PEN DAHU LU AN
1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan makalah ini yaitu untuk
mengidentifikasi perencanaan audit dan prosedur analitisnya. Selai n daripada itu,
1
makalah ini dibuat untuk melengkapi nilai tugas mahasiswa dalam mata kuliah
Auditing.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Berikut adalah tiga alasan utama mengapa seorang auditor harus mempersiapkan
rencana kontrak kerja yang tepat:
Disamping itu terdapat dua jenis risiko yang memiliki efek sangat besar
terhadap pelaksanaan dan biaya audit. Kedua jenis risiko tersebut adalah:
3
1. Risiko Akseptibilitas Audit
Merupakan ukuran unuk menilai seberapa besar kesediaan auditor untuk menerima bahwa
laporan keuangan mungkin saja disajikan dengan kesalahan penyajian yang material setelah
proses audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa syarat telah dinyatakan.
2. Risiko Inheren
Merupakan ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya kesalahan yang
material atas akun sebelum mempertimbangkan efektifitas pengendalian
internnya.
4
terdapat keunikan perbedaan prinsip akuntansiyang dianut oleh
perusahaan tersebut, dan tentunya hal ini dilakukan dengan menggunakan
kode etik seorang auditor.
5
Bila audit atas seorang klien membutuhkan pengetahuan
khusus misalnya karena ada jenis-jenis perusahaan tertentu yang
memiliki keunikan dengan standar prinsip akuntansinya, tidak menutupi
kemungkinan untuk berkonsultasi dengan spesialis atau ahli yang dapat
membantu auditor untuk lebih memahami jenis bisnis klien. Sesuai
dengan SAS 73 (AU 336), untuk jenis perusahaan yang butuh pengakuan
khusus maka diperlukan konsultasi dengan spesialisnya. Disamping itu,
standar ini juga memaparkan persyaratan untuk pemilihan spesialis dan
menelaah hasil kerja mereka.
6
5) Auditor membutuhkan pemahaman yang lebih baik dari bisnis dan
industri klien untuk memberikan penilaian bernilai tambah untuk klien.
7
Kunjungan ke berbagai fasilitas yang dimiliki klien akan sangat
berguna untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik atas bisnis
dan kegiatan klien karena kunjungan tersebut merupakan suatu
kesempatan untuk mengamati kegiatan-kegiatan perusahaan secara
langsung serta merupakan kesempatan untuk bertemu dengan para
karyawan kunci.
2) Mengidentifikasi Pihak-Pihak Terkait
3) Sejumlah transaksi dengan pihak-pihak terkait merupakan hal
penting yang harus dilakukan auditor karena prinsip ini dalam
laporan keuangan yaitu jika transaksi-transaksi ini bersifat material.
Pihak terkait dalam hal ini didefinisikan oleh SAS 45(AU 334) sebagai
perusahaan afiliasi, pemegang saham utama dari perusahaan
klien, atau pihak-pihak lainnya yang berhubungan.
8
pemungutan suara yang dilakukan untuk memilih dewan direksi, serta
tugas dan wewenang pejabat perusahaan. Notulen rapat merupakan catatan
resmi atas hasil sejumlah pertemuan yang dilakukan antara dewan direksi
dan para pemega ng saham.
Resiko bisnis klien adalah resiko dimana klien akan gagal dalam mencapai
tujuannya. Pehatian utama auditor adalah resiko dari salah saji material dalam
9
laporan keuangan yang disebabkan oleh resiko bisnis klien. resiko bisnis klien bisa
timbul dari banyak faktor yang mempengaruhi klien dan lingkungannya,seperti
kemajuan IPTEK, besarnya laba atau keuntunga n dan pesaing.
Bagian penting dari pemahaman bisnis klien dan resiko klien adalah
melakukan prosedur analitis pendahuluan. Perbandingan antara resiko klien
dengan pesaing memberikan indikasi kinerja perusahaan. Perubahan ini dapat
dibandingkan dengan hasil pengkuran tahun-tahun sebelumnyan akan membantu
mengindentifikasikan area yang mengalami resiko salah saji terhadap laporan
keuangan.
Terdapat beberapa tujuan dari prosedur perencanaan yang akan dibahas. Suatu
tujuan yang utama adalah mendapatkan sebuah pemahaman tentang bisnis dan industri
klien.ini digunakan untuk menilai risiko bisnis klien dan risiko salah saji material dalam
laporan keuangan.
10
Gambar berikut mengikhtisarkan empat bagian utama dari perencanaanaudit yang
telah dibahas sebelumnya serta berbagai komponen kunci yang terdapat dalamsetiap
bagian, dalam suatu ilustrasi ringkas tentang bagaimana cara suatu KAPmenerapkan
setiap komponen tersebut kepada seorang klien lamanya Hillsburg Hardware Co. Dari
tahun sebelumnya.
Prosedur analitis didefinisikan oleh SAS 56 (AU 329) sebagai evaluasi informasi
keuangan yang dilakukan dengan sebuah studi hubungan masuk akal di antara data
keuangan dan non keuangan.... yang melibatkan perbandingan dari jumlah tercatat
dengan pengharapan yang dikembangkan oleh auditor.
