Anda di halaman 1dari 50

MODUL

KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTEK


KEBIDANAN
ETIKA WIRAUSAHA , TANTANGAN SERTA PERMASALAHAN
DALAM KEWIRAUSAHAAN;
KEPEMIMPINAN UNTUK KEWIRAUSAHAAN DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN;
ROPOSAL KEWIRAUSAHAAN DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN

MODUL TEORI (MODUL 2)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI


JURUSAN D-III KEBIDAN MEDAN
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yan
Maha Esa, berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat
menyelesaikan Modul Kewirausahaan ini. Modul ini
disusun dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan ajar
untuk Mata Kuliah Kewirausahaan bagi mahasiswa yang
mengikuti pendidikan DIII Kebidanan.
Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan modul ini. Kami menyadari keterbatasan
kami selaku penulis, oleh karena itu demi pengembangan
kreatifitas dan penyempurnaan modul ini, kami
mengharapkan saran dan masukan dari pembaca maupun
para ahli, baik dari segi isi, istilah serta pemaparannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik semua
pihak yang telah memberi kesempatan, dukungan dan
bantuan dalam menyelesaikan modul ini. Akhir kata,
semoga modul ini dapat memberi manfaat bagi para
pembaca. Amin.

Penulis
ETIKA WIRAUSAHA , TANTANGAN SERTA PERMASALAHAN DALAM

KEWIRAUSAHAAN;

KEPEMIMPINAN UNTUK KEWIRAUSAHAAN DALAM PELAYANAN

KEBIDANAN;

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar

DESKRIPSI SINGKAT

Modul ini memberikan pemahaman tentang dasar-dasar kewirausahaan, kewirausahaan dalam


kebidanan sendiri yang mendukun pelayanan kebidanan.

RELEVANSI

Materi dan modul ini berkaitan dengan pelajaran etikolegal


TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat


1. Menjelaskan perencanaan bisnis, segmentasi, target dan posisioning.
2. Memahami konsep pemasaran, negoisasi ekuitas merek
3. Menganalisis kebutuhan dan lingkungan usaha yang mendukung pelayanan
kebidanan

PETUNJUK BELAJAR

 Buku ini memiliki deskripsi singkat dan relevansi yang mengandung penjelas singkat
tentang isi modul ini dan buku yang berkaitan dengan modul ini .
 Buku ini juga memiliki indikator dan tujuan umum khusus yang menjadi standar
pembelajaran dalam buku panduan atau modul ini .
 Buku ini juga disertai dengan bagian pengantar yang berguna sebagai pembuka buku atau
bagian awal pembahasan mengenai pengertian kehamilan.
 Buku ini berisikan. etika wirausaha , tantangan serta permasalahan dalam kewirausahaan;
kepemimpinan untuk kewirausahaan dalam pelayanan kebidanan; proposal
kewirausahaan dalam pelayanan kebidanan

Buku ini juga berisikan latihan dan tes formatif pada bagian akhir setelah penjelasan uraian ,
yang berguna untuk mengetahui kemampuan kita memahami bahan uraian yang telah disediakan,
yang juga disertai dengan kunci jawaban.
kegiatan belajar 1
etika wirausaha, tantangan serta permasalahan dalam
kewirausahaan

pengantar

Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai wirausahawan. Dimana
wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian menjual, mulai menawarkan ide hingga
komoditas yakni layanan jasa. Sebagai pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa
kesehatan dituntut untuk mengetahui dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha
mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha, di
dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan
secara strategis dan mempunyai kemampuan personal selling yang baik guna meraih sukses.
Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu
mengelola manajemen pelayanan secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan
kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain.Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia

Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang
mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu
dan pengaturan kantor

Dasar pemikiran:

Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut memiliki pasar, dan
dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi pekerjaannya.
INDIKATOR PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menguraikan maksut etika dan konsep etika wirausaha


2. Mahasiswa mampu menguraikan hak/kewajiban konsumen dan produsen
3. Mahasiswa mampu membedakan perbuatan yang dilarang dalam etika
wirausaha
4. Mahasiswa mampu menguraikan fundamental etika yang berlaku pada
semua etnis.
URAIAN MATERI

etika wirausaha, tantangan serta permasalahan dalam


kewirausahaan

A.Pengertian Etika

Etika adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari
nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan
kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain.Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia

Dalam etika berusaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya. Adapun ketentuan yang diatur
dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut:
1.Sikap dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
Negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama
dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3.Cara berpakain pengusaha jugaharus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha jugamencerminkan usahanya, sopan, penuh tatakrama,
tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak-gerik pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkangerak-gerik yang
dapatmencurigakan.

B.Komponen Etika

1.Komponen Sumber
  a. kemauan individu, contoh: seseorang tidak suka KKN

  b. konsensus sosial, contoh: ada kesepakatan tidak saling menjatuhkan

  c. nilai pribadi, contoh: seseorang memiliki pribadi jujur.

2. Komponen Mekanik

usaha melalui berbagai metode untuk mencapai konsensus. Misalnya: hasl negosiasi
disepakati tidak boleh membanting harga

3. Produk

kesepakatan individu dalam masyarakat.

misalnya :

  a. barang dibeli dapat garansi selama 6 bulan

  b. kecap yang terbaik itu memiliki syarat-syarat tertentu

4. Aliran Etika

  a. Aliran DEANTOLOGI

kewajiban moral dapat diketahui secara intuitif, misalnya: rasanya tak pantas kalau kita
turunkan harga

  b. Aliran TEOLOGI

Menilai perbuatan orang dari tujuannya, Misalnya: saya turunkan harga untuk jatuhkan
lawan.
C.Konsep Etika Wirausaha

Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang
mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu
dan pengaturan kantor

Dasar pemikiran:

Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut memiliki pasar, dan
dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi pekerjaannya.

