Anda di halaman 1dari 7

NAMA : FEBI TRI INTAN

NIM : 2104111862
PRODI : MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM- B

PERADABAN ISLAM
Peradaban Islam merupakan tabiat tingkah laku yang dibangun atas nilai-nilai Islam dan
dibawa oleh kewahyuan Islam sendiri yang mana kemudian di kembangkan oleh masyarakat.
Peradaban Islam adalah kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan tabiat yang
diorentasikan pada Al-Qur’an dan hadist. Peradaban islam yaitu peradaban yang bersumber dan
dibawa oleh kewahyuan Islam itu sendiri, dalam mengembangkan dan membedakan masyarakat
manusia dimana yang sebelumnya tidak pernah ada.
Hubungan Peradaban dan Kebudayaan
Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab "alhadlarah al-Islamiah". dalam
bahasa Indonesia artinya kebudayaan Islam. Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang
semangat mendalam suatu masyarakat, sedangkan perwujudan kemajuan mekanis dan teknologis
lebih berkaitan dengan peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni,
sastra, religi (agama), dan moral. Sedangkan peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi, dan
teknologi (Syarqawi, 1986: 5). Hubungan kebudayaan dengan peradaban adalah peradaban
memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Contohnya Islam yang diwahyukan kepada
Nabi Muhammad saw telah membawa bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak
terkenal, dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang maju. Ia dengan cepat
begerak mengembangkan dunia, membina satu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting
artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang. Bahkan, kemajuan Barat pada mulanya
bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol. Islam memang berbeda
dari agama-agama lain.
Keistimewaan Peradaban Islam
1. Universalitas
Peradaban Islam dikenal dengan ciri toleran ajaran dan risalahnya yang universal,
universal dalam artian yang tinggi dan luas, yang tidak terikat dengan iklim, geografi, dan
tidak terikat dengan jenis manusia, karena Peradaban Islam menaungi seluruh umat manusia.
Sebagaimana yang dijelaskan dengan firman Allah Qs. Al Hujurat ayat 13, “Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
2. Tauhid
Peradaban yang berlandaskan pada ketauhidan ini mempunyai pengaruh yang jelas dalam
mengubah semua bentuk keagungan pada peradaban dan memberikan sumbangsih dalam
perjalanan kemanusiaan dalam kesamaan derajat manusia dan memerdekaannya dari para
tirani, dan menghadapkan pandangannya hanya kepada Allah yang menciptakan alam
semesta.
Dasar-dasar peradaban yang berlandaskan ketauhidan sebagai berikut:
- Tidak menuhankan seorang hakim
- Persamaan derajat antar sesama manusia
- Meniadakan sekutu selain Allah
- Pengembaraan yang benar tentang sang pencipta dan alam semesta serta hari hisab
3. Adil dan Moderat
Keadilan dan moderat (wasathan) merupakan karakteristik yang unggul dalam peradaban
Islam, yakni moderat dan adil antara dua sudut yang saling berhadapan atau saling
bertentangan. Peradaban Islam terhimpun antara ruh dan jasad, yang mengumpulkan antara
ilmu syariat dan ilmu hayat. Mementingkan dunia sebagaimana mementingkan akhirat,
mengumpulkan antara perumpamaan dan kenyataan, kemudian menyeimbangkan antara hak
dan kewajiban. Peradaban Islam yang kekal datang untuk memadukan dan menyeimbangkan,
tujuannya untuk memenuhi harmonisasi antara fitrah kemanusiaan dan tujuan akal, serta
untuk memenuhi keselarasan universal dalam pemikiran manusia angan-angannya, keinginan
dan niat tujuannya.
4. Akhlak
Akhlak dalam peradaban Islam merupakan pagar yang membatasi, serta dasar yang tegak
di atas kejayaan Islam. Sumber akhlak dalam peradaban Islam adalah wahyu, sedangkan
sumber wajib dalam akhlak Islam adalah hadirnya perasaan manusia terhadap pengawasan
Allah. Sentuhan akhlak ini menyebabkan terwujudnya rasa aman yang menjamin
kesinambungan peradaban yang lama, dalam waktu yang bersamaan sehingga mencegah
penyimpangan.

