Tabel 4.2 Perkiraan jadwal Libur Sekolah dan Kegiatan Nonkurikuler
SD Negeri 14 Padangsambian
Tahun Pelajaran: 2021/2022
No KEGIATAN WAKTU
1. Libur Umum / Nasional :
- Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah Selasa, 20 Juli 2021
- Tahun Baru Islam 1443 H Rabu, 11 Agustus 2021
- Hari Kemerdekaan RI 76 Selasa, 17 Agustus 2021
- Maulid Nabi Muhammad SAW Selasa, 19 Oktober 2021
- Hari PGRI Kamis, 25 November 2021
- Cuti Bersama Hari Raya Natal Jumat, 24 Desember 2021
- Hari Raya Natal Sabtu, 25 Desember 2021
- Tahun Baru Masehi Sabtu, 1 Januari 2022
- Tahun Baru Imlek 2573 Selasa, 1 Pebruari 2022
- Hari Raya Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Selasa, 1 Maret 2022
- Hari Raya Nyepi Kamis, 3 Maret 2022
- Hari Raya Jumat Agung Jumat, 15 April 2022
- Hari Buruh Nasional Minggu, 1 Mei 2022
- Hari Raya Idul Fitri Selasa dan Rabu , 3 dan 4 Mei
2022
- Hari Raya Waisak Senin, 16 Mei 2022
- Hari Kenaikan Isa Almasih Kamis, 26 Mei 2022
- Hari Lahir Pancasila Rabu, 1 Juni 2022
2. Libur Khusus :
- Hari Saraswati Sabtu, 28 Agustus 2021
- Hari Pagerwesi Rabu, 1 September 2021
- Hari Suci Galungan dan Kuningan Senin, 8 Nopember 2021 s.d.
Sabtu, 20 Nopember 2021
- Hari Suci Siwaratri Sabtu, 1 Januari 2022
- Hari Tilem Kesanga (Tawur Agung) Selasa, 2 Maret 2022
- Hari Ngembak Geni Jumat, 4 Maret 2022
- Hari Suci Saraswati Sabtu, 26 Maret 2022
- Hari Pagerwesi Rabu, 30 Maret 2022
- Hari Suci Galungan dan Kuningan Senin, 6 Juni 2022 s.d.
Sabtu, 18 Juni 2022
3. Kegiatan Lain
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Senin-Sabtu, 12 s.d. 17 Juli
(MPLS) 2021
- Kegiatan Tengah Semester 1 (satu) Senin-Kamis, 27 s.d. 30
September 2021
- Pembagian Rapor Semester 1 (satu) Jumat /Sabtu, 17 / 18 Desember
65
No KEGIATAN WAKTU
2021
- Kegiatan Tengah Semester 2 (dua) Senin-Kamis, 14 s.d 17 Maret
2022
- Pembagian Rapor Semester 2 (dua) Jumat /Sabtu, 3 / 4 Juni 2022
4. Libur Sekolah
- Libur Semester I 20 Desember 2021 s.d. 1 Januari
2022
- Libur Semester II 13 s.d. 25 Juni 2022
- Libur Akhir Tahun Pelajaran 27 Juni s.d. 9 Juli 2022
66
Januari 2022 25 5 1 0 0 0 6 31
Februari 2022 23 4 1 0 0 0 5 28
2 2
Maret 2022 21 4 1 5 0 0 10 31
April 2022 25 4 1 0 0 0 5 30
Mei 2022 22 5 4 0 0 0 9 31
Juni 2022 3 4 1 6 12 4 27 30
JUMLAH 119 26 9 11 12 4 62 181
:
Minggu 4 11 18 25 Minggu 1 8 15 22 29
Senin 5 12 19 26 Senin 2 9 16 23 30
Selasa 6 13 20 27 Selasa 3 10 17 24 31
Rabu 7 14 21 28 Rabu 4 11 18 25
Kamis 1 8 15 22 29 Kamis 5 12 19 26
Jumat 2 9 16 23 30 Jumat 6 13 20 27
Sabtu 3 10 17 24 31 Sabtu 7 14 21 28
Minggu 5 12 19 26 Minggu 3 10 17 24 31
Senin 6 13 20 27 Senin 4 11 18 25
Selasa 7 14 21 28 Selasa 5 12 19 26
Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 6 13 20 27
Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 7 14 21 28
Jumat 3 10 17 24 Jumat 1 8 15 22 29
Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 2 9 16 23 30
67
3 Rapat KKKS Gugus 4 Rapat Guru
4 Rapat Guru 19 Maulid Nabi Muhammad SAW
11,18,25 KKG Gugus 9,16,23,30 KKG Gugus
27 s.d. 30 Kegiatan Tengah Semester I (satu)
Minggu 7 14 21 28 Minggu 5 12 19 26
Senin 1 8 15 22 29 Senin 6 13 20 27
Selasa 2 9 16 23 30 Selasa 7 14 21 28
Rabu 3 10 17 24 Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 4 11 18 25 Kamis 2 9 16 23 30
Jumat 5 12 19 26 Jumat 3 10 17 24 31
Sabtu 6 13 20 27 Sabtu 4 11 18 25
Minggu 2 9 16 23 30 Minggu 6 13 20 27
Senin 3 10 17 24 31 Senin 7 14 21 28
Selasa 4 11 18 25 Selasa 1 8 15 22
Rabu 5 12 19 26 Rabu 2 9 16 23
Kamis 6 13 20 27 Kamis 3 10 17 24
Jumat 7 14 21 28 Jumat 4 11 18 25
Sabtu 1 8 15 22 29 Sabtu 5 12 19 26
68
13 PSR + FLS2N
5,12,19,26 KKG Gugus
Minggu 6 13 20 27 Minggu 3 10 17 24
Senin 7 14 21 28 Senin 4 11 18 25
Selasa 1 8 15 22 29 Selasa 5 12 19 26
Rabu 2 9 16 23 30 Rabu 6 13 20 27
Kamis 3 10 17 24 31 Kamis 7 14 21 28
Jumat 4 11 18 25 Jumat 1 8 15 22 29
Sabtu 5 12 19 26 Sabtu 2 9 16 23 30
Minggu 1 8 15 22 29 Minggu 5 12 19 26
Senin 2 9 16 23 30 Senin 6 13 20 27
Selasa 3 10 17 24 31 Selasa 7 14 21 28
Rabu 4 11 18 25 Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 5 12 19 26 Kamis 2 9 16 23 30
Jumat 6 13 20 27 Jumat 3 10 17 24
Sabtu 7 14 21 28 Sabtu 4 11 18 25
69
17 s.d. 21 Peniliaian Akhir Semester 2 (dua)
16 Hari Raya Waisak
26 Hari Kenaikan Isa Almasih
JULI 2022
Minggu
3
10
17
24
31
Senin
4
11
18
25
Selasa
5
12
19
26
Rabu
6
13
70
20
27
Kamis
7
14
21
28
Jumat
1
8
15
22
29
Sabtu
2
9
16
23
30
TANGGAL
KETERANGAN
1–9
Libur akhir tahun pelajaran ( Kenaikan kelas )
71
11
Awal Tahun Pelajaran 2022/2023
72
Kalender Hari Efektif Sekolah (HES) Tahun 2021 / 2022
Semester 1
No.
Bulan
Minggu Ke
Hari
Jumlah
Keterangan
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
HES
1
2
3
0
1-10 Libur Kenaikan
Juli
73
II
4
5
6
7
8
9
10
0
Kls. 2020/2021
2021
III
11
12
13
14
15
16
17
6
12 – 17 MPLS
IV
18
20
21
22
23
24
25
6
20 Libur Hari Idul Adha 1442 H.
V
25
27
28
29
30
31
5
JUMLAH 4
3
3
3
3
3
2
17
74
2
I
1
2
3
4
5
6
7
6
Agustus
II
8
9
10
11
12
13
14
5
10
Libur Tahun Baru Islam 1443 H
2021
III
15
16
17
18
19
20
21
5
17 HUT R.I.
IV
22
23
24
25
26
75
27
28
5
28 Hari Saraswati
V
29
30
31
JUMLAH 5
5
3
4
4
4
3
23
1
2
3
4
3
1 Hari Pagerwesi
September
II
5
6
76
7
8
9
10
11
6
2021
III
12
13
14
15
16
17
18
6
IV
19
20
21
22
23
24
25
6
V
26
27
28
29
30
4
27 – 30 PTS semeeter 1
JUMLAH 4
4
4
4
5
4
4
25
77
I
1
2
2
II
3
4
5
6
7
8
9
6
Oktober
III
10
11
12
13
14
15
16
6
2021
IV
17
18
19
20
21
22
23
5
19 Maulid Nabi Muhammad SAW
78
V
24
25
26
27
28
29
30
6
VI
31
JUMLAH 5
4
3
4
4
5
5
25
5
1
2
3
79
4
5
6
6
Nopember
II
7
8
9
10
11
12
13
0
8-20 Hari Galungan & Kuningan
2021
III
14
15
16
17
18
19
20
0
22 – 30 PAT Semester 1
IV
21
22
23
24
25
26
27
5
25 HUT PGRI
V
28
29
30
JUMLAH 4
80
3
3
2
1
2
2
13
1
2
3
4
4
1-4 PAT Semester 1
Desember
II
5
6
7
8
9
10
11
6
2021
III
12
13
14
15
16
17
18
6
17-18 Pembagian Rapor Semester 1
81
IV
19
20
21
22
23
24
25
0
24-25 Hari Natal
V
26
27
28
29
30
31
0
20-31 Libur Semester 1
JUMLAH 4
2
2
3
3
3
3
16
Total
21
18
20
20
21
19
119
82
1. Juli 2021 3 2 3 3 3 3 17
2. Agustus 2021 5 3 4 4 4 3
23
4 hari
3. September 2021 3 3 3 4 4 4 21 PTS
4. Oktober 2021 4 3 4 4 5 5 25
5. Nopember 2021 1 1 1 1 1 1 6
6. Desember 2021 2 2 2 2 1 1 10
JUMLAH 18 14 17 18 18 18 102
83
1 2022 III 16 17 18 19 20 21 22 6
IV 23 24 25 26 27 28 29 6
V 30 31 1
JUMLAH 5 5 4 4 4 4 4 25
I 1 2 3 4 5 4 1 Tahun Baru Imlek 2573
Februari II 6 7 8 9 10 11 12 6
2 2022 III 13 14 15 16 17 18 19 6
IV 20 21 22 23 24 25 26 6
V 27 28 1
JUMLAH 4 4 3 4 4 4 4 23
I 1 2 3 4 5 1 1 Isra Miraj Nabi Muh.
