Faktor utama yang harus diperhatikan sehubungan dengan bukti audit yang akan dikumpulkan
auditor:
1. Kecukupan Bukti Audit.
Kecukupan bukti audit lebih berkaitan dengan kuantitas atau jumlah bukti audit. Faktor
yang mempengaruhi kecukupan bukti audit, meliputi:
a. Materialitas Audit
Ada hubungan terbalik antara tingkat materialitas audit dengan kuantitas bukti
yang diperlukan.
Semakin rendah tingkat materialitas, semakin banyak kuantitas bukti yang
diperlukan. Sebaliknya, jika tingkat materialitas ditetapkan tinggi, maka kuantitas
bukti yang diperlukan sedikit.
b. Risiko Audit
Ada hubungan terbalik antara risiko audit dengan jumlah bukti yang diperlukan
untuk mendukung pendapat (opini) atas laporan keuangan. Semakin rendah tingkat
risiko audit yang dapat diterima auditor semakin banyak kuantitas bukti yang
diperlukan.
c. Faktor Ekonomi
Pengumpulan bukti yang dilakukan oleh auditor dibatasi oleh dua factor, yakni:
Waktu dan Biaya. Auditor harus mempertimbangkan factor ekonomi dalam
menentukan jumlah dan kompetensi bukti audit yang dikumpulkan. Jika dengan
mengumpulkan jumlah bukti audit yang lebih sedikit dapat diperoleh keyakinan yang
sama tingginya dengan pemeriksaan seluruh bukti, auditor memilih untuk
memeriksa jumlah bukti yang lebih sedikit berdasarkan pertimbangan ekonomi:
Biaya dan Manfaat (cost and benefit).
d. Ukuran dan Karakteristik Populasi
Auditor tidak mengumpulkan dan mengevaluasi seluruh bukti yang ada.
Pengumpulan dan pemeriksaan terhadap bukti audit sering dilakukan atas dasar
sampling.
Ada hubungan searah antara besarnya populasi dengan besarnya sampling yang
harus diambil dari pupulasi.
Karakteristik populasi berkaitan dengan homogenitas atau variabilitas individual
yang menjadi anggota populasi. Auditor memerlukan lebih banyak sampel dan
informasi yang lebih kuat dan mendukung atas populasi yang bervariasi (heterogen)
anggotanya daripada populasi yang seragam (homogen).