Disusun Oleh :
Kelompok 9
Ecah 2001030006
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas anugerah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan tugas makalah tentang Kebudayaan,Budaya Lokal Dan Toleransi
Sosial. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah sejarah kebudayaan islam yang di berikan oleh dosen pengajar, juga untuk
lebih memperluas pengetahuan bagi para mahasiswa dan mahasiswi.
1
Kami berusaha untuk dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan makalah ini dengan
baik, namun kami juga menyadari bahwa kami memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, apabila
terdapat adanya kesalahan-kesalahan dari segi teknik penulisan, maupun isi dari tugas makalah
ini, maka kami sebagai penulis memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar dan
semua pembaca yang kami harapkan untuk dapat menyempurnakan tugas makalah ini dan juga
terlebih untuk kemampuan pengetahuan kita bersama.
Wassalamuallaikum wr.wb
Penyusun
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
Judul...................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................5
A.PENGERTIAN KEBUDAYAAN...................................................................5
Kesimpulan.........................................................................................................11
Saran.....................................................................................................................12
Daftar pustaka..................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah
pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya kebudayaan,
sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau
melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan
tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak
berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan
kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.
Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan telah lebih
jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan bronislaw Malinowski, yang mengemukakan
bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan
adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. (Soemardjan, Selo: 1964: 115).
Kemudian Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic. Karena
kebudayaan berturun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang
menjadi anggota masyarakat sudah berganti karena kelahiran dan kematian.
Lebih jauh dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan oleh E. B. Tylor (1871) dalam
bukunya Primitive Culture: kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan lain
perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-
pola perilaku normative. Oleh karena itu, manusia yang mempelajari kebudayaan dari
masyarakat, bisa membangun kebudayaan (konstruktif) dan bisa juga merusaknya (destruktif).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kebudayaan?
2. Apa Pengertian Budaya Lokal?
3. Apa pengertian Toleransi Sosial?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kebudayaan.
2. Untuk mengetahui pengertian dari budaya lokal.
3. Untuk mengetahui pengertian toleransi sosial.
4. Untuk mengetahui apasaja ruang lingkup kebudayaan, budaya lokal dan toleransi budaya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEBUDAYAAN
1. Pengertian kebudayaan
Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture, kata tersebut berasal dari bahasa Latin
yaitu Colera yang berarti mengolah, mengerjakan dan mengembangkan tanah (bertani).
Sedangkan dalam bahasa Indonesia, kata Culture sama artinya dengan kata budaya yang berasal
dari bahasa Sansekerta yaitu buddayah, bentuk jamak dari kata Budhi berarti ‘akal’.
Kebudayaan sebagai segala daya dan aktifitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam,
manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya, yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa).
Hasil dari ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Terdapat pengertian dari
beberapa ahli tentang kebudayaan :
a. E.B Tylor, kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral keilmuan, hukum, adat serta kebiasaan yang didapat manusia
sebagai anggota masyarakat.
b. R.Linton, kebudayaan adalah keseluruhan dari pengetahuan, sikap, dan perilaku yang dimiliki
dan diwariskan oleh anggota masyarakat tertentu.
c. Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan milik dari manusia yang
dicapai dengan belajar.
d. Soemardjan dan Soemardi, kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
yang merupakan hasil dari manusia untuk memenuhi kebutuhan jasmani serta rohani agar
hasilnya dapat digunakan untuk keperluan masyarakat, contohnya :
1) Karya (kebudayaan material) kemampuan manusia untuk menghasilkan benda yang dapat
bermanfaat.
2) Rasa semua unsur ekspresi jiwa manusia yang mewujudkan nilai-nilai sosial dan norma-norma
sosial termasuk agama, ideologi, kebatinan dan kesenian.
3) Cipta kemampuan mental dan berfikir yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
e. Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
f. Kroeber, kebudayaan adalah sebagai keseluruhan realisasi gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan
dan nilai-nilai yang dipelajari dan diwariskan serta perilaku yang ditimbulkannya.[1]
2. Perwujudan Kebudayaan
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu digolongkan dalam tiga wujud,
yaitu :
a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kesatuan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan
peraturan. Wujud ini bersifat abstrak, tidak dapat dipegang dan tempatnya berada dalam fikiran
manusia dapat pula disebut tatakelakuan yang memiliki fungsi mengatur, mengendalikan serta
memberi arah pada tindakan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Contohnya, tata
cara perkawinan, gerakan tari, aturan bahasa, adat istiadat, lembaga pertanian dan lain-lain.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kesatuan aktivitas serta tindakan berpola yang dilakukan
manusia dalam suatu masyarakat. Wujud ini bersifat konkret yang menyangkut tindakan dan
1
Rohiman Notowidagdo, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits; Jakarta, PT Grafindo Persada.2000 Hlm 24-27.
dan Ibid. hlm 315-316
5
kelakuan berpola dari manusia atau disebut perilaku budaya yang muncul karena adanya ide atau
gagasan dalam pikiran manusia dan diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Perilaku ini dapat
dipantau oleh pancaindra manusia. Contohnya, tradisi slametan pada bayi yang baru lahir, tari-
tarian, adat acara perkawinan, halal bihalal pada bulan Ramadhan dan lain-lain.
c. Wujud kebudayaan sebagai suatu benda-benda hasil karya manusia. Wujud ini bersifat paling
konkret dan berbentuk fisik (artifact). Benda-benda budaya ini muncul karena didahului oleh ide
atau gagasan dalam pikiran manusia untuk membuat sesuatu. Lalu, ide tersebut dituangkan
melalui benda-benda hasil karya manusia yang dapat dimanfaatkan. Contohnya, Candi
Borobudur, Masjid Mataram, Keraton Surakarta, Rumah Joglo, Pakaian Adat dan lain-lain.
