Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PSIKOLOGI

“KESADARAN DIRI”

Disusun Oleh :
1. Izza Khilyatuz Zuhro 1440121023
2. Karienda Mareta H 1440121025
3. Linda Sevia Sari 1440121028
4. M Ainul Fikrih 1440121029
5. Nur Hidayati 1440121036
6. Varadilla Istika Umami 1440121055
7. Viky Azkiya 1440121058
8. Wildan Atsania R 1440121059
9. Yas Shinta Auliya Dea P 1440121061

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kesadaran Diri”. Atas bimbingan dan
arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang
telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Kesadaran Diri, serta infomasi
dari media massa yang berhubungan dengan sikap sebagai dasar prilaku individu
terhadap lingkungan sosial, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada
pengajar mata kuliah Psikologi.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Kesadaran
Diri, khususnya bagi penulis. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Krikilan, 22 September 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kesadaran Diri..................................................................... 3
B. Manfaat Kesadaran Diri......................................................................... 4
C. Cara mengembangkan kesadaran diri.................................................. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 7
B. Saran......................................................................................................... 7
Daftar Pustaka

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aspek utama yang mendorong unsur kesadaran diri dalam pribadi
manusia adalah aspek ruhani. Secara bahasa kesadaran diri diartikan dengan
ingat, merasa dan insaf terhadap diri sendiri.1 Dalam bahasa Arab, kesadaran
diri disebut ma’rifat al-nafs. Dari pengertian secara bahasa dapat diambil
sebuah gambaran umum tentang kesadaran diri diawali dengan melihat
terminology istilah pribadi yang berarti : sendiri atau mandiri. Dengan akal
budi yang dimiliki, manusia mengetahui apa yang dilakukan dan mengapa ia
melakukannya. Antonius Atosokni Gea mendefinisikan kesadaran diri sebagai
pemahaman terhadap kekhasan fisik, kepribadian, watak dan temperamennya :
mengenal bakat-bakat alamiah yang dimilikinya dan punya gambaran atau
konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan
kelemahannya.2 Soemarno Soedarsono menjelaskan bahwa kesadaran diri
merupakan perwujudan jati diri pribadi seseorang dapat disebut sebagai pribadi
yang berjati diri tatkala dalam pribadi orang yang bersangkutan tercermin
penampilan, rasa cipta dan karsa, sistem nilai (value system), cara pandang
(attitude) dan perilaku (behavior) yang ia miliki.3 Dalam psikologi, kesadaran
diri dikaji melalui suatu aliran yang dinamakan psikoanalisis yaitu aliran
psikologi yang menekankan analisis struktur kejiwaan manusia yang relatif
stabil dan menetap dipelopori oleh Sigmund Freud.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kesadaran diri ?
2. Bagaimana manfaat kesadaran diri ?
3. Bagaimana cara mengembangkan kesadaran diri ?

1
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui peran kesadaran diri
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian kesadaran diri ?
b. Untuk mengetahui manfaat kesadaran diri?
c. Untuk mengetahui cara mengembangkan kesadaran diri?

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Aspek utama yang mendorong unsur kesadaran diri dalam pribadi
manusia adalah aspek ruhani. Secara bahasa kesadaran diri diartikan
dengan ingat, merasa dan insaf terhadap diri sendiri. Dalam bahasa Arab,
kesadaran diri disebut ma’rifat al-nafs. Dari pengertian secara bahasa
dapat diambil sebuah gambaran umum tentang kesadaran diri diawali
dengan melihat terminology istilah pribadi yang berarti : sendiri atau
mandiri. Dengan akal budi yang dimiliki, manusia mengetahui apa yang
dilakukan dan mengapa ia melakukannya.
Antonius Atosokni Gea mendefinisikan kesadaran diri sebagai
pemahaman terhadap kekhasan fisik, kepribadian, watak dan
temperamennya : mengenal bakat-bakat alamiah yang dimilikinya dan
punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala
kekuatan dan kelemahannya.
Soemarno Soedarsono menjelaskan bahwa kesadaran diri merupakan
perwujudan jati diri pribadi seseorang dapat disebut sebagai pribadi yang
berjati diri tatkala dalam
pribadi orang yang bersangkutan tercermin penampilan, rasa cipta dan
karsa, sistem nilai (value system), cara pandang (attitude) dan perilaku
(behavior) yang ia miliki.3
Dalam psikologi, kesadaran diri dikaji melalui suatu aliran yang
dinamakan psikoanalisis yaitu aliran psikologi yang menekankan analisis
struktur kejiwaan manusia yang relatif stabil dan menetap dipelopori oleh
Sigmund Freud. Ciri utama aliran psikoanalisi yaitu :
1. Penentuan aktivitas manusia yang didasarkan pada struktur jiwa
yang terdiri atas id, ego dan superego.

2
2. Memiliki prinsip bahwa penggerak utama struktur manusia adalah
libido, sedang libido yang terkuat adalah libido seksual.
3. Membagi tingkat kesadaran manusia atas tiga lam yaitu alam pra-
sadar (the preconscious), alam bawah sadar (the unconscious) dan
alam sadar (the conscious).

Mengenai aliran psikoanalisis, Freud membagi aspek struktur


kepribadian atas lima kategori : biologis (id), psikologis (ego), sosiologis
(superego), ideal egodan suara batin. From menerangkan bahwa Freud
menganggap kepercayaan terhadap suatu agama merupakan suatu delusi,
ilusi (menyucikan suatu lembaga kemanusia yang buruk), perasaan yang
menggoda pikiran (obsessional neurosis) dan berasal dari ketidak
mampuan manusia (helplessness) dalam menghadapi kekuatan alam diluar
dirinya dan juga kekuatan insting yang ada dalam dirinya.