Maret SAW
3 2022 II 6 7 8 9 10 11 12 6 2 Tawur Agung
III 13 14 15 16 17 18 19 6 3 Hari Raya Nyepi
IV 20 21 22 23 24 25 26 5 4 Ngembak Geni
V 27 28 29 30 31 3 26 Hari Saraswati
JUMLAH 4 4 4 3 4 3 3 21 30 Hari Pagerwesi
I 1 2 2
April II 3 4 5 6 7 8 9 6
15 Hari Raya Jumat
4 2022 III 10 11 12 13 14 15 16 5 Agung
IV 17 18 19 20 21 22 23 6
V 24 25 26 27 28 29 30 6
JUMLAH 4 4 4 4 4 4 5 25
I 1 2 3 4 5 6 7 4 1 Hari Buruh Nasional
Mei II 8 9 10 11 12 13 14 6 3-4 Hari Raya Idul Fitri
5 2022 III 15 16 17 18 19 20 21 5 9-13 Ujian Akhir Sekolah
IV 22 23 24 25 26 27 28 5 17-21 PAT Semester 2
V 29 30 31 2 16 Hari Raya Waisak
JUMLAH 5 4 4 3 3 4 4 22 26 Hari Kenaikan Isa Almasih
I 1 2 3 4 3 1 Hari Lahir Pancasila
Juni II 5 6 7 8 9 10 11 0 3-4 Pembagian Rapor
Semester 2
2022 6-18 Hari Galungan &
6 III 12 13 14 15 16 17 18 0 Kuningan
IV 19 20 21 22 23 24 25 0 13 – 25 Libur Semester 2
27-30 Libur Akhir Tahun
V 26 27 28 29 30 0 Pelajaran
JUMLAH 4 0 0 0 1 1 1 3
Total 20 19 19 20 20 21 119
84
Analisis Hari Efektif Belajar (HEB) Semester 2
1. Januari 2022 5 4 4 4 4 4 25
2. Februari 2022 4 3 4 4 4 4 24
3. Maret 2022 3 3 2 3 3 3 17
4. April 2022 4 4 4 4 4 5 25
5. Mei 2022 3 2 1 1 2 2 11
6. Juni 2022 0 0 0 1 0 0 1
JUMLAH
19 16 15 17 17 18 103
85
Jum
Hari Efektif
Hari Libur lah
Sekolah
Hari
Semester
Minggu
Khusus
Umum
Juli 2021 11 6 17 4 1 0 0 9 14 31
Agustus 22 1 23 5 2 1 0 0 8 31
1
1 2021
September
2021
Oktober
21
25
4
0
25
25
4
5
0
1
1
0
0
0
0
0
5
6
30
31
2021
Nopember 9 5 14 4 0 12 0 0 16 30
2021
Desember 14 2 16 4 2 0 9 0 15 31
2021
JUMLAH 102 18 120 26 6 14 9 9 65 184
Januari 25 0 25 5 1 0 0 0 6 31
2
2 2022
Pebruari
2022
Maret
23
11 10
0 23
21
4
4
1
2
0
4
0
0
0
0 10
5 28
31
2022
April 2022 25 0 25 4 1 0 0 0 5 30
Mei 2022 12 10 22 5 4 0 0 0 9 31
Juni 2022 1 2 3 4 1 6 12 4 27 30
86
BAB V PENUTUP
PENUTUP
87
pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat dengan
memperhatikan rambu- rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan masing-
masing satuan pendidikan di masa darurat. Selain itu, pengembangan kurikulum harus tetap
berorientasi pada PPK, Literasi, 4C (HOT) keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher
Order Thinking Skill (HOTS) merupakan program yang dikembangkan sebagai upaya
peningkatan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan.
Pembentukan nilai karakter Penguatan tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di
sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun
serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah.
Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran,
kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti
keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya
perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta
didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan
budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan
penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (Kurikulum 2013),
seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan
penyusunan/pengembangan silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak
dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program
pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan
dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi
luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman
nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah.
Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai
yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)
dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui
programpengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan,
pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini
perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama
88
sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya
diharapkan menghasil budaya sekolah.
A. Simpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap SNP, kondisi internal satuan
pendidikan dan kondisi eksternal satuan pendidikan yang dilaksanakan di SD Negeri 14
Padangsambian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1. Hasil analisis yang merupakan suatu keunggulan agar dimanajemen dengan
optimal sehingga dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu
pendidikan di SD Negeri 14 Padangsambian
2. Kelemahan-kelemahan yang dijumpai termasuk komponen- komponen yang
belum sesuai dengan SNP akan ditindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dan
kerjasama dengan pihak-pihak terkait
3. Tindak lanjut berupa program kegiatan dituangkan dalam bentuk RKJM dan RKT.
4. Selama pandemi Covid-19, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara daring
dengan memanfaatkan aplikasi atau situs-situs yang disesuaikan dengan
kemampuan siswa sampai ada keputusan lebih lanjut dari pihak terkait.
