Tujuan yang ingin dicapai adalah mahasiswa dapat memahami, menguraikan dan
menjelaskan tentang pengertia pelatihan dan pengembangan, tujuan pelatihan dan
pengembangan, tahapan dan jenis pelatihan dan pengembangan.
PENGANTAR
Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan,
organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi. al ini dapat diasumsikan bah$a
pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih
menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan.
!idak terlalu jauh dalam instansi pendidikan, pelatihan dan pengembangan sering
dilakukan sebagai upaya meningkatkan dan melatih kinerja para tenaga pengajar yang
dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya secara optimal karena faktor
perkembangan kebutuhan dan perubahan kurikulum baru.
Secara deskripsi tertentu potensi para pegawai pendidikan mungkin sudah
memenuhi syarat administrasi pada pekerjaannya, tapi secara aktual para pegawai
pendidikan harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan dunia pendidikan sesuai
dengan tuntuan jaman dan moderenisasi. Hal ini yang mendorong pihak instansi
pendidikan untuk memfasilitasi pelatihan dan pengembangan karir para tenaga pengajar
guna mendapatkan hasil kinerja yang baik, e&ekti& dan e&isien.
1. Memperbaiki kinerja,
2. Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi,
3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar agar kompeten dalam
pekerjaan,
4. membantu memecahkan masalah operasional,
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi.
Nantinya karyawan akan bisa menunjukan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka
memiliki potensi yang bisa digali dan sekaligus bisa membuat perusahaan menjadi
lebih maju dan berkembang dengan pesat.
Di dalam dunia teknologi yang terus berubah akan selalu ada hal yang berbeda untuk
dipelajari terus menerus. Belajar seumur hidup nantinya akan dapat mendorong
kemauan untuk belajar secara mandiri di dalam setiap individu karyawan untuk terus
mengembangkan diri sendiri di berbagai bidang keahlian.
Tidak hanya itu, karyawan pun akan terlibat dalam interaksi yang sehat dengan
karyawan lain dalam setiap sesi pelatihan. Ketegangan dan konfrontasi yang di dalam
perusahaan bisa dicairkan secara alami. Nantinya, kita akan merasakan bahwa
konfrontasi yang ada menurun drastis karena interaksi yang sehat diantara karyawan.
5. Meningkatkan Produktivitas
Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM yang terakhir adalah peningkatan
produktivitas. Seperti yang dibahas di awal artikel ini, perusahaan hanya akan maju
jika karyawannya produktif.
Melaksanakan program pelatihan yang baik adalah investasi jangka panjang untuk
membangun perusahaan yang sehat, kuat, dan maju sehingga mampu menghadapi
tantangan zaman yang semakin ketat.
4. Analisis pegawai
Analisis pegawai difokuskan pada identifikasi khusus kebutuhan pelatihan bagi
pegawai yang bekerja pada job-nya. Kebutuhan pelatihan pegawai dapat dianalisis
secara individu maupun kelompok. Analisa kebutuhan individu dari pelatihan dapat
dilakukan dengan cara observasi oleh supervisor, evaluasi keterampilan, kartu kontrol
kualitas, dan tes keterampilan pegawai. Analisa kebutuhan kelompok dapat dipresiksi
dengan pertimbangan informal dan observasi oleh supervisor maupun manager.
4. Task Assignment
Metode Task Assigment adalah metode yang dilakukan dengan cara meminta
karyawan untuk melakukan tugas sesuai dengan perintah dengan batas waktu
tertentu.
5. Project Assignment
Project Assigment adalah metode metode pelatihan dimana karyawan diminta untuk
membuat suatu project yang dikerjakan secara berkelompok.
6. Job Rotation
Metode Job Rotation adalah metode yang dilakukan dimana peserta pelatihan
ditugaskan untuk berpindah dari satu bagian ke bagian pekerjaan yang lain dalam
satu perusahaan, dengan interval yang terencana, sehingga diperoleh pengalaman
kerja.
7. Coaching
Coaching adalah proses membimbing bawahan dalam team, dan proses bagaimana
pemimpin mengembangkan kesadaran diri anggota/bawahan dengan melakukan tatap
muka, untuk masalah kinerja berkaitan keterampilan / kompetensi teknik,
keterampilan managerial (soft skill).
8. Counseling
Proses membantu bawahan untuk urusan yang terkait dengan pemahaman diri
bawahan, penerimaan diri dan pertumbuhan emosi, pengenalan karakter, masalah
sikap, mental, kepribadian, attitude, masalah keluarga, keuangan dll.
9. Confrence (Rapat)
Pada metode confrence (Rapat) Pelatih memberikan suatu makalah tertentu dan
peserta pengembangan ikut serta berpastisipasi dalam memecahkan makalah
tersebut. Mereka harus mengemukakan ide dan sarannya untuk didiskusikan serta
diterapkan kesimpulanya pada metode konferensi pelatih dan yang dilatih sama-sama
berperan aktif serta dilaksanakan dengan komunikasi dua arah.