PENDAHULUAN
1
baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian
misalnya sabit dan cangkul.
Selain besi sebagai kandungan utama baja, terdapat beberapa unsur yang menjadi bahan
pembentuk baja, yaitu:
1. Karbon (C)
Kandungan karbon di dalam baja sekitar 0,1% hingga 2,1%, sedangkan unsur
lainnya dibatasi sesuai dengan kegunaan baja. Unsur paduan yang bercampur di
dalam lapisan baja adalah untuk membuat baja bereaksi terhadap pengerjaan panas
dan menghasilkan sifat-sifat yang khusus.
2. Mangan (Mn)
Semua baja mengandung mangan karena sangat dibutuhkan dalam proses
pembuatan baja. Kandungan mangan kurang lebih 0,6% tidak mempengaruhi sifat
baja, dengan kata lain mangan tidak memberikan pengaruh besar pada struktur baja
dalam jumlah yang rendah. Penambahan unsur mangan dalam baja dapat menaikkan
kuat tarik tanpa mengurangi atau sedikit mengurangi regangan, sehingga baja
dengan penambahan mangan memiliki sifat kuat dan ulet.
3. Silikon (Si)
Silikon merupakan unsur paduan yang ada pada setiap baja dengan kandungan lebih
dari 0,4% yang mempunyai pengaruh untuk menaikkan tegangan tarik dan
menurunkan laju pendinginan kritis. Silikon dalam baja dapat meningkatkan
kekuatan, kekerasan, kekenyalan, ketahanan aus, dan ketahanan terhadap panas dan
karat.
4. Nikel (Ni)
Nikel mempunyai pengaruh yang sama seperti mangan, yaitu memperbaiki
kekuatan tarik dan menaikkan sifat ulet, tahan panas, jika pada baja paduan terdapat
unsur nikel sekitar 25% maka baja dapat tahan terhadap korosi. Unsur nikel yang
bertindak sebagai tahan karat (korosi) disebabkan nikel bertindak sebagai lapisan
penghalang yang melindungi permukaan baja.
2
5. Kromium (Cr)
Sifat unsur kromium dapat menurunkan laju pendinginan kritis (kromium sejumlah
1,5% cukup meningkatkan kekerasan dalam minyak). Penambahan kromium pada
baja menghasilkan struktur yang lebih halus dan membuat sifat baja dikeraskan
lebih baik karena kromium dan karbon dapat membentuk karbida. Kromium dapat
menambah kekuatan tarik dan keplastisan serta berguna juga dalam membentuk
lapisan pasif untuk melindungi baja dari korosi serta tahan terhadap suhu tinggi.
6. Kobalt (Co)
Sebagai unsur paduan dalam baja, kobalt meningkatkan kekerasan, tahan aus dan
tahan panas. Pada maghnet permanent mengandung kobalt sehingga mempunyai
kepekaan terhadap pemanasan lanjut.
7. Molibdium (Mo)
Kebanyakan dipadu dengan baja dalam ikatan dengan Co, Ni, dan V. dapat
meningkatkan kekuatan tarik, batas rentang kemampuan temper menyeluruh,
ketahanan panas, batas kelelahan, menurunkan kerapuhan.
8. Vanadium (V)
Dapat meningkatkan kekuatan, batas rentang keuletan, kekuatan panas dan
ketahanan lelah. Unsur V dalam baja mempunyai keistimewaan yaitu dapat
menurunkan kepekaan terhadap sengatan panas yang melewati batas pada perlakuan
panas.
9. Titanium (Ti)
Memiliki kekuatan yang sama seperti baja dalam mempertahankan. Hingga suhu
400 derajat C, sehingga banyak dipakai sebagai bahan kawat las. Paduan antara baja
karbon dengan titanium akan memepunyai sifat kekerasan yang tinggi.
10. Aluminium (Al)
Unsur Al terkandung dalam jumlah yang kecil pada baja. Tujuannya yaitu sama
dengan Si, untuk memberikan keuletan dan kemampuan di perkakas serta
meningkatkan daya tahan terhadap korosi.
