Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN LALU LINTAS

BAB 1
(JUDUL: MANAJEMEN LALU LINTAS)

(PENULIS: PUTRA TIRANDA)


UNIVERSITAS YAPIS PAPUA

1.1 Pengantar
Pengertian manajemen lalu lintas adalah suatu proses pengaturan dan penggunaan

sistem jalan raya yang sudah ada dengan tujuan untuk memenuhi suatu tujuan

tertentu tanpa perlu penambahan/pembuatan infrastruktur baru (Alamsyah, 2008).

Manajemen lalu lintas umumnya diterapkan untuk kota-kota dimana kemacetan lalu

lintas menjadi ciri utamanya. Karena sifatnya yang mengoptimasikan jaringan

fasilitastransportasi yang ada, maka tujuan manajemen transportasi dapat dibagi ke

dalam 5 golongan, yakni:

a) Mempertahankan atau mempertinggi kualitas jasa pelayanan transportasi

yang ada

b) Mempertinggi efisiensi sistem transportasi yang ada

c) Menekan biaya dari usaha memperbaiki kualitas dan efisiensi sistem

transportasi yang ada

d) Meminimalkan dampak lingkungan dari adanya jasa dan fasilitas transportasi

yang ada

e) Mempromosikan dampak sosial dan ekonomi yang positif dan mengurangi

dampak yang negatif dari sistem dan fasilitas yang ada


MANAJEMEN LALU LINTAS

1.1.1. Kondisi Umum

Permasalahan lalu lintas biasanya tumbuh lebih cepat dari upaya untuk melakukan
pemecahan permasalahan transportasi sehingga mengakibatkan permasalahan
menjadi bertambah parah dengan berjalannya waktu. Untuk bisa memecahkan
permasalahan lalu lintas perlu diambil langkah-langkah yang berani atas dasar
kajian dan langkah-langkah yang pernah dilakukan dikota-kota lain. Sebagian kota-
kota besar seperti jakarta, bandung, sering mengalami kemacetan dikarenakn beberapa faktor,
yakni :

 Jaringan jalan yang tidak memedai


 Jaringan bagi kendaraan
 Jaringan bagi pejalan kaki
 Tata ruang yang tidak terkendali
 pertumbuhan kendaraan yang sangat tinggi, dan
 Tidak memadainya pelayanan angkutan umum

Gambar Kemacetan di Tanah Abang


Sumber : Balfyra.com
MANAJEMEN LALU LINTAS

1.1.2. Pengertian
Manajemen adalah serangkaian langkah terpadu yang mengembangkan organisasi

sebagai suatu sistem yang bersifat sosial, ekonomi,dan teknis (Kardaman et al.,

1996). Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992, Lalu lintas adalah

pergerakan kendaraan, orang, dan hewan di jalan.

Menurut Malkamah S, (1996) manajemen lalu lintas adalah suatu proses pengaturan

dan penggunaan sistem jalan yang ada dengan tujuan untuk memenuhi suatu

kepentingan tertentu, tanpa perlu penambahan, pembuatan infrastruktur baru.

Kegiatan penetapan kegiatan pengaturan lalu lintas dan lalu lintas pada jaringan

atau ruas jalan tertentu (antara lain dengan rambu, marka dan lampu lalu lintas),

sambil memantau kegiatan termasuk:

1. Pemantauan dan penilaian kejadian lalu lintas

2. tindakan korektif terhadap kejadian lalu lintas

Kegiatan pengendalian lalu lintas meliputi:

1. menyajikan petunjuk dan petunjuk dalam penyelenggaraan lalu lintas,

2. memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat dalam

pelaksanaannya lalu lintas.

1.1.3. Ruang Lingkup


MANAJEMEN LALU LINTAS

merupakan proses penggunaan/pengaturan pada sistem jalan yang keberadaanya


sudah ada dengan tujuan untuk mencapai sesuatu tujuan tersebut tanpa perlu
penambahan/pembuatan insfrastruktur baru (fachrurrozy, 2000). Manajemen lalu
lintas dapat dikelompokan menjadi 4 bagian (Malkhamah 1995) yaitu :

 Manajemen lalu lintas dengan melalukan perubahan sistem jalan secara fisik,
seperti perubahan pada lay out pertemuan jalan, pemasangan lampu lalu
lintas, pengaturan lampu lalu lintas dengan melakukan pengasar jalan, dan
sebagainya.

 Manajemen lalu lintas dengan melalukan perubahan sistem jalan secara non
fik, seperti pengaturan dengan lampu lintas pengaturan waktu parkir,
pengaturan tempat parkir, penerapan jalan satu arah, dan sebagainya.

 Penyediaan informasi bagi pemakai jalan, seperti pembagian marka badan


jalan, informasi trayek angkutan umum, informasi mengenai arah jalan,
pemberian nama jalan, dan sebagainya.

 Penetapan tarif untuk yang memakai prasarana, seperti pemberlakuan tarik


parkir sesuai waktunya dilokasi tertentu (jam sibuk atau jam diluar jam sibuk)
tarif angkutan umum, dan sebagainya.

1.1.4. Strategi Teknik Lalu Lintas


MANAJEMEN LALU LINTAS

Manajemen lalu lintas sangat efektif diaplikasikan pada kondisi jalan yang belum
mengalami kemacetan parah, dengan menghindari pendekatan kearah pembuatan
jalan/pelebaran jalan karena dapat menimbulkan dampak sosial dan dampak negatif
dalam menangani kemacetan di daerah perkotaan. Berikut adalah strategi yang
dilakukan dalam manajemen lalu lintas :

 Manajemen Kapasitas
 Manajemen Prioritas
 Manajemen Demand

1. Manajemen Kapasitas
Manajemen kapasitas adalah untuk membuat penggunaan kapasitas ruas
jalan maupun simpang seefektif mungkin untuk kelancaran kendaraan
menjadi lancar.
2. Manajemen Prioritas
Lebih diutamakan untuk kendaraan angkutan umum melalui penerapan jalur
khusus bus (buslane) atau bagi kendaraan bermotor melewati jalur khusus
sepeda dan prioritas pejalan kaki dan sebagainya.
3. Manajemen Demand
Manajemen demand atau manajemen kebutuhan transportasi adalah
manajemen yang bertugas berupaya untuk memperkecil jumlah perjalanan
kendaraan pribadi serta mendorong pelayanan angkutan umum dalam
kebijakan mengurangi kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu permasalahan
kemacetan dapat dilakukan dengan berikut (Menurut Tamin 2008) :
a) Bergerak pada waktu yang sama pada lokasi berbeda
b) Bergerak pada waktu yang sama pada waktu berbeda
c) Bergerak pada waktu dan lokasi yang sama dengan moda yang
berbeda

Menurut Tamin, terdapat cara untuk memecahkan persoalan transportasi di


daeerah perkotaan dengan cara sebagai berikut :

1. Memperkecil tingkat kebutuhan akan transportasi

2. Meningkatkan kapasitas dan efisiensi sistem prasarana transportasi

3. Memperlancar sistem pergerakan manajemen lalu lintas

4. Peningkatan peranan sistem kelambagaan, peran masyarakat, swasta


kantor, dan lain-lain.
MANAJEMEN LALU LINTAS

Kelancaran sistem pergerakan dapat dilakukan dengan mengurangi pemakaian


kendaraan pribadi dan memperluas penggunaan angkutan umum, seperti skema
dibawah ini :

TDM harus ditingkatkan terus-menerus mengingat kondsisi lalu lintas saat ini,
dikarenakan besarnya volume kendaraan dibandungkan ketersediaan prasarana.
Berikut pengambarannya :
MANAJEMEN LALU LINTAS

Diperlukan paradigma mendasar untuk persoalan lalu lintas agar berjalan dengan
baik. Berikut tampak paradigma yang disedang dikembangkan pada skema dibawah
ini :

Berikut adalah Empat target utama dalam pengukuran TDM pada gambar
dibawah ini :
MANAJEMEN LALU LINTAS

Menurut Tamin juga, TDM dapat dilakukan pada sistem kegiatan, sistem jaringan,
dan sistem pergerakan. Berikut adalah penguraiannya :
 Sistem Kegiatan
Tujuan TDM pada sistem kegiatan adalah agar bangkitan pergerakan dan
dampak terhadap kemacetan ditekan tanpa mengurangi fungsi pergerakan
tersebut.
a) Mengarahkan pembangunan sehingga pergerakan yang dibangkitkan
dapat terjadi pada satu lokasi dan lokasi yang berbeda
b) Mengarahkan kegiatan tidak terjadi secara bersamaan
c) Pemanfaatan perkembangan teknologi
 Sistem Jaringan
TDM pada jaringan dapat ditempuh melalui :
a) Penataan sistem jaringan jalan
b) Peningkatan prasarana
c) Peningkatan kebijakan parkir dan efisiensi sistem jaringan
d) Efektivitas kapasitas jalan yang terbatas
e) Sistem angkutan transportasi umum terpadu termasuk termasuk
sistem angkutan umum massal

 Sistem Pergerakan
TDM pada sistem pergerakan dapat dilakukan sebagai berikut :
a) Manajemen lalu lintas (sistem satu arah)
b) Manajemen kebutuhan pergerakan
c) Penerapan kebijakan parkir
d) Pemberian prioritas pada angkutan umum
e) Pemberian fasilitas pejalan kaki (berupa trotar)
f) Sistem informasi lalu lintas (real time)
MANAJEMEN LALU LINTAS
1.1.5 JENIS-JENIS LALU LINTAS
 Pejalan Kaki
Pejalan kaki merupakah sebuah istilah transportasi yang biasanya digunakan
untuk menjelaskan orang yang berjalan melewati lintasan pejalan kaki baik
disamping trotoar, ataupun lintasan khusus bagi penyebrangan jalan.

Pada manajemen pejalan kaki terdapat 2 jenis design fasilitas :


1. Tradittional engineering design
Meminimumkan dan memaksimalkan biaya yang efisien
Contoh: Waktu lampu hijau pada rambu lalu lintas didesain untuk usia
tertentu (dominan)
2. Design of accessible rights of way
Semua karakteristik pejalan kaki dapat mengakses dan menggunakan
fasilitas yang ada.
3. Design Trotoar
Dalam mendesain trotar seharusnya selalu ada dua sisi baik dijalan
arteri, lokal, maupun kolektor. Trotar juga harus disediakan pada :
a) Kawasan sekolah dengan radius 0,4 km
b) Akses menuju bus berhenti, stasiun, dll.
c) Taman
d) Kawasan pemberlanjaan
e) Kawasan rumah sakit
f) Kawasan rekreasi
g) Kawasan fasilitas bangunan umum

Berikut adalah factor-faktor yang wajib dipertimbangankan dalam


mendesain trotar :
a) Lebar trotar
b) Kareb
c) Tanjakan/turunan
d) Jenis pekerasan
e) Pemisah arah lalu lintas
f) Adequated corners
g) Clearance distances
MANAJEMEN LALU LINTAS

 Angkutan Umum
Angkutan umum merupakan pemindahan orang/barang dari suatu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan sebuah kendaraan angkutan umum,
seperti motor atau mobil/bus yang bertujuan untuk digunakan msyarakat
umum dengan dipungut biaya atau penumpang yang ingin juga melakukan
system sewa menyewa.

 Sistem trayek penumpang / Rute penumpang


Prinsip dasar trayek penumpang adalah pemilihan rute terbaik dari titik asal
ke titik tujuan yang ditentukan dengan pergantian waktu dan jarak, sedangkan
jaingan trayek adalah satu kesatuan pelayan angkutan orang atau
penumpang.

 Sistem pentarifan angkutan umum penumpang


Prinsip dasar sistem pentarifan pada amgkutan umum diberlakukan pada
layanan public kepada konsumen, dikarenakan adanya barang
privat/public, efisiensi ekonomi, dan prinsip keuntungan.
Penentuan ini diberlakukan terhadap 2 kelompok, yakni pada konsumen yang
tidak memiliki kendaraan pribadi atau menyewa secara pribadi .

 Sistem lingkungan angkutan umum penumpang


Merupakan dampak pada eksternalitas negative terhadap
penduduk/lingkungan, dampaknya yaitu kemacetan lalu lintas dimana fungsi
usilitas waktu dan tempat berpengaruh pada biaya perjalanan dan semakin
mengakibatkan tingkat kecelakaan, dan gangguan kesehatan penduduk
karena polusi udara terus meningkat.
MANAJEMEN LALU LINTAS

1.2 Penutup
Berdasarkan laporan manajemen lalu lintas diatas, saya dapat simpulkan;
1. Jenis-jenis manajemen lalu lintas tidak hanya berkaitan dengan kendaraan tetapi
berkaitan jugan dengan pejalan kaki, akses jalan, dan infrastruktur jalan yang
sering mengalami kemacetan.
2. Strategi teknik lalu lintas meliputi manajemen kapasitas berkaitan dengan
perbaikan persimpangan, pelebaran jalan, dan pemisah sitem kendaraan,
sedangkan manajemen prioritas berkaitan dengan pemilihan moda transportasi
terutama pada kendaraan umum (bus dan taksi) dan manajemen demand
berfungsi sebagai merubah rute kendaraan, dan merubah moda perjalanan.

Daftar Pustaka

http://eprints.undip.ac.id/34476/6/2193_CHAPTER_II.pdf

http://e-journal.uajy.ac.id/3195/3/2TS11053.pdf

https://www.researchgate.net/profile/Risdiyanto-
Risdiyanto/publication/322222507_Rekayasa_dan_Manajemen_Lalu_lintas_Teori_d
an_Aplikasi/links/5a61b560a6fdccb61c5039e7/Rekayasa-dan-Manajemen-Lalu-
lintas-Teori-dan-Aplikasi.pdf

Anda mungkin juga menyukai