Anda di halaman 1dari 20

Nama : ….

NIM : …
Unit :
Tanggal UTS : ……

Daftar ISI
……………………………………

Daftar Tabel
…………………………………………

Daftar Gambar
…………………………………………..

Kode Soal : 28052101B


BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perusahaan didirikan untuk berkembang dan memperoleh laba yang

optimal. Keinginan ini tidak dapat diwujudkan begitu saja, tetapi perlu adanya

penerapan strategi dan manajemen yang tepat, serta dukungan sumber daya

manusia yang dimiliki perusahaan dan salah satunya adalah karyawan. Karyawan

merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki perusahaan. Tanpa karyawan

yang handal dan berproduktivitas, perusahaan akan sulit maju dan berkembang.

Produktivitas karyawan merupakan kemampuan yang dimiliki karyawan dalam

menghasilkan sesuatu yang diharapkan perusahaan.

Lingkungan kerja adalah keadaan tempat karyawan melakukan

pekerjaannya sehari-hari di perusahaan. Lingkungan kerja yang baik akan

memberikan rasa aman dan memungkinkan para karyawan untuk dapat berkerja

optimal. Jika karyawan menyenangi lingkungan kerja, maka karyawan tersebut

akan nyaman di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas, sehingga waktu kerja

dapat dipergunakan secara efektif dan optimis.

Pelatihan kerja merupakan usaha yang dilakukan perusahaan dalam

memberikan pelatihan kepada karyawan. Perusahaan memberikan pelatihan kerja

kepada karyawan karena menginginkan adanya perubahan dalam produktivitas

karyawan.
PT. Gunung Gahapi Sakti merupakan perusahaan industri yang bergerak di

bidang produksi dan distribusi besi beton. Peneliti tertarik untuk meneliti PT.

Gunung Sahapi Sakti karena perusahaan ini telah berdiri kurang lebih 37 tahun,

alasan lain adalah sejak diberlakukannya pelarangan ekspor bahan baku mineral,

banyak investor asing yang tertarik untuk berinvestasi membangun smelter di

dalam negeri, salah satunya China. Perusahaan manufaktur asal China, Fosun

International Limited menggandeng perusahaan baja nasional PT Gunung Gahapi

Sakti merencanakan pembangunan pabrik baja sistem tanur tinggi di Medan.

Fenomena yang ditemukan dari penelitian awal adalah produktivitas karyawan

bagian produksi mengalami penurunan. Hal ini dapat ditunjukkan melalui

kemampuan bagian produksi menghasilkan besi beton seperti pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Data Produksi Besi Beton Bulan Mei 2014 – Juli 2014

Bulan Jumlah Unit Produksi


Mei 2014 6.000 unit
Juni 2014 5.712 unit
Juli 2014 5.428 unit
Sumber: PT. Gunung Gahapi Sakti, 2014

Dari Tabel 1.1 di atas, diketahui terjadi penurunan jumlah unit produksi

besi beton di mana pada bulan Mei 2014, bagian produksi mampu memproduksi

6.000 unit besi beton, akan tetapi pada bulan Juni 2014 menurun menjadi 5.712

unit dan pada bulan Juli menurun lagi menjadi 5.428 unit. Penurunan

produktivitas karyawan bagian produksi dalam menghasilkan besi beton

disebabkan oleh lingkungan kerja yang kurang memadai, karena beberapa mesin

pembuangan udara mengalami kerusakan, sehingga sistem sirkulasi udara tidak

berjalan dengan baik dan mengakibatkan suhu udara menjadi panas. Hal ini
menyebabkan karyawan bagian produksi menjadi gerah dan sebagian karyawan

menjadi sakit.

Fenomena lain yang ditemukan oleh peneliti yang menyebabkan

produktivitas karyawan mengalami penurunan adalah sebagian karyawan bagian

produksi kurang mengerti prosedur memproduksi besi beton dengan baik. Hal ini

disebabkan kurangnya kegiatan pelatihan yang diberikan, sehingga karyawan

kurang memperoleh bimbingan, arahan, dan pengetahuan mengenai prosedur

produksi yang baik.

