1. Judul : Pengaruh Korean Wave Terhadap Remaja di Indonesia
2. Alasan pemilihan judul Sesuai dengan jurusan saya Ilmu Hubungan Internasional, konsentrasi pemilihan judul saya adalah Korean Wave. Jadi, sebelum menjelaskan alasan memilih judul tersebut, saya akan memaparkan sedikit mengenai Korean Wave. Korean Wave sendiri diawali dan sangat identik dengan dunia hiburan seperti musik, drama, dan variety shows yang dikemas secara apik menyajikan budaya- budaya Korea. Seiring berjalannya waktu, budaya Korea banyak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari para pecinta budaya Korea, mulai dari fashion, make up, korean skincare, makanan, gaya bicara, hingga bahasa. Salah satu produk Korean Wave yang sangat diminati kaum milenial adalah musik pop. Musik pop Korea ini atau yang sering disebut sebagai K-pop merupakan salah satu sub-sektor hiburan yang mengangkat perekonomian Korea Selatan. Pemerintah Korea Selatan sendiri memang sudah lama memberi perhatian khusus terhadap industri musik mereka. Akhir dekade 1990-an, ketika sebagian besar Asia mengalami krisis keuangan, Korea Selatan justru membentuk Kementerian Kebudayaan dengan departemen khusus K-pop. Mereka juga membangun auditorium konser raksasa, membuat teknologi hologram lebih sempurna, dan mengatur noeraebang (bar karaoke) demi melindungi industri K-pop. Hal ini menunjukkan kesungguhan pemerintah Korea Selatan dalam memberdayakan popularitas artis mereka. Contohnya lainnya, pemerintah Korea Selatan mampu menjadikan sebuah halte bus, bekas tempat shooting video klip sebuah idol grup, di daerah pantai yang terpencil sebagai objek wisata populer. Kemudian alasan saya memilih judul ini karena saya tertarik untuk menggali apa yang menjadi penyebab dan dampak terhadap issue Korean Wave yang berkembang di kalangan remaja terutama di Indonesia.Karena budaya Korea berkembang pesat dan meluas secara global dalam dua dekade terakhir yang membuat saya tertarik dan berkenan untuk memilih judul Pengaruh Korean Wave Terhadap Remaja di Indonesia. Selain itu, agar dapat memberikan wawasan serta pengetahuan baru tentang pengaruh Korean Wave terhadap remaja di Indonesia. 3. Latar belakang masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya atau multi kultur. Dengan adanya multikultur, Indonesia tetap damai dan menghargai nilai- nilai yang terkandung didalam budaya tersebut, meskipun sesekali terjadi sebuah konflik antar masyarakat daerah, karena sifat etnosentris dari setiap orang pemegang kultur tersebut, tetapi Indonesia tetap mempertahankan budaya yang dimiliki. Seperti halnya bhineka tunggal ika, meskipun berbeda tetapi satu jua. Namun beberapa tahun belakangan ini, kita sedang dipengaruhi oleh demam korea (Korean Wave), dimulai dengan adanya penayangan film-film korea di Indonesia oleh beberapa stasiun televisi swasta ternama, serta kedatangan artis-artis korea di Indonesia yang sedang gencar- gencarnya di tahun 2012 dan 2013 lalu. Korean Wave , siapa yang tak kenal dengan istilah ini? Hampir di seluruh negara Asia mengalami fenomena Korean Wave atau yang lebih sering dikenal dengan demam Korea. Negara-negara di Asia seperti Jepang, China, Taiwan, Hongkong, Thailand, Philipina, Singapura, Malaysia, Indonesia dan lain-lain. Bahkan sekarang, Korean Wave juga sudah menyebar ke belahan bumi bagian barat seperti Amerika dan Eropa. Demam Korea ini meliputi film, musik, fashion, budaya, bahasa dan lain-lain. Yang paling berpengaruh atau memiliki pengaruh besar yaitu musik. Selama sepuluh tahun terakhir, demam budaya pop Korea melanda Indonesia. Fenomena ini dilatar belakangi Piala Dunia Korea-Jepang 2002 yang berakhir dengan masuknya Korea sebagai kekuatan empat besar dunia. Kesuksesan Korea di Piala Dunia 2002 semakin