Modul Pak Efendi
Modul Pak Efendi
Penulis
ETIKA WIRAUSAHA , TANTANGAN SERTA PERMASALAHAN DALAM
KEWIRAUSAHAAN;
KEBIDANAN;
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
RELEVANSI
PETUNJUK BELAJAR
Buku ini memiliki deskripsi singkat dan relevansi yang mengandung penjelas singkat
tentang isi modul ini dan buku yang berkaitan dengan modul ini .
Buku ini juga memiliki indikator dan tujuan umum khusus yang menjadi standar
pembelajaran dalam buku panduan atau modul ini .
Buku ini juga disertai dengan bagian pengantar yang berguna sebagai pembuka buku atau
bagian awal pembahasan mengenai pengertian kehamilan.
Buku ini berisikan. etika wirausaha , tantangan serta permasalahan dalam kewirausahaan;
kepemimpinan untuk kewirausahaan dalam pelayanan kebidanan; proposal
kewirausahaan dalam pelayanan kebidanan
Buku ini juga berisikan latihan dan tes formatif pada bagian akhir setelah penjelasan uraian ,
yang berguna untuk mengetahui kemampuan kita memahami bahan uraian yang telah disediakan,
yang juga disertai dengan kunci jawaban.
kegiatan belajar 1
etika wirausaha, tantangan serta permasalahan dalam
kewirausahaan
pengantar
Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai wirausahawan. Dimana
wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian menjual, mulai menawarkan ide hingga
komoditas yakni layanan jasa. Sebagai pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa
kesehatan dituntut untuk mengetahui dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha
mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha, di
dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan
secara strategis dan mempunyai kemampuan personal selling yang baik guna meraih sukses.
Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu
mengelola manajemen pelayanan secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan
kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain.Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia
Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang
mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu
dan pengaturan kantor
Dasar pemikiran:
Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut memiliki pasar, dan
dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi pekerjaannya.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A.Pengertian Etika
Etika adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari
nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan
kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain.Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia
Dalam etika berusaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya. Adapun ketentuan yang diatur
dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut:
1.Sikap dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
Negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama
dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3.Cara berpakain pengusaha jugaharus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha jugamencerminkan usahanya, sopan, penuh tatakrama,
tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak-gerik pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkangerak-gerik yang
dapatmencurigakan.
B.Komponen Etika
1.Komponen Sumber
a. kemauan individu, contoh: seseorang tidak suka KKN
2. Komponen Mekanik
usaha melalui berbagai metode untuk mencapai konsensus. Misalnya: hasl negosiasi
disepakati tidak boleh membanting harga
3. Produk
misalnya :
4. Aliran Etika
a. Aliran DEANTOLOGI
kewajiban moral dapat diketahui secara intuitif, misalnya: rasanya tak pantas kalau kita
turunkan harga
b. Aliran TEOLOGI
Menilai perbuatan orang dari tujuannya, Misalnya: saya turunkan harga untuk jatuhkan
lawan.
C.Konsep Etika Wirausaha
Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang
mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu
dan pengaturan kantor
Dasar pemikiran:
Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut memiliki pasar, dan
dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi pekerjaannya.
pada dasarnya ada 3 hal yang dapat membantu perusahaan mengatasi masalah di atas yaitu:
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu memiliki nilai-nilai yang tercermin pada:
a.Visi
b.Misi
c.Tujuan
d.Budaya organisasi
1. Fungsi
menentukan maksud dan tujuan organisasi dengan fungsi tersebut organisasi akan mengikat
anggotanya.
2. manfaat
Hak-hak Konsumen:
1.Hak mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan.
2.Hak memilih barang/jasa yang akan digunakan sesuai dengan nilai tukar, kondisi, serta
jaminan.
3.Hak memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa.
4.Hak didengar pendapat dan keluhannya.
5.Hak mendapatkan advokasi dan penyelesaian sengketa.
6.Hak mendapat pembinaan.
7.Hak diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
8.Hak mendapatkan ganti rugi/kompensasi.
Kewajiban Konsumen
1.Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan
barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut
Hak Produsen
1. Hak menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai
tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
2. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak
baik.
3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa
konsumen.