B. Manfaat Kesadaran Diri

1. Hubungan yang lebih baik. Semakin sedikit kesadaran diri yang kita


miliki, semakin mudah untuk bersikap defensif dalam interaksi kita
dengan orang lain, sehingga berujung pada retaknya hubungan itu. Jika
kita ingin meningkatkan hubungan kita agar menjadi lebih baik, mulailah
dengan mencoba menjadi lebih sadar diri.

2. Memperbaiki suasana hati. Pikiran, perilaku dan emosi merupakan tiga hal
yang berkaitan satu sama lain. Tidak bisa dipisahkan. Ketika kita
meningkatkan kesadaran kita tentang hubungan antara pikiran, perilaku,
dan emosi itu, kita akan menjadi lebih mudah untuk mengatur perasaan
dan suasana hati kita.

3. Pemikiran yang lebih jelas dan pengambilan keputusan yang lebih


baik. Suatu keputusan akan bisa maksimal jika diolah dengan pikiran yang

2
jernih dan emosi yang stabil. Jika kita mampu memahami kebiasaan
berpikir kita dan mengolah dengan baik emosi yang dihasilkan akibat
proses berpikir, kita akan mampu mengambil keputusan dengan tepat.
Karena jika pikiran kita kacau dan emosi kita buruk, keputusan yang
dihasilkan akan ikut buruk.

4. Komunikasi yang lebih efektif. Semakin baik kita mengenal diri kita
sendiri, semakin mudah untuk berkomunikasi dengan tegas, jujur tentang
apa yang kita inginkan. Sehingga pada akhirnya kita akan bisa
menghormati keinginan orang lain.

C. Cara Mengembangkan Kesadaran Diri

1. Memupuk Kepercayaan Diri

Supaya diri sendiri bisa berkembang dengan mengikuti kursus, pelatihan,


seminar, dan kegiatan dari kampus. Maka penting sekali untuk memulainya
dengan memupuk rasa percaya diri. Sebab tanpa rasa percaya diri biasanya
seseorang enggan untuk mencoba hal baru atau berbuat apapun diluar
rutinitas harian. Sehingga hal ini akan menghambat diri sendiri untuk
berkembang. Hal pertama yang harus dilakukan adalah yakin bahwa kamu
bisa melakukan kegiatan atau hal tertentu yang menarik minat dan perhatian.
Kemudian, berani tanpa takut akan sesuatu hal yang belum terjadi di depan
mata. Ketiga, adalah meminta dukungan agar lebih kuat dan percaya diri.

2. Menggunakan Waktu dengan Baik

Langkah kedua di dalam pengembangan diri adalah memahami


bagaimana cara mengatur waktu dengan baik. Sehingga bisa menghargai
waktu dengan seksama dan menggunakannya untuk hal-hal produktif dan
bermanfaat.Ketika kesadaran ini dimiliki maka setiap kali ada waktu luang
akan dimanfaatkan untuk hal berkualitas. Misalnya belajar, mencari jadwal
kegiatan seru, dan lain sebagainya.

2
3. Terbuka Terhadap Segala Hal

Menjadi katak dalam tempurung adalah dinding besar yang menghalangi


kamu untuk tumbuh lebih baik dan sukses. Maka penting sekali untuk mau
keluar dari zona nyaman dan dunia yang selama ini ditekuni.Mencoba hal
baru dan mau mendengarkan ilmu baru akan membantu mengembangkan
diri dengan baik.

4. Belajar dari Pengalaman

Pengalaman dikatakan sebagai guru paling berharga, dan tidak pernah


salah. Pengalaman kadang bisa membuat kamu bahagia dan puas namun
bisa pula membuat kecewa dan menyesal.

Namun, semua pengalaman tersebut adalah media untuk belajar. Ketika


ada kesalahan maka kamu bisa menghindarinya dan memperbaikinya
ketika terulang lagi di masa mendatang.

2
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesadaran diri dapat diartikan positif tatkala proses penemuan kesadaran


diri tersebut membawa manusia menuju kearah kesempurnaan karakter Islam.
Kesadaran diri dalam arti positif adalah kesadaran diri yang mampu menemukan
konsep diri yang dibarengi dengan penyempurnaan dan perbaikan diri serta
secara aktif menggunakan unsur-unsur keagamaan (religius) dan selalu mampu
memperbaiki karakter menuju kesempurnaan pribadi (insan kamil).Kesadaran
diri dalam artian negatif adalah kesadaran diri yang tidak membawa kepribadian
manusia menuju kearah kesempurnaan karakter. Kesadaran diri ini hanyalah
penemuan sebuah konsep diri secara utuh, yang tidak dibarengi (tidak
diteruskan) dengan mekanisme perbaikan dan penyempurnaan pribadi sejalan
dengan adanya potensi-potensi dan kekurangan-kekurangan diri.

B. Saran

Untuk menjadi pribadi yang baik dan dapat diterima dalam sebuah
interaksi sangatlah penting individu atau masing-masing pribadi untuk mengenal
akan kehidupan pribadinya dahulu serta menerima kelebihan dan
kekurangannya ,dan untuk menjadi individu yang efektif disarankan setiap
individu dapat memenuhi dan memuaskan kehidupan pribadi .

Anda mungkin juga menyukai