Agar perusahaan tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia dihadapkan pada masalah:

a.intern,misalnya masalah perburuhan

b.Ekstern,misalnya konsumen dan persaingan

c.Lingkungan, misalnya gangguan keamanan

pada dasarnya ada 3 hal yang dapat membantu perusahaan mengatasi masalah di atas yaitu:

1.Perusahaan tersebut harus dapat menemukan sesuatu yang baru.

2.Mampu menemukan yang terbaik dan berbeda

3.Tidak lebih jelek dari yang lain

Untuk mewujudkan hal tersebut perlu memiliki nilai-nilai yang tercermin pada:

a.Visi

b.Misi

c.Tujuan
d.Budaya organisasi

Pada budaya organisasi terdapat unsur

1.Memecahkan masalah baik internal maupun eksternal organisasi

2.Budaya tersebut dapat ditafsirkan secara mendalam

3.Mempunyai persepsi yang sama

4.Pemikiran yang sama

5.Perasaan yang sama

fungsi dan manfaat budaya perusahaan

1. Fungsi

menentukan maksud dan tujuan organisasi dengan fungsi tersebut organisasi akan mengikat
anggotanya.

2. manfaat

a.mampu memecahkan masalah intern

b.mampu memecahkan masalah ekstern

c.ampu memiliki daya saing

d.mampu hidup jangka panjang

D.Hak/Kewajiban konsumen dan produsen

Hak-hak Konsumen:
1.Hak mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan.
2.Hak memilih barang/jasa yang akan digunakan sesuai dengan nilai tukar, kondisi, serta
jaminan.
3.Hak memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa.
4.Hak didengar pendapat dan keluhannya.
5.Hak mendapatkan advokasi dan penyelesaian sengketa.
6.Hak mendapat pembinaan.
7.Hak diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
8.Hak mendapatkan ganti rugi/kompensasi.

Kewajiban Konsumen
1.Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan
barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut

  Hak Produsen
1. Hak menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai
tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
2. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak
baik.
3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa
konsumen.
4.Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen
tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

Kewajiban produsen
1.Beritikad baik dalam kegiatan usahanya
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan, penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
3.Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan
berdasarkan ketentuan standar mutu dan/atau jasa yang berlaku
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba barang
dan/atau jasa yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan
6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
7.  Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang dan/atau jasa yang
diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian

E.Perbuatan yang dilarang bagi Produsen


Dalam pasal 8 sampai dengan pasal 17 undang-undang nomor 8 tahun 1999, mengatur
perbuatan hukum yang dilarang bagi pelaku usaha larangan dalam memproduksi atau
memperdagangkan, larangan dalam menawarkan , larangan-larangan dalam penjualan secara
obral / lelang , dan dimanfaatkan dalam ketentuan periklanan
.
1. larangan dalam memproduksi/memperdagangkan.

Pelaku usaha dilarang memproduksi atau memperdagangkan barang atau jasa, misalnya:
a. tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan ;

b. tidak sesuai dengan berat isi bersih atau neto;

c. tidak sesuai dengan ukuran , takaran, timbangan, dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran
yang sebenarnya;

d. tidak sesuai denga kondisi, jaminan, keistimewaan sebagaimana dinyatakan dalam label,
etika , atau keterangan barang atau jasa tersebut;
e. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, tidak mengikuti ketentuan berproduksi
secara halal;

f. tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat barang, ukuran , berat isi
atau neto

2. larangan dalam menawarkan / memproduksi pelaku usaha dilarang menawarkan,


mempromosikan suatu barang atau jasa secara tidak benar atau seolah-olah .

a. barang tersebut telah memenuhi atau memiliki potongan harga, harga khusus, standar mutu
tertentu.

b. Barang tersebut dalam keadaan baik/baru;

c. Barang atau jasa tersebut telah mendapat atau memiliki sponsor, persetujuan, perlengkapan
tertentu.

d. Dibuat oleh perusahaan yang mempunyai sponsor, persetujuan, atau afiliasi.

e. Barang atau jasa tersebut tersedia.

f. Tidak mengandung cacat tersembunyi.

g. Kelengkapan dari barang tertentu.

h. Berasal dari daerah tertentu.

i. Secara langsun g atau tidak merendahkan barang atau jasa lain.


j. Menggunakan kata-kata yang berlebihan seperti aman, tidak berbahaya , atau efek sampingan
tanpa keterangan yang lengkap.
k. Menawarkan sesuatu yang mengandung janji yang belum pasti.

3. larangan dalam penjualan secara obral / lelang


Pelaku usaha dalam penjualan yang dilakukan melalui cara obral atau lelang , dilarang
mengelabui / menyesatkan konsumen, antara lain :

a. menyatakan barang atau jasa tersebut seolah-olah telah memenuhi standar tertentu.
b. Tidak mengandung cacat tersembunyi.
c. Tidak berniat untuk menjual barang yang ditawarkan melainkan dengan maksud menjual
barang lain.
d. Tidak menyedian barang dalam jumlah tertentu atau jumlah cukup dengan maksud menjual
barang yang lain.