4.Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen
tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
Kewajiban produsen
1.Beritikad baik dalam kegiatan usahanya
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan, penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
3.Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan
berdasarkan ketentuan standar mutu dan/atau jasa yang berlaku
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba barang
dan/atau jasa yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan
6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
7. Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang dan/atau jasa yang
diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian
Pelaku usaha dilarang memproduksi atau memperdagangkan barang atau jasa, misalnya:
a. tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan ;
c. tidak sesuai dengan ukuran , takaran, timbangan, dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran
yang sebenarnya;
d. tidak sesuai denga kondisi, jaminan, keistimewaan sebagaimana dinyatakan dalam label,
etika , atau keterangan barang atau jasa tersebut;
e. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, tidak mengikuti ketentuan berproduksi
secara halal;
f. tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat barang, ukuran , berat isi
atau neto
a. barang tersebut telah memenuhi atau memiliki potongan harga, harga khusus, standar mutu
tertentu.
c. Barang atau jasa tersebut telah mendapat atau memiliki sponsor, persetujuan, perlengkapan
tertentu.
a. menyatakan barang atau jasa tersebut seolah-olah telah memenuhi standar tertentu.
b. Tidak mengandung cacat tersembunyi.
c. Tidak berniat untuk menjual barang yang ditawarkan melainkan dengan maksud menjual
barang lain.
d. Tidak menyedian barang dalam jumlah tertentu atau jumlah cukup dengan maksud menjual
barang yang lain.
4. larangan dalam periklanan Pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan , misalnya :
a. mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan, dan harga mengenai
atau tarif jasa, serta ketepatan waktu penerimaan barang jasa.
b. Mengelabui jaminan / garansi terhadap barang atau jasa.
c. Memuat informasi yang keliru, salah atau tidak tepat mengenai barang atau jasa.
d. Tidak memuat informasi mengenai risiko pemakaian barang atau jasa.
e. Mengeksploitasi kejadian atau seseorang tanpa seizing yang berwenang atau persetujuan yang
bersangkutan.
f. Melanggar etika atau ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai periklanan.
1. Dalam etika wirausahan perlu ada ketentuan yang mengaturnya. Jelaskan ketentuan yang
diatur dalam etika wirausaha secara umum!
2. Jelaskan dasar pemikiran dalam konsep etika wirausaha!
3. Jelaskan perbedaan antara aliran etika DEANTOLOGI dengan aliran etika TEOLOGI!
RANGKUMAN
Etika wirausaha sangat dibutuhkan dalam pembangunan usaha, terutama usaha dalam
kebidana. Ketika bidan akan membuka klinik, bidan dituntut untuk lebih memperhatikan etika,
dan bidan juga harus mengetahui hak dan kewajiban konsumen atau yang biasa disebut sebgai
pasien, bidan juga harus mengetahui perbuatan yang dilarang bagi pasien, tidak membedakan
pasien dari manapun asal pasien itu.
Bidan akan mendapatkan keuntungan jika menjaga etikanya, seperti disenangi oleh
masyarakat atau pasien yang dating, sehingga pengunjung pada klinik bidan akan bertambah dan
hati pasien lebih nyaman bersama bidan.
Kewajiban produsen
1.Beritikad baik dalam kegiatan usahanya
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan, penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
3.Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan
berdasarkan ketentuan standar mutu dan/atau jasa yang berlaku
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba barang
dan/atau jasa yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan
6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
7. Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang dan/atau jasa yang
diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan
kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain.Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia
Kegiatan Belajar 2
@100menit
PENGANTAR
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu
tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara
tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin
memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya
pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang
berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan
gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan
perusahaannya.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mengetahui defenisi kepemimpinan
2. Mahasiswa mengerti cirri-ciri pemimpin
3. Mahasiswa memahami karakter dari kepemimpinan
4. Mahasiswa mengetahui sikap yang harus dicapai untuk sukses
URAIAN MATERI
A.Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman
ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari
peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai
sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya
persuasi, dan intensitas.[3] Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik
seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya
kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka
manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
B.Ciri-ciri Pemimpin
1. Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki
kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak
secara generalis.
2. Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam memajukan organisasi.
3. Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan
dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua,
kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal- hal baru.
4. Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada
kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan
pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan
adalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
5. Daya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang
berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk
kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
6. Kapasitas integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki
pandangan holistik mengenai orgainasi.
7. Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara
lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi
pengawasan.
8. Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk
meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan
meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
9. Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula
tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil
pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga
dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi
tersebut.
10. Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan
penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin
dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara
objektif.
11. Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya
terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan
sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti
menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua,
menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang
diharapkan.
12. Kemampuan Menentukan Prioritas, dengan membedakan hal yang Urgen dan yang
Penting
13. Naluri yang Tepat, kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu.
14. Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, ketertarikan satu sama lain.
15. Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak
sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan
usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
16. Keteladanan, seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan
dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
17. Menjadi Pendengar yang Baik, tidak terlalu cepat memberikan tanggapan terhadap
pendapat orang lain.
18. Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisional, temporal dan
spatial.
19. Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap
dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi
tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
20. Ketegasan, keberanian, orientasi masa depan serta sikap yang antisipatif dan proaktif.
1. Meningkatnya hasil-hasil produksi dan pemberian pelayanan oleh organisasi (aspek ekonomis
dan teknis)
2. Semakin rapinya sistem administrasi dan makin efektifnya manajemen yang meliputi:
a. Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu yang makin ekonomis dan efesien.
b. The right man in the right place, dengan pendelegasian wewenang yang luas.
c. Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semuabagian.
d. Target dan sasaran yang ingin dicapai selalu terpenuhi sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.
e. Organisasi dengan cepat dan tepat dapat menyesuaikan diri pada tuntutan perkembangan dan
perubahan dari luar organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis)
3. Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human sifatnya,
antara lain berupa:
a. Terdapat iklim psikis yang mantap, sehingga orang merasa aman dan senang bekerja.
b. Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam organisasi.
c. Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang tinggi.
1. Jelaskan dengan singkat dan jelas karakter yang membedakan pemimpin dan yang bukan
pemimpin kewirausahaan dalam pelayanan kebidanan!
2. Sebutkan pola-pola perilaku yang harus ditunjukkan oleh seorang pemimpin!
3. Jelaskan perbedaan sikap antara Pemimpin dengan Penguasa!
RANGKUMAN
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman
ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari
peranya memberikan pengajaran/instruksi.
2.Bukan Pemimpin
a.Mengelola
b.Dapat di cetak
c.Memelihara
d.Memfokuskan pada sistem dan struktur
e.Mengandalkan kontrol
f.Berorientasi jangka pendek
g.Bertanya bagaimana dan kapan
h.Berorientasi pada hasil
i.Meniru
j.Menerima status quo
k.Seperti tentara yang siap selalu diperintah
l.Melakukan dengan benar
Pemimpin adalah pengayom, pamong (pamong Praja). Mengayomi dan melindungi rakyat yang
berada dalam kekuasaannya. Penguasa adalah pangreh praja. Bisa jadi pemangsa rakyat yang
berada dalam kekuasaannya. Pemimpin, rela berkorban untuk kepentingan dan kesejahteraan
rakyatnya. Penguasa tega mengorbankan rakyatnya untuk kepentingan dan kesejahteraan diri dan
kroninya.
Kegiatan Belajar 3
PENGANTAR
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman
ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari
peranya memberikan pengajaran/instruksi.
2.Manfaat Segmentasi
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-
kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang
diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode
dimana reaksi pasar cukup besar.
6. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
7.Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
8. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
9. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
3.Kelemahan Segmentasi
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam
segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama
produsen untuk produk dan segmen yang sama.
B. Analisa SWOT
1.Pengertian
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas
Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-
perusahaan Fortune 500
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang
bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang
berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan
kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi
kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan
membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan
diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis
strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam
suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus
dihadapi.
C. Marketing
A.pengertian
Marketing adalah satu bagian yang memiliki peran sangat penting sekali dalam suatu
perusahaan, karena marketing memiliki fungsi untuk mencari, mendapatkan, mempertahankan
dan memperbanyak konsumen serta menguasai pasar. Banyaknya konsumen yang dimiliki
perusahaan menentukan banyaknya jumlah pemasukan bagi perusahaan. Semakin besar
pemasukan yang berhasil didapatkan, maka perusahaan akan semakin berkembang, demikian
pula sebaliknya.
Meskipun demikian penting perannya dalam suatu perusahaan, bidang marketing tidak dapat
berdiri sendiri. Peran penting marketing ini tentu juga harus didukung dengan bagian-
bagian lainnya, seperti bagian produksi, sumber daya manusia, pembelian dan keuangan
terutama.
B.Tujuan
1.Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat
menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2.Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai
produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen,
sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3.Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan
dapat terjual dengan sendirinya.
E. Proses Deffrensiation
Setelah mengidentifikasi segmen pasar, maka sebuah perusahaan juga harus mengidentifikasi
cara-cara spesifik yang dapat mendiferensiasikan produknya dan memilih “competitive
positioning”.
Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk
membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 1997). Diferensiasi dapat
dilakukan melalui lima dimensi berikut ini :
d. Diferensiasi Saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi,
jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut.
e. Diferensiasi Citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui
penetapan posisi, perbedaan lambang dan perbedaan iklan.
1.Sumber-sumber perusahaan. Bila sumber daya yang dimiliki sangat terbatas maka strategi
target pasar yang tepat adalah concentrated marketing.
