Anda di halaman 1dari 7

NOVELBAHASA INDONESIA

“SUDUT PANDANG”

Oleh :
Nama : Athari kausar
No absen : 03
Kelas : XII IPS 4

SMA NEGERI 1 MAYONG


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Sudut Pandang

Andrian, sesosok pemuda yang baru saja menyelesaikan pendidikannya


di bangku SMA yang sangat jenius, sangat ambisius, sekaligus aneh. Dia
memiliki kemampuan berpikir panjang tanpa terputus. Dia tipe lelaki
penyendiri, dingin, dan sangat tidak bersahabat. Dia bukanlah sosok seorang
pemuda yang asik untuk dijadikan teman, apalagi sahabat. Dia dijauhi oleh
teman-temannya, karena keanehannya itu.

Suatu hari, ia dinyatakan lulus dalam ujian masuk universitas. Ia berhasil


masuk universitas ternama dikotanya, universitas itu dikenal sebagai
tempatnya manusia – manusia jenius dan sangat sulit sekali untuk masuk ke
universitas tersebut, pasti akan berteriak dengan rasa sangat bangga dan
bahagia sekali. Namun berbeda dengan Andria, ia mampu lolos dengan
perasaan yang biasa-biasa saja, padahal nilai yang ia dapatkan sangatlah
sempurna.

Andrian adalah anak yatim piatu yang diasuh dan dibesarkan oleh
neneknya diebuah rumah sederhana. Neneknya yang mengetahui bahwa
cucunya berhasil masuk universitas ternama itu terlihat sangat bangga dan
bahagia sekali. Namun andrian membalasnya dengan ekspersi datar seakan
akan itu adalah hal biasa dan tidak perlu untuk dibangga banggakan.

Setelah itu andrian memutuskan untuk hidup mandiri dan jauh dari
neneknya sendiri. Maka andrian memutuskan untuk mencari tempat kos
dimana ia akan menghabiskan waktunya untuk studi.
Setelah pamit kepada neneknya, Andrian bergegas mencari kos yang paling
bagus dan murah yang dekat dengan kampus. Namun sialnya, hujan tiba tiba
saja mengguyur dengan deras. Tetapi itu tidak mengurungkan tekad untuk
mendapatkan kos-an yang diharapkan.

Setelah bersusah payah mencari kesana-sini dengan baju yang basah


kuyup. Akhirnya andrian mendapatkan kos-an yang sesuai dengan
keinginan. Segera saja ia merapikan barang-barangnya ke dalam kamar yang
lumayan besar itu. Di dalam kamar itu terdapat WC yang lumayan luas juga.
Andrian sedikit heran “mengapa luas sekali kamar ini ?, bahkan bisa untuk
dua orang”. Entahlah mungkin dirinya sedang meraasa beruntung
mendapatkan kos-an yang sangat luas, dengan harga yang sangat murah.

Tak lama kemudian, tiba-tiba andrian terkejut ketika sosok wanita cantik
seusianya yang berpakaian liar dan memegang botol Whisky di tangannya
memasuki kamarnya dan berkata “halo, teman sekamar! Aku anggita!” dan
wanita itupun terjatuh seperti pingsan. Andrian bisa menyimpulka bahwa
wanita ini salah masuk kamar dan sedang mabuk berat. Andrian
membantunya dan merawatnya hingga ia tersadar.

Di sisi lain, andrian sangat kebingungan. Jika memang wanita liar ini
adalah teman sekamarnya, apakah tidak apa apa lelaki dan wanita yang
belum memiki status nikah berada dalam satu kamar untuk beberapa bulan
atau bahkan tahun? Ah entahlah, andrian tidak ingin bingung memikirkan
itu, ia hanya ingin fokkus menyelesaikan studinya. Namun, walau
bagaimanapun, persahabatan mereka dimulai sejak hari itu.
Anggita kuliah di universitas berbeda dengan andrian, tetapi jarak
universitasnya tidak begitu jauh dengan universitas andrian. Andrian selalu
menjadi bahan jailan sianggita. Andrian selalu merasa kesal namun entah
mengapa, jika suatu hari saja anggita tidak menjahilinya, hidup andrian
terasa sangat suram. Mungkin itu dikarenakan anggita satu-satunya orang
yang mau bersedia bersahabat dengan andrian yang sangat pendiam, dingin,
dan tentunya aneh. Hanya kepada anggita seoranglah, andrian ingin
berbicara pannjang lebar hingga menceritakan kisah kisah kelam hidupnya,
tidak seperti kepada orang orang lain yang ia jumpai. Ia takkan pernah
berbicara kepada siapapun kecuali anggita.

Meski andrian dan anggita terlihat seperti kucing dan anjing, tetapi
mereka sangat peduli satu sama lain. Terlihat ketika andrian sakit. Anggita
yang selalu menemaninya, menyiapkan makan dan minum serta obatnya,
begitupun sebaliknya. Bahka andrian pernah bermasalah dengan preman
yang ada di daerah kosanya itu. Preman itu memang sudah sering meledek
dan membully Andrian karena keanehannya sejak pertama kos ditempat itu.
Tetapi Andrian tidak menganggapnya serius.

Sampai ketika di suatu sore menjelang malam, Anggita menangis dengan


pipi merah dan bibirnya sedikit berdarah. Andrian marah sekali mendengar
bahwa preman itu telah menampar dan menghajar seorang sahabat yang
sabgat dicintainya itu, apalagi sahabatnya itu adalah wanita. Langsung saja
andrian mendatangi preman itu dan menghajarnya tanpa rasa sedikitpun
belas kasihan. Setelah puas mengajar preman itu terkapar, andrian sedikit
terkejut mendengar preman dengan nada lirih berkata "kaumembela siapa,
bodoh?" Lantas andrian kembali mengajar preman itu hingga premab itu
tidak sadarkan diri. Sungguh Andrian taj ingin sesuatu yang buruk terjadi
kepada anggita. Sahabat yang sangat dicintainya itu.
Andriani pernah merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu seperti tak ingin
kehilangan, seperti ingin mendekap. Seperti ingin menunjukkan kepada
dunia bahwa ia sangat nyaman selamanya seperti itu. Seperti ingin
selamanya hidup bersama Anggita dalam satu atap. Andrian kebingungan,
apa nama dari perasaan aneh tersebut. Anggita pernah mengatakan "aku
tidak tertarik memiliki pacar , karena pacaran itu bagiku seperti kau harus
mengganti makanan pokokmu, sepeti nasi menjadi gula yang terasa manis...
Maniss..... Manisss dan manis hingga akhirnya kau sekarat dan mati karena
diabetes". Setelah andrian mengingat Anggita pernah berkata seperti itu, ia
menjadi mengurungkan niatnya untuk mengatakan tentang perasaan aneh
yang sedang dirasakannya itu. Terlebih... Kerena Andrian tak ingin semua
ini berubah.

Empat tahun telah berlalu, semua canda , tawa, dan duka. Telah mereka
lewati dengan sepenuh jiwa. Dan tak terasa, esok hari adalah hari besar
untuk andrian dan anggita, studi yang telah mereka perjuangkan, akhirnya
tuntas. Ya esok hari mereka wisuda.
Mereka berdua sangat berbahagia sekali. Tetapi ada kesedihan yang
membuat mereka tak ingin esok hari itu segera tiba. Mereka tak ingin
berpisah. Mereka tak ingin persahabatan mereka terpisah karena masa depan
yang mengharuskan mereka memilih pekerjaan mereka masing masing.

Di malam di mana wisuda itu telah selesai. Andrian bertekad untuk


mengungkapkan sesuatu kepada anggita. Ya perasaan aneh yang dulu sempat
ia abaikan, kini terasa sangat menggebu gebu untuk diungkapkan. "Aku
mencintaimu Anggita". Ujar Andrian "hanya untuk berkata itu saja?" Iya..
aku juga cintalah! Bagaimana mungkin kita bersahabat bila tidak cinta".
Balas asia. "Maukah kamu menjadi..." Ujar andrian terpotong karena anggita
menutup mulut Andrian dengan tanganya "cukup , aku sudah pernah bilang,
kalau aku tidak mau untuk.." ujar anggita terpotong karena andrian segera
menutup mulut anggita "istriku!" Lanjut andrian mengejutkan anggita dan
anggita meneteskan air mata "aku tak ingin menjadikanmu pacar, tetapi aku
ingin menjadikanmu sebagai seorang yang halal bagiku! Seorang yang bisa
kusumpahi dengan sumpau dan janji suci dalam ikatan pernikahan!" Ujar
andrian untuk pertana kalinya meneteskan air mata. Anggita tak bisa berkata
kata dan segera memeluk anggita dengan sangat erat.

Mereka bersepakat untuk memutuskan waktu dan tempat acara


pernikahanya. Andrian sangat senang sekali sampai sampai pertama kalinya
ia berteriak diteras kosnya "aargh" . Andrian tiba tiba terkejut mendengar
tetangga kostanya menegurnya " mas! Jangan berisik mas! Sudah malam!
Kalau sudah tidak ada kerjaan atau sudah tidak ngobrol dengan siapa siapa
lebih baik tidur! Malem malem kok ngedumel sendiri. Pakai teriak terika
segala! Sampeyan mau nikah sama tembok po?!" Maki tetangga kostannya
itu. Andrian mengangguk minta maaf tanpa mendengarkan Omelan si
tetangganya karena saking bahagianya. Anggita malah terlihat cengengesan
melihat andrian dimarahi.

Keesokan harinya, andrian berniat untuk pamit kepada si ibu pemilih


kost. Sekaligus memberi tahu Kabar bahagia, bahwa ia akan segera
melangsungkan pernikahan dengan anggita, sahabat sekamar kostanya itu. Si
ibu sangat bahagia mendengar andrian akan segera menikah. Sekaligus
sangat heran "teman sekamar?! Sejak kapan saya memperbolehkan lelaki
dan wanita dalam satu kamar?!" Ujar ibu kost heran. "Sejak empat tahun lalu
bu! Masa ibu lupa, saya juga awalnya heran tetapu tenang saja bu! Saya
tidak melakukan hal hal gitu kok! Malah saya akan menikahi anggita!" Ujar
Andrian memperjelas. Ibu kost tersebut terlihat sangat terkejut dan segera
melihat masuk kedalam kamar Andrian untuk membuktikan dan tiba tiba
"mana?! Mana Anggita mu itu?!" Ujar ibu kost
Ternyata selama ini andrian hidup bersama khayalannya. Ia mengidap
skizorfenia yang membuat ia tidak bisa membedakan mana realita mana
khayalan. Sebab bagi penderita penyakit ini dua duanya terasa sangat nyata.
Akhirnya andrian menjalani sisa hidupnya di rumah sakit jiwa bersama
anggitanya itu. Berat memang menerima kenyataan bahwa itu semua
hanyalah khayalan ketika kita bisa melihat dan merasakanya segera nyata
tetapi Andrian, ia telah menciptakan penyakitnya itu sejak ia kehilangan
kedua orang tuanya. Dan kesendiriannya itu, dan kesepian yang menghantui
sepanjang hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai