Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

KETERAMPILAN BERBICARA

NAMA: AGNES ANISA DATU

MANIK NIM: 4520032001

DOSEN PEMBIMBING

Dr.Muhammad Bakri M.Pd

PROGRAM STUDI S-1 TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BOSOWA

TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga makalah tentang “Keterampilan Berbicara Dengan
Baik Dan Benar. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia.

Dalam makalah ini membahas tentang pengertian dari berbicara, jenis-


jenis berbicara, konsep dari berbicara itu sendiri serta yang paling penting
adalah cara berbicara dengan baik dan benar di depan umum

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini. Untuk itu, saran dan sumbangan ide yang bersifat membangun dan
dapat meningkatkan mutu makalah ini di masa yang akan datang.

Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang


telah banyak membantu dan yang telah memberi dorongan dan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini.

Makassar, 20 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
D. Manfaat..............................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Pengertian Berbicara..............................................................................................3
B. Tujuan Berbicara....................................................................................................4
C. Jenis-jenis Keterampilan Berbicara.....................................................................5
D. Metode Berbicara...............................................................................................6
E. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat...........................................................7
G. Hubungan Berbicara Dengan Keterampilan Lainnya........................................11
H. Cara Berbicara Dengan Baik dan Benar............................................................11
BAB III...............................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa
merupakan sarana untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai
alat komunikasi ini, dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai
makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia. Bahasa
dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu membawakan
pikiran dan perasaan baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit maupun
yang bersifat abstrak.

Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi


kita semua dapat berhubungan satu sama lain. Seseorang yang mempunyai
kemampuan berkomunikasi yang baik akan lebih mudah bergaul terutama
dengan lingkungan masyarakat. Keterampilan berbahasa merupakan modal
utama dalam komunikasi yang terdiri dari 4 aspek yaitu: menyimak atau
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan ini
bukanlah suatu jenis keterampilan yang dapat diwariskan secara turun
temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat
berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara formal memerlukan
latihan dan pengarahan yang intensif.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


manusia dituntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.
Seseorang yang mempunyai kemampuan berbahasa yang memadai
akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan informasi baik secara
lisan maupun tulisan.Komunikasi pula tidak lepas dari kegatan berbicara,
maka dari itu keterampila berbicara dapat menunjang dalam
berkomunikasi. Maka salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh
sisa adalah berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang
ketearampilan lainnya. Berbicara menunjang keterampilan membaca dan

1
menulis. Menulis dan berbicara mempunyai kesamaan yaitu sebagai
kegiatan produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi.
Kemampuan manusia dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam
kegiatan menyimak dan memahami bacaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian berbicara secara umum dan beberapa ahli?
2. Apa saja tujuan dalam berbicara?
3. Apa saja jenis-jenis dari keterampilan berbicara?
4. Apa saja metode-metode dalam berbicara?
5. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambar dari
keterampilan berbicara?
6. Bagaimana konsep dasar dari berbicara?
7. Bagaimana hubungan berbicara dengan keterampilan lainnya?
(menulis, membaca, menyimak/mendengar)?
8. Bagaimana cara berbicara dengan baik dan benar?

C. Tujuan
Untuk menjelaskan pembahasan yang mengenai keterampilan
berbicara untuk komunikasi sesama individu atau kelompok dan juga
untuk menjelaskan bagaiman prasyarat dan metode untuk berbicara yang
baik dan benar di depan umum

D. Manfaat
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan lebih luas tentang
keterampilan berbicara, khususnya agar para pembaca mengerti bagaimana
harus untuk berbicara dengan baik dan benar di depan umum.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Berbicara
Menurut para ahli, Pengertian berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan,
2008:16). Pengertian tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa berbicara
berkaitan dengan pengucapan kata-kata yang bertujuan untuk
menyampaikan apa yang akan disampaikan baik itu perasaan, ide atau
gagasan.

Definisi berbicara juga dikemukakan oleh Brown dan Yule dalam Puji
Santosa, dkk (2006:34). Berbica adalah kemampuan mengucapkan bunyi-
bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan
atau perasaan secara lisan. Pengertian ini pada intinya mempunyai makna
yang sama dengan pengertian yang disampaikan oleh Tarigan yaitu bahwa
berbicara berkaitan dengan pengucapan kata-kata.

Haryadi dan Zamzani (2000:72) mengemukakan bahwa secara umum


berbicara dapat diartikan sebagai suatu penyampaian maksud (ide, pikiran,
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan
sehingga maksud tersebut dapat dipahami orang lain. Pengertian ini
mempunyai makna yang sama dengan kedua pendapat yang diuraikan
diatas, hanya saja diperjelas dengan tujuan yang lebih jauh lagi yaitu agar
apa yang disampaikan dapat dipahami oleh orang lain.

St. Y. Slamet dan Amir (1996: 64) mengemukakan pengertian


berbicara sebagai keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan
sebagai aktivitas untuk menyampaikan gagasan yang disusun serta
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penyimak. Pengertian ini
menjelaskan bahwa berbicara tidak hanya sekedar mengucapkan kata-kata,
tetapi menekankan pada penyampaian gagasan yang disusun dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penyimak atau penerima informasi
atau gagasan.

Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah diuraikan di atas dapat


disimpulkan bahwa pengertian berbicara ialah kemampuan mengucapkan
kata-kata dalam rangka menyampaikan atau menyatakan maksud, ide,
gagasan, pikiran, serta perasaan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan penyimak agar apa yang disampaikan dapat dipahami
oleh penyimak atau lawan bicara individu maupun kelompok.

B. Tujuan Berbicara
Menurut Tarigan (2008: 16), “tujuan utama dari berbicara adalah untuk
berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, sehingga
pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan
yaitu :

1. Berbicara menghibur, biasanya suasana santai, rileks dan kocak.


Tidak berarti bahwa berbicara menghibur tidak dapat membawakan
pesan dalam berbicara menghibur tersebut pembicara berusaha
membuat pendengarnya senang gembira dan bersukaria.

Contoh: Jenis berbicara ini, antara lain lawakan, guyonan dalam


ludruk, srimulat, cerita kabayan, cerita Abu Nawas dan lain-lain.

2. Berbicara menginformasikan. Dalam suasana serius, tertib dan


hening. Berbicara menginformasikan pembicara berusaha berbicara
jelas, sistematis dan tepat isi agar informasi benar-benar terjaga
keakuratannya.

Contoh: Penjelasan menteri Sekneg sehabis sidang kabinet,


Penjelasan menteri penerangan mengenai sesuatu kejadian,
peraturan pemerintah, dan sebagainya, Penjelasan PPL di depan
kelompok tani, dan Penjelasan instruktur pada siswanya.

3. Berbicara menstimulasi, berbicara menstimulasi juga berusaha


serius, kadang-kadang terasa kaku, pembicara berkedudukan lebih
tinggi dari pendengarnya dapat disebabkan oleh wibawa,
pengetahuan, pengalaman, jabatan atau fungsinya yang memang
melebihi pendengarnya.

Contoh: Nasehat guru terhadap siswa yang malas, melalaikan


tugasnya, Pepatah petitih, pengajaran ayah kepada anaknya yang
kurang senonoh, Nasehat dokter pada pasiennya, Nasehat atasan
pada karyawan yang malas dan, Nasehat ibu pada putrinya yang
patah hati

4. Berbicara meyakinkan, sesuai dengan namanya, bertujuan


meyakinkan pendengarnya, suasananya pun bersifat serius,
mencekam dan menegangkan.

Contoh: Pidato petugas KBN didepan masyarakat yang anti


keluarga berencana, Pidato petugas Depsos pada masyarakat daerah
kritis tetapi segan bertransmigrasi, Pidato pimpinan partai tertentu
di daerah yang kurang menyenangi partai tersebut, Pidato calon
kepala desa di daerah yang belum simpati padanya, Pidato
pimpinan BRI pada masyarakat yang lebih senang berhubungan
dengan sengkulak.