Peran Akidah dalam Peradaban Islam


- Menuntun dan mengembangkan dasar ketuhanan yang dimiliki manusia sejak lahir
Manusia sejak lahir telah memiliki potensi keberagaman (fitrah), sehingga sepanjang
hidupnya manusia membutuhkan agama dalam rangka mencari keyakinan terhadap tuhan.
Akidah islam berperan memenuhi kebutuhan fitrah manusia tersebut, menuntun dan
mengarahkan manusia kepada keyakinan yang benar tentang tuhan, tidak menduga-duga atau
mengira-ngira, melainkan menunjukan tuhan yang sebenarnya.
- Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa
Agama sebagai kebutuhan fitrah manusia akan senantiasa menuntut dan mendorongnya
untuk terus mencarinya. Akidah memberikan jawaban yang pasti, sehingga kebutuhan
rohaniahnya dapat terpenuhi. Sehingga ia memperoleh ketenangan dan ketentraman jiwa
yang diperlukannya.
- Memberikan pedoman hidup yang pasti
Keyakinan terhadap tuhan yang diberikan akidah islam memberikan arahan dan pedoman
yang pasti, sebab akidah menunjukan kebenaran keyakinan yang sesungguhnya. Akidah
memberikan pengetahuan darimana manusia datang, untuk apa hidup dan ke mana manusia
akan pergi, sehingga kehidupan manusia akan lebih jelas dan lebih bermakna.

Ilmu Pengetahuan dan Peradaban


- Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Filosofis dan Teologis Kontribusi Islam bagi
Peradaban Dunia
1. Menggali Sumber Historis
Umat Islam kala itu bekerja keras untuk melahirkan peradaban baru dengan
semangat spiritual tinggi untuk membangun reruntuhan peradaban lama. Oleh karena itu,
aspek spiritual memainkan peran sentral dalam mempertahankan eksistensi peradaban
Islam. Oleh karena itu, dalam keadaan tertentu diperlukan kemampuan “memutuskan
diri” dari budaya masa lampau yang negatif. Kemampuan itu sendiri dihasilkan oleh
sikap-sikap kritis yang bersifat membangun. Jadi, kita sebagai umat Islam yang bergerak
di dunia modern saat ini harus tidak memandang sejarah peradaban yang pernah dicapai
pada masa lalu sebagai prestasi yang selalu diagung-agungkan. Kita harus berani
menggali semangat dari kemajuan masa lampau dan jangan hanya bernostalgia dengan
capaian masa lampau.
2. Menggali Sumber Sosiologis
Secara kultural agama Islam yang lahir dua dinasti yang berkuasa yakni Romawi
dan Persia menjadikan umat Islam memiliki sikap terbuka sehinggga sikap mereka positif
terhadap berbagai budaya bangsa-bangsa lain. Dengan demikian, peradaban Islam yang
pertama kali menyatukan khazanah bersama secara internasional dan kosmopolit.
Sebelum peradaban Islam, ilmu pengetahuan memang telah ada, namun sifat dan
semangatnya sangat nasionalistis dan parokialistis, dengan ketertutupan masing-masing
bangsa dari pengaruh luar karena merasa paling benar. Para peneliti modern tentang
sejarah ilmu pengetahuan berselisih pendapat tentang nilai orisinalitas kontiribusi dan
peranan orang-orang muslim. Sinilah perbedaan yang menonjol antara peradaban Islam
dan peradaban bangsa lain. Jika peradaban bangsa lain seperti Mesir, Cina, India, Persia,
Yunani dan Romawi tumbuh dan berkembang secara mandiri tanpa pengaruh dari
peradaban lain, maka peradaban Islam tumbuh dan berkembang sebagai pewaris berbagai
peradaban lain di dunia.
3. Menelusuri Sumber Filosofis dan Teologis
Semangat para filsuf dan ilmuwan Islam untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan tidak lepas dari semangat ajaran Islam, yang menganjurkan para
pemeluknya belajar segala hal, sebagaimana perintah Allah Swt. dalam Al-Quran dan
hadis Nabi Muhammad. Ini menjadi dasar teologis yakni dengan melakukan pengkajian
yang lebih sistematis akan sumber-sumber ajaran agama dan penghargaan yang lebih
baik, namun tetap kritis kepada warisan kultural umat, dan pemahaman yang lebih tepat
akan tuntutan zaman yang semakin berkembang secara cepat. Secara filosofis, Islam
memiliki semangat membangun peradaban yang oleh Nabi Muhammad diterjemahkan
dalam bentuk “Masyarakat Madani” atau “Masyarakat Medinah” sebagai civil society
kala rasul hidup dan terus membangun kerjasama dengan masyarakat Medinah yang
majemuk, dan berhasil membentuk “common platform” atau kalimat pemersatu
(kalimatun sawā`).

- Membangun Argumen tentang Kontribusi Islam Bagi Peradaban Dunia


Optimalisasi potensi akal merupakan salah satu kata kunci yang memungkinkan Islam
memberikan kontribusinya bagi peradaban dunia. Tuhan telah menganugerahi manusia
dengan potensi akal dan hati/kalbu. Kedua potensi itu bisa dimiliki oleh seseorang dalam
kadar yang seimbang, namun dapat pula salah satu potensi lebih berkembang daripada
lainnya. Orang yang sangat berkembang potensi akalnya, sangat senang menggunakan
akalnya itu untuk memecahkan sesuatu. Orang demikian ini lebih senang melakukan olah
rasio daripada olah rasa dalam pencarian kebenaran sejati dan sangat berbakat menjadi
pemikir atau filosof. Sementara itu orang yang sangat berkembang potensi hati atau
kalbunya, sangat senang mengeksplorasi perasaannya untuk memecahkan suatu masalah.
Orang demikian ini amat suka melakukan olah rasa daripada olah rasio, untuk menemukan
kebenaran sejati dan sangat berbakat menjadi seniman atau ahli tasawuf.

Islam dan Masyarakat Melayu


- Islam dan Pengaruhnya terhadap Peradaban Melayu
Peradaban Islam melayu bisa dikatakan sebagai suatu daerah dimana terdapat komunitas
ras-ras melayu ataupun rumpun-rumpun melayu yang telah maju peradabannya dan
kebudayaannya, baik itu di sektor politik atau pemerintahan, teknologi, ekonomi, dan
pengolahan di bidang agraris dan maritim, yang tetap menjunjung tinggi nilai-kebudayaan,
agama (Islam), Sosial yang mencakup pentauhidan kepada Allah Swt, ahklak dan hubungan
antar manusia.
Berikut ini diantara perkembangan peradaban Melayu yang dipengaruhi oleh Islam:
a. Bidang Akidah, Undang-Undang dan Pemerintahan
Kedatangan Islam ke Melayu mengubah secara keseluruhan pemikiran dan
peradaban orang melayu. Ajaran Islam yang mengajarkan ketauhidan mengubah
pandangan dunia Melayu yang tadinya mempercayai dewa-dewa dan mengagung-
agungkan raja (menganggap raja sebagai jelmaan Tuhan “dewaraja”) telah dimanusiakan
menjadi seorang Sultan yang bertugas sebagai Khalifah yang memimpin dan melindungi
masyarakat Melayu dan berperan menegakkan pemerintahan Islam di dunia.
Kedatangan Islam di alam Melayu melahirkan beberapa kerajaan Melayu Islam
yang kuat seperti Kerajaan Pasai, Aceh, Demak dan Melaka hingga negara-negara ini
menjadi pusat pengembangan dan keilmuan. Dalam peradaban melayu terdapat beberapa
jenis undang-undang yang digunakan sebagai panduan oleh masyarakat Melayu dalam
menjalani kehidupan bernegaranya. Di Melaka terdapat dua teks undang-undangnya yaitu
Hukum Kanun Melaka, Undang-undang Laut Melaka dan Undang-undang Pebian
Melaka. Sedangkan Undang-undang Majapahit dikenal sebagai Kunta Manawa
Dharmasastera. Dengan masuknya Islam undang-undang Melayupun terpengaruh seperti
Undang-undang Melaka dan Undang-undang Laut Melaka dengan menerapkan hukuman
Huddud (Hukuman Islam). Undang-undang Islam yang berlandaskan al Qur’an dan
Assunnah di praktekkan oleh kerajaan kesultanan Melayu, artinya kedatangan Islam yang
memberikan pengaruh besar baik dari segi akidah, Undang-Undang dan Pemerintahan
Melayu.
b. Bidang Ekonomi
Pencapaian tinggi dalam bidang ekonomi masyarakat Melayu dibuktikan dari
catatan yang diperoleh dari China, India, Arab, Parsi, Yunani dan Eropa adalah
terwujudnya tradisi maritim yang sangat hebat di alam Melayu. Tradisi maritim yang
dimaksud adalah aktivitas utama kerajaan Melayu dalam bidang perdagangan dan
perniagaan yang bertumpu di kawasan bandar atau bandar pelabuhan.
c. Bidang Bahasa dan Sastra
Bukti adanya pengaruh Islam pada Budaya Melayu seperti terlihat
dipergunakannya aksara Arab-Melayu, Arab Gundul, Huruf Jawi, pada karya tulis
Melayu. Karya tulis berupa naskah Melayu yang ribuan banyaknya (6000-10.000) sudah
tersebar ke seluruh penjuru dunia. Naskah Melayu itu menyangkut kerajaan-kerajaan
seperti kerajaan Samudera Pasai, Malaka, Banten, Demak, Mataram, Riau-Johor-Pahang
dan Lingga. Di antara beberapa naskah Melayu itu ada Hikayat Pasai, Hikayat Petani,
Hikayat Johor, Hikayat Siak, dan sebagainya.
d. Bidang Seni dan Arsitektur
Kesenian Melayu dapat dilihat melalui budaya bendanya seperti alat-alat kerja,
senjata, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan, alat pengangkutan,
makanan dan minuman, musik serta tarian. Dari segi sejarah dan ketamadunan, kesenian
Melayu ini amat berkaita erat dengan sejarah perkembangan budaya Melayu
keseluruhannya. Artifak seni seperti seni arca, seni tembikar, anyaman,dll. Merupakan
simbol atau tanda yang jelas dan bukti yang nyata tentang wujudnya sebuah peradaban
Melayu.
- Internalisasi Nilai-Nilai Islam dan Tamadun Melayu
• Aspek Keyakinan dan Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan ini akan berperan dalam menjelaskan tentang adanya sang
khaliq sehingga hubungan manusia dengan pencipta terjadi dengan baik dan hubungan
sesama manusia juga berjalan dengan baik. Artinya ketika melakukan analisis terhadap
sebuah tamadun yang telah ada, maka permasahan keyakinan tidak bisa ditinggalkan
karena dari keyakinan itulah terlahir ide atau gagasan yang nantinya dapat dijadikan
warisan bagi generasi berikutnya.
• Aspek Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
Pendidikan Islam ini meliputi aspek institusi-institusi pendidikan dan strukturnya, guru-
guru dan murid muridnya dan terutamanya tentang ilmu pengetahuan yang diajarkan.
Misalnya di Melaka dimana sultan yang pertama yakni Megat Iskandar Syah (1414 M)
sangat memperhatikan pendidikan. Pengajian Islam tidak saja dilakukan di rumah-rumah
dan mesjid-mesjid, akan tetapi juga dilakukan di istana sultan. Istana turut berfungsi
sebagai pusat pembelajaran, perpustakaan dan pendidikan seperti kegiatan penterjemahan
dan penyalinan buku-buku keIslaman dan ada juga tempat pondok pesantren sebagai
tempat anak-anak menuntut ilmu memperdalam keislaman.
• Aspek Sosial Masyarakat
Sistem sosial dalam Islam menolak adanya perbedaan derajat dan kedudukan manusia
kecuali atas dasar ilmu dan taqwa. Islam telah mengangkat derajat manusia dan
menyamakan kedudukan mereka disisi Allah Swt. Masyarakat di Alam Melayu
mementingkan segala sesuatu yang menggunakan akal, pemahaman ilmu metafisik, serta
pandangan hidup yang munasabah pada akal yang sehat. Dalam melakukan sesuatu
pekerjaan mereka lakukan secara ikhlas dan bersungguh-sungguh. Institusi-institusi baru
juga turut muncul seperti mesjid, surau, madrasah, dan lainnya yang memainkan peran
utama dalam hubungan sosial masyarakat. Tempat-tempat ini bukan saja berguna sebagai
tempat beribadat tetapi juga sebagai tempat pertemuan masyarakat. Bahkan mesjid
menjadi tempat menimba ilmu, tempat bermusyawarah untuk membincangkan berbagai
masalah, baik urusan agama maupun urusan kemasyarakatan.

Masjid dan Peradaban Islam


- Fungsi Mesjid dalam Islam
• Masjid Sebagai Pusat Ibadah
1) Fungsi masjid sebagai tempat sujud atau penghambaan diri kepada Sang Khaliq Allah
Swt. dengan menjadikan masjid sebagai tempat berkumpulnya umat Islam
mendirikan shalat fardlu 5 (lima) waktu serta shalat sunnat, seperti Tarwih, witir, dll.
2) Fungsi masjid sebagai tempat I’tikaf, berzikir, pengajian dan membaca Al Qur’an.
3) Fungsi masjid untuk kegiatan ibadah sosial atau Muamalah, seperti penerimaan,
penampungan dan pengelolaan dana zakat.
4) Dapat berfungsi sebagai Baitul Mal.

• Masjid Sebagai Sarana Pembinaan Umat


1) Fungsi persatuan dan Ukhuwah Islamiyah, maksudnya adalah dengan berkumpulnya
umat Islam dalam rangka melaksankan shalat jama’ah di masjid akan mengarahkan
segenap Muslimin dan Muslimat untuk semakin memperkokoh keutuhan persatuan
dan persaudaraan.
2) Fungsi masjid sebagai Pewaris nilai-nilai ajaran agama Islam, dengan memposisikan
masjid menjadi tempat pengajaran, pendidikan Islam dan pengembangan ilmu.
3) Fungsi Dakwah, yakni masjid dapat dimanfaatkan para Da’i (Muballigh dan
Muballighat) untuk memberikan fatwa atau nasehat agama kepada segenap umat
Islam di sekitarnya.
4) Sebagai penghimpun khasanah ilmu pengetahuan dengan menempatkan sarana
perpustakaan.
5) Masjid dapat berfungsi sebagai tempat bermusyawarah terhadap berbagai persoalan
umat.
- Peran Mesjid dalam Pembangunan Peradaban dan Kebudayaan Islam
Masjid adalah tempat sujud kepada Allah tempat shalat dan tempat beribadah kepada-Nya.
Lima kali sehari dalam semalam umat Islam dianjurkan mengunjungi masjid untuk
melaksanakan shalat berjamaah. Masjid merupakan tempat yang paling banyak disebutkan
nama Allah melalui adzan, iqomah, zikir, tahlil, dan lafad lainya yang dianjurkan untuk
diucapkan di dalam masjid. Selain untuk itu masjid berfungsi sebagai berikut:
• Masjid merupakan tempat bermusawarah kaum muslimin guna untuk memecahkan
persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat.
• Masjid merupakan tempat kaum muslimin untuk bekonsultasi, mengajukan kesulitan-
kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan.
• Masjid tempat membina keutuhan ikatan jamaahdan kegotongroyongan untuk
mewujudkan kesejahteraan bersama.
• Masjid dengan masjelis taklimnya merupakan wahana untuk meningkatkan kecerdasan
dan ilmu pengetahuan kaum muslimin.
• Masjid tempat pembinaan dan kader pimpinan umat.
• Masjid untuk mengumpulkan dana, menyimpan dan membaginya.
• Masjid tempat melaksanakan pengaturan dan supervise sosial.

- Fungsi dan Peran Masjid Kampus


1) Masjid Kampus dan Suasana Religius
2) Pembinaan Salat Wajib Lima Waktu
3) Pembinaan Salat Jumat
4) Pembinaan Kegiatan Bulan Ramadan
5) Program Tutorial atau Mentoring Keislaman
6) Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (UKDM)
7) Sub Unit Pengkajian Islam
8) Lembaga Pengkajian Ibadah Wanita Islam (LPIWI)
9) Kegiatan Hari Raya Islam
10) Program Studi Agama dan Bahasa Arab

Anda mungkin juga menyukai