Anda di halaman 1dari 7

MATERI 11

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

Topik Pembahasan Materi 11 adalah menguraikan dan menjelaskan tentang pengertian


pelatihan dan pengembangan, tujuan pelatihan dan pengembangan, tahapan dan jenis
pelatihan dan pengembangan.

Tujuan yang ingin dicapai adalah mahasiswa dapat memahami, menguraikan dan
menjelaskan tentang pengertia pelatihan dan pengembangan, tujuan pelatihan dan
pengembangan, tahapan dan jenis pelatihan dan pengembangan.

PENGANTAR
Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan,
organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi. al ini dapat diasumsikan bah$a
pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih
menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan.
!idak terlalu jauh dalam instansi pendidikan, pelatihan dan pengembangan sering
dilakukan sebagai upaya meningkatkan dan melatih kinerja para tenaga pengajar yang
dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya secara optimal karena faktor
perkembangan kebutuhan dan perubahan kurikulum baru.
Secara deskripsi tertentu potensi para pegawai pendidikan mungkin sudah
memenuhi syarat administrasi pada pekerjaannya, tapi secara aktual para pegawai
pendidikan harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan dunia pendidikan sesuai
dengan tuntuan jaman dan moderenisasi. Hal ini yang mendorong pihak instansi
pendidikan untuk memfasilitasi pelatihan dan pengembangan karir para tenaga pengajar
guna mendapatkan hasil kinerja yang baik, e&ekti& dan e&isien.

Pelatihan dan pengembangan (training and development) adalah jantung dariupaya


berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan kinerja organisasi.
Pelatihan memberi para pembelajar pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk pekerjaan mereka saat ini. Menunjukkan kepada para karyawan cara
mengoperasikan alat-alat produksi. Di sisi lain, pengembangan melibatkan pembelajaran
yang melampaui pekerjaan saat ini dan memiliki fokus lebih jangka panjang.
Pengembangan mempersiapkan parakaryawan untuk tetap sejalan dengan perubahan

Manajemen SDM by Rahmat Hilmi Page 1


dan pertumbuhan organisasi. Aktivitas pelatihan dan pengembangan memiliki potensi
untuk menyelaraskan para karyawan dengan strategi strategi perusahaan mereka.

TUJUAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

Menurut Pasal 9 Undang-undang Ketenaga kerjaan Tahun 2003, pelatihan (training)


kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan
mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas, dan
kesejahteraan. Tujuan pelatihan (training) dan pengembangan SDM (Human resource
development) pada dasarnya dikelompokan ke dalam lima bidang :

1. Memperbaiki kinerja,
2. Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi,
3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar agar kompeten dalam
pekerjaan,
4. membantu memecahkan masalah operasional,
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi.

Dan, menurut Heidjrachman dan Husnan (1993) yang mengemukakan bahwa


sesudah pegawai diperoleh, sudah selayaknya kalau mereka dikembangkan.
Pengembangan (Development) ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan melalui
latihan (training), yang diperlukan untuk dapat menjalankan tugas dengan baik.
Kegiatan ini makin menjadi penting karena berkembangnya teknologi dan makin
kompleksnya tugas-tugas pimpinan. Bahkan pengembangan sumber daya manusia
(Human resource development) merupakan keharusan mutlak untuk menghadapi
tuntutan tugas sekarang maupun untuk menjawab tantangan di masa yang akan datang.
Sesungguhnya tujuan latihan atau tujuan pengembangan (Development) pegawai yang
efektif adalah untuk memperoleh tiga hal yaitu menambah pengetahuan, menambah
ketrampilan dan merubah sikap dari pegawai tersebut.

MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (HUMAN RESOURCE


DEVELOPMENT)

Menurut Syarifudin (2005: 1) Manajemen adalah kemampuan mengarahkan dan


menggerakkan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan dari kelompok manusia
dengan menggunkan potensi-potensi sumber daya manusia dan sumberdaya lainnya. dan
menurut Husaini dalam buku yang berjudul “manajemen teori, praktek dan riset
pendidikan” memberikan pendapat tentang manajemen yang merupakan proses
kegiatan yang berkaitan dengan sumber daya organisasi yang efektif maupun efesien,
guna pencapaian pada kebutuhan organisasi

Pelatihan (training) adalah semua kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan


kinerja pegawai pada pekerjaan yang sedang atau yang akan dihadapi. Oleh karenanya
pelatihan (training) (Sutrisno, 2016) dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan untuk
memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan potensi, produktivitas,
disiplin dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu dengan jenjang
kualifikasi atau pekerjaan. Dan, Pengembangan (Development) merupakan kegiatan

Manajemen SDM by Rahmat Hilmi Page 2


yang di arahkan untuk menyiapkan pegawai pindah kejabatan baru karena ada
pengembangan (Development) , perubahan atau pertumbuhan dalam organisasi

Tujuan Pelatihan dan Pengembangan, antara lain:

1. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi.


2. Meningkatkan produktivitas kerja.
3. Meningkatkan kualitas kerja.
4. Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia.
5. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja.
6. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara maksimal.
7. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
8. Menghindarkan keusangan (obsolescence).
9. Meningkatkan perkembangan pribadi pegawai.

MANFAAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

1. Menemukan Potensi Karyawan


Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM yang pertama adalah untuk menemukan
potensi karyawan. Tidak semua karyawan tahu apa potensi diri mereka. Oleh
karenanya, mereka pun tidak tahu apa kelebihan dan kekurangan diri mereka yang
harus diperbaiki.

Dengan memberikan kepercayaan pada karyawan untuk mengikuti program pelatihan


dan pengembangan SDM nantinya karyawan akan terbantu mengetahui skill-skill apa
yang perlu mereka kuasai. Tidak hanya itu, program pelatihan yang baik sekaligus
akan membantu perusahaan untuk mengenali pemimpin di masa depan diantara
karyawan yang dimiliki sekarang ini.

Nantinya karyawan akan bisa menunjukan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka
memiliki potensi yang bisa digali dan sekaligus bisa membuat perusahaan menjadi
lebih maju dan berkembang dengan pesat.

2. Keluar Dari Praktek Lama


Manfaat yang kedua adalah dapat keluar dari praktek yang lama. Manfaat pelatihan
dan pengembangan SDM nantinya akan melatih para karyawan untuk bisa memahami
perkembangan dan tren terbaru di dalam industri di mana perusahaan bergerak.

Tren tersebut bermacam-macam. Bisa teknologi berupa mesin terbaru, teknik


pemasaran terbaru, ataupun penggunaan metoda terbaru di dalam bekerja. Jika
karyawan terupdate dengan tren terbaru ini, diharapkan nantinya karyawan dapat
mengejar ketertinggalan dari perubahan zaman yang cepat. Tidak hanya itu, daya
saing karyawan dan perusahaan juga semakin tinggi menghadapi kompetisi yang kian
ketat.

Nantinya karyawan dapat belajar menggunakan peralatan baru dan mampu


mengembangkan strategi yang baru sehingga memungkinkan para karyawan
mengembangkan potensi yang baru serta memiliki peranan lebih tinggi dan lebih baik.

Manajemen SDM by Rahmat Hilmi Page 3


3. Belajar Seumur Hidup
Lalu manfaat pelatihan dan pengembangan SDM yang ketiga adalah agar karyawan
terus belajar seumur hidup. Pelatihan dan pengembangan yang tepat akan
menciptakan semangat dan gairah belajar di dalam diri karyawan. Mereka akan
terpacu untuk terus mengembangkan diri dan belajar seumur hidupnya.

Di dalam dunia teknologi yang terus berubah akan selalu ada hal yang berbeda untuk
dipelajari terus menerus. Belajar seumur hidup nantinya akan dapat mendorong
kemauan untuk belajar secara mandiri di dalam setiap individu karyawan untuk terus
mengembangkan diri sendiri di berbagai bidang keahlian.

4. Mengurangi Konfrontasi Dalam Perusahaan


Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM yang keempat adalah mengurangi
konfrontasi. Pelatihan yang baik akan mampu membahas mengenai permasalahan
yang mungkin dimiliki oleh para karyawan di tempat kerjanya. Dengan demikian,
setelah pelatihan dilaksanakan, mereka bisa mempraktekkan cara-cara mengatasi
permasalahan yang selama ini terjadi.

Tidak hanya itu, karyawan pun akan terlibat dalam interaksi yang sehat dengan
karyawan lain dalam setiap sesi pelatihan. Ketegangan dan konfrontasi yang di dalam
perusahaan bisa dicairkan secara alami. Nantinya, kita akan merasakan bahwa
konfrontasi yang ada menurun drastis karena interaksi yang sehat diantara karyawan.

5. Meningkatkan Produktivitas
Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM yang terakhir adalah peningkatan
produktivitas. Seperti yang dibahas di awal artikel ini, perusahaan hanya akan maju
jika karyawannya produktif.