B. Saran
1. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di SD Negeri 14
Padangsambian, diperlukan kerjasama semua pihak, khususnya pengelola pendidikan
di SD Negeri 14 Padangsambian dan orang tua dalam pelaksanaan pembelajaran
daring.
2. Perlu adanya dukungan moral, kebijakan dan pendanaan dari unsur-unsur terkait,
mengingat upaya peningkatan mutu pendidikan bukan semata-mata tanggung jawab
sekolah, tetapi tanggung jawab bersama.
89
Lampiran 1
1
Pendidikan.
6. Permendikbud RI No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
7. Permendikbud RI No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
8. Permendikbud RI No. 61 Tahun 2014 tentang Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
9. Peraturan Gubernur Bali Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pelajaran
Bahasa Bali di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan.
Memperhatikan : 1. Petunjuk dan arahan Kepala Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah raga Kota Denpasar
2. Hasil Pembinaan Tim Pengembang Kurikulum
(TPK) Kota Denpasar
3. Hasil Pembinaan Tim Pengembang Kurikulum
(TPK) Kecamatan Denpasar Barat;
4. Hasil rapat Guru dan Pegawai SDN 14
Padangsambian pada tanggal 21 Juni 2021
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU PERTAMA Membentuk Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 14
: Padangsambian, Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan Susunan Nama-nama
Tim sebagaimana tercantum dalam Lampiran keputusan ini.
KEDUA : Masing-masing guru dan pegawai yang ditunjuk agar melaksanakan dan
melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Sekolah sesuai keperluan
KETIGA : Segala biaya yang ditimbulkan akibat pelaksanaan keputusan ini
dibebankan pada anggaran sekolah.
KEEMPAT : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;
2
Ditetapkan : di Denpasar
Pada tanggal : 22 Juni 2021
Kepala SDN 14 Padangsambian
Tembusan :
3
Lampiran Keputusan Kepala SDN 14 padangsambian
Nomor : 042/SK-VI/Sdn14Pds/2021
Tanggal : 22 Juni 2021
Tentang : Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 14
Padangsambian Tahun Pelajaran 2021/2022
SDN 14 PADANGSAMBIAN
4
16. Ni Luh Manik Purwati, S.Pd
17. Pande Kompiang Ayu Meiksari,S.Pd
5
Lampiran 2
Nilai KKM ini berlaku untuk tahun pelajaran 2021/2022, dan apabila terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : di Denpasar
Pada tanggal : 23 Juni 2021
Kepala Sekolah,
1
Lampiran Keputusan Kepala SDN 14 padangsambian
No. : 043/SK-VII/Sdn14Pds/2021
Tanggal : 23 Juni 2021
Tentang : KKM SD Negeri 14 Padangsambian Tahun Pelajaran 2021/2022
2
Ditetapkan : di Denpasar
Pada tanggal : 23 Juni 2021
Kepala Sekolah,
3
Lampiran 3
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SD Negeri 14 Padangsambian
Tahun Pelajaran 2021/2022
Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya
pencapaian Standar Nasional Pendidikan. Hal ini sangat bermanfaat bagi sekolah, karena sekolah
dapat melihat kekurangan dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun langkah-langkah strategis
dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak lanjutnya.
Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk menghaturkan
terima kasih kepada :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar dan jajarannya, yang
telah banyak memberi bimbingan, petunjuk dan dorongan.
2. Para Pengawas dan Fasilitator Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota
Denpasar, yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan Laporan
Analisis Konteks ini.
3. Ketua Komite Sekolah beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya
Laporan Analisis Konteks ini.
4. Tim pengembang kurikulum SD Negeri 14 Padangsambian yang telah berusaha
menyusun Laporan Analisis Konteks ini.
5. Para Guru dan Tata Usaha SD Negeri 14 Padangsambian, serta pihak lain yang
telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini.
6. Semua pihak yang tidak sempat disebut satu persatu, yang telah memberi bantuan
dalam penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini.
Akhir kata semoga segala bantuan yang diberikan merupakan amal-ibadah dan
diberikan balasan oleh Tuhan. Kami yakin sepenuhnya, Analisis Konteks ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi
kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks ini.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di : Denpasar
Pada Tanggal : 24 Juni 2021
Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,
iii
DAFTAR ISI
iv
LAPORAN ANALISIS KONTEKS
BAB I
PENDAHULUAN
1
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61 Tahun
2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstra Kurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Keparamukaan sebagai Ekstra Kurikuler wajib pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2015 tentang Budi Pekerti.
13. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2014 Tentang Bimbingan Dan Konseling Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil
Belajar oleh Pemerintah.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
18. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020,
Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK 03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882
Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pemberdayaan pada Tahun Ajaran
2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus
2
Disease 2019 (COVID-19).
19. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
20. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
21. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
22. Peraturan Gubernur Bali Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pelajaran Bahasa Bali di
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah
Menengah Kejuruan.
23. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali
Nomor 420/1636/BPTP/DISDIKPORA, Tanggal 17 Maret 2021 Tentang Kalender
Pendidikan Provinsi Bali Tahun Pelajaran 2021/2022.