2.Homogenitas produk. Untuk produk yang homogen, maka strategi yang tepat untuk target
pasarnya adalah undifferentiated.
3.Tahap-tahap dalam siklus kehidupan produk. Strategi yang tepat bagi produk baru adalah
undifferentiated marketing. Untuk produk-produk yang banyak variasinya dapat digunakan juga
concentrated marketing. Pada tahap kedewasaan produk digunakan strategi differenciated
marketing.
4.Homogenitas pasar. Undifferentiated marketing cocok digunakan karena pembeli punya cita
rasa yang sama, jumlah pembelian yang sama dan memiliki reaksi yang sama terhadap usaha
pemasaran perusahaan.
5.Strategi pemasaran pesaing. Bila menghadapi pesaing yang menempuh strategi sama dengan
strategi perusahaan, maka perusahaan harus lebih aktif mengadakan segmentasi untuk mendapat
keberhasilan.
1. Untuk melakukan modifikasi yang substansi terhadap produk yang dihasilkan selama ini
2. menciptakan produk baru untuk memberikan manfaat tanpa mengubah saluran distribusi
pemasaran
4. Menarik keuntungan dari reputasi perusahaan karena produk yang dihasilkan, diminati oleh
para pelanggan.
A.Pengertian
Komunikasi pemasaran ialah suatu proses komunikasi yang dilakukan dalam konteks aktivitas
pemasaran seperti jual beli produk oleh produsen kepada konsumen melalui pesan yang disampai
kan berupa persuasi/membujuk, informasi, sehingga mampu menarik menat konsumen untuk
membeli.
I. Keuangan
1. ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan disebut pembelanjaan internal. penggunaan
dana pembelanjaan internal ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan keuangan perusahaan, sebab tinggal mengambil dana yang sudah tersedia di
perusahaan.karna sumber dana intern biasanya sangat terbatas, maka dalam penggunaannya
harus di perhatikan tentang biaya kesempatan (opportunity cost) yaitu peluang yang hilang
akibat penggunaan lain atau penerimaan yang seharusnya di terima tetapi hilang akibat
penggunaan sumber-sumber tersebut dalam operasi perusahaan.
2. dana yang berasal dari luar perusahaan disebut pembelanjaan eksternal, sumber dana ekstern
mencangkup :
a. dana dari pemilik atau penyerta
b. dana yang berasal dari utang/pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang
c. dana bantuan program pemerintah pusat dari daerah
d. dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modal
e. dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya pada
perusahaan kecil yang memiliki potensi
ada beberapa aspek yang perlu di perhatikan dalam merancang penggunaan biay, yaitu :
1. biaya awal
2. proyeksi atau rancangan keuangan, yang mencakup : neraca harian, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas
3. analisis peluang pokok : biaya awal (start up cost) adalah biaya yang diperlukan ketika
perusahaan akan berdiri
RANGKUMAN
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–
bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa
segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan
potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Setelah mengidentifikasi segmen pasar, maka sebuah perusahaan juga harus mengidentifikasi
cara-cara spesifik yang dapat mendiferensiasikan produknya dan memilih “competitive
positioning”.
Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk
membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 1997). Diferensiasi dapat
dilakukan melalui lima dimensi berikut ini :
13. ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah kecuali
a.Sikap dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
Negara atau masyarakat.
b. Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama
dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
c. Cara berpakain pengusaha jugaharus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.
d. Sikap bermalas-malasan
1. D 6.D 11. B
2. D 7.D 12.C
3. D 8.A 13.D
4. D 9.A 14.B
5. D 10.C 15.C
GLOSARIUM
Buyer-readiness
Diferensiasi
Homogeny
Opportunit
DAFTAR PUSTAKA
Id.wikipedia.org
http://kewirausahaan-dalam-praktek-kebidanan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
https://catatanmarketing.wordpress.com/tag/marketing-adalah/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
Kotler, Philip (2002), Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Milenium, PT. Prebalindo, Jakarta
Tunggal Amin. W, (2001). Tanya Jawab Manajemen Pemasaran Kontemporer, Cetakan Pertama,
Harvarindo. Jakarta
Ambar, Machfoedy (2005), Usaha Kecil Menengah Definisi dan Pengenalan Tentang Strategi
Marketing
Swastha dan Irawan, 1990. Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Edisi 2. Yogyakarta: PT BPFE
Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P, Drs, H., Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta: Bumi
Aksara, Edisi Revisi, 2007.
https://midukjhon.wordpress.com/2013/11/18/karakteristik-pemimpin-dalam-bidang-
kewirausahaan/