1. Mengapa kesuburan tanah meningkat ? Bagaimana efek negatif dari pelumpuran?
Jawab :
Pelumpuran tanah dengan air akan meningkatkan berbagai unsur-unsur yang
tersedia bagi tanaman, karena dengan adanya air unsur-unsur tersebut bisa menjadi ion sehingga dapat langsung diserap oleh tanaman.
Efek negatif dari pelumpuran yaitu pengolahaan tanah dengan pelumpuran
sangat mempengaruhi variabilitas vertikal ketahanan penetrasi. Subagyono et al., (2001) melaporkan bahwa tanah yang dilumpurkan memiliki ketahanan penetrisi yang lebih rendah hingga kedalaman kurang lebih 25cm dibandingkan dengan tanah tidak diolah. Penurunan ketahanan tanah terhadap penetrasi pada tanah yang dilumpurkan disebabkan oleh kandungan air yang lebih tinggi dibanding dengan tanah tanpa diolah. Selain itu, pengelolaan tanah dengan cara dilumpurkan mengharncurkan agregat tanah. Pada kondisi tergenang agregat tanah akan terdispersi dan penghancuran agregat tanah akan semakin intensif pada saat tanah dibajak, digaru, atau dilumpurkan. Jika tanah dilumpurkan, tiap lapisan pada zona pelumpuran memiliki karakteristik yang berbeda dengan lapisan yang lainnya. Hasil penelitian Saito dan Kawaguchi (1971) dalam Sharma dan De Dalta (1985) menunjukkan bahwa pada tanah lapisan permukaan 0-15cm pada zona pelumpuran tersusun oleh tanah dengan tekstur yang halus, lapisan tengah dengan tekstur agak kasar, dan lapisan bawah dari zona tersebut sangat masif tanpa ada berbedaan tekstur.
9. Pada keadaan jenuh air, sawah memiliki keunggulan dibandingkan lahan kering. Jelaskan keunggulan-keunggulan tersebut !
Jawab :
Mengurangi efek kekeringan pada penanaman bibit karena pembibitan banyak
menggunakan air. Meningkatkan efektivitas pengendalian gulma. Beberapa gulma tidak tahan pada jenuh air sehingga pengendalian gulma lebih mudah bila tanah berlumpur (sawah). Mudah untuk transplanting. Setelah pindah tanam dari bibit lebih mudah dibandingkan tanah kering. Mengurangi perkolasi karena air selalu ada. Meningkatkan kesuburan tanah.