5. Berbicara menggerakkan, juga menuntut keseriusan baik dari segi


pembicara maupun dari segi pendengarnya. .Pembicara dalam
berbicara mendengarkan haruslah berwibawa, tokoh, idola, panutan
masyarakat.

Contoh : Bung Tomo dapat membakar semangat juang para


pemuda pada peristiwa 10 November 1945 di Surabaya

C. Jenis-jenis Keterampilan Berbicara


1. Berbicara satu arah

Merupakan suatu pembicaraan untuk menungkapkan buah


pikiran gagasan dan perasaan kepada si pendengar tanpa terjadinya
proses interaksi timbal balik.
Contohnya antara lain, pidato, khotbah, wawancara.
Pada kegiatan berpidato, yang aktif berbicara hanya orator saja,
sedangkan pendengar hanya mendengarkan saja. kar arah dalam
satu kegiatan wawancara.

2. Berbicara dua arah

Pembicaraan dua arah terjadi apabila si pembicara


menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada orang lain,
kemudian mendapat tanggapan balik dari pendengar secara
langsung. Jadi dalam proses berbicara dua arah ini terjadi interaksi
timbal balik antara pembicara dengan lawan bicara. Contohnya,
diskusi, Tanya jawab, dan drama. menurut tingkat keresmiannya
berbicara dapat pula dibagi atas 3 yaitu :

a) Berbicara formal, merupakan kegiatan berbicara yang


dilakukan di depan forum, dengan tema tertentu, dan
pastilah mediumnya bahasa Indonesia ragan baku.
Contohnya, pidato, ceramah, diskusi
b) Berbicara informal , adalah kegiatan berbicara yang
dilakukan pada acara-acara tidak resmi. Biasanya
berbicara informal ini pendengar tidak banyak. Kadang-
kadang topiknya pun tidak satu. Contohnya, berbicara atau
mengobrol dengan teman sebaya, dengan keluarga, dengan
teman ketika menunggu antrian dan sebagainya.
c) Catur cara saji wicara, Berbicara tentang suatu cara yang
digunakan dalam pelaksanaannya menggunakan metode,
untuk memperlancar proses berbicara.

D. Metode Berbicara
Dalam kegiatan berbicara ini dikenalkan 4 metode berbicara yaitu:

1. Metode serta merta, Metode ini biasanya digunakan oleh


seseorang yang secara serta merta atau secara tiba-tiba dan
mendadak diminta berbicara di depan orang banyak.
2. Metode menghafal, Metode menghafal adalah satu cara yang
digunakan pembicara untuk menyampaikan pikiran dan
perasaannya di depan orang banyak dengan bantuan daya ingat
yang kuat dan kekayaan materi yang dimiliki.
3. Metode naskah, Metode ini jarang digunakan, kecuali pada saat-
saat penting, misalnya di radio dan televisi. Biasanya sebelum
tampil berbicara, pembicara memperhatikan naskah lengkap.
Ketika tampil berbicara naskah itu dibacanya kata demi kata.
Kalimat demi kalimat. Sehingga perhatian si pembicara tertuju
pada naskah tersebut
4. Metode ekstemporan, Metode ini jarang digunakan oleh pembicara
yang ingin berbicara tanpa mempersiapkan naskah. Uraian yang
akan disampaikan denga metode ini direncanakan dengan cermat.

E. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat


Kegiatan berbicara juga memerlukan hal-hal di luar kemampuan
berbahasa dan ilmu pengetahuan. Pada saat berbicara diperlukan yaitu :

1. Penguasaan bahasa,
2. Bahasa,
3. Keberanian dan ketenangan,
4. Kesanggupan menyampaikan ide dengan lancar dan teratur.

Faktor penunjang pada kegiatan berbicara sebagai berikut.