4. larangan dalam periklanan Pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan , misalnya :

a. mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan, dan harga mengenai
atau tarif jasa, serta ketepatan waktu penerimaan barang jasa.
b. Mengelabui jaminan / garansi terhadap barang atau jasa.
c. Memuat informasi yang keliru, salah atau tidak tepat mengenai barang atau jasa.
d. Tidak memuat informasi mengenai risiko pemakaian barang atau jasa.
e. Mengeksploitasi kejadian atau seseorang tanpa seizing yang berwenang atau persetujuan yang
bersangkutan.
f. Melanggar etika atau ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai periklanan.

F.Fundamental Etika yang berlaku pada semua Etnis


Fundamental etika yang berlaku pada semua etnis menurut Zimmerer (1996) terdiri atas :
1. Sopan santun, yaitu selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu dan tidak mencuri.
2. Integritas, yaitu memiliki prinsip, hormat dan tidak bermuka dua.
3. Manjaga janji, yaitu dapat dipercaya bila berjanji, tidak mau menang sendiri.
4. Kesetiaan, ketaatan, yaitu benar dan loyal pada keluarga dan teman, tidak
menyembunyikan
informasi yang tidak perlu dirahasiakan.
5. Kejujuran, kewajaran (fairness), yaitu berlaku fair dan terbuka, berkomitmen pada
kedamaian, jika bersalah cepat mengakui kesalahan, perlakuan yang sama terhadap setiap
orang dan memiliki toleransi yang tinggi.
6. Menjaga satu sama lain (caring for others), yaitu penuh perhatian, baik budi, ikut andil,
menolong siapa saja yang memerlukan bantuan.
7. Saling menghargai satu sama lain (respect for others), yaitu menghormati hak-hak orang
lain,
menghormati kebebasan dan rahasia pribadi (privasi), mempertimbangkan orang lain yang
dianggap bermanfaat dan tidak berprasangka buruk.
8. Bertanggung jawab (responsible), yaitu patuh terhadap undang-undang dan peraturan yang
berlaku, jika menjadi seseorang pimpinan maka harus bersikap terbuka dan menolong.
9. Pengejaran keunggulan (pursuit of excellence), yaitu berbuat yang terbaik di segala
kegiatan,
bertanggung jawab, rajin, berkomitmen, bersedia untuk meningkatkan kompetensi dalam
segala bidang.
10. Dapat dipertanggung jawabkan (accountability), yaitu bertanggungjawab dalam segala
perbuatan terutama dalam mengambil keputusan
LATIHAN

1. Dalam etika wirausahan perlu ada ketentuan yang mengaturnya. Jelaskan ketentuan yang
diatur dalam etika wirausaha secara umum!
2. Jelaskan dasar pemikiran dalam konsep etika wirausaha!
3. Jelaskan perbedaan antara aliran etika DEANTOLOGI dengan aliran etika TEOLOGI!
RANGKUMAN

Etika wirausaha sangat dibutuhkan dalam pembangunan usaha, terutama usaha dalam
kebidana. Ketika bidan akan membuka klinik, bidan dituntut untuk lebih memperhatikan etika,
dan bidan juga harus mengetahui hak dan kewajiban konsumen atau yang biasa disebut sebgai
pasien, bidan juga harus mengetahui perbuatan yang dilarang bagi pasien, tidak membedakan
pasien dari manapun asal pasien itu.
Bidan akan mendapatkan keuntungan jika menjaga etikanya, seperti disenangi oleh
masyarakat atau pasien yang dating, sehingga pengunjung pada klinik bidan akan bertambah dan
hati pasien lebih nyaman bersama bidan.
Kewajiban produsen
1.Beritikad baik dalam kegiatan usahanya
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan, penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
3.Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan
berdasarkan ketentuan standar mutu dan/atau jasa yang berlaku
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba barang
dan/atau jasa yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan
6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
7.  Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang dan/atau jasa yang
diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan
kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain.Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia
Kegiatan Belajar 2

kepemimpinan untuk kewirausahaan dalam pelayanan kebidanan

@100menit

PENGANTAR

Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif


mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke
depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang
heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan
sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah
mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu
tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara
tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin
memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya
pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang
berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan
gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan
perusahaannya.

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mengetahui defenisi kepemimpinan
2. Mahasiswa mengerti cirri-ciri pemimpin
3. Mahasiswa memahami karakter dari kepemimpinan
4. Mahasiswa mengetahui sikap yang harus dicapai untuk sukses
URAIAN MATERI

A.Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman
ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari
peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai
sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya
persuasi, dan intensitas.[3] Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik
seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya
kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka
manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

B.Ciri-ciri Pemimpin
1. Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki
kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak
secara generalis.
2. Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam memajukan organisasi.
3. Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan
dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua,
kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal- hal baru.
4. Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada
kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan
pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan
adalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
5. Daya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang
berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk
kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
6. Kapasitas integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki
pandangan holistik mengenai orgainasi.
7. Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara
lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi
pengawasan.
8. Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk
meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan
meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
9. Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula
tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil
pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga
dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi
tersebut.
10. Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan
penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin
dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara
objektif.
11. Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya
terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan
sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti
menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua,
menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang
diharapkan.
12. Kemampuan Menentukan Prioritas, dengan membedakan hal yang Urgen dan yang
Penting
13. Naluri yang Tepat, kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu.
14. Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, ketertarikan satu sama lain.
15. Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak
sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan
usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
16. Keteladanan, seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan
dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
17. Menjadi Pendengar yang Baik, tidak terlalu cepat memberikan tanggapan terhadap
pendapat orang lain.
18. Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisional, temporal dan
spatial.
19. Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap
dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi
tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
20. Ketegasan, keberanian, orientasi masa depan serta sikap yang antisipatif dan proaktif.