Prosedur Analitis bisa dilakukan pada salah satu dari ketiga waktu selama
penugasan. Prosedur analitis yang dilakukan selama fase perencanaan bertujuan
untuk membantu mengidentifikasi hal-hal yang penting yang membutuhkan
pertimbangan khusus dalam penugasan. Prosedur analitis yang dilakukan dalam
fase pengujian berhubungan dengan prosedur audit lainnya. Sedangkan prosedur
analitis yang dilakukan pada fase penyelesaian berfungsi sebagai telah akhir untuk
salah saji material atau masalah keuangan dan untuk membantu auditor mengambil
pandangan objektif pada laporan keuangan yang telah diaudit.
Berikut adalah data yang harus disiapkan oleh klien sebelum siap untuk
diaudit:
Neraca saldo akhir tahun yang meliputi saldo-saldo buku besar termasuk
buku besar pabrikase dan prive.
1.Kas:
a. Rekonsiliasi bank
b. Skedul atau daftar unsur-unsur kas yang masih dalam perjalanan (deposit
in transit).
11
c. Permintaan konfirmasi bank yang akan dikirimkan sendiri oleh auditor.
2.Piutang:
a. Statement kepada debitur atau konfirmasi yang akan diverifikasi dan
dikirimkan sendiri oleh auditor.
b. Daftar umur piutang, dengan klasifikasi jatuh tempo sesuai dengan yang
sudah ditentukan oleh auditor.
c. Daftar nama debitur beserta saldo-saldonya.
3.Investasi surat berharga:
a. Daftar investasi surat berharga yang menunjukkan jenis-jenisnya, bunga yang
sudah diterima, bunga yang masih harus diterima, dividen, hak atas saham dan
lain-lain.
b. Transaksi pembelian dan penjualan surat berharga yang terjadi selama
periode yang diaudit.
4.Persediaan:
a. Data penghitungan fisik persediaan.
b. Ringkasan atau klasifikasi persediaan sesuai dengan golongannya,
lokasinya dan sebagainya.
c. Daftar harga persediaan (harga perolehan, harga pasar, dan harga jual dan
metode penentuan harga perolehan).
5.Biaya yang dibayar dimuka:
a. Daftar asuransi.
b. Daftar pembayaran dimuka lainnya sesuai dengan permintaan auditor.
6.Aktiva tetap:
a. Daftar yang menunjukkan kecocokan antara akun buku besar pengendali dengan
buku besar pembantu.
b. Daftar tambahan/pembelian aktiva tetap disertai dengan data
pendukungnya.
c. Daftar penghentian dari pemakaian atau pengurangan aktiva tetap,
disertai alasan dan perhitungan rugi-laba penghentian tersebut.
d. Analisa atau perhitungan biaya depresiasi.
e. Analisa akun “Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap” secara rinci.
12
f. Daftar aktiva tetap yang digunakan sebagai jaminan utang.
7.Utang dagang dan utang wesel:
a. Statement dari kreditur.
b. Daftar bunga wesel dan utang dagang serta jaminan yang diperoleh.
8.Utang jangka panjang:
a. Daftar pemegang obligasi.
b. Salinan surat perjanjian.
c. Daftar amortisasi premium dan akumulasi diskonto.
d. Daftar pembayaran bunga dan bunga yang belum dibayar. e. Daftar obligasi
yang ditarik kembali selama tahun itu.
9.Modal:
a. Daftar pemegang saham dan jumlah pemilikan.
b. Analisis pendebitan dan pengkreditan akun modal.
10. Pendapatan dan biaya:
a. Ringkasan biaya tenaga kerja dan distribusinya. b. Distribusi biaya overhead
pabrik.
c. Laporan harga pokok produksi.
d. Laporan penjualan.
e. Analisa akun biaya dan pendapatan sesuai permintaan auditor.
11. Lain-lain:
a. Salinan surat-surat perjanjian atau kontrak.
b. Surat-surat lain yang disusun sesuai permintaan auditor.
Auditor biasanya membandingkan saldo dan rasio klien dengan saldo dan
rasio dugaan dengan menggunakan satu atau lebih dari jenis prosedur analitis
berikut:
13
Manfaat paling penting dari perbandingan industri adalah sebagai sebuah
bantuan untuk memahami bisnis klien dan sebagai sebuah indikasi dari
kemungkinan kegagalan keuangan.
14
dengan neraca lajur lainnya atau akun laporan pemasukan atau rekening dengan
membuat sebuah proyeksi berdasarkan pada suatu tren historis.
15
BAB III
PEN U TU P
2.5. Kesimpulan
16
dugaan yang ditentukan auditor, serta dengan hasil dugaan yang menggunakan data
nonkeuangan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2001. Auditing dan Pelayanan
Verifikasi. Edisi kesembilan. Jilid 1. Indonesia. PT INTERMASA
Munawir, H, S. 1999. Auditing Modern. Buku 1. Yogyakarta. BPFE-YOGYAKARTA.