Lewat pelatihan karyawan dibantu untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan


diri dalam bekerja. Mereka akan belajar skill-skill baru yang relevan untuk
mendukung pekerjaannya seperti: skill berkomunikasi, skill memecahkan persoalan,
skill memimpin tim dan skill berpresentasi. Peningkatan skill inilah yang nantinya
akan membawa kepada peningkatan produktivitas karyawan. Orang yang sama
sekarang bisa bekerja jauh lebih baik, efektif sekaligus efisien.

Melaksanakan program pelatihan yang baik adalah investasi jangka panjang untuk
membangun perusahaan yang sehat, kuat, dan maju sehingga mampu menghadapi
tantangan zaman yang semakin ketat.

Tahapan-tahapan penyusunan pelatihan dan pengembangan adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan


Kebutuhan pelatihan dapat muncul karena adanya tuntutan yang akan dihadapi di
masa depan atau juga dari masalah yang muncul saat ini karena ada yang tidak beres.
Analisis terlebih dahulu masalah pelatihan kemudian tentukan prioritas apakah
masalah tersebut mendesak ataukah penting. Ada tiga analisis kebutuhan pelatihan
dan pengembangan, Yaitu:

Manajemen SDM by Rahmat Hilmi Page 4


2. Analisis Organisasi
Menganalisa tujuan organisasi, sumber daya yang ada, dan lingkungan organisasi yang
sesuai dengan kenyataan. Dalam menganalisis organisasi perlu diperhatikan
pertanyaan “ where is training and development needed and where is it likely to be
successful within an organization?”. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan
survei sikap pegawai terhadap kepuasan kerja, persepsi pegawai, dan sikap pegawai
dalam administrasi. Disamping itu, analisis organisasi dapat menggunakan turnover ,
absensi, kartu pelatihan, daftar kemajuan pegawai, dan data perencanaan pegawai.

3. Analisis pekerjaan dan tugas.


Analisis pekerjaan dan tugas merupakan dasar untuk mengembangkan program job-
training. Sebagaimana program pelatihan analisis job, dimaksudkan untuk membantu
pegawai meningkatkan pengetahuan, skill, dan sikap terhadap suatu pekerjaan.

4. Analisis pegawai
Analisis pegawai difokuskan pada identifikasi khusus kebutuhan pelatihan bagi
pegawai yang bekerja pada job-nya. Kebutuhan pelatihan pegawai dapat dianalisis
secara individu maupun kelompok. Analisa kebutuhan individu dari pelatihan dapat
dilakukan dengan cara observasi oleh supervisor, evaluasi keterampilan, kartu kontrol
kualitas, dan tes keterampilan pegawai. Analisa kebutuhan kelompok dapat dipresiksi
dengan pertimbangan informal dan observasi oleh supervisor maupun manager.

5. Menetapkan Tujuan dan Sasaran Pelatihan/ Pengembangan


Sasaran pelatihan adalah perilaku yang diharapkan dari para peserta. Sasaran harus
menspesifikasi kemampuan peserta untuk melakukan pekerjaan tertentu, dengan
tingkat kemampuan tertentu pada kondisi tertentu. Timothy dkk (dalam Chomsin S.
Widodo & Jasmadi, 2004) menyatakan tujuan rancangan yang dibuat dipakai sebagai
panduan dan acuan kegiatan dalam menjelaskan tentang hal-hal yang hendak dicapai
oleh sistem tersebut.

6. Menetapkan Kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya


Jika sebagaian besar trainer menunjukkan adanya penguasaan, maka dapat
disimpulkan proses pelatihan efektif. Untuk mengetahui adanya penguasaan yang
meningkat, sebelum pelatihan dilakukan ujian tentang taraf penguasaan trainee (pre-
test), dan dibandingkan dengan hasil ujian yang diberikan setelah pelatihan
diberikan, kemudian dihitung taraf kontribusinya.

7. Memilih Metode Pelatihan/Pengembangan


Pada saat memilih rancangan metode dan media yang digunakan harus diperhatikan
keterampilan trainer dan sumber daya yang perusahaan miliki.

Berikut metode yang dapat digunakan dalam program ini:


1. Self Learning
Self learning merupakan pelatihan yang menggunakan modul, video tape atau kaset,
sehinga karyawan dapat mempelajarinya sendiri.

2. On the Job Training

Manajemen SDM by Rahmat Hilmi Page 5


On The Job Training merupakan pelatihan dimana para peserta latihan langsung
bekerja di tempat untuk belajar dan meniru suatu pekerjaan di bawah bimbingan
seorang pengawas.

3. Lecture (ceramah atau kuliah)


Metode Lecture (ceramah atau kuliah) merupakan suatu metode tradisonal karena
hanya pelatih yang berperan aktif sedangkan peserta pengembangan bersikap pasif.

