Nenk Sri Indah Lestari
Nenk Sri Indah Lestari
Tugas Profesi
Dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2016 Tentang Organisasi Dan Tata Cara Kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan.
Dalam melaksanakan tugasnya KUA Kecamatan menyelenggarakan :
1. Pelaksanaan, pelayanan, pengawasan, pencatatan, dan pelaporan nikah dan
Rujuk
2. Penyusunan statistik layanan dan Bimbingan Masyarakat Islam
3. Pengelolaan dokumentasi dan sistem informasi manajemen keuangan
Kecamatan
4. Pelayanan bimbingan keluarga sakinah
5. Pelayanan bimbingan kemasjidan
6. Pelayanan bimbingan hisab rukyat pembinaan syariah
7. Pelayanan bimbingan dan penerangan agama islam
8. Pelayanan bimbingan zakat dan wakaf, dan
9. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KUA Kecamatan.
Pembahasan
Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan
bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam
Kompilasi Hukum Islam perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan,
yaitu akad yang sangat kuat atau mitsaqan ghalizan untuk mentaati perintah Allah
dan melaksanakannya merupakan ibadah.
Narasumber menyebutkan hukum perkawinan menurut Ahkam Alkhamsah
yang didasarkan menurut perubahan keadaan di antaranya :
1. Nikah wajib yaitu nikah yang diwajibkan bagi orang yang telah mampu
dan akan menambah ketakwaannya. nikah wajib juga akan menjaga jiwa
serta keselamatan dirinya sendiri dari perbuatan yang diharamkan.
2. Nikah haram yaitu nikah yang diharamkan bagi orang yang tahu bahwa
dirinya tidak mampu melaksanakan hidup rumah tangga dan tidak dapat
melaksanakan kewajibannya sebagai suami maupun istri
3. Nikah sunnah yaitu nikah yang disunnahkan bagi orang-orang yang
sudah mampu tetapi ia masih dapat mengendalikan dirinya dari perbuatan
haram. Artinya menikah lebih baik daripada membujang.
4. Nikah mubah yaitu orang yang tidak berhalangan untuk nikah dan
dorongan untuk nikah belum membahayakan dirinya. Dalam hal ini
seseorang itu yang belum wajib menikah dan tidak haram bila tidak
nikah.
5. Nikah makruh yaitu orang yang mempunyai kemampuan untuk
melakukan perkawinan dan mempunyai kemampuan untuk menahan diri
sehingga tidak memungkinkan dirinya tergelincir Sina sekiranya tidak
kawin. Hanya saja orang ini tidak mempunyai keinginan untuk dapat
memenuhi kewajiban suami istri dengan baik.
Tugas sebagai penghulu selain melaksanakan pelayanan pengawasan
pencatatan dan pelaporan nikah dan rujuk juga mempunyai kewajiban untuk
membimbing setiap keluarga menjadi keluarga yang sakinah. Selain itu ia juga
dapat menolak suatu pendaftaran pernikahan hal ini berkaitan dengan syarat yang
harus dipenuhi. Di mana bukan hanya adanya calon mempelai wali saksi dan akad
nikah atau ijab kabul saja yang harus ada tetapi juga harus sesuai dengan aturan
yang berlaku dalam undang-undang perkawinan saat ini. Di mana dalam pasal 6
undang-undang Nomor 16 tahun 2019 tentang perkawinan disebutkan bahwa :
a. Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai
b. Untuk melangsungkan perkawinan seseorang yang belum mencapai umur
21 tahun harus mendapat izin dari kedua orang tua
c. Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia atau
dalam keadaan tidak mampu menyatakan kehendaknya, maka izin ayat
(2) pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang masih hidup atau dari
orang tua yang mampu menyatakan kehendaknya
d. Dalam hal kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan
tidak mampu untuk menyatakan kehendaknya maka izin diperoleh dari
Wali; orang yang memelihara atau orang yang mempunyai hubungan
darah dalam garis keturunan lurus ke atas selama mereka masih hidup
dalam keadaan dapat menyatakan kehendaknya
e. Dalam hal ada perbedaan pendapat antara orang-orang yang disebut
dalam ayat (2), (3), dan (4) pasal ini atau salah seorang atau lebih di
antara mereka tidak menyatakan pendapatnya Maka pengadilan dalam
daerah hukum tempat tinggal orang yang akan melangsungkan
perkawinan atau permintaan orang tersebut dapat memberikan izin
setelah lebih dahulu mendengar orang-orang tersebut dalam ayat (2), (3),
dan (4) pasal ini
f. Ketentuan tersebut ayat (1) sampai dengan ayat (5) pasal ini berlaku
sepanjang hukum masing-masing agamanya dan kepercayaan itu dari
yang bersangkutan tidak menentukan lain.
Selain itu narasumber juga memaparkan bahwa Tidak mungkin suatu
perkawinan dianggap sah apabila tidak memenuhi syarat dan rukun rukunnya.
Selain itu untuk pembinaan keluarha sakinah biasanya para penghulu setelah
melakukan akad maka akan memberikan penjelasan mengenai bagaimana hak dan
kewajiban istri guna terciptanya keluarga yang sakinah mawadah dan warohmah.
Yang paling penting antara hak dan kewajiban itu adalah istri harus menghormati
suaminya, juga suami harus memberikan nafkah kepada istrinya.
Kesimpulan
Kepala KUA yang dijabat oleh penghulu adalah seorang yang langsung terjun ke
lapangan dalam membuat suatu hubungan keperdataan langsung mengenai
perkawinan maupun waris. Selain itu penghulu yang menjadi Kepala KUA
mendapat tugas tambahan yaitu bimbingan syariah dan keluarga syariah serta
sebagai pejabat pencatat wakaf. Dalam menjalankan tugasnya penghulu dibantu
oleh ketatausahaan dan staf rumah tangga yang ada di kantor tersebut. Dalam
setiap proses menuju perkawinan hingga berakhirnya perkawinan penghulu dan
KUA turut serta didalamnya.
Lampiran