24. Surat Edaran Wali Kota Denpasar nomor 180/402/HK/2021 tanggal 10 Juli 2021
tentang PPPKM Darurat Covid-19
25. Surat Keputusan Kepala Sekolah SD Negeri 14 Padangsambian No. 042/SK-
VII/Sdn14Pds/2021 tentang Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Tahun Pelajaran
2021/2022
Hasil analisis tersebut merupakan dasar pijakan untuk menentukan kedalaman dan
keluasan target-target yang ditetapkan, budaya yang akan dibangun, tujuan yang akan
dicapai, serta isi dan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan bermutu di SD.
Pencapaian tujuan pendidikan bermutu tersebut sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 tahun
2003 pasal 5, yaitu "Setiap warga negara mempunyai hak, yakni untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu".
Analisis konteks dalam kaitannya dengan pelaksanaan penyusunan kurikulum
berwujud evaluasi diri (self evaluation) yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan. Hal itu
dapat dilakukan melalui kajian terhadap SNP, analisis terhadap standar isi, standar proses,
standar kelulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana
sekolah, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Selain hal tersebut,
analisis pada kondisi internal SDN 14 Padangsambian menjadi salah satu analisis yang
utama.Analisis tersebut meliputi peserta didik pendidik dan tenaga kependidikan, serta hal
3
lainnya yang terkait. Demi tersusunnya kurikulum yang mampu memenuhi harapan semua
pihak, analisis terhadap kondisi eksternal SDN 14 Padangsambian pun dilaksanakan dan
difokuskan terhadap analisis komite sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kab./Kota Denpasar, dunia usaha/dunia industri, asosiasi profesi, keunggulan lokal (sumber
daya alam, sumber daya manusia, budaya dan historis/sejarah).
Hasil analisis konteks yang telah dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum SDN
14 Padangsambian merupakan cikal bakal dalam penyusunan kurikulum SDN 14
Padangsambian, pengembangan visi dan misi sekolah, penetapan tujuan sekolah dan menjadi
acuan utama dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS). Oleh karena
itu, diperlukan kesungguhan dan kecermatan dalam melakukan analisis konteks sehingga
program dan kurikulum yang disusun benar-benar dapat menggambarkan situasi riil dan
tuntutan masyarakat sekitarnya.
4
BAB II
HASIL ANALISIS KONTEKS
a. Pada kurikulum sekolah sudah sesuai dengan tuntutan lingkungan, sekolah sudah
mengembangkan muatan lokal wajib mata pelajaran bahasa Bali dari kelas I sampai
dengan kelas VI. Dalam rangka memfasilitasi kebutuhan masyarakat di sekitar
sekolah, maka selain muatan lokal wajib, SDN 14 Padangsambian juga
mengembangkan muatan lokal pilihan berupa mata pelajaran Bahasa Inggris dan
pelajaran komputer.
b. Struktur Kurikulum SD, memuat struktur mata pelajaran pokok nasional dan mata
pelajaran muatan lokal pada kelas I, II, III, IV, V dan VI, memuat 8 (delapan) mata
pelajaran terdiri dari 6 (enam) mata pelajaran di kelompok A (mata pelajaran pokok)
dan 2 (dua) mata pelajaran muatan lokal. kelas I, II, III, IV, V dan VI. Satuan
pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap
penting. Segala beban yang ditimbulkan akibat penambahan jam pelajaran
ditanggung sepenuhnya oleh sekolah. Begitu pula pada muatan kurikulum perlu
diadakan pengkajian KI-KD muatan lokal dan ditindaklanjuti dengan pengembangan
silabus muatan lokal tersebut.
c. Pada Beban belajar di mana kegiatan pembelajaran yang terdiri dari Tatap Muka
(TM), Penugasan Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstrutur (KMTT)
5
implementasinya masih kurang sehingga sekolah perlu mengadakan workshop
tentang penugasan terstruktur (PT), dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).
d. Kalender Pendidikan yang digunakan berpedoman pada kalender yang dikeluarkan
oleh Dinas Pendidikan Provinsi Bali yang dianalisis dengan penyesuaian dengan
kebutuhan masyarakat pendukukung sekolah (stakeholder) dan kebutuhan sekolah.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, pada tahun pembelajaran 2020/2021 diperoleh
jumlah minggu efektif 16 minggu pada semester I dan 15 minggu pada semester II.
Untuk beberapa kegiatan perlu diadakan koordinasi dengan Pemerintah kab./Kota
Denpasar karena beberapa kegiatan yang ada di sekolah tidak terakomodasi dalam
kalender pendidikan.
a. Perencanaan:
Penyusunan silabus belum berdasarkan hasil analisis kontek/KI-KD.
RPP yang disusun guru sudah sesuai dengan kebutuhan/ karakteristik siswa,
karena menggunakan RPP disusun sendiri oleh guru.
Metode yang dipilih sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang
direncanakan.
RPP yang disusun memperhatikan perbedaan kemampuan siswa secara individual
RPP yang disusun mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi
RPP yang disusun sebagian guru dilengkapi dengan media yang sesuai dengan
tingkat kemampuan anak didik
b. Pelaksanaan
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar lebih dari 32 orang.
Beban kerja guru sudah memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu.
Pembelajaran saintifik dan penilaian otentik belum maksimal.