3
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi acuan makalah ini sebagai berikut :
1. Bagaimana mengenal apa itu baja.
2. Agar bisa membedakan baja yang baik.
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan baja dalam konstruksi bangunan.
4. Mengetahui agar bisa membedakan perhitungan ASD dan LRFD.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini sebagai berikut :
1. Dapat mengenal apa itu baja.
2. Dapat membedakan baja yang baik.
3. Dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan baja dalam konstruksi bangunan.
4. Dapat mengetahui agar bisa membedakan perhitungan ASD dan LRFD
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Tabel 2.2 Pengaruh campuran logam terhadap sifat-sifat baja.
6
2.3 Jenis- Jenis Baja
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy
steel) &high speed steel.
Baja Paduan Khusus (special alloy steel)
7
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium,
manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam
tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan
kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja
karbon (carbon steel).
High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti
drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel
karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali
lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua
sampai empat kali daripada carbon steel
Selain jenis-jenis baja di atas juga terdapat jenis – jenis baja lainnya antara lain :
Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
- Baja tahan garam (acid-resisting steel)
- Baja tahan panas (heat resistant steel)
- Baja tanpa sisik (non scaling steel)
- Electric steel
- Magnetic steel
- Non magnetic steel
- Baja tahan pakai (wear resisting steel)
- Baja tahan karat/korosi
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia
maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
- Baja karbon konstruksi (carbon structural stee
- Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
- Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
- Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
- Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)
8
Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban
mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi,
dan bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.
2. Keseragaman
Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton
bertulang.
3. Elastisitas
Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan material lain
karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi.
Momen inersia untuk penapang baja dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan
penampang beton bertulang.
4. Permanen
Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan perawatan
pengecatan sama sekali.
5. Daktilitas
Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa
keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik akan
mengalami pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi
keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur terhadap beban
kejut. SNI 03-1729-2002 mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan struktur atau
komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar
batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya
dukung bebannya. Beban normal yang bekerja pada suatu elemen struktur akan
mengakibatkan konsentrasi tegangan yang tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil baja
memungkinkan terjadinya leleh lokal pada titik-titik tersebut sehingga dapat mencegah
keruntuhan prematur. Keuntungan lain dari material daktil adalah jika elemen struktur baja
mendapat beban cukup maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas sehingga dapat
digunakan sebagai tanda keruntuhan.
6. Liat (Toughness)
Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Suatu
elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini
merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima
deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa
9
menimbulkan kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan,
diberikan beban kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan
material untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar disebuttoughness.
7. Tambahan pada Struktur yang Telah Ada
Struktur baja sangat sesuai untuk penambahan struktur. Baik sebagian bentang baru
maupun seluruh sayap dapat ditambahkan pada portal yang telah ada, bahkan jembatan
baja seringkali diperlebar.
8. Lain-lain
Kelebihan lain dari materia baja struktur adalah:
a) Kemudahanpenyambungan baik dengan baut, paku keling maupun las,
b) Cpat dalam pemasangan,
c) Dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan,
d) Kemungkinan untuk penggunaan kembali setelah pembongkaran,
e) Masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali sebagai elemen struktur.
f) Adaptif terhadap prefabrikasi
Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti dijelaskan pada paragraf dibawah ini.
1. Biaya Pemeliharaan
Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak dengan
udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik.
2. Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran
Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi
kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas yang baik sehingga dapat
menjadi pemicu kebakaran pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan
kebakaran tinggi perlu diberi pelindung. Ketahanan material baja terhadap api
dipersyaratkan dalam Pasal 14 SNI 03-1729-2002.
3. Rentan Terhadap Buckling
Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya
terhadapbuckling (tekuk). Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan
yang tinggi per satuan berat dan jika digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis
karena banyak material yang perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadapbuckling.