C.Karakter yang membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin


1.Pemimpin
   a.Berinovasi
b.Tidak dapat di cetak
c.Mengembangkan
d.Memfokuskan pada orang-orang (bawahan)
e.  Menumbuhkan kepercayaan
f.Memiliki perspektif jangka panjang
g.Bertanya apa dan mengapa
h.Berorientasi pada peluang-peluang masa depan
i.Menciptakan
j.Menentang status quo
k.Adalah dirinya sendiri
l.Melakukan hal yang benar
2.Bukan Pemimpin
a.Mengelola
  b.Dapat di cetak
  c.Memelihara
  d.Memfokuskan pada sistem dan struktur
  e.Mengandalkan kontrol
  f.Berorientasi jangka pendek
  g.Bertanya bagaimana dan kapan
  h.Berorientasi pada hasil
  i.Meniru
  j.Menerima status quo
  k.Seperti tentara yang siap selalu diperintah
  l.Melakukan dengan benar

D.kepemimpinan dalam Wirausaha


Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu
tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara
tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin
memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya
pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang
berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan
gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan
perusahaannya.
Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama:
1.      Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan dana mencapai sasaran.
2.      Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.
Orientasi Tugas Pemimpin
            Seorang pemimpin cenderung menunjukkan pola-pola perilaku berikut:
1.      Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun stafnya.
2.      Menetapkan tujuan yang sukar dapat dicapai, dan memberitahukan orang-orang apa yang
diharapkan dari merekan.
3.      Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk mengukur
pencapaian tujuan itu, yakin tujuan yang dirumuskan secara jelas dan khas.
4.      Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan
membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan.
5.      Berminat mencapai peningkatan produktifitas.
Pemimpin yang orientasi orangnya rendah cenderung bersikap dingin dalam berhubungan
dengan karyawan mereka, memusatkan perhatian pada prestasi individu dan persaingan daripada
kerjasama, serta tidak pernah mendelegasikan tugas dan tanggung jawab.
Pemimpin dan Manajer
Memimpin tidaklah sama dengan mengelola (manage). Walaupun beberapa wirasahawan adalah
seorang pemimpin dan beberapa pemimpin adalah wirausahawan, memimpin dan mengelola
bukanlah merupakan aktifitas yang identik. Kepemimpinan adalah bagian dari manajemen.
Pengelolaan (manage) adalah bidang yang lebih luas dibandingkan memimpin dan dipusatkan
pada masalah perilaku maupun non perilaku. Kepemimpinan terutama ditekabkan pada isu
perilaku.

E.Pentingnya kepemimpinan dalam Wirausaha


1. Agar dalam pelaksanaan berwirausaha dapat teroganisir dengan baik.
2. Dalam berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat memimpin dan bertanggung jawab dalam
mengurus atau mengelola suatu usaha.
3. Pemimpin adalah jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat penting dan vital
dalam kewirausahaan, seperti pengambilan keputusan, penanggung jawab tindakan yang
dilakukan bawahannya, dan memberikan wewenang.
4. Bila dalam mengelola suatu usaha tidak ada pemimpin, maka akan terjadui kekacauan dan
kerancuan dalam pembagian tugas yang akan mengakibatkan kebangkrutan.
5. Pemimpin merupakan syarat utama dalam berwirausaha.

F.Keterampilan dalam memimpin


Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan memimpin supaya
dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik. Untuk hal itu anjtara lain dia harus
menguasai bagaimana caranya : menyusun rencana bersama, mengajak anggota berprestasi,
memberi bantuan kepada anggota kelompok, memupuk moral kelompok, bersama-sama
membuat keputusan, menghindarkan “working on the group and working for the group” dan
mengembangkan “working within the group”, membagi dan menyerahkan tanggung jawab, dan
sebagainya. Untuk memperoleh keterampilan di atas perlu pengalaman, dan karena itu pemimpin
harus benar-benar banyak bergaul, bekerjasama, dan berkomunikasi dengan orang yang
dipimpinya. Yang penting jangan hanya tahu, tetapi harus dapat melaksanakannya.

G.Perbedaan Kepemimpinan dan kekuasaan


Pemimpin adalah pengayom, pamong (pamong Praja). Mengayomi dan melindungi
rakyat yang berada dalam kekuasaannya. Penguasa adalah pangreh praja. Bisa jadi pemangsa
rakyat yang berada dalam kekuasaannya. Pemimpin, rela berkorban untuk kepentingan dan
kesejahteraan rakyatnya. Penguasa tega mengorbankan rakyatnya untuk kepentingan dan
kesejahteraan diri dan kroninya. Pemimpin, menyadari bahwa kepemimpinannya suatu saat akan
berakhir, sehingga ia mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Penguasa, tak menyadari atau
lupa diri bahwa kekuasaannya suatu saat aakan berakhir, maka dia akan melakukan berbagai
upaya untuk mempertahankannya. Pemimpin yang baik mempersiapkan generasi penerusnya
yang lebih baik dari dirinya. Penguasa akan selalu berusaha menghalangi, melemahkan,
menghancurkan siapapun yang dianggap membahayakan kekuasaannya. Pemimpin, menjelang
akhir masa jabatannya, semakin banyak berbuat untuk kebaikan rakyatnya. Penguasa, menjelang
akhir masa jabatannya, semakin banyak mengeruk harta yang seharusnya menjadi jatah
rakyatnya. Pemimpin, orang yang lebih baik darinya adalah harapan besar untuk mewujudkan
cita-citanya. Sehingga orang tersebut akan direkrut sebagai penerusnya. Penguasa, orang yang
lebih baik darinya dianggap ancaman besar yang akan menghabisi ambisinya. Maka orang
tersebut akan dijegal agar terjungkal. Pemimpin, rakyatnya taat karena hormat. Penguasa,
rakyatnya nurut karena takut.
H.Sikap pemimpin yang sukses dalam Wirausaha

