Perkembangan Reformasi Birokrasi Kemenperin 2016
Perkembangan Reformasi Birokrasi Kemenperin 2016
Outlines
Gambaran Umum
Tim Reformasi Birokrasi
Road Map Reformasi Birokrasi
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Penilaian Zona Integritas
Rencana Penilaian Kinerja Unit
3
Tujuan Jangka Panjang Reformasi Birokrasi
4
Nawacita
Dalam dokumen NAWACITA, yang mencakup 9 (sembilan) janji yang ingin diwujudkan
Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yaitu:
5
Peta Strategi 2015‐2019
6
Kebijakan Reformasi Birokrasi
Kebijakan Reformasi Birokrasi
• PERPRES NOMOR 81 TAHUN 2010 TENTANG GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI 2010 – 2025
• PERMENPAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2015 ‐ 2019
Sasaran
Sasaran :
1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN (Indikator IPK dan Opini BPK (WTP))
2. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat (Indikator Integritas pelayanan publik,
Peringkat kemudahan berusaha)
3. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi (Indikator Indeks efektifitas pemerintahan, Instansi
pemerintah yang akuntabel)
Area perubahan :
1. Manajemen Perubahan
2. Penguatan Sistem Pengawasan
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
4. Penguatan Kelembagaan
5. Penguatan Tata Laksana
6. Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN
7. Penguatan Peraturan Perundang‐undangan
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
9. Quick Wins
7
Sasaran, Indikator Keberhasilan & Capaian RB Kemenperin
Terwujudnya Peringkat 1 Penilaian Inisiatif Anti Korupsi oleh
IPK *)
pemerintahan yang bersih KPK tahun 2011
dan bebas KKN Opini BPK (WTP) Laporan Keuangan WTP sejak 2008
• Peringkat 4 Penilaian Integritas Pelayanan
Integritas Pelayanan Publik
Publik oleh KPK tahun 2011
• Peringkat 16 Penilaian Integritas Pelayanan
Publik oleh KPK tahun 2012
Terwujudnya peningkatan • Peringkat 12 Penilaian Integritas Pelayanan
kualitas pelayanan publik Publik oleh KPK tahun 2013
kepada masyarakat Peringkat Kemudahan Berusaha • Peringkat 1 Penilaian Integritas Pelayanan
Publik oleh KPK tahun 2014
• Tingkat kepatuhan tinggi terhadap UU
Pelayanan Publik dari Ombudsman pada
tahun 2013 dan 2014
•Peringkat 1 Badan Publik Pusat Tentang
Keterbukaan Informasi Publik oleh Komisi
Meningkatnya kapasitas Indeks Efektivitas Pemerintahan **) Informasi Pusat (KIP) tahun 2012
dan akuntabilitas kinerja •Peringkat 1 e‐transparansi tahun 2013 dari
birokrasi NGO, world bank dll
Meningkatnya nilai LAKIP Kementerian
Instansi Pemerintah yang akuntabel
Perindustrian dari “B” menjadi “A”
8
3 Faktor Penting Keberhasilan Reformasi Birokrasi
Komitmen
Pimpinan
Mesin Perubahan
(Unit/Tim yang ditunjuk)
Agenda Perubahan (SDM, Organisasi,
Regulasi Kepegawaian, Perkantoran
Modern, dll)
9
Sasaran Reformasi Birokrasi
Sasaran Khusus
Sasaran Umum
Penguasa
Pelayan
Jabatan =
Perubahan Wewenang Hak
Perilaku
Peranan Jabatan =
Amanah
Perubahan
Budaya
Kerja
Visi Misi
Perubahan Output Sendiri
Pola Pikir
Outcomes Visi Misi
Bersama
Ego Centris
Ego Nasional
10
Sasaran Reformasi Birokrasi
11
Area Perubahan dan Sasaran
12
Area Perubahan
Penguatan
Akuntabilitas Kinerja • Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja Birokrasi
Penataan
• Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing)
Organisasi
Penataan • Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan
Tata Laksana sesuai dengan prinsip-prinsip good governance
Penataan Sistem
Manajemen SDM
• SDM Aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional,
Aparatur berkinerja tinggi dan sejahtera
Penataan Peraturan
• Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif
Perundangan
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik • Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
Quick Wins
• Program unggulan jangka pendek yang berdampak langsung kepada
masyarakat 13
Penghargaan
Kementerian Perindustrian merupakan salah satu dari 7 Kementerian/ Lembaga Terbaik
penerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2014 Pertama pada
tanggal 10 Desember 2013 yang diserahkan oleh Presiden RI di Istana Bogor.
Presiden secara simbolik menyerahkan DIPA kepada tujuh K/L terbaik tahun ini. Ketujuh K/L
tersebut adalah, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian
Perdagangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kehutanan.
Sumber : http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/12/11/menteri‐ Sumber: http://economy.okezone.com/read/2013/12/10/20/910250/ini‐7‐
perindustrian‐penerima‐pertama‐dipa‐2014‐dari‐presiden kementerian‐lembaga‐terbaik‐tahun‐ini
Penghargaan
16
Penghargaan
Kementerian Perindustrian memperoleh penghargaan “E‐Transparency Award
2013 dan 2014” menempati Ranking 1 (Pertama) dari 47 Kementerian/Lembaga,
yang diserahkan oleh Kepala UKP4 yang diselenggarakan Universitas Paramadina
bekerjasama dengan 8 NGO, World Bank, UKP4 dan Ombudsman
Penghargaan
Kementerian Perindustrian memperoleh penghargaan sebagai
Kementerian Terbaik dalam Pemeringkatan e‐Government Indonesia
(PeGI) tingkat Kementerian tahun 2012 dan 2013 dari Kementerian
Komunikasi dan Informatika.
Penghargaan
Nomor 50/M-IND/PER/8/2008
Nomor 42/M-IND/PER/4/2009
Nomor 153/M-IND/Kep/3/2011
Nomor 67/M-IND/Kep/2/2012
Nomor 493/M-IND/Kep/9/2014
20
Tim RB Kemenperin Tahun 2016
Tim RB Kemenperin 2016
21
Tim RB Kemenperin Tahun 2016
• Tim Pengarah
• Tim Pelaksana
• Tim Kelompok Kerja
• Tim Unit Eselon I
• Tim Unit/Satuan Kerja
22
Tim RB Kemenperin Tahun 2016
Tim RB Kemenperin Tahun 2016
23
Tim RB Kemenperin Tahun 2016
Road Map 2015 – 2019
24
Road Map Reformasi Birokrasi
Tahap
Profesional
Tahap
Perbaikan
Tahap
Implementasi
Tahap
Tahap Implementasi
Perencanaan 2019
2018
2016 2017
2015
25
I. Manajemen Perubahan
Perubahan mental model/perilaku aparatur diharapkan akan mendorong terciptanya budaya kerja
positif yang kondusif bagi terciptanya birokrasi yang bersih dan akuntabel, efektif, dan efisien serta
mampu memberikan pelayanan yang berkualitas
Seragam &
name teks
Road Map Tim RB, ZI
& Rencana &
Kerja Perubahan
Manajemen
Perubahan
Pola Pikir,
Perilaku & Monitoring
Budaya & Evaluasi
Kerja
26
II. Penguatan Pengawasan
Kelemahan sistem pengawasan mendorong tumbuhnya perilaku negatif lainnya yang semakin lama
semakin menjadi, sehingga berubah menjadi sebuah kebiasaan maka perlu penguatan sistem
pengawasan.
Gratifikasi
Pengaduan
SPIP
Masyarakat
Pengawasan
Benturan
WBS
Kepentingan
27
Nilai Integritas Layanan Publik Tahun 2010 ‐ 2014
28
Integritas Layanan Publik
Integritas Layanan Publik
Tidak menerima gratifikasi atas layanan publik yang
diberikan.
Tidak memungut biaya tambahan di luar biaya resmi
layanan.
Tidak menggunakan calo/perantara dalam pengurusan
layanan baik dari pihak internal maupun eksternal.
Keadilan dalam memberikan layanan.