menaikkan prestise Korea di mata dunia. Berbeda dengan budaya pop Jepang yang hanya menjangkau anak-anak dan remaja, budaya pop Korea mampu menjangkau segala usia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Menurut Kim Song Hwan, seorang pengelola sindikat siaran televisi Korea Selatan, produk budaya Korea berhasil menjangkau penggemar di semua kalangan terutama di Asia disebabkan teknik pemasaran Asian Values-Hollywood Style. Artinya, mereka mengemas nilai-nilai Asia yang dipasarkan dengan gaya modern. Istilah ini mengacu pada cerita-cerita yang dikemas dengan nuansa kehidupan Asia, namun pemasarannya memakai cara internasional dengan mengedepankan penjualan nama seorang bintang atau menjual style. Globalisasi budaya pop Korea atau yang lebih dikenal dengan Korean Wave (Hallyu) ini berhasil mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia. Hasil diskusi dalam rangka memperingati hari jadi Jurusan Korea di Universitas Gadjah Mada menyatakan bahwa Korea pada abad 21 berhasil bersaing dengan Hollywood dan Bollywood dalam memasarkan budaya ke dunia luar. Berbagai produk budaya Korea mulai dari drama, film, lagu, fashion, hingga produk-produk industri tidak hanya mewabah di kawasan Asia tetapi sudah merambah ke Amerika dan Eropa. Di kota-kota besar di Indonesia banyak dijumpai remaja yang melakukan imitasi terhadap budaya pop Korea tersebut, mulai dari gaya rambut, model pakaian, aksesoris, sampai pola hidup dan cara berinteraksi dengan teman sebaya. Hal ini ditegaskan oleh pernyataan teman-teman remaja kepada peneliti bahwa mereka sangat menyukai budaya pop Korea seperti film Korea, boyband Korea, sampai bintang top Korea. Salah satu alasannya adalah keindahan gaya atau style para pemain film dan boyband, keindahan penampilan dan fisik bintangnya, serta alur cerita film Korea yang dramatis dan unik. Kesuksesan Korea dalam bidang musik dan drama nya membuat lagu pop maupun drama nya masuk dan mudah diterima oleh negara lain. Selain itu, komoditas dan artis korea juga memberi dampak yang besar pada budaya konsumsi mulai dari makanan, pakaian, tata rias, dan juga segala hal yang berkaitan dengan urusan kesempurnaan manusia secara fisik. Di kota- kota besar di Asia seperti di Cina dan Taiwan dapat ditemui para penggemar budaya pop Korea ini memakai pakaian, gaya rambut, tata rias, dan bahkan ada dari antara mereka yang dengan ekstrim sampai melakukan bedah plastik atau bedah kosmetik agar terlihat seperti idola mereka. Korean Wave mampu mempengaruhi pola hidup dan cara berpikir masyarakat yang dipengaruhinya. Penyebaran pengaruh Korean Wave bukan hanya meningkatkan peluang untuk melaksanakan pertukaran dan interaksi budaya, tetapi juga menjadi sarana untuk melegalkan ideologi Korea agar mudah diterima dunia internasional. Di Indonesia, dominasi kebudayaan Korea masuk melalui peranan internet, walaupun memang peran media pun tidak bisa lepas dalam proses mewabahnya kebudayaan Korea di negeri kita. Seperti misalnya peran televisi, radio, dan majalah yang juga menyajikan berbagai topik mengenai Kebudayaan Korea yang terkesan trendi dan dapat diikuti oleh generasi muda kita. Berawal dari banyaknya drama Korea yang ditampilkan oleh beberapa televisi Indonesia. Namun hal ini masih kalah oleh peran internet dalam penyebaran kebudayaan Korea secara bebas, terbuka dan dapat mencakup ranah usia dari dewasa bahkan sampai ke anak-anak. Hal tersebut menjadikan peneliti tertarik untuk meneliti eksistensi budaya asli Indonesia di kalangan remaja yang berkaitan dengan merebaknya budaya pop Korea di tanah air dan sikap imitasi yang berlebihan dari kalangan remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan judul ‘Pengaruh Korean Wave terhadap Remaja di Indonesia’.