1.  Meningkatnya hasil-hasil produksi dan pemberian pelayanan oleh organisasi (aspek ekonomis
dan teknis)

2. Semakin rapinya sistem administrasi dan makin efektifnya manajemen yang meliputi:

a. Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu yang makin ekonomis dan efesien.

b. The right man in the right place, dengan pendelegasian wewenang yang luas.

c. Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semuabagian.

d. Target dan sasaran yang ingin dicapai selalu terpenuhi sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.

e. Organisasi dengan cepat dan tepat dapat menyesuaikan diri pada tuntutan perkembangan dan
perubahan dari luar organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis)

3. Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human sifatnya,
antara lain berupa:

a. Terdapat iklim psikis yang mantap, sehingga orang merasa aman dan senang bekerja.

b. Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam organisasi.

c. Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang tinggi.

d. Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.

e. Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.

f.  Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi

g.  Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.


LATIHAN

1. Jelaskan dengan singkat dan jelas karakter yang membedakan pemimpin dan yang bukan
pemimpin kewirausahaan dalam pelayanan kebidanan!
2. Sebutkan pola-pola perilaku yang harus ditunjukkan oleh seorang pemimpin!
3. Jelaskan perbedaan sikap antara Pemimpin dengan Penguasa!
RANGKUMAN

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman
ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari
peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Karakter yang membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin


1.Pemimpin
   a.Berinovasi
b.Tidak dapat di cetak
c.Mengembangkan
d.Memfokuskan pada orang-orang (bawahan)
e.  Menumbuhkan kepercayaan
f.Memiliki perspektif jangka panjang
g.Bertanya apa dan mengapa
h.Berorientasi pada peluang-peluang masa depan
i.Menciptakan
j.Menentang status quo
k.Adalah dirinya sendiri
l.Melakukan hal yang benar

2.Bukan Pemimpin
a.Mengelola
  b.Dapat di cetak
  c.Memelihara
  d.Memfokuskan pada sistem dan struktur
  e.Mengandalkan kontrol
  f.Berorientasi jangka pendek
  g.Bertanya bagaimana dan kapan
  h.Berorientasi pada hasil
  i.Meniru
  j.Menerima status quo
  k.Seperti tentara yang siap selalu diperintah
  l.Melakukan dengan benar

Perbedaan Kepemimpinan dan kekuasaan

Pemimpin adalah pengayom, pamong (pamong Praja). Mengayomi dan melindungi rakyat yang
berada dalam kekuasaannya. Penguasa adalah pangreh praja. Bisa jadi pemangsa rakyat yang
berada dalam kekuasaannya. Pemimpin, rela berkorban untuk kepentingan dan kesejahteraan
rakyatnya. Penguasa tega mengorbankan rakyatnya untuk kepentingan dan kesejahteraan diri dan
kroninya.
Kegiatan Belajar 3

proposal kewirausahaan dalam pelayanan kebidanan


@100menit

PENGANTAR

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman
ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari
peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Karakter yang membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin


1.Pemimpin
   a.Berinovasi
b.Tidak dapat di cetak
c.Mengembangkan
d.Memfokuskan pada orang-orang (bawahan)
e.  Menumbuhkan kepercayaan
f.Memiliki perspektif jangka panjang
g.Bertanya apa dan mengapa
h.Berorientasi pada peluang-peluang masa depan
i.Menciptakan
j.Menentang status quo
k.Adalah dirinya sendiri
l.Melakukan hal yang benar
2.Bukan Pemimpin
a.Mengelola
  b.Dapat di cetak
  c.Memelihara
  d.Memfokuskan pada sistem dan struktur
  e.Mengandalkan kontrol
  f.Berorientasi jangka pendek
  g.Bertanya bagaimana dan kapan
  h.Berorientasi pada hasil
  i.Meniru
  j.Menerima status quo
  k.Seperti tentara yang siap selalu diperintah
  l.Melakukan dengan benar

D.kepemimpinan dalam Wirausaha


Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu
tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara
tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin
memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya
pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang
berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan
gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan
perusahaannya.
Perilaku Kepemimpinan
INDIKATOR PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian variable segmentasi market potensial


2. Mahasiswa mampu menganalisa SWOT
3. Mahasiswa mampu mengetahui manfaat marketing
4. Mahasiswa mampu memahami proses deffrensiation
5. Mahasiswa mampu memahami personal diffrentation
URAIAN MATERI

A. Variabel Segmentasi Market Potensial


1.Pengertian
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–
bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa
segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan
potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.

2.Manfaat Segmentasi
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-
kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang
diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode
dimana reaksi pasar cukup besar.
6. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
7.Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
8. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
9. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
3.Kelemahan Segmentasi
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam
segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama
produsen untuk produk dan segmen yang sama.