1. Faktor kebahasaan meliputi:


a) Ketepatan ucapan;
b) Penempatan tekanan nada, sendi atau durasi yang sesuai;
c) Pilihan kata; Ketepatan penggunaan kalimat serta tata
bahasanya;
d) Ketepatan sasaran pembicaraan.
e) Sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku;
f) Pendangan harus diarahkan ke lawan bicara;
g) Kesediaan menghargai orang lain;
h) gerak-gerik dan mimik yang tepat;
i) Kenyaringan suara;
j) Kelancaran;
k) Relevansi, penalaran;
l) Penguasaan topik.
2. Faktor penghambat
a) Faktor Fisik, yaitu factor yang ada pada partisipan sendiri
dan factor yang berasal dari luar partisipan.
b) Faktor media, yaitu factor linguistic dan non linguistic,
misalnya lagu, irama, tekanan, ucapan, isyarat gerak
bagian tubuh.
c) Faktor psikologis, kondisi kejiwaan partisipan komunikasi,
misalnya dalam keadaan marah, menangis dan sakit.
F. Konsep Dasar Dari Berbicara
1. Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan resiprokal

Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda


namun berkaiatan erat dan tak terpisahkan, ibarat mata uang: satu
sisi ditempati kegiatan berbicara dan sisi lainnya ditempati kegiatan
menyimak. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi
dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-
cakap, diskusi, bertelepon, Tanya jawab, interviev dan sebagainya.

2. Berbicara adalah proses individu berkomunikasi

Berbicara adakalanya digunakan sebagai alat berkomunikasi


dengan lingkungannya. Bila hal ini dikaitkan dengan fungsi bahasa
maka berbicara digunakan sebagai sarana memperoleh pengetahuan
mengadaptasi, mempelajari lingkungannya, dan mengontrol
lingkungannya.
3. Berbicara adalah ekspresi yang kreatif

Melalui berbicara kreatif, manusia melakukan tidak sekedar


menyatakan ide, tetapi juga memanifestasikan kepribadiannya.
Tidak hanya dia menggunakan pesona ucapan kata dan
dalam menyatakan apa yang hendak dikatakannya tetapi dia
menyatakan secara murni, fasih, ceria dan spontan. Bergantung
pada si pembicaralah apakah dia mampu menjadikan berbicara
(komunikasi lisan) itu menjadi ekpresi kreatif atau hanya
pendekatan belaka. Karena itu dikatakan berbicara tidak sekedar
alat mengkomunikasikan ide belaka, tetapi juga alat utama untuk
menciptakan dan memformulasikan ide baru.

4. Berbicara adalah tingkah laku

Berbicara adalah ekspresi pembicara. Melalui berbicara,


pembicara sebenarnya menyatakan gambaran dirinya. Berbicara
merupakan simbolisasi kepribadian si pembicara. Berbicara juga
merupakan dinamika dalam pengertian melibatkan tujuan
pembicara kepada kejadian disekelilingnya kepada pendengarnya,
atau kepada objek tertentu. Dalam kepribadian tersebut telah
terselip tingkah laku kita. Karena itu tepatlah bila dikatakan
berbicara adalah tingkah laku.

5. Berbicara adalah tingkah laku yang dipelajari

Berbicara sebagai tingkah laku, sudah dipelajari oleh siswa di


lingkungan keluarga, tetangga, dan lingkungan lainnya di sekitar
tempatnya hidup sebelum mereka masuk ke sekola. Keterampilan
berbicara siswa harus dibina oleh guru melalui latihan :
Pengucapan , Pelafalan , Pengontrolan suara, Pengendalian
diri , Pengontrolan gerak-gerik tubuh, Pemilihan kata, kalimat dan
pelafalannya, Pemakaian bahasa yang baik , Pengorganisasian
ide Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang
mekanistis.

6. Berbicara distimulasi oleh pengalaman

Berbicara adalah ekspresi diri. Bila diri si pembicara terisi oleh


pengetahuan dan pengalaman yang kaya, maka dengan mudah yang
bersangkutan menguraikan pengetahuan dan pengalaman itu.

7. Berbicara untuk memperluas


cakrawala

Paling sedikit berbicara dapat digunakan untuk dua hal. Yang


pertama untuk mengekpresikan ide, perasaan dan imajinasi. Kedua,
berbicara dapat juga digunakan untuk menambah pengetahuan dan
memperluas cakrawala pengalaman.