4. Task Assignment
Metode Task Assigment adalah metode yang dilakukan dengan cara meminta
karyawan untuk melakukan tugas sesuai dengan perintah dengan batas waktu
tertentu.

5. Project Assignment
Project Assigment adalah metode metode pelatihan dimana karyawan diminta untuk
membuat suatu project yang dikerjakan secara berkelompok.

6. Job Rotation
Metode Job Rotation adalah metode yang dilakukan dimana peserta pelatihan
ditugaskan untuk berpindah dari satu bagian ke bagian pekerjaan yang lain dalam
satu perusahaan, dengan interval yang terencana, sehingga diperoleh pengalaman
kerja.

7. Coaching
Coaching adalah proses membimbing bawahan dalam team, dan proses bagaimana
pemimpin mengembangkan kesadaran diri anggota/bawahan dengan melakukan tatap
muka, untuk masalah kinerja berkaitan keterampilan / kompetensi teknik,
keterampilan managerial (soft skill).

8. Counseling
Proses membantu bawahan untuk urusan yang terkait dengan pemahaman diri
bawahan, penerimaan diri dan pertumbuhan emosi, pengenalan karakter, masalah
sikap, mental, kepribadian, attitude, masalah keluarga, keuangan dll.

9. Confrence (Rapat)
Pada metode confrence (Rapat) Pelatih memberikan suatu makalah tertentu dan
peserta pengembangan ikut serta berpastisipasi dalam memecahkan makalah
tersebut. Mereka harus mengemukakan ide dan sarannya untuk didiskusikan serta
diterapkan kesimpulanya pada metode konferensi pelatih dan yang dilatih sama-sama
berperan aktif serta dilaksanakan dengan komunikasi dua arah.

10. Seminar atau Workshop


Seminar atau workshop merupakan pelatihan dimana para karyawan diminta untuk
memberikan penilaian terhadap topik yang diseminarkan oleh orang lain dan
bertujuan untuk melatih kecakapan dalam memberikan komentar.

11. Case Study & Case Analysis

Manajemen SDM by Rahmat Hilmi Page 6


Case study & Case Analysis adalah metode pelatihan dimana karyawan diminta untuk
menganalisa suatu masalah dan memberikan solusi yang terbaik dari masalah
tersebut.

12. Laboratory Traning


Laboratory Training merupakan pelatihan dengan kelompok diskusi yang tak beraturan
dan dimana masing-masing orang mengungkapkan perasaannya terhadap orang lain,
sehingga saling mengerti satu sama lain.

13. Action Plan


Action plan merupakan metode pelatihan dimana karyawan diminta mengembangkan
sebuah rencana tindakan yang didasarkan atas hasil temuan mereka.

14. Mengadakan percobaan (try out) dan Revisi.


Setelah kebutuhan pelatihan, sasaran pelatihan ditetapkan, kriteria keberhasilan dan
alat ukurnya dikembangkan, bahan untuk latihan dan metode latihan disusun dan
ditetapkan maka langkah berikutnya adalah melakukan uji coba paket penelitian. Uji
coba rancangan pelatihan dilakukan dengan menyajikan kepada beberapa orang yang
bisa mewakili. Melalui uji coba kita dapat mengetahui keterlaksanaan dan manfaat
modul dalam kegiatan pelatihan sebelum modul tersebut siap diproduksi atau
digunakan secara umum. Uji coba juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kelemahan yang masih ada, apakah sudah dirumuskan dengan jelas dan tepat, apakah
bahannya telah relevan dan metode pelatihannya sesuai serta dapat dilaksanakan
oleh trainer, mengetahui efisiensi waktu belajar pada tiap-tiap sesi, alur pelatihan,
kesesuaian pemahaman partisipan terhadap tujuan dari tiap-tiap sesi dan
penggunaannya, efektivitas modul dalam membantu peserta untuk mencapai
kompetensi yang harus dimiliki dan mengenai program pelatihan secara keseluruhan
dari partisipan.

15. Mengimplementasikan dan Mengevaluasi


Setelah memperbaiki kekurangan pada rancangan pelatihan, maka rancangan
tersebut dapat diterapkan kepada karyawan. Secara garis besar, dalam
penyelenggaraan pelatihan ada dua hal penting yang perlu dilakukan oleh “Panitia
Penyelenggara”, yaitu Tahap Persiapan dan Tahap Pelaksanaan Pelatihan.

Manajemen SDM by Rahmat Hilmi Page 7

Anda mungkin juga menyukai