B. Analisa SWOT
1.Pengertian
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas
Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-
perusahaan Fortune 500

Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :


1. Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan
dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.  Yang perlu di lakukan di dalam
analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan
tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk
mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih
maju.
2. Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan
kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara
menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi
kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
3. Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang
diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi
organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang
memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan
depan atau masa yang akan datang.
4. Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang
menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi
penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa
yang akan datang.
2.Manfaat analsis SWOT

Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang
bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang
berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan
kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi
kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan
membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan
diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis
strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam
suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus
dihadapi.

C. Marketing
A.pengertian

Marketing adalah satu bagian yang memiliki peran sangat penting sekali dalam suatu
perusahaan, karena marketing memiliki fungsi untuk mencari, mendapatkan, mempertahankan
dan memperbanyak konsumen serta menguasai pasar. Banyaknya konsumen yang dimiliki
perusahaan menentukan banyaknya jumlah pemasukan bagi perusahaan. Semakin besar
pemasukan yang berhasil didapatkan, maka perusahaan akan semakin berkembang, demikian
pula sebaliknya.

Meskipun demikian penting perannya dalam suatu perusahaan, bidang marketing tidak dapat
berdiri sendiri. Peran penting marketing ini tentu juga harus didukung dengan bagian-
bagian lainnya, seperti bagian produksi, sumber daya manusia, pembelian dan keuangan
terutama.
B.Tujuan

1.Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat
menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.

2.Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai
produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen,
sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.

3.Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan
dapat terjual dengan sendirinya.

E. Proses Deffrensiation

A.  Pengertian differentiation dalam strategi pemasaran

Setelah mengidentifikasi segmen pasar, maka sebuah perusahaan juga harus mengidentifikasi
cara-cara spesifik yang dapat mendiferensiasikan produknya dan memilih “competitive
positioning”.

Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk
membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 1997). Diferensiasi dapat
dilakukan melalui lima dimensi berikut ini :

a. Diferensiasi Produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja,


kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan produk.

b. Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan pemesanan,


pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan
perbaikan.
c. Diferensiasi Personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan, kesopanan,
kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan komunikasi yang baik.

d.  Diferensiasi Saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi,
jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut.

e.  Diferensiasi Citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui
penetapan posisi, perbedaan lambang dan perbedaan iklan.

Perbedaan ini diciptakan melalui 3 aspek, yaitu :

1.sisi kontennya atau apa yang ditawarkan (What to offer),

2. sisi konteksnya atau bagaimana cara menawarkannya (How to offer),

3. sisi infrastrukturnya yaitu faktor kemungkinannya (Enabler),

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi target pasar

1.Sumber-sumber perusahaan. Bila sumber daya yang dimiliki sangat terbatas maka strategi
target pasar yang tepat adalah concentrated marketing.

2.Homogenitas produk. Untuk produk yang homogen, maka strategi yang tepat untuk target
pasarnya adalah undifferentiated.

3.Tahap-tahap dalam siklus kehidupan produk. Strategi yang tepat bagi produk baru adalah
undifferentiated marketing. Untuk produk-produk yang banyak variasinya dapat digunakan juga
concentrated marketing. Pada tahap kedewasaan produk digunakan strategi differenciated
marketing.

4.Homogenitas pasar. Undifferentiated marketing cocok digunakan karena pembeli punya cita
rasa yang sama, jumlah pembelian yang sama dan memiliki reaksi yang sama terhadap usaha
pemasaran perusahaan.
5.Strategi pemasaran pesaing. Bila menghadapi pesaing yang menempuh strategi sama dengan
strategi perusahaan, maka perusahaan harus lebih aktif mengadakan segmentasi untuk mendapat
keberhasilan.

C.Manfaat diferensiasi produk

1. Untuk melakukan modifikasi yang substansi terhadap produk yang dihasilkan selama ini
2. menciptakan produk baru untuk memberikan manfaat tanpa mengubah saluran distribusi
pemasaran

3. Memperpanjang daya guna produk yang dihasilkan sekarang

4. Menarik keuntungan dari reputasi perusahaan karena produk yang dihasilkan, diminati oleh
para pelanggan.

G. Promotion Mix Diffrentiation

A.Pengertian

Komunikasi pemasaran ialah suatu proses komunikasi yang dilakukan dalam konteks aktivitas
pemasaran seperti jual beli produk oleh produsen kepada konsumen melalui pesan yang disampai
kan berupa persuasi/membujuk, informasi, sehingga mampu menarik menat konsumen untuk
membeli.

