Anda di halaman 1dari 7

Kata Pengantar

Setiap tahun jutaan anak meninggal dunia sebelum umur 5 tahun.Dari seluruh
kematian tersebut meninggal karena pneumonia,diare,malaria,campak,malnutrisi dan
seringkali merupakan kombinasi dari penyakit/keadaan tersebut diatas.

Untuk mencegah sebagian dari kematian tersebut,perlu adanya keterpaduan pelayanan,


tidak hanya pelayanan kuratif berupa pengobatan penyakit saja,namun sekaligus pelayanan
preventif seperti pemberian vitamin A,menilai dan memperbaiki cara pemberian ASI serta
pelayanan promotif seperti memberikan konseling kepada ibu cara merawat dan mengobati
anak sakit dirumah,serta pemberian makan.Diharapkan dengan penerapan MTBS secara
luas akan memberikan kontribusi untuk mencegah terjadinya kematian bayi dan balita
karena pneumonia,diare,malaria,campak dan malnutrisi.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Menurut pedoman penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit Di
Puskeasma (2004), banyak negara berkembang telah menggunakan paket progam
intervensi secara terpisah untuk melakukan perawatan pada balita sakit demikian
pula di indonesia. Petugas puskesmas sudah berpengalaman dalam mengobati
penyakit penyakit yang umum menyerang anak misalnya Peneumonia/ Ispa ,Diare
Campak Dan Gizi Buruk dalam penerapan mtbs petugas memperhatikan secara
cepat gejala anak sakit sehingga segera dapat di tentukan apapak anak dalam
penyakit berat dan segera dapat di rujuk. Jika penyakitnya tidak parah selanjutnya
tenaga kesehatan bisa memberi pengobatan sesuai pengobatan mtbs. Penerapan
mtbs akan efektif hanya jika ibu/keluarga segera membawa balita sakit ke petugas
kesehatan yang terlatih serta mendapatkan pengobatan yang tepat.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak yang terkait dengan
penyebab utama penyakit balita , melalui peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan diunit rawat jalan fasilitas kesehatan dasar(Puskesmas, Pustu
PKD).
2. Memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kesehatan
anak.
b. Tujuan Khusus
C. SASARAN
Sasaran pedoman pelayanan MTBS di Puskesmas adalah
1. Bayi dan Balita (0-5 ) tahun.
2. Bidan / Petugas poli MTBS di Puskesmas.

D. RUANG LINGKUP
Pelayanan Bayi dan Balita sakit di puskesmas

E. BATASAN OPERASIONAL
MTBS Adalah Suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit
difasilitas kesehatan Tingkat Dasar.

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. KLASIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
C. JADWAL KEGIATAN

BAB III STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

B. STANDAR FASILITAS

No

I.
1 a.
2
3

5
6
7
8
9
10
11
12
13
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
B. METODE

1. Petugas melakukan pemanggilan pasien,

2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan identitas di Rekam medis,

3. Petugas mempersilahkan pasien duduk,

4. Petugas melakukan anamnesa,

5. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign,

6. Petugas mencatat keluhan dan vital sign pasien di Rekam medis,

7. Petugas menyerahkan rekam medis ke Petugas ( dokter gigi )

8. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk di kursi gigi dengan posisi yang
benar,
9. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,

10. Petugas mempersiapkan sarana perlindungan diri, yaitu mencuci tangan,


memakai masker dan sarung tangan,

11. Petugas menentukan posisi kerja yang tepat,

12. Petugas melakukan pemeriksaan klinis menggunakan instrument dasar,

13. Petugas menegakkan diagnosa,

14. Petugas menentukan apakah perlu tindakan,


a. Bila ya, Petugas melanjutkan ke langkah 16,

b. Bila tidak, lanjutkan ke langkah 15/23,


15. Petugas menentukan apakah perlu rujukan,
a. Bila ya, Petugas membuat surat rujukan, dan melanjutkan ke langkah
23,
b. Bila tidak, Petugas langsung melanjutkan ke langkah 16,
16. Petugas menentukan rencana perawatan,
17. Petugas menjelaskan rencana perawatan yang akan dilaksanakan kepada
pasien,
18. Petugas mempersilahkan kepada pasien atau wali pasien untuk mengisi dan
manandatangani Informed consent,
19. Petugas menentukan apakah perlu pemeriksaan penunjang,
a. Bila ya, Petugas mencatat dalam form pemeriksaan penunjang,
meminta pasien menjalani pemeriksaan penunjang, dan menegakkan
diagnosa,
b. Bila tidak, Petugas langsung melakukan tindakan,
20. Petugas melaksanakan tindakan medis gigi dan mulut sesuai dengan
rencana perawatan dan berpedoman pada instruksi kerja yang ada,
21. Petugas mencuci tangan,
22. Petugas menjelaskan kepada pasien hasil tindakan dan bahwa tindakan
sudah selesai dilakukan,
23. Petugas menentukan apakah perlu resep,
a. Bila ya, petugas memberi resep dan melanjutkan ke langkah 24,
b. Bila tidak, petugas langsung melanjutkan ke langkah 24,
24. Petugas mempersilahkan pasien untuk ke unit lain/ mengambil obat di ruang
obat dan atau membayar di kasir,
25. Petugas mendokumentasikan hasil pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dalam rekam medis,
26. Petugas mendokumentasikan hasil pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
buku registar poli gigi dan mulut.

C. LANGKAH KEGIATAN
BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

BAB VII KESELAMATAN KERJA

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

BAB IX PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai