Anda di halaman 1dari 9

Cinta

Karya Muh. Reza Agung Anugrah Putra

Hari ini…kami tak bertegur sapa

Kami berjalan berlawanan arah

Menapaki situasi dan kondisi yang berbeda

Ingin rasanya kembali

Saling beriringan

Saling bersebelahan

Dan saling menguatkan.

Namun saying ada sesuatu hal yang menghalang ibarat tembok yang kokoh

Yang memisahkan dua tempat yang awalnya saling terhubung

Ingin rasanya kembali

Menapaki jalan yang sama

Agar cerita perjalananku dan perjalanannya bisa saling berpadu

Berpadu menciptakan sebuah nuansa

Yang kami sebut dengan…CINTA

13 oktober 2021
Senja

Karya Muh. Reza Agung Anugrah Putra

Senja…

Ku kira, kau adalah penguat rindu

Namun ternyata

Kau hanya pembawa sendu yang bergemuruh

Ku kira…

Kau pembawa bahagia

Tapi ternyata

Kau hanya pembawa derita

Harus ku apakan lagi?

Apakah ku harus menikmati?

Atau berlari?

Atau bahkan mencari dan terus menanti?

Senja…

Jujur aku lelah

Kau dipuja-puja

Tapi dimataku kau tetap sama

Yah tetap sama

Memberikan keindahan untuk semesta

Untuk pemuja

Namun tak pernah adil untuk sang senjani

14 November 2021
Rembulan

Karya Muh. Reza Agung Anugrah Putra

Rembulan…

Apa kau tahu?

Yah…kau sangat menawan

Walau aku tak tahu bagaimana mengungkapkan itu

Apa boleh aku bertanya?

Satu saja, yah hanya Satu

Tapi...hustt jangan beri tahu senja

Karena ini rahasia antara aku dan engkau

Apa dia senang bercerita?

Tentang apa saja?

Apakah tentang bagaimana mematahkan hati senjaninya?

Atau tentang bagaimana dia menorehkan luka?

Wah sepertinya pertanyaanku cukup banyak

Sangat lebih

Bahkan itu belum sepenuhnya terkuak

Apakah kau akan menjawabnya?

Tolong...

Jangan menutupinya

Jangan biarkan aku berada pada ambigu yang mematung

Kau tau?

Sekarang aku tak ingin berhadapan dengannya

Bukan karena aku malu

Tapi bahkan lebih banyak untaian tanya yang menderu.

03 Oktober 2021
Aku dan Kamu

Karya Muh. Reza Agung Anugrah Putra

Wahai senja...

Engkau datang tepat pada waktunya

Dimana manusia banyak mencarimu

Mereka ingin melihat keindahanmu

Mereka pula ingin mengabadikanmu sebagai kenangan dihidupnya

Banyak yang bertanya pada rembulan

Dari manakah senja berasal?

Apakah kamu tahan dengan keindahan senja?

Atau masih banyak pertanyaan yang lain

Wahai senja

berceritalah engkau kepadaku

Tentang semua pertanyaan yang terlontar...

Agar aku bisa sampaikan kepada mereka

Untuk tidak lagi bertanya kepada rembulan

Bahwa sesungguhnya senja dan rembulan

Adalah dua dalam satu, yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah

Seperti itulah dia

Sangat indah tapi banyak derita yang disampaikan

Sama halnya antara aku dan kamu

Adalah dua dalam satu hati, yang tidak dapat dipisahkan atau diubah

Walaupun kami tahu banyak luka yang harus dilewati untuk mencapai keindahan itu

Senja dan rembulan sama halnya antara aku dan kamu.

03 Oktober 2021
Pertiwi

Karya Muh. Reza Agung Anugrah Putra

Ibu pertiwiku...

Apa kabarmu?