29
Penilaian KPK Penilaian KPK
Pengalaman Integritas
Apakah biaya total yang Anda keluarkan sesuai dengan biaya resmi
layanan? (dalam %)
Tidak sesuai
Sesuai
Berapa persentase biaya tambahan terhadap biaya resmi? (%)
>50%
<50%
Berapa kali Anda memberikan biaya tambahan untuk pengurusan
layanan? (%)
1 kali
2 kali
Lebih dari 2 kali
30
Penilaian KPK Penilaian KPK
Pengalaman Integritas
Kapan uang tambahan diberikan? (%)
Di awal pengurusan layanan
Pada saat pengurusan layanan (di tengah proses)
Di akhir pengurusan layanan (setelah selesai)
2 kali di antara 3 alternatif
Awal, tengah dan akhir
Apa pendapat Anda tentang uang tambahan? (%)
Perbuatan yang harus dilakukan dalam setiap layanan
Perbuatan yang boleh dan sering dilakukan
Perbuatan yang boleh dilakukan asalkan tidak terlalu sering
Perbuatan yang hanya boleh dilakukan kalau terpaksa
Perbuatan yang memalukan dan tercela
Perbuatan yang melanggar hukum dan harus dilaporkan
Apa tujuan utama Anda memberikan biaya tambahan kepada petugas? (%)
Menghindarkan perlakuan semena‐mena dari petugas layanan
Meluluskan pengurusan walaupun syarat‐syarat yang tidak dipenuhi
Memastikan bahwa pengurusan tepat waktu sesuai dengan yang ditetapkan
Mempercepat waktu pengurusan
Tidak ada tujuan tertentu
31
Penilaian KPK Penilaian KPK
Potensi Integritas
Bagaimana pemberian uang tambahan di unit layanan? (%)
Dilakukan oleh semua pengguna layanan
Dilakukan oleh sebagian besar pengguna layanan
Dilakukan oleh sebagian kecil pengguna layanan
Tidak pernah dilakukan oleh pengguna layanan
Apakah petugas menerima uang tambahan? (%)
Diterima oleh semua petugas
Diterima oleh sebagian besar petugas
Diterima oleh sebagian kecil petugas
Tidak ada petugas yang menerima
Bagaimana prosedur pengurusan layanan di unit layanan? (%)
Tidak jelas prosedur/tahapannya
Sulit
Wajar
Mudah
32
Penilaian KPK Penilaian KPK
Potensi Integritas
Berapa jumlah calo/perantara pada unit layanan? (%)
Lebih dari 5 Orang
2 – 5 Orang
1 Orang
Tidak pernah melihat keberadaan calo
Siapa yang Berperan Menjadi Calo/Perantara? (%)
Petugas langsung unit layanan
Petugas lain di instansi tersebut
Orang yang beraktifitas/bekerja di sekitar unit layanan tersebut
Orang luar
Bagaimana cara calo/perantara beroperasi? (%)
Beroperasi secara terang‐terangan
Beroperasi secara sembunyi‐sembunyi
Tidak pernah melihat keberadaan calo
33
Penilaian KPK
Potensi Integritas
Bagaimana tingkat keterbukaan informasi di unit layanan? (%)
Tidak transparan
Transparan
Bagaimana kondisi dari perangkat sistem teknologi Informasi pada unit layanan? (%)
Tidak berfungsi
Berfungsi sebagian
Berfungsi seluruhnya
Tidak ada teknilogi informasi di unit layanan
Apakah Anda pernah memanfaatkan teknologi informasi? (%)
Tidak pernah karena teknologi yang ada tidak berfungsi
Tidak tahu cara penggunaannya karena tidak pernah dijelaskan
Tidak pernah karena tidak memerlukan
Pernah
Tidak pernah karena tidak ada teknologi informasi
34
Penilaian KPK Penilaian KPK
Potensi Integritas
Apakah unit layanan menyediakan media pengaduan? (%)
Tidak ada media pengaduan
Terdapat satu media pengaduan
Terdapat dua media pengaduan
Terdapat lebih dari dua media pengaduan
Bagaimana tindak lanjut/respon petugas terhadap pengaduan? (%)