6
c. Penilaian Hasil Belajar
Guru menerapkan penilaian autentik dalam pembelajaran.
Penilaian hasil belajar dominan hanya pada ranah kognitif.
Guru memahami panduan penilaian untuk sekolah dasar
Guru memahami cara menyusun kisi-kisi soal UH/PH, UTS/PTS, dan UAS/PAS
Guru memahami cara untuk merumuskan nilai akhir penilaian berdasarkan nilai
UH/PH, UTS/PTS, UAS/PAS/UKK.
d. Pengawasan
Pemantauan dan supervisi proses pembelajaran dilakukan secara menyeluruh
dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran.
Supervisi pembelajaran dilakukan dengan cara pemberian contoh, diskusi,
pelatihan, dan konsultasi.
a. SKL untuk sikap, pengetahuan dan keterampilan pada kurikulum sudah sesuai dengan
SKL yang ditetapkan di dalam Permendiknas No. 54 tahun 2013, tentang Standar
Kompetensi Lulusan. Untuk mata pelajaran muatan lokal, SKL dikembangkan dengan
menyesuaikan pada kedua peraturan perundangan di atas, dengan tetap mengacu
kepada visi, misi, dan tujuan sekolah, potensi daerah, keunggulan lokal, dan
keunggulan global.
7
b. Masih dijumpai beberapa guru kelas dan guru mata pelajaran yang kesulitan
melakukan analisis SKL, mengembangkan silabus sesuai dengan SKL serta
mengaitkan indikator dengan SKL muatan pelajaran.
Semua hal tersebut di atas disebabkan oleh beberapa faktor antara lain rendahnya
motivasi guru untuk melakukan analisis, kurang adanya pengawasan dan evaluasi, serta
kurangpahamnya sebagian gurubdalam menganalisis KI-KD. Apabila hal ini dibiarkan,
tentu akan mempengaruhi kualitas pelayanan guru dalam pengelolaan pendidikan. Untuk
itu perlu diadakan monitoring, evaluasi, dan pemberian berbagai pelatihan untuk para
pendidik. Mengingat pelaksanaan analisis SKL memerlukan koordinasi lintas mata
pelajaran/kelompok mata pelajaran atau tema, dan melibatkan seluruh guru kelas/guru
mata pelajaran, maka dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk workshop atau
kegiatan lain yang sejenis.
8
guru mata pelajaran bahasa Inggris . Jika ditinjau dari status kepegawaian, masih ada 14
(empat belas) orang yang harus ditingkatkan menjadi PNS.
b. Lahan
Dalam analisis sarana dan prasarana untuk lahan masih perlu perluasan lahan yang
mempunyai tujuan untuk memenuhi standar. Dalam pemenuhan lahan dimaksud
adalah dengan bekerja sama dengan komite sekolah untuk mencarikan jalan keluar
agar standar prasarana bisa terpenuhi. Dari posisi lahan masih aman dari banjir dan
tanah longsor, namun karena posisi sekolah ini dekat dengan jalan raya sehingga
berpotensi mengganggu keamanan siswa. Antisipasi yang sudah dilakukan adalah
pengadaan tembok pagar sekolah dan petugas satpam untuk menjaga keamanan siswa
saat pulang sekolah. Untuk keamanan kebakaran telah memiliki sarana pemadam
kebakaran namun tetap diperlukan kerja sama dengan instansi terkait untuk
memperoleh bantuan sarana pemadam kebakaran.
c. Bangunan Gedung
9
Dari luas bangunan dibandingkan dengan rasio siswa, masih perlu perluasan. Dari tata
bangunan, syarat keselamatan, kesehatan, fasilitas aksesibilitas, kenyamanan telah
sesuai dengan SNP walau bangunan yang ada berlantai satu. Sekolah ini didukung
oleh aliran listrik sebesar 5500 watt yang sudah melebihi dari standarsehingga setiap
ruang belajar memiliki penerangan yang cukup. Dari kualitas dan umur bangunan
masih dalam keadaan baik,hanya memerlukan pemeliharaan ringan secara berkala.
Artinya semua bangunan gedung merupakan kekuatan sekolah.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut:
10
Analisis yang dilakukan terhadap rencana kerja sekolah telah mengacu kepada visi
dan misi, standar kompetensi kelulusan, dengan mengakomodasi masukan dari
berbagai pihak yang berkepentingan, telah tersosialisasikan kepada semua pihak.
Namun demikian, untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat kompetensi
kepemimpinan sekolah terus ditingkatkan melalui berbagai kegiatan di antaranya
melalui kegiatan In House Trainning, seminar, workshop tentang kepemimpinan dan
kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)
e. Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan
tenaga kependidikan,
11
7. Analisis Standar Pembiayaan
Analisis Standar Pembiayaan SDN14 Padangsambian meliputi 3 komponen yaitu :
12
Dari hasil analisis komponen pelaporan, SDN 14 Padangsambian sudah
menyelenggarakan pelaporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
13
Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi satuan pendidikan, dapat diuraikan hal-
hal sebagai berikut:
1. Peserta Didik
b. Lingkungan kerja dan etos kerja didasari oleh rasa kebersamaan dan kekeluargaan.
14
5 Guru Penjas S1 2 2
6 Guru Agama S1 1 1 2
JUMLAH 9 11 20
1 TU S1 1 1
JUMLAH 1 2 3
Tindak Lanjut.