10
4. Fatik
Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu
dilakukan pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis.
5. Keruntuhan Getas
Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat
terjadi pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur
yang sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi
pada kapal Titanic).
2.6 Keuntungan dan Kelemahan Penggunakan Baja
Keuntungan-keuntungan penggunaan baja sebagai bahan bangunan, antara lain adalah:
1. Proses pemasangan di lapangan berlangsung dengan cepat.
2. Dapat di las.
4. Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi masih mempunyai nilai
sebagai besi tua.
5. Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan cara pemeliharaan yang tidak terlalu
sukar.
1. Komponen-komponen struktur yang dibuat dari bahan baja perlu diusahakan supaya
tahan api sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk bahaya kebakaran.
2. Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah baja dari bahaya karat.
3. Akibat kemampuannya menahan tekukan pada batang-batang yang langsing, walaupun
dapat menahan gaya-gaya aksial, tetapi tidak bisa mencegah terjadinya pergeseran
horisontal.
2.7 Sifat Baja Sebagai Material Struktur Bangunan
Baja merupakan bahan yang mempunyai sifat struktur yang baik. Baja mempunyai
kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan. Berat jenis baja
tinggi, tetapi perbandingan antara kekuatan terhadap beratnya juga tinggi sehingga komponen
baja tersebut tidak terlalu berat jika dihubungkan dengan kapasitas muat bebannya, selama
bentuk-bentuk struktur yang digunakan menjamin bahwa bahan tersebut dipergunakan secara
efisien.
11
Sifat-sifat baja dapat dipengaruhi oleh campuran logam yang lain. Campuran logam itu
dapat menambah kekokohan, kekerasan, keuletan regangan, kekuatan daya pikul, daya tahan
karat, dan lain-lain. Namun demikian, campuran logam tertentu dapat pula mengurangi daya
kekuatan pikul, daya tahan suhu tinggi, keuletan, regangan, dan sebagainya.
12
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1%
berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.
Baja pada dasarnya adalah besi (Fe) dengan tambahan unsur karbon (C) sampai dengan
1,67 % (maksimal). Jenis-jenis baja dibagi menjadi beberapa macam, yaitu baja karbon, baja
paduan dan baja tahan karat (Stainless Steel). Proses pembuatan baja terbagi menjadi tiga,
yaitu : proses konvertor, proses terbuka (Open Hearth Furnace) dan proses dapur listrik
(Electric Arc Furnace).
3.2 SARAN
a. Pemilihan metode pelaksanaan maupun penggunaan bahan dan peralatan berpedoman
pada faktor kamudahan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, pengalaman tenaga
kerja serta segi ekonomisnya.
b. Maraknya supplier atau produksi atap baja ringan nampaknya merupakan evolusi atau
perubahan seiring berkembangnya teknologi pada saat ini dimana manusia berfikir untuk
melakukan perubahan serta perkembangan untuk kemajuan teknologi tersebut dengan
berbagai hal pertimbangan termasuk dampak lingkungan, efisiensi serta keuntungan yang
diperoleh didalamnya.
c. Perlu di perhatikan ketika menggunakan baja sebagai bahan struktur, pekerjaan baja harus
di perhitungkan dengan matang, karena jika tidak kualitas baja menurun.
Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memahami sifat baja sebagai
material struktur bangunan. Dengan memahi sifat baj sebagai material struktur bangunan
pembaca dapat mengaplikasikan penggunaan baja sesuai dengan sifatnya sebagaimana yang
telah dijelaskan dalam makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arafah, Muh., 2012, Penggunaan Kayu Pada Bangunan, Modul memahami bahan bangunan.
https://yefrichan.wordpress.com/2011/04/16/jenis-jenis-baja/
http://bestananda.blogspot.co.id/2013/09/kelebihan-dan-kekurangan-baja-sebagai.html
http://anwarpuady.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://satriopage.blogspot.com/2012/12/makalah-pembuatan-baja-konvertor.html
14