Anda di halaman 1dari 19

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga
masih diberikan kesempatan dalam memanjatkan doa dan selalu di jalan-Nya. Tidak
lupa kami agungkan nama besar umat Islam, manusia istimewa, panutan kita semua
hingga akhir zaman Nabi Muhammad Saw.

Generasi muda khususnya mahasiswa kini penerapan etika dalam kehidupan


sehari-hari mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sering kali kita melihat
mahasiswa yang sering bersikap tidak semestinya kepada kakak tingkat atau dosen.
Penyimpangan ini sering diperlihatkan dari segi komunikasi antar mahasiswa dan
dosen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Begitu juga dengan
mengumpulkan tugas melewati surat elektronik (email).

Namun di buku ini menjelaskan bagaimana cara membuat suatu karangan


ilmiah yang sesuai dengan kaidah dan ilmunya. Diharapkan buku ini tercapai
tujuannya dan bias dijadikan referensi para pembaca untuk mengetahui karya ilmiah
secara jelas.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENGERTIAN ETIKA PENULISAN ILMIAH

I.1 Latar Belakang......................................................................................................6

I.2 Tujuan...................................................................................................................8

I.3 Kode Etik Penulis.................................................................................................9

BAB II KARYA ILMIAH

II.1 Pengertian Karya Ilmiah....................................................................................10

II.2. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah.........................................................................11

II.2.1. Makalah.....................................................................................................11

II.2.2 Kertas kerja.................................................................................................11

II.2.3. Skripsi........................................................................................................12

II.2.4. Tesis...........................................................................................................12

II.2.5. Disertasi.....................................................................................................12

II.3. Fungsi Karya Tulis Ilmiah................................................................................12

II.3.1. Penjelasan (explanation)............................................................................13

II.3.2. Ramalan (prediction).................................................................................13

II.3.3. Kontrol (control)........................................................................................13

II.4 Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah...............................................................................13

II.4.1. Reproduktif................................................................................................13

II.4.2 Tidak Ambigu.............................................................................................13

II.4.3. Tidak Emotif..............................................................................................14

II.4.4. Menggunakan Bahasa Baku......................................................................14


II.4.5. Menggunakan Kaidah Keilmuan...............................................................14

II.4.6. Bersifat Dekoratif......................................................................................14

II.4.7. Terdapat Kohesi.........................................................................................15

II.4.8. Bersifat Objektif........................................................................................15

II.4.9. Menggunakan Kalimat Efektif..................................................................15

BAB III PERLANGGARAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH\

III.1 Perlanggaran Karya Ilmiah..............................................................................16

III.2 Objek Plagiasi..................................................................................................17

III.3 Sanksi Plagiasi.................................................................................................17

III.4 Cara Menghindari Plagiasi...............................................................................18

BAB IV SUMBER KARYA TULIS ILMIAH

IV.1 Media Online dan Offline................................................................................19

IV.1.1 Media Online........................................................................................19

IV.1.2 Media Offline.......................................................................................19

IV.2 Jenis jenis mesin pencari (situs)......................................................................19

IV.2.1 Google.......................................................................................................19

IV.2.2 Yahoo........................................................................................................20

IV.2.3 MSN..........................................................................................................20

IV.2.4 Bing...........................................................................................................21

iii
BAB I

PENGERTIAN ETIKA PENULISAN ILMIAH


I.1 Latar Belakang
Menjadi mahasiswa sangatlah berbeda ketimbang menjadi siswa SMP dan
SMA. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari kehidupan di sekolah/kampus. Mulai dari
cara berpikirnya, cara penyampaian materi hingga cara tugas yang diberikan oleh
guru/dosen. Buku ini memuat bagaimana mahasiswa mengerjakan tugas khususnya
membuat suatu artikel atau essai berupa karya ilmiah yang baik dan benar sesuai
kaidah yang semestinya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Salah satu contoh pelajaran
dikehidupan mahasiswa adalah etika penulisan ilmiah.