B.UNSUR-UNSUR BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN


a.      Iklan
Iklan adalah penyajian informasi non-personal tentang produk, merek, perusahaan atau gerai
yang didanai sponsor. Iklan bertujuan mempengaruhi citra, keyakinan, dan sikap konsumen
terhadap produk dan merek, serta perilaku konsumen. Bahkan, iklan bisa dianggap manajemen
citra, yakni menciptakan dan menancapkan citra serta makna-makna di benak konsumen. Iklan
biasanya disampaikan lewat teve, radio, media cetak, billboard, signboard, atau media lain
seperti balon udara, T-shirt, internet dll. Meski konsumen umumnya menerima eksposur ratusan
iklan tiap harinya, namun mayoritas pesan ini kurang begitu diperhatikan dan dipahami. Maka,
tantangan pemasar adalah bagimana menata pesan-pesan iklan dan menyeleksi media sehingga
mengekpos sebanyak mungkin konsumen, memancing perhatiannya dan mampu mendorong
proses pemahaman dan perubahan sikap ke arah yang dikehendaki.
b.      Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah bujukan langsung pada konsumen untuk membeli suatu
produk. Promosi bisa dilakukan melalui program diskon ataupun menawarkan nilai-tambah
(premi) bila konsumen mau membeli produk. Walau iklan teve bisa jadi lebih glamor, namun
lebih banyak dana pemasar justru dialokasikan buat perbagai bentuk promosi. Promosi bisa juga
didefinisikan sebagai peningkatan rasio nilai-harga yang bertujuan mendongkrak penjualan.
Aspek kunci promosi ialah menggerakkan produk saat ini juga, tidak menunggu besok.
Singkatnya, kebanyakan promosi penjualan bertujuan merubah perilaku pembelian
jangka pendek. Perkecualiannya ialah promosi tematik, dimana premi diberikan cuma-cuma,
walau tidak ada produk yang dibeli, misalnya hadiah-hadiah kecil yang dibagikan kepada anak-
anak.
c.       Personal Selling(Penjualan Personal)
Personal selling mencakup interaksi-interaksi langsung antara wiraniaga dan calon
pembeli. Personal selling bisa jadi metode komunikasi paling efektif, walau di negara-negara
Barat khususnya dianggap relatif mahal. Berkat komunikasi dua-arah, keterlibatan situasi
konsumen cenderung menjadi meningkat cukup tinggi dan wiraniaga bisa mengubah-ubah
presentasi penjualan agar mampu mempengaruhi konsumen secara efektif. Produk tertentu amat
mengandalkan promosi melalui personal selling. Asuransi jiwa, mobil, sistem komputer dan
konsultasi manajemen adalah sedikit contohnya. Namun, lantaran biaya penjualan tatap muka
yang makin meningkat,personal selling melalui telepon, yang disebut telemarketing menjadi
makin populer.
d.      Humas atau Publisitas
Publisitas mencakup berbagai bentuk komunikasi tan-bayar guna meningkatkan citra
perusahaan, produk atau merek. Sebagai contoh, artikel liputan khusus koran Kompas yang
membandingkan sejumlah merek laptop memberi informasi produk yang berguna bagi
konsumen, tanpa pelaku pasar komputer mengeluarkan uang. Begitu pula, liputan produk serta
merek-merek baru, komparasi merek-merek di majalah bisnis, koran atau internet, atau talk-show
di radio atau teve memberi informasi produk pada konsumen.
e.       Pemasaran Langsung
Pemasaranlangsungyaituhubungan langsung dengan pelanggan yang ditargetkan secara
tepat dengan tujuan mendapatkan tanggapan sesegera mungkin untuk menciptakan hubungan
baik dengan pelanggan yang langgeng. Meliputi telemarketing, catalog, pasang poster di kios-
kios, iklan via internet dll.

C.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BAURAN PROMOSI 


Jenis produk yang dipasarkan : Perusahaan yang memasarkan consumer goods yang lebih
banyak menggunakan media iklan kemudian sales promotion, personal selling dan public
relation. untuk industrial goods lebih banyak menggunakan personal seliing, kemudian sales
promotion. Push Vs Pull Strategi. Push Strategi, meliputi kegiatan pemasaranan yang diarahkan
pada saluran perantara untuk membujuk mereka agar mau memesan dan membawa produk untuk
dipromosikan kepada end user. Buyer-readiness stage: Efektifitas dan biaya masing-masing
promotional tools berbeda pada tiap tahapan proses pembelian. Iklan dan Publisitas adaala yang
paling efektif untuk tahapan selanjutnya. Product Life cycle Stage : Efektifitas dan biaya
promotional tools  yang juga berbeda pada tiap siklus hidup produk. dalam tahap perkenalan,
iklan dan publisitas akan efektif kemudian diikuti dengan sales promotion untuk membujuk
orang agar mau mencoba dan personal selling untuk dapat mengcover distribusi yang luas. 

I. Keuangan

ada 3 aspek yang harus di perhatikan dalam pengelolaan keuangan yaitu:

1.aspek sumber daya


2.aspek rencana dan penggunaan dana
3.aspek pengawasan atau pengendalian keuangan

sumber-sumber keuangan perusahaan

1. ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan disebut pembelanjaan internal. penggunaan
dana pembelanjaan internal ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan keuangan perusahaan, sebab tinggal mengambil dana yang sudah tersedia di
perusahaan.karna sumber dana intern biasanya sangat terbatas, maka dalam penggunaannya
harus di perhatikan tentang biaya kesempatan (opportunity cost) yaitu peluang yang hilang
akibat penggunaan lain atau penerimaan yang seharusnya di terima tetapi hilang akibat
penggunaan sumber-sumber tersebut dalam operasi perusahaan.

2. dana yang berasal dari luar perusahaan disebut pembelanjaan eksternal, sumber dana ekstern
mencangkup :
a. dana dari pemilik atau penyerta
b. dana yang berasal dari utang/pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang
c.  dana bantuan program pemerintah pusat dari daerah
d. dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modal
e. dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya pada
perusahaan kecil yang memiliki potensi

perencanaan keuangan dan penggunaan dana

ada beberapa aspek yang perlu di perhatikan dalam merancang penggunaan biay, yaitu :

1. biaya awal
2. proyeksi atau rancangan keuangan, yang mencakup : neraca harian, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas
3. analisis peluang pokok : biaya awal (start up cost) adalah biaya yang diperlukan ketika
perusahaan akan berdiri

biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya meliputi:


1. biaya awal yang tidak terduga (unik)
2. biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor)
3. biaya (sewa) bangunan
4. biaya asuransi
5. biaya tambahan atau biaya secara umum
LATIHAN

1. Jelaskan secara singkat dan rinci 4 (empat) komponen analisis SWOT!


2. Jelaskan perbedaan antara Buyer-readiness stage dengan Product Life cycle!
3. Jelaskan mengapa penggunaan dana pembelanjaan internal merupakan cara yang paling
mudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keuangan perusahaan!