Dengan memperhatikan kesenjangan antara ketersediaan dan, kebutuhan serta
berbagai hal lainnya, maka disusunlah tindak lanjut sebagai berikut
• Sumber daya manusia : dengan tetap mengikuti
peningkatan kualifikasi melalui pelatihan dan melanjutkan studi.
• Kekurangan tenaga pendidikan dimohonkan kepada Dikdispora.
d. Sarana Prasarana
15
Sebagai tindak lanjut terhadap kesenjangan tersebut, sebaiknya disusun
proposal untuk penambahan ruang kelas baru, ruangan laboratorium IPA, dan
perlengkapannya.
e. Pembiayaan
Sebagai tindak lanjut akan hal tersebut, maka akan diadakan identifikasi
sumber-sumber pendapatan sekolah dan melakukan kerjasama dengan berbagai
pihak.
1. Komite Sekolah
a. Komite Sekolah yang ada, belum berperan sebagaimana mestinya sesuai dengan
Kepmendiknas no. 044/U/2002 tentang Dewan pendidikan dan Komite Sekolah,
sehingga dipandang perlu untuk meningkatkan koordinasi dan sosialisasi kepada
Komite Sekolah
b. Isu dan Peraturan Daerah tentang kebijakan pendidikan gratis merupakan faktor
penghambat dalam penggalangan dana pendidikan.
2. Dewan Pendidikan
a. Sulit mendatangkan Dewan Pendidikan karena menaungi banyak sekolah.
b. Ide-ide yang dimiliki Dewan Pendidikan tidak pernah dikomunikasikan ke sekolah
dalam rangka mendekatkan sekolah dengan dunia usaha.
3. Dinas Pendidikan
16
a. Dukungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab.Kota Denpasar dalam
bidang pendanaan masih kurang
b. Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kab.Kota Denpasar dalam
bentuk monitoring belum optimal
c. Pemanfaatan pengawas sekolah dalam pembinaan kepada guru belum optimal
4. Asosiasi Profesi
Ada asosiasi profesi yang terlibat secara langsung dalam pengembangan sekolah.
5. Dunia Industri dan Dunia Kerja
Kepedulian DI/DK untuk mendukung program-program sekolah masih rendah.Oleh
karena itu, satuan pendidikan perlu meningkatkan koordinasi dan sosialisasi kepada
DI/DK agar program yang dirancang dapat berjalan sesuai dengan rencana.
7. Sosial Budaya
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap SNP, kondisi internal satuan
pendidikan dan kondisi eksternal satuan pendidikan yang dilaksanakan di SD Negeri 14
Padangsambian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
B. Rekomendasi
1. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di SD Negeri 14
Padangsambian diperlukan kerjasama semua pihak, khususnya pengelola
pendidikan di sekolah.
Perlu adanya dukungan moral, kebijakan dan pendanaan dari unsur-unsur terkait,
mengingat upaya peningkatan mutu pendidikan bukan semata-rnata tanggung jawab
sekolah, tetapi tanggung jawab bersama.
18
19
Lampiran 4
1
No. Aspek Indikator Skor Catatan
5. B. Tujuan pengembangan 14 Menguraikan tujuan pengembangan Kurikulum, 2 Seluruhnya sesuai
Kurikulum baik untuk mengimplementasikan Tujuan indikator
Pendidikan Nasional maupun sebagai perangkat
hukum dalam pengembangan pembelajaran di
sekolah
15 Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan 2 Seluruhnya sesuai
benar indikator
6. C. Prinsip Pengembangan 16 Mencantumkan prinsip Penyusunan KTSP 2 Seluruhnya sesuai
Kurikulum (sesuai Permendikbud No.61 tahun 2014) indikator
17 Menguraikan kondisi nyata pemenuhan setiap 1 Sebagian sesuai
butir prinsip dan upaya mengoptimalkan indikator
pemenuhan
18 Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan 1 Sebagian sesuai
benar indikator
7. D. Prosedur Operasional 19 Mencantumkan Prosedur Operasional KTSP 2 Seluruhnya sesuai
(sesuai Permendikbud No. 61 Tahun 2014) indikator
20 Menguraikan kondisi nyata pemenuhan setiap 2 Seluruhnya sesuai
butir prinsip dan upaya mengoptimalkan indikator
pemenuhan.
21 Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan 2 Seluruhnya sesuai
benar indikator
BAB II : TUJUAN
8. A. Tujuan Pendidikan 22 Sesuai dengan Tujuan Pendidikan Dasar yang 2 Seluruhnya sesuai
Dasar terdapat dalam peraturan perundang-undangan indikator
2
No. Aspek Indikator Skor Catatan
10. C. Misi Sekolah Menjabarkan pencapaian visi
bentuk pernyataan yang terukur dan dapat
dicapai sesuai dengan skala prioritas,
mencakup:
32 Memberikan arah dalam mewujudkan visi 1 Sebagian sesuai
sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan indikator
nasional.
