Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ELSA VINANCIA SINAMBELA

NIM : 190503138

KELAS : AR - A

M.KULIAH : MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO

TUGAS BAB 14 (Senin, 22 November 2021)

1. Mengapa analisis industri ini penting untuk dilakukan dalam melakukan investasi.
Jawab:
Analisis industri perlu diikuti analisis perusahaan agar investor dapat menentukan
saham perusahaan mana saja dalam suatu kelompok industri yang mempunyai
kombinasi return-risiko yang terbaik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa industri
yang berbeda memiliki tingkat pengembalian yang berbeda pula.
2. Mengapa terkadang sulit untuk melakukan klasifikasi industri?
Jawab:
Karena pengelompokan industry tidak sesederhana yang dibayangkan. Misalnya, untuk
mengelompokkan suatu perusahaan yang memproduksi produk makanan kaleng,
terkadang mengalami kebingungan apakah perusahaan itu akan dikelompokkan ke
dalam industri makanan atau industri aluminium (kemasan kaleng dari aluminium).
Masalah pengelompokan industri juga akan semakin rumit Ketika kita berhadapan
dengan banyak perusahaan yang mempunyai sekian banyak ragam lini bisnis.
3. Jelaskan klasifikasi industri di Indonesia.
Jawab:
1) Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung
dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan
industri hasil kehutanan.
b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil
industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri
kain.
c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya
adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya:
perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
2) Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja
kurang dari empat orang.
b. Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5
sampai 19 orang.
c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20
sampai 99 orang.
d. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100
orang.
3) Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan
a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
tidak perlu pengolahan lebih lanjut.
b. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan.
c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda
yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak
langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau
membantu kebutuhan masyarakat.
4) Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah
a. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang
diperoleh dari hasil kegiatan pertanian.
b. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang
berasal dari hasil pertambangan.
c. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat
mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan.
5) Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha
a. Industri berorientasi pada pasar (market-oriented industry), yaitu industri
yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
b. Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment-oriented industry),
yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk,
terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang
pendidikannya.
c. Industri berorientasi pada pengolahan (supply-oriented industry), yaitu
industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan.
d. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di
tempat tersedianya bahan baku.
e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry),
yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri
ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan
pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja.
6) Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi
a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi
barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku
untuk kegiatan industri yang lain.
b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi
barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau
dinikmati oleh konsumen.
7) Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan
a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat
produksi lainnya.
b. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk
dikonsumsi.
8) Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan
a. Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri
yang memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha
nasional (dalam negeri).
b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang
modalnya berasal dari penanaman modal asing.
c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang
modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA.
9) Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola
a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat,
b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara
yang dikenal dengan istilah BUMN.
10) Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian
a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil,
teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari
kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya
masih terbatas (berskala lokal).
b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative
besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200
orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas
(berskala regional).