Pengaduan ditolak
Pengaduan ditampung
Pengaduan ditindaklanjuti
Pengaduan diabaikan
Pengaduan ditanggapi
Berapa banyak Anda melihat kegiatan/media Anti Korupsi di unit Layanan? (%)
Tidak ada
Satu
2 – 5 kegiatan/media
Lebih dari lima
35
III. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Penguatan akuntabilitas kinerja diharapkan dapat mendorong birokrasi lebih berkinerja dan
mampu mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan segala sumber-sumber yang
dipergunakannya
Komitmen
Pimpinan
Program,
Pengaduan Anggaran,
Masyarakat Renstra,
Tapkin, IKU
Akuntabilitas
Kapasitas
WTP
SDM
36
IV. Penataan Tata Laksana
Perubahan pada sistem tatalaksana sangat diperlukan dalam rangka mendorong efisiensi
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan, sekaligus juga untuk mengubah mental aparatur
ISO
KIP SOP
Tata
Laksana
SIL E‐Gov
37
V. Penataan Sistem Manajemen SDM ASN
Perubahan dalam pengelolaan SDM harus selalu dilakukan untuk memperoleh sistem manajemen
SDM yang mampu menghasilkan pegawai yang profesional
Perencanaan
Kebutuhan
Pegawai
Mutasi
SIPEG
Internal
SDM
Disiplin, Pengembangan
Kode Etik Pegawai
Kinerja
Individu
38
VI. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Peningkatan kualitas pelayanan publik diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas
pelayanan, yang lebih cepat, murah, berkekuatan hukum, nyaman, aman, jelas, dan terjangkau
serta menjaga profesionalisme para petugas pelayanan
SPM
Budaya
Pelayanan
Prima
39
PMPRB
40
PMPRB (Komponen Pengungkit)
A Proses 60
1 Manajemen Perubahan 5
2 Penataan Tatalaksana 5
3 Penataan Sistem Manajemen SDM 15
4 Penguatan Akuntabilitas 10
5 Penguatan Pengawasan 15
6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 10
B Hasil 40
1 Pemerintahan yang Bebas KKN 20
2 Kualitas Pelayanan Publik 20
Tahapan Zona Integritas
Tahap
Mempertahankan
Tahap
Ketiga WBBM (2017)
• B4T Bandung
• BBIA Bogor
Tahap WBK (2016) • Baristand Surabaya
Kedua • SMTI Yogyakarta
• B4T Bandung • SMAK Bogor
• BBIA Bogor • .............................
• Baristand Surabaya • .............................
Tahap Proses ZI ke WBK • SMTI Yogyakarta • .............................
Pertama • SMAK Bogor
• B4T Bandung • .............................
• BBIA Bogor • .............................
Usulan ZI (2016) • Baristand Surabaya
• SMTI Yogyakarta
• 15 unit satuan kerja • SMAK Bogor
44
Hasil Evaluasi Tim Penilai Internal
UNSUR
INDIKATOR HASIL
PENGUNGKIT
Pemerinta
No. Unit Kerja h yang Kualitas NILAI AKHIR
Nilai % Bersih % Pelayanan % Nilai %
dan Bebas Publik
KKN
1 BBIA BOGOR 95,52% 18,13 91,00% 18,25 91,00% 90,94% 93,687
57,31 36,38
2 B4T BANDUNG 87,55% 18,13 91,00% 16,30 82,00% 86,06% 87,959
53,53 34,43
3 BARISTAND SURABAYA 93,58% 19,51 98,00% 16,30 82,00% 89,53% 91,96
56,15 35,81
4 SMAKBO 93,68% 18,13 91,00% 20,00 100,00% 95,31% 94,333
56,21 38,13
5 SMTI JOGJA 86,19% 18,13 91,00% 17,50 88,00% 89,06% 87,34
51,72 35,63
TIM PENILAI INTERNAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
45
Hasil Evaluasi Tim Penilai Nasional
46
Hasil Indeks Persepsi Korupsi (oleh BPS)
B4T : 11,56
BBIA : 12,92
Baristand SBY : 12,38
SMK SMTI Jgj : 12,18
47
Rencana Penilaian Kinerja Unit (tahun 2016)
NO INDIKATOR Bobot PJ
48
Terima Kasih