8. Keterampilan linguistik dan lingkungan

Anak-anak adalah produk lingkungan. Jika dalam lingkungan


hidupnya ia sering diajak berbicara, dan segala pertanyaannya
diperhatikan dan dijawab, serta lingkungan itu sendiri menyediakan
kesempatan untuk belajar dan berlatih berbicara maka dapat
diharapkan anak tersebut terampil berbicara. Ini berarti si anak
sudah memliki kemampuan linguistik yang memadai sebelum
mereka memasuki sekolah.

9. Berbicara adalah pancaran kepribadian

Gambaran pribadi seseorang dapat diidentifikasi dengan


berbagai cara. Kita dapat menduganya dari gerak-geriknya, tingkah
lakunya, kecenderungannya, kesukaannya, dan cara bicaranya.
berbicara pada hakikatnya melukisnya apa yang ada di hati,
misalnya pikiran, perasaan, keinginan, idenya dan lain-lain. Karena
itu sering dikatakan bahwa berbicara adalah indeks kepribadian.
G. Hubungan Berbicara Dengan Keterampilan Lainnya
1. Hubungan berbicara dengan menyimak.
2. Hubungan berbicara dengan menulis
3. Hubungan berbicara dengan membaca

H. Cara Berbicara Dengan Baik dan Benar


1. Awali dengan kalimat pembuka
2. Menatap lawan bicara
3. Menggunakan kalimat sopan
4. Ciptakan situasi yang santai
5. Hilangkan perasaan gugup
6. Usahakan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
7. Menggunakan intonasi yang jelas
8. Jangan gunakan nada tinggi
9. Jangan memotong pembicaraan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Kehidupan manusia
tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi
ini, dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang
perlu berinteraksi sesama manusia. berbicara adalah aspek yang penting
di kehidupan manusia. Dengan tujuan untuk berinteraksi atau
berkomunikasi antar sesama individu maupun kelompok. Manusia tidak
lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi kita semua dapat
berhubungan satu sama lain. Seseorang yang mempunyai kemampuan
berkomunikasi yang baik akan lebih mudah bergaul terutama
dengan lingkungan masyarakat.

Dari berbicara kita bisa menentukan bagaimana sikap dan tingkah


laku seseorang. Cara berbicara dengan baik dan benar didepan umum
harus dipertimbangkan dan dipahami juga. Dengan mempertimbangkan
bagaimana cara menyampaikan informasi tersebut dan menggunakan
bahasa yang baik dan benar karena dengan itu tujuan berbicara
dapat tersampaikan dengan baik oleh pendengar maupun lawan berbicara.

B. Saran
Dengan adanya pembahasan diatas, para pembaca dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan lebih luas lagi untuk mengetahui apa saja
keterampilan berbahasa khususnya berbicara dan memahami bagaimana cara
berbicara dengan baik dan benar untuk berkomunikasi terhadap lawan bicara.
DAFTAR PUSTAKA

Nuriah, E. Shinta. 2015. Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia. Diunduh dari

http://eshintanuriah.blogspot.co.id/2015/10/makalah- keterampilan-berbicara-
bahasa.html (diakses 9 Oktober 2016)

Riadi, Muchlisin.2013. Pengertian, Tujuan dan Tes keterampilan. Diunduh dari

http://www.kajianpustaka.com/2013/06/pengertian-tujuan-dan-tes-
kemampuan.html (diakses 9 oktober 2016)

Irfanto, Fadli. 2015. Tujuan Berbicara. Diunduh dari

http://fiar77119.blogspot.co.id/2015/12/tujuan-berbicara.html (diakses 9 oktober


2016)

Tarigen, Henry Guntur. Psiko Sastra : Telah Hakekat Berbicara. Malang. Tarigan,
Diago. (1994). Keterampiln Berbahasa Indonesia. Rineka Cipta: Jakarta.

Diunduh dari http://syahri-jendelabahasa.blogspot.co.id/2012/01/jenis-jenis-


berbicara.html (diakses 9 oktober 2016)

Mundianianto, Bagus. 2015. Jenis berbicara dan Metode Berbicara. Diunduh dari

http://bagus-mundianianto.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/materi/jenis-berbicara-dan-
metode-berbicara/

iii

Anda mungkin juga menyukai