c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar,
teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam
jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau
internasional.
4. Jelaskan kesimpulan yang diperoleh dari beberapa hasil penelitian tentang analisis
industri.
Jawab:
1) Studi mengenai kinerja tahunan industri, menunjukkan bahwa industri yang
berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda pula. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa analisis industry itu penting, dan perlu dilakukan untuk
mengetahui perbedaan kinerja antarindustri, sehingga akan membantu investor
dan para analis untuk mengidentifikasi peluang-peluang yang menguntungkan
dan yang tidak menguntungkan.
2) Tingkat return masing-masing industri berbeda di setiap tahunnya. Dengan
demikian, return industri di masa yang akan dating tidak bisa diestimasi hanya
dengan menggunakan dara return industri di masa lalu. Oleh karena itu, analis
dari investor di samping menggunakan data return industry di masa lalu, juga
perlu menambahkan dengan beberapa data lain yang relevan untuk
mengestimasi return industri di masa yang datang.
3) Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, terlihat
cukup beragam. Hal ini menunjukkan bahwa analisis industri juga perlu diikuti
dengan analisis perusahaan.
4) Tingkat risiko berbagai industri juga beragam, sehingga analis dan investor
perlu mempelajari dan mengestimasi factor-faktor risiko yang relevan untuk
suatu industri tertentu seperti halnya estimasi return.
5) Tingkat return suatu industri relatif stabil sepanjang waktu, sehingga analisis
risiko berdasarkan data historis dapat digunakan untuk mengestimasi risiko
industri di masa yang akan datang.
5. Jelaskan cara melakukan penilaian terhadap suatu industri.
Jawab:
Untuk menilai suatu industru, ada dua langkah yang perlu dilakukan, yaitu pertama,
mengestimasi Earning Per Share (EPS) yang diharapkan dari suatu industri, dan kedua,
mengestimasi Price Earning Ratio (P/E) yang diharapkan atau disebut juga sebagai
expected earning multiplier industry. Selanjutnya, jika hasil kedua estimasi tersebut
dikalikan, maka akan kita peroleh nilai akhir yang diharapkan dari suatu industry
(expected ending value of industry). Dengan mengetahui nilai akhir yang diharapkan
dari suatu industri, selanjutnya akan dapat ditentukan tingkat return yang diharapkan
dari suatu industri.
6. Sebut dan jelaskan tahap-tahap dalam daur hidup industri.
Jawab:
1) Tahap permulaan
Merupakan masa-masa awal perkembangan sebuah industri. Pada tahap ini,
pertumbuhan penjualan sangat kecil dan profit yang dihasilkan kemungkinan
akan menunjukkan angka negatif karena perusahaan harus mengeluarkan dana
yang cukup besar untuk menutupi biaya promosi dan pengembangan produk di
awal-awal pertumbuhan industri.
2) Tahap pertumbuhan
Penjualan tumbuh sangat cepat. Permintaan semakin meningkat, sedangkan
persaingan belum begitu ketat, sehingga profit pada tahap pertumbuhan akan
tumbuh dengan tinggi. Pertumbuhan industri pada tahap ini akan cenderung
lebih besar dari pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
3) Tahap kedewasaan (mature).
Pada tahap ini, pertumbuhan penjualan mulai menurun, karena banyaknya
pesaing yang mulai masuk dan permintaan yang sudah relatif stabil. Oleh karena
itu, profit pada tahap mature akan mengalami pertumbuhan yang mulai
menurun dan menuju tingkat keuntungan yang normal. Pertumbuhan industri
pada tahap ini sedikit lebih besar dari pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan.
4) Tahap stabil
Pertumbuhan industri akan cenderung sama dengan pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan atau segmen ekonomi di mana industri tersebut berada.
Pada tahap ini investor dapat mengestimasi pertumbuhan penjualan secara
mudah karena penjualan berkorelasi tinggi dengan kondisi ekonomi.
5) Tahap penurunan
Pada tahap penurunan, tingkat penjualan dan profit industri semakin menurun.
Oleh karena itu, pada tahap ini perusahaan yang mulai keluar dari industri dan
investor pun mulai berpikir untuk mencari alternatif industri lain yang lebih
menguntungkan. Pertumbuhan industri pada tahap ini akan jauh di bawah
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
7. Di antara tahap-tahap tersebut manakah yang memberikan tingkat risiko yang paling
tinggi bagi investor?
Jawab:
Pada tahap penurunan karena pada tahap ini perusahaan yang mulai keluar dari industri
dan investor pun mulai berpikir untuk mencari alternatif industri lain yang lebih
menguntungkan. Pertumbuhan industri pada tahap ini akan jauh di bawah pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan. Hal ini memberikan risiko yang tinggi bagi investor.
8. Mengapa analisis persaingan juga penting dalam analisis industri? Jelaskan masing-
masing faktor yang mempengaruhi tingkat persaingan suatu industri.
Jawab:
Analisis tersebut penting karena intensitas persaingan dalam suatu industri akan
menentukan kemampuan industri untuk tetap memperoleh tingkat return di atas rata-
rata. Faktor yang mempengaruhi tingkat persaingan suatu industri:
1) Persaingan antara perusahaan yang ada dalam industri.
2) Ancaman pemain baru
3) Ancaman adanya produk substitusi
4) Bargaining power pembeli
5) Bargaining power pemasok

Anda mungkin juga menyukai