Etika penulisan ilmiah mencakup semua hal yang berkaitan dengan cara
menulis suatu karya ilmiah yang baik dan benar tanpa merugikan berbagai pihak.
Hal-hal yang berkaitan dengan kode etik berupa perizinan terhadap bahan yang
digunakan dan penyebutan sumber data dipelajari di sini. Oleh karena itu, mahasiswa
ditekankan untuk mematuhi dan menjalankan kode etik penulisan ilmiah agar
terhindar dari kasus-kasus yang dapat menimpanya.

4
I.2 Tujuan
Banyak orang khususnya mahasiswa yang belum terlalu paham dan sadar
akan pentingnya etika penulisan ilmiah. Maka dari itu, fungsi buku ini adalah:

5
I.3 Kode Etik Penulis
Dalam proses pembuatan karya ilmiah, seorang penulis sewajarnya melihat
atau mempelajari materi yang terkait dengan materi yang dibuat oleh penulis itu
sendiri.

6
BAB II

KARYA ILMIAH
II.1 Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah karangan yang memaparkan pendapat, hasil pengamatan,
tinjauan, dan penelitian dalam bidang tertentu yang disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan, bersantun bahasa, dan isi yang kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan.

Definisi karya ilmiah menurut Sudjiman dan Sugono (1991) adalah karya tulis
dengan penyusunan berdasarkan kajian ilmiah. Sedangkan menurut Suriasumantri
(1995) dalam Finoza (2010), karya tulis ilmiah adalah tulisan yang memuat
argumentasi penalaran keilmuan serta dikomunikasikan lewat bahasa tulisan yang
baku dengan sistematis-metodis dan sintesis analitis.

Pengertian karya ilmiah menurut para ahli:

1. Menurut Eko Susilo (1995) karya ilmiah adalah salah satu karangan atau
tulisan yang didapat sesuai sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, pemantauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu serta sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.
2. Menurut Dwiloka dan Riana, karya ilmiah atau artikel ilmiah merupakan
karya seorang ilmuwan (pembangunan) yang hendak membangun ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang didapat melalui literatur, pengalaman,
serta penelitian.

Pengertian karya tulis ilmiah menurut KBBI merupakan karya tulis yang dibuat
menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dan berdasarkan fakta (observasi, eksperimen,
dan kajian pustaka).

7
Pengertian karya tulis ilmiah menurut wikipedia adalah laporan tertulis
diterbitkan yang mengungkapkan hasil penelitian atau pengkajian yang dilakukan
oleh seseorang atau tim dengan memenuhi kaidah serta etika keilmuan yang ditaati
oleh masyarakat keilmuan.

II.2. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

Arifin (2003) mengatakan bahwa ada beberapa jenis karangan ilmiah yang biasa
ditulis orang. Selain makalah dan skripsi, ada pula nama lain, seperti kertas kerja,
laporan penelitian, tesis dan disertasi. Berikut jenis-jenis karya ilmiah menurut Arifin
(2003):

II.2.1. Makalah

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang mengutarakan suatu masalah dan
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.

Menurut KBBI, makalah adalah tulisan resmi suatu pokok dengan tujuan untuk
dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan serta disusun untuk diterbitkan
dan juga merupakan karya tulis pelajar atau mahasiswa untuk laporan hasil
pengerjaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.

II.2.2 Kertas kerja

Kertas kerja hampir sama dengan makalah, namun penjabaran untuk kertas kerja
lebih mendetail daripada makalah.

Menurut KBBI kertas kerja adalah karangan tertulis yang membahas masalah tertentu
yang disampaikan dalam suatu seminar untuk mendapat jawaban lebih lanjut.

8
II.2.3. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang ditulis menurut pendapat orang lain dan diri
sendiri. Data diperoleh melalui observasi lapangan atau percobaan laboratorium.

Menurut KBBI skripsi ialah tulisan saintifik yang wajib dibuat oleh mahasiswa
sebagai persyaratan akhir pendidikannya.

