Anda di halaman 1dari 5

OCULORESPIRATORY

REFLEX

Kelompok 3:
Anita Nurazmi
Beta Budiawan
Evi Rosmawati
Nita Rosiani
Stutianti
Oculorespiratory Reflex
● ORR dibangkitkan oleh traksi pada otot-otot ekstrinsik mata (empat rektus
medialdan empat rektus lateral), terjadi pula karena penekanan pada bola
mata.
● Oculorespiratory reflex dapat menyebabkan pernapasan dangkal, laju
pernapasan melambat atau henti napas karena tekanan pada mata atau orbit
atau peregangan otot ekstraokular
● Refleks ini kadang-kadang diamati selama operasi strabismus. Hal ini sering
tidak terlihat pada pasien dengan ventilasi terkontrol, namun pasien yang
bernapas spontan harus dipantau dengan hati-hati, karena refleks dapat
menyebabkan hiperkarbia dan hipoksemia.
● Atropin tidak memiliki efek pada refleks ini, tetapi pada OCR berpengaruh.
● Manifestasi klinis ORR termasuk bradipneu, napas terengah-engah atau jeda
inspirasi, pernapasan dangkal dan henti napas
Bila Terjadi Oculorespiratory Reflex

● Hentikan manipulasi
● Berikan o2
● Bila terjadi henti nafas, bantu dengan ventilasi positif
● Observasi ketat hingga tanda-tanda vital stabil
Pathway
Saraf siliaris pendek berkumpul di
ganglion siliaris dan bertemu
dengan saraf siliaris panjang untuk
membentuk divisi oftalmik saraf
trigeminal, yang berlanjut ke
ganglion Gasserian dan kemudian
inti sensorik utama saraf trigeminal.
Sinyal dari pusat pernapasan
pneumotaksik di tegmentum
ventrolateral pons melaju ke
daerah pernapasan meduler dan
berjalan melalui frenikus dan saraf
pernapasan lainnya, yang
menyebabkan bradipnea, gerakan
pernapasan tidak teratur, dan henti
napas.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai