“SUDUT PANDANG”
Oleh :
Nama : Athari kausar
No absen : 03
Kelas : XII IPS 4
Andrian adalah anak yatim piatu yang diasuh dan dibesarkan oleh
neneknya diebuah rumah sederhana. Neneknya yang mengetahui bahwa
cucunya berhasil masuk universitas ternama itu terlihat sangat bangga dan
bahagia sekali. Namun andrian membalasnya dengan ekspersi datar seakan
akan itu adalah hal biasa dan tidak perlu untuk dibangga banggakan.
Setelah itu andrian memutuskan untuk hidup mandiri dan jauh dari
neneknya sendiri. Maka andrian memutuskan untuk mencari tempat kos
dimana ia akan menghabiskan waktunya untuk studi.
Setelah pamit kepada neneknya, Andrian bergegas mencari kos yang paling
bagus dan murah yang dekat dengan kampus. Namun sialnya, hujan tiba tiba
saja mengguyur dengan deras. Tetapi itu tidak mengurungkan tekad untuk
mendapatkan kos-an yang diharapkan.
Tak lama kemudian, tiba-tiba andrian terkejut ketika sosok wanita cantik
seusianya yang berpakaian liar dan memegang botol Whisky di tangannya
memasuki kamarnya dan berkata “halo, teman sekamar! Aku anggita!” dan
wanita itupun terjatuh seperti pingsan. Andrian bisa menyimpulka bahwa
wanita ini salah masuk kamar dan sedang mabuk berat. Andrian
membantunya dan merawatnya hingga ia tersadar.
Di sisi lain, andrian sangat kebingungan. Jika memang wanita liar ini
adalah teman sekamarnya, apakah tidak apa apa lelaki dan wanita yang
belum memiki status nikah berada dalam satu kamar untuk beberapa bulan
atau bahkan tahun? Ah entahlah, andrian tidak ingin bingung memikirkan
itu, ia hanya ingin fokkus menyelesaikan studinya. Namun, walau
bagaimanapun, persahabatan mereka dimulai sejak hari itu.
Anggita kuliah di universitas berbeda dengan andrian, tetapi jarak
universitasnya tidak begitu jauh dengan universitas andrian. Andrian selalu
menjadi bahan jailan sianggita. Andrian selalu merasa kesal namun entah
mengapa, jika suatu hari saja anggita tidak menjahilinya, hidup andrian
terasa sangat suram. Mungkin itu dikarenakan anggita satu-satunya orang
yang mau bersedia bersahabat dengan andrian yang sangat pendiam, dingin,
dan tentunya aneh. Hanya kepada anggita seoranglah, andrian ingin
berbicara pannjang lebar hingga menceritakan kisah kisah kelam hidupnya,
tidak seperti kepada orang orang lain yang ia jumpai. Ia takkan pernah
berbicara kepada siapapun kecuali anggita.
Meski andrian dan anggita terlihat seperti kucing dan anjing, tetapi
mereka sangat peduli satu sama lain. Terlihat ketika andrian sakit. Anggita
yang selalu menemaninya, menyiapkan makan dan minum serta obatnya,
begitupun sebaliknya. Bahka andrian pernah bermasalah dengan preman
yang ada di daerah kosanya itu. Preman itu memang sudah sering meledek
dan membully Andrian karena keanehannya sejak pertama kos ditempat itu.
Tetapi Andrian tidak menganggapnya serius.
Empat tahun telah berlalu, semua canda , tawa, dan duka. Telah mereka
lewati dengan sepenuh jiwa. Dan tak terasa, esok hari adalah hari besar
untuk andrian dan anggita, studi yang telah mereka perjuangkan, akhirnya
tuntas. Ya esok hari mereka wisuda.
Mereka berdua sangat berbahagia sekali. Tetapi ada kesedihan yang
membuat mereka tak ingin esok hari itu segera tiba. Mereka tak ingin
berpisah. Mereka tak ingin persahabatan mereka terpisah karena masa depan
yang mengharuskan mereka memilih pekerjaan mereka masing masing.