33 Menjabarkan seluruh indikator visi dan 1 Sebagian sesuai
menjadi dasar program pokok sekolah. indikator
34 2 Seluruhnya sesuai
Menekankan pada kualitas layanan peserta indikator
didik dan mutu lulusan yang diharapkan
35 Memuat pernyatan umum dan khusus yang 1 Sebagian sesuai
berkaitan dengan program sekolah indikator
36 Memberikan keluwesan dan ruang gerak 1 Sebagian sesuai
pengembangan kegiatan satuan-satuan unit indikator
sekolah yang terlibat
37 Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan 2 Seluruhnya sesuai
benar indikator
11. D. Tujuan Sekolah 38 Menjabarkan pencapaian misi dalam 1 Sebagian sesuai
bentuk pernyataan yang terukur dan dapat indikator
dicapai sesuai dengan skala prioritas
13. B. Muatan Lokal 47 Terdapat mata pelajaran muatan lokal 2 Seluruhnya sesuai
yang diajarkan dan alasan pemilihannya indikator
3
No. Aspek Indikator Skor Catatan
49 Ada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar 2 Seluruhnya sesuai
Isi (KI dan KD) mulok indikator
50 Ada mulok wajib dan pilihan 2 Seluruhnya sesuai
indikator
14. C Pengembangan Diri 51 Terdapat uraian tentang jenis dan strategi 1 Sebagian sesuai
pelaksanaan program layanan konseling dan indikator
atau layanan akademik/belajar, social dan
pengembangan karier peserta didik
4
No. Aspek Indikator Skor Catatan
67 Uraian tentang program-program sekolah dalam 1 Sebagian sesuai
meningkatkan kualitas lulusan indikator
18. H. Pendidikan Kecakapan 68 Berisi uraian tentang pendidikan 1 Sebagian sesuai
Hidup kecakapan hidup yang dikembangkan indikator
(personal, sosial, akademik, vokasional)
69 Mencantumkan bentuk nyata kecakapan hidup 1 Sebagian sesuai
yang dikembangkan dari masing- masing indikator
kecakapan personal, sosial, akademik dan
vokasional)
70 Mencantumkan strategi pengembangan 1 Sebagian sesuai
kecakapan hidup untuk masing-masing indikator
kecakapan personal, sosial, akademik dan
vokasonal
19. I. Pendidikan Berbasis 71 Mencantumkan uraian tentang 2 Seluruhnya sesuai
Keunggulan Lokal dan penyelenggaraan pendidikan berbasis indikator
Global keunggulan lokal
72 Uraian tentang bentuk pendidikan berbaisi 1 Sebagian sesuai
keunggulan lokal dan global yang indikator
dikembangkan
73 Uraian tentang upaya sekolah dalam 2 Seluruhnya sesuai
menuju pendidikan berbasis keunggulan lokal indikator
dan global
20. J. Pendidikan karakter 74 Mencantumkan uraian tentang 2 Seluruhnya sesuai
penyelenggaraan pendidikan Karakter indikator
75 Uraian tentang bentuk pendidikan 2 Seluruhnya sesuai
Karakter yang dikembangkan indikator
76 Uraian tentang upaya sekolah dalam 2 Seluruhnya sesuai
pelaksanaan penguatan pendidikan indikator
karakter
21. K. Gerakan Literasi 77 Mencantumkan uraian tentang 1 Sebagian sesuai
sekolah penyelenggaraan program pengembangan indikator
literasi sekolah
78 Uraian tentang bentuk kegiatan 1 Sebagian sesuai
pengembangan literasi sekolah indikator
79 Uraian tentang upaya sekolah 1 Sebagian sesuai
mengembangkan kemampuan literasi indikator
siswa
BAB IV : KALENDER PENDIDIKAN
22. L. kalender pendidikan 80 Kalender pendidikan yang disusun 2 Seluruhnya sesuai
berdasarkan kalender pendidikan yang indikator
dikeluarkan oleh dinas pendidikan
81 Pengaturan tentang permulaan tahun 2 Seluruhnya sesuai
pelajaran indikator
82 Jumlah minggu efektif belajar satu tahun 2 Seluruhnya sesuai
pelajaran indikator
83 Jadwal waktu libur (jeda tengah semester dan 2 Sesuai indikator
antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, libur
keagamaan, hari libur nasional dan hari libur
khusus)
LAMPIRAN
5
No. Aspek Indikator Skor Catatan
Lampiran 1 84 SK Kepala Sekolah tentang Tim 2 Seluruhnya sesuai
Pengembang Kurikulum Satuan indikator
Pendidikan
Lampiran 2 85 SK Kepala Sekolah tentang Penetapan KKM 2 Seluruhnya sesuai
Satuan Pendidikan indikator
Lampiran 3 86 Laporan hasil analisis konteks atau analisis 1 Seluruhnya sesuai
kondisi riil sekolah/ raport hasil Pemetaan mutu/ indikator
EDS
Lampiran 4 87 Hasil Validasi dari pengawas sekolah 2 Seluruhnya sesuai
indikator
Jumlah Skor Maksimal 174 151
151
Nilai Akhir = x 100 = 86,78
174
Dari hasil penskoran Bab I sampai Bab V memperoleh nilai akhir = 86,78
Kurikulum dapat diterima dan layak diberlakukan Tahun Pelajaran 2021/2022
Dilanjutkan ke Kepala Dinas Dikpora Kota Denpasar untuk ditandatangani/disahkan
6
1
1