RANGKUMAN
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–
bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa
segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan
potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.

Setelah mengidentifikasi segmen pasar, maka sebuah perusahaan juga harus mengidentifikasi
cara-cara spesifik yang dapat mendiferensiasikan produknya dan memilih “competitive
positioning”.

Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk
membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 1997). Diferensiasi dapat
dilakukan melalui lima dimensi berikut ini :

a. Diferensiasi Produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja,


kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan produk.
b. Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan pemesanan,
pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan
perbaikan.
TES
FORMATIF
1. suatu proses komunikasi yang dilakukan dalam konteks aktivitas pemasaran seperti jual
beli produk oleh produsen kepada konsumen adalah komunikasi?
a.komunikasi interpersonal
b.komunikasi kelompok
c.komunikasih pemasaran
d. komunikasi personal
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi target pasar adalah kecuali....
a. hemongenites pasar
b. hemongenites produk
c.sumber-sumber produk
d. pemasaran produk
3. aspek yang harus di perhatikan dalam pengelolaan keuangan yaitu kecuali...
a.aspek sumber daya
b.aspek rencana dan penggunaan dana
c.aspek pengawasan atau pengendalian keuangan
d. aspek penyimpanan
4. ada beberapa aspek yang perlu di perhatikan dalam merancang penggunaan
Biaya yaitu...
a.biaya awal
b. proyeksi atau rancangan keuangan, yang mencakup :
c. analisis peluang pokok
d.biaya ansuransi
5. Manfaat Segmentasi adalah...
a.Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-
kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah
b. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
c. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif
d.memperlancar kewirausahaan.
6. Karakter yang membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin kecuali adalah..
a.Berinovasi
b.Tidak dapat di cetak
c.Mengembangkan
d.tidak bertanggung jawab
7. Ciri-ciri Pemimpin
a. Pengetahuan umum yang luas,
b. Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam memajukan organisasi.
c. Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu.
d. Sikap tak peduli
8. Orientasi Tugas Pemimpin adalah kecuali
A. Memerintah anggota
B. Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun stafnya.
C. Menetapkan tujuan yang sukar dapat dicapai, dan memberitahukan orang-orang apa
yang diharapkan dari merekan.
D. Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk
mengukur pencapaian tujuan itu, yakin tujuan yang dirumuskan secara jelas dan khas.
9. perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita,
kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran perusahaan
a. Menurut Kotler
b. Menurut Steven
c. Menurut Frans
d. Menurut Bruno
10. Hak konsumen adalah kecuali..
a. Hak didengar pendapat dan keluhannya.
b. .Hak mendapatkan advokasi dan penyelesaian sengketa.
c. Hak untuk di toleransi
d. Hak untuk di Bina
11. sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral...
a. moral
b. etika
c. etiket
d. hukum
12. Agar perusahaan tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia dihadapkan pada masalah:
a.intern,misalnya masalah perburuhan
b.Ekstern,misalnya konsumen dan persaingan
c. masalah permusuhan
d. Lingkungan, misalnya gangguan keamanan

13. ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah kecuali

a.Sikap dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
Negara atau masyarakat.
b. Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama
dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
c. Cara berpakain pengusaha jugaharus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.
d. Sikap bermalas-malasan

14.Komponen Etika-komponen etika adalah kecuali....


a. Komponen sumber
b. Komponen dasar
c. Komponen produk
d. Komponen Mekanik
15. yang dapat membantu perusahaan mengatasi masalah di atas yaitu:

a. Perusahaan tersebut harus dapat menemukan sesuatu yang baru.

b.Mampu menemukan yang terbaik dan berbeda

c.mengadakan kerja sama

d.Tidak lebih jelek dari yang lain


KUNCI JAWABAN

1. D 6.D 11. B
2. D 7.D 12.C
3. D 8.A 13.D
4. D 9.A 14.B
5. D 10.C 15.C
GLOSARIUM

Buyer-readiness
Diferensiasi
Homogeny
Opportunit
DAFTAR PUSTAKA

Id.wikipedia.org

http://kewirausahaan-dalam-praktek-kebidanan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
https://catatanmarketing.wordpress.com/tag/marketing-adalah/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
Kotler, Philip (2002), Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Milenium, PT. Prebalindo, Jakarta
Tunggal Amin. W, (2001). Tanya Jawab Manajemen Pemasaran Kontemporer, Cetakan Pertama,
Harvarindo. Jakarta
Ambar, Machfoedy (2005), Usaha Kecil Menengah Definisi dan Pengenalan Tentang Strategi
Marketing
Swastha dan Irawan, 1990. Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Edisi 2. Yogyakarta: PT BPFE
Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P, Drs, H., Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta: Bumi
Aksara, Edisi Revisi, 2007.
https://midukjhon.wordpress.com/2013/11/18/karakteristik-pemimpin-dalam-bidang-
kewirausahaan/

Anda mungkin juga menyukai