Dokumen : KAK/IMUN/UKM/012/2017
No. Revisi : 00
Ditetapkan
Kepala Puskesmas Polokarto
A. Pendahuluan
Peningkatan kapasitas pemberi pelayanan imunisasi adalah suatu kegiatan
yang dilaksanakan bagi petugas pemberi pelayanan imunisasi berupa penyampaian
materi mengenai vaksin baru polio yaitu IPV. Penyampaian materi dilakukan mengingat
pentingnya materi dan agar program pemberian vaksin Polio secara disuntikkan
berhasil. Karena vaksin Polio yang biasa diberikan adalah secara oral maka tenaga
pemberi pelayanan harus dilatih agar tidak salah dalam memberikan imunisasi Polio
yang IPV.
B. Latar Belakang
Sesuai dengan tujuan program imunisasi yaitu untuk menurunkan angka
kematian dan kesakitan yang disebabkan oleh penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi ( PD3I ), maka untuk mencapai hal tersebut telah banyak hal yang
dilakukan oleh pemerintah melalui kebijakan, strategi dan kegiatan.
Indonesia telah dinyatakan bebas polio bersama dengan negara anggota WHO
di South East Asia Region ( SEAR ) pada bulan Maret 2014.Untuk mempertahankan
keberhasilan tersebut dan untuk melaksanakan strategi menuju Eradikasi polio di dunia,
Indonesia akan melakukan beberapa rangkaian kegiatan yaitu Pekan Imunisasi
Nasional (PIN ) Polio, penggantian vaksin trivalent Oral Polio (Topv) ke bivalent Oral
Polio Vaccine (Bopv) dan introduksi Innactivated Polio Vaccine (IPV).Pada akhir 2018
diharapkan penyakit polio telah dihapus dari seluruh dunia
Efektifnya pemberian imunisasi sudah terbukti dengan terbasminya berbagai
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan mencegah kecacatan akibat
penyakit misalnya penyakit Polio yang dapat dicegah dengan imunisasi Polio.Vaksin
Polio yang digunakan selama ini diberikan secara oral/OPV, yaitu pemberian 2 tetes
melalui mulut. Dengan pemberian IPV diharapkan bisa mempercepat terjadinya
eradikasi Polio di Indonesia sehingga tidak ada lagi yang terkena penyakit Polio.
F. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah semua pemberi pelayanan imunisasi
2
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan harus dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan kegiatan
dan dikelola dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu dibutuhkan. Pelaporan
dilakukan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan ke Kepala Puskesmas
melalui Kasubag TU, untuk dikompilasi dengan laporan kegiatan lainnya.
Evaluasi kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan peningkatan
kapasitas pemberi pelayanan dan rapat evaluasi akhir tahun.