6
b. Organisasi ekonomi
c. Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan.
Menurut Kluckhohn, unsur kebudayaan terdiri dari :
a. Sistem religi
b. Sistem pengetahuan
c. Sistem mata pencaharian hidup
d. Sistem peralatan hidup atau teknologi
e. Organisasi kemasyarakatan
f. Bahasa
g. Kesenian
Ketujuh unsur kebudayaan ini bersifat Universal (cultural universal), yang artinya unsur-
unsur ini dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa didunia.
Menurut Koentjaraningrat, unsur budaya terdiri dari ketujuh kebudayaan yang bersifat
Universal seperti pendapat Kluckhonh dengan penambahan dua unsur budaya lagi menurutnya,
yaitu :
a. Iklim
b. Sejarah[2]
2
Nur Wahyu Rochmadi, Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 2 SMK, Jakarta; Direktor Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
2008. hlm. 315-38
7
f. Etos Kebudayaan (jiwa kebudayaan), adalah watak khas yang dimiliki oleh masyarakat dalam
kebudayaannya, seperti pada gaya perilaku warga tersebut.
B. BUDAYA LOKAL
1. Pengertian
8
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1984) Budaya artinya sebagai “pikiran, akal,
budi”. Sedangkan budaya lokal adalah budaya yang dimiliki masyarakat-masyarakat lokal
didalam daerah tersebut. Masyarakat lokal adalah masyarakat yang mendiami wilayah dengan
batas-batas geografis, seperti gunung, laut, sungai, lembah atau batas-batas buatan manusia
seperti tugu dan gapura.
Keanekaragaman suku bangsa itu dapat kita lihat dalam bentuk pakaian adat, rumah adat,
tarian daerah, lagu daerah, alat musik daerah, adat istiadat/tempat upacara, serta makanan khas
daerah.[3]
Budaya diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya dalam suatu masyarakat yang
dianggap perlu untuk diteruskan, bila memungkinkan masyarakat dapat menganggap hal-hal
tertentu ada yang perlu diubah atau diperbaiki dalam budaya tersebut.
Fungsi budaya adalah membantu manusia dalam beradaptasi dengan kondisi-kondisi
yang diperlukan ketika mereka hidup dilingkungan masyarakat. Budaya disampaikan dari mulai
lingkungan terdekat dengan individu seperti keluarga, teman, lingkungan sekitar, sekolah,
lembaga agama, media, pemerintah dan seterusnya.
3
Bambang GN dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 4, Jakarta; Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. hlm 50
9
C. TOLERANSI SOSIAL
1. Pengertian
Toleransi sesungguhnya berkembang dalam kerangka adanya keberagaman, utamanya
adalah keberagaman agama dan budaya termasuk di dalamnya kebiasaan-kebiasaan, tradisi atau
adat istiadat yang menyertainya. Toleransi adalah harmoni dalam perbedayaan.
10
b. Memfungsikan ikatan dan rasa kekeluargaan dikalangan sesama warga masyarakat.
c. Membangun kesadaran untuk menghargai dan saling memerlukan antar kelompok masyarakat
dan kehendak mewujudkan kehidupan umat beragama yang rukun demi keutuhan dan
berlangsungnya kehidupan berbangsa dan bernegara.[5]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kebudayaan sebagai segala daya dan aktifitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam,
manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya, yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa).
Perwujudan Kebudayaan
a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kesatuan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan
peraturan
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kesatuan aktivitas serta tindakan berpola yang dilakukan
manusia dalam suatu masyarakat.
c. Wujud kebudayaan sebagai suatu benda-benda hasil karya manusia.
Klasifikasi Unsur Budaya
a. Items.
b. Traits.
c. Kompleks Budaya (traits komplek).
d. Aktivitas Budaya (culture activity).
e. Budaya Menyeluruh (cultural universal).
Substansi (Isi) Utama Budaya
a. Sistem Pengetahuan
b. Nilai
Berguna dan Berharga (nilai kebenaran)
Indah (nilai estetika)
Baik (nilai moral atau etis)
Religius (nilai agama)
c. Pandangan Hidup
d. Kepercayaan
e. Persepsi
Persepsi sensori
Persepsi telepati
Persepsi clairvoyance
Fungsi budaya adalah membantu manusia dalam beradaptasi dengan kondisi-kondisi
yang diperlukan ketika mereka hidup dilingkungan masyarakat.
Macam-macam Norma dalam Masyarakat
5
Eka B. Harsono, Kerukunan Umat Sebuah Kehormatan Bernegara, jakarta; Suara Pembaruan. 2005
11
a. Cara (usage)
b. Kebiasaan (folkways)
c. Tata kelakuan (mores)
d. Adat istiadat (custom)
Ada beberapa kontak sosial yang dapat kita pelajari diantaranya adalah:
1. Kontak sosial menurut Cara atau Metode
a. Kontak sosial Primer
b. Kontak sosial sekunder
2. Kontak sosial menurut Jumlah Pelaku
a. Kontak sosial Antarindividu
3. Kontak Sosial Antarkelompok
4. Kontak Sosial Antarkomunal dan Individu
B. Saran
kebudayaan merupakan adat manusia dalam menjalankan kehidupan. Sehingga
banyak menyangkut segala aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah ilmu pengetahuan.
Dengan demikian diharapkan agar penelitian-penelitian tentang keterkaitan dengan kebudayaan
dengan berbagai aspek –aspek yang lain sangat penting untuk dilakukan dan tidak terlepas dari
Al Qur’an dan hadits.
Daftar Pustaka
12