II.2.4. Tesis

Tesis adalah karya ilmiah yang menyajikan temuan baru dengan melakukan
penelitian sendiri. Tesis ini juga adalah tulisan yang lebih mendetail daripada skripsi.

Menurut KBBI tesis merupakan pernyataan yang didukung oleh argumen yang
disajikan dalam bentuk karangan untuk memperoleh gelar sarjana pada perguruan
tinggi dan merupakan karangan ilmiah yang dibuat untuk mendapatkan gelar sarjana
pada suatu universitas (perguruan tinggi).

II.2.5. Disertasi

Disertasi adalah karya ilmiah yang menyajikan suatu dalil dan dibuktikan sendiri oleh
penulis. Disertasi ini disusun sebagai tugas akhir untuk meraih gelar doktor.

Menurut KBBI disertasi merupakan karangan ilmiah yang dibuat guna mendapatkan
gelar doktor.

II.3. Fungsi Karya Tulis Ilmiah

Fungsi karya ilmiah adalah sebagai media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Hal ini berkaitan dengan hakikat karya tulis ilmiah yaitu
menyampaikan kebenaran melalui metode yang sistematis, metodologis, dan
konsisten.

9
Jika dihubungkan dengan hakikatnya maka fungsi karya ilmiah adalah sebagai
berikut:

II.3.1. Penjelasan (explanation)

Tulisan ini dapat dijelaskan sebagai suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, tidak
jelas, dan tidak pasti.

II.3.2. Ramalan (prediction)

Tulisan ini dapat membantu mengantisipasi hal yang kemungkinan akan datang di
masa yang akan datang.

II.3.3. Kontrol (control)

Tulisan ini dapat berfungsi untuk mengontrol atau mengawasi benar tidaknya suatu
pernyataan.

II.4 Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Ciri-ciri karya ilmiah yang harus dipahami mengenai karya ilmiah ialah ciri-cirinya:

II.4.1. Reproduktif

Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai
oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa
langsung memahami konten dari karya ilmiah.

II.4.2 Tidak Ambigu

Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan
pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak
membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima
oleh pembacanya.

10
II.4.3. Tidak Emotif

Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab,
karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian,
bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.

II.4.4. Menggunakan Bahasa Baku

Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu
meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga
penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat
pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami
pembaca.

II.4.5. Menggunakan Kaidah Keilmuan

Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah


akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan
bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas
dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran
seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.

II.4.6. Bersifat Dekoratif

Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu
makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan
kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa
menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa
membingungkan.

11
II.4.7. Terdapat Kohesi

Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan
bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah
karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling
bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin
disampaikan.

II.4.8. Bersifat Objektif

Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak
dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta
dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.

II.4.9. Menggunakan Kalimat Efektif

Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan
dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar
pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar.
Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung.

12
BAB III

PERLANGGARAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH


III.1 Perlanggaran Karya Ilmiah
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 :

“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai
karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai”. Plagiarisme
atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat,
dan sebagainya dari orang lain lalu menjadikannya seolah karangan dan pendapat
sendiri (KBBI, 1997: 775). Selain plagiarisme, ada juga yang disebut dengan self-
plagiarism adalah pemakaian lagi karya sendiri secara signifikan, identik, atau
mendekati identik, tanpa memberi tahu tindakan itu atau tanpa merujuk karya aslinya
(Kompas, 2013). Kemudian ada juga fabrikasi dan falsifikasi kata, yaitu kata yang
dibuat-buat dan kata yang keliru. Penggunaan data yang bukan dari sumber aslinya.
Penggunaan data secara berulang. Untuk yang terakhir adanya penulisan karya ilmiah
hanya untuk konflik kepentingan saja.

13
III.2 Objek Plagiasi
Objek-objek plagiasi yang sering digunakan merupakan isi dari suatu karya
ilmiah. Isi tersebut bisa berupa:

 Ide
 Konsep
 Kata-kata
 Kalimat
 Data
 Benda/Karya

III.3 Sanksi Plagiasi


Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengatur sanksi bagi orang yang
melakukan plagiat, khususnya yang terjadi di lingkungan akademik. Sanksi tersebut
adalah sebagai berikut (Pasal 70) :

Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar


akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2)
terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua
tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).

Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 mengatur sanksi bagi mahasiswa yang
melakukan tindakan plagiat akan memperoleh sanksi sebagai berikut:

 Teguran
 Peringatan tertulis
 Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
 Pembatalan nilai
 Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
 Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
 Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan.

14
III.4 Cara Menghindari Plagiasi
Terlebih dahulu menyiapkan buku yang akan dibaca, membuat catatan kecil
yang nantinya dijadikan kumpulan catatan, menuliskan identitas buku (judul,
pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, dan jumlah halamannya). Kemudian
menuliskan ide utama dari buku yang dibaca. Memulai menulis dengan melihat dari
catatan kecil tadi yang nantinya dikembangkan kembali.

15
BAB IV

SUMBER KARYA TULIS ILMIAH


Dalam penulisan karya tulis lmiah, diperlukan sumber atau literasi sebagai acuan untuk
ide yang tersirat sehingga jadinya karya ilmiah. Sumber wajib dicantumkan untuk menghindari
Plagiarisme. Sitasi juga merupakan pengharhaan atau penghormatan terhadap orang lain yang
terlebih dahulu menyampaikannya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pengumpulan data, langkah pertama yang
dapat ditempuh untuk mengumpulkan data adalah mencari informasi dari kepustakaan (jurnal,
buku, majalah, dan Koran). [ CITATION Ari03 \l 1033 ]

IV.1 Media Online dan Offline


IV.1.1 Media Online
Media online adalah media untuk mencari sumber karya ilmiah dengan
memanfaatkan teknologi komputer. Mencari sumber menggunakan media online
sangatlah mudah karena tinggal memasukan apa yang akan dicari pada mesin pencari,
maka akan muncul seketika. Media online mampu mencakup artikel jurnal online.

IV.1.2 Media Offline


Media offline adalah media yang memiliki bentuk fisik, misalnya buku, koran,
majalah, dan jurnal. Media offline ini tidak menggunakan teknologi komputer untuk
mencarinya.

IV.2 Jenis jenis mesin pencari (situs)


Mesin pencari biasa digunakan ketika menggunakan media online untuk mencari sumber
karya ilmiah, berikut jenis-jenis mesin pencari:

IV.2.1 Google
Google merupakan mesin pencari terbesar yang sering digunakan karena
fasilitasnya yang beragam dan mudah digunakan. Google didirikan oleh Larry Page dan
Sergey Brin pada 7 September 1998.

16
IV.2.2 Yahoo
Yahoo terkenal karena portal webnya, serta mesin pencari Yahoo! Search, Yahoo!
Directory, Yahoo! News, Yahoo! Finance, dan lain-lain. Yahoo memiliki fitur e-mail
yang banyak disukai oleh orang-orang, fitur yang lengkap, dan mudah digunakan

IV.2.3 MSN
Microsoft Network atau MSN adalah layanan situs web portal yang dimiliki oleh
Microsoft. MSN dapat dioperasikan dengan system operasi Windows 95, Windows 98,
Windows 2000, Windows XP, Windows Vista.

17
IV.2.4 Bing
Merupakan situs mesin pencari web yang bernaun dibawah bendera
Microsoft. Yang merupakan reinkarnasi terhadap ketiga mesin pencari produknya
terdahulu, yakni Live Search, Windows Live Search, dan MSN Search. Mesin pencari
ini pertama kali diperkenalkan pada tanggal 28 Mei 2009 oleh Steve Ballmer (CEO
Microsoft) dalam konferensi All Thing Digital.

18

Anda mungkin juga menyukai