Banyak tanya yang ingin kami sampaikan

Banyak cerita yang harus kau tahu

Sebentar lagi Indonesiaku merayakan hari

Dimana kami sangat bangga akan hal kemerdekaan

Dimana semua kalangan bergembira dengan hal tersebut

Ehh.. yah saat itu dua golongan beradu argument

Antara golongan yang muda dengan golongan yang tua

Dan pada waktu yang bersamaan juga

Bung karno dan bung hatta diasingkan ke Rengasdengklok

Demi satu kata yang membuat hati bergetar untuk mengucapkannya

Iya...itulah kata merdeka

Tepat tanggal 17 agustus 1945

Dimana kita mendengarkan sebuah kalimat

Yang mungkin kita masih mengenangnya

Kami tak tahu lagi apa yang harus kami lakukan

Sekarang negriku sedang berada dikondisi yang tidak memungkinkan

Tidak lagi sama seperti tahun-tahun silang

Yang awalnya ramaikan akan hal pertemuan

Mulai dari bendera yang selalu dikibarkan

Biasanya saat-saat seperti ini banyak yang bergotong royong

Antusias berlomba-lomba menghiasi taman-taman mereka


Serta membuat gapura selamat datang

Kini...kami berdiam diri dirumah saja

Ibu pertiwiku

Dengarkanlah cerita anak bangsa

Bencana demi bencana terus melanda

Mulai dari pandemi semakin hari tak terduga

Hingga banjir bandang yang dialami oleh sanak keluarga disana

Pagi hingga malam

Kami terpuruk dengan rasa ketakutan

Ibu pertiwiku yang kami banggakan

Masih banyak lagi cerita yang ingin kami sampaikan

Tapi mungkin itu sudah lebih dari cukup memudar

Waktu semakin cepat berputar

Yang ingin kami sampaikan hanya satu kata

Satu tekat dan satu rasa

Kepalkan tangan

Kobarkan semangat didada

Dan teriakan kata MERDEKA

Bangkitlah negriku

Tetaplah bersatu

Walau banyak cobaan dan penderitaan

Yang membuat pilu

11 Agustus 2020
Hujan

Karya Muh. Reza Agung Anugrah Putra

Ku kira...

Cahaya senja akan indah karena tak terlihat lagi

Ku kira...

Tinta hitam legam awanpun hanya berlalu dalam pandangan

Aku mengira...

Dawai hujan akan selalu bernada dalam buaian

Mengira-ngira?

Menerka-nerka?

Atau...

Bertanya-tanya?

Ah.. sudahlah, sebab itu tak lagi penting

lalu apa yang kamu ketahui tentang hujan?

Dia, terpaan yang membawakanmu rintikan rindu

Dia, gemuruh yang kau ubah menjadi candu

Dia adalah pembawa rintikan melodi yang selalu angkuh

Dan kini...

Hujan hanya menyisahkan semburat jingga

Angin, yang meniupkan sisa-sisa peratapan

Serta...

Genangan, yang selalu meninggalkan jejak dari keterpurukan

07 November 2019
Penghujun Malam

Karya Muh. Reza Agung Anugrah Putra

Dipenghujung malam

Semilir angin mulai merasuk dalam kehangantan

Suara bisikan jangkrik mulai bising diperdengarkan

Urutan bintang pun kian tak beraturan

Ternyata ada rasa yang belum terungkapkan

Namun akupun masih keliru

Ku kira malam kelam akan menjadi peraduan

Tapi ternyata peraduanpun tengah saling beradu

Entahlah...

Ada apa dengan penghujung malam hari ini

Dia seakan tak ingin berada di kubuku

Apakah aku salah?

Lalu apakah masih pantas aku disalahkan?

Akan ku anggap penghujung malam ini sebagai hadiah

Kepergian ataupun kedatangan memang tak akan sama

Namun bekas pada keduanya akan selalu sama menorehkan luka.

23 Nevember 2019
Rindu

Karya Muh. Reza Agung Anugrah Putra

Hai rindu!

Ternyata benar kita kembali bertemu

Dalam ruang tanpa batas

Dalam masa tiada hingga

Ku kira...

Kau akan datang bersama gerimis desember

Diiringi rintikan nada yang menggema

Atau disertai hembusan lara yang menggempar

Aku tahu...

Bahwa detik ini kau berkecamuk

Jelas aku tahu...

Kau meronta dalam bisumu yang merasuk

Bimbangku mungkin menahanmu

Namun diamku, jelas akan menjadi haluanmu

Tak ada inginku menenangkan

Karena ku tahu rasanya ditinggalkan

Tak ada rasaku menyabarkan

Karena ku tahu, kau terlalu banyak dipatahkan

29 November 2021

Anda mungkin juga menyukai