Dari uraian fenomena-fenomena yang terjadi di perusahaan PT. Gunung

Gahapi Sakti, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang

berhubungan dengan fenomena-fenomena tersebut yang berjudul, “Pengaruh

Lingkungan Kerja dan Pelatihan Kerja Terhadap produktivitas karyawan

Bagian Produksi pada PT. Gunung Gahapi Sakti”.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dibuat

identifikasi masalah pada penelitian ini, yaitu:

1. Lingkungan kerja fisik di PT. Gunung Gahapi Sakti kurang baik, karena

beberapa mesin pembuangan udara mengalami kerusakan, sehingga sistem

sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik dan mengakibatkan suhu udara

menjadi panas.
2. Kurangnya kegiatan pelatihan yang diberikan kepada karyawan bagian

produksi, sehingga karyawan kurang memperoleh bimbingan, arahan, dan

pengetahuan mengenai prosedur produksi yang baik.

3. Produktivitas karyawan menurun disebabkan lingkungan kerja fisik yang

kurang baik dan kurangnya kegiatan pelatihan kerja.

I.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan

di atas, dapat dibuat perumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas karyawan

bagian produksi pada PT. Gunung Gahapi Sakti?

2. Bagaimana pengaruh pelatihan kerja terhadap produktivitas karyawan bagian

produksi pada PT. Gunung Gahapi Sakti?

3. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik dan pelatihan kerja terhadap

produktivitas karyawan bagian produksi pada PT. Gunung Gahapi Sakti?


BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Teori Tentang Lingkungan Kerja Fisik

II.1.1 Pengertian Lingkungan Kerja Fisik

Menurut Sunyoto (2012:43), “Pengertian lingkungan kerja adalah segala

sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya

dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik,

penerangan, dan lainnya”.

Menurut Nitisemito (2000:183), “Lingkungan kerja adalah segala sesuatu

yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam

menjalankan tugas-tugas yang diembankan”.

Sedarmayanti (2011:2) mendefinisikan “Lingkungan kerja adalah

keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di

mana seseorang bekerja, metode  kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai

perseorangan maupun sebagai kelompok”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja

merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik

yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat

mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.


II.1.2 Arti Penting Lingkungan Kerja Fisik

Menurut Sedarmayanti (2011:26) menyatakan “Jenis lingkungan kerja

terbagi menjadi dua, yakni: lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non

fisik”. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat

di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung

maupun scara tidak langsung.

Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :

1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (Seperti: pusat

kerja, kursi, meja dan sebagainya)

2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebu

lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya:

temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran

mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.

Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap karyawan,

maka langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik

dan tingkah lakunya maupun mengenai fisiknya, kemudian digunakan sebagai

dasar memikirkan lingkungan fisik yang sesuai. Lingkungan kerja non fisik

adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik

hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun

hubungan dengan bawahan.

Menurut Sunyoto (2012:43) dengan memerhatikan lingkungan kerja yang

baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk
bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap kegairahan atau semangat

karyawan bekerja.

II.2 Teori Tentang Pelatihan Kerja

II.2.1 Pengertian Pelatihan Kerja

Menurut Faustino (2003:197), “Pelatihan kerja adalah setiap usaha untuk

memperbaiki performa pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi

tanggung jawabnya atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan”.

Menurut Rae (1990:3) dalam Sofyandi (2008:113), “Pelatihan adalah

suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam melaksanakan

pekerjaannya lebih efektif dan efisien”.

Menurut Ibrahim (2011:145), “Pelatihan adalah suatu proses pendidikan

jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, dimana

pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan

usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan karyawan dalam

bekerja agar lebih efektif dan efisien.

II.3 Produktivitas Karyawan

II.3.1 Pengertian Produktivitas Karyawan

Menurut Sunyoto (2012:41), “Produktivitas merupakan ukuran yang

menunjukkan pertimbangan antara input dan output yang dikeluarkan perusahaan

serta peran tenaga kerja yagn dimiliki per satuan waktu.


Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2009:247), ”Produktivitas adalah

menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh

di dalam proses produksi dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas”.

Sinungan (2009:12) mengemukakan bahwa “Produktivitas adalah ukuran

efisiensi produktif suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk atau

output : input”.

Dari beberapa pendapat tersebut di atas, dapat diketahui bahwa

produktivitas karyawan memiliki dua dimensi, pertama efektivitas yang mengarah

kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang

berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Kedua yaitu efesiensi yang

berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaanya

atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

II.3.2 Arti Penting Produktivitas Karyawan

Menurut Siagian (2002) dalam Sutrisno (2009:99), “Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia Oleh karena itu

tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas”. Hal ini

disebabkan oleh besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai

bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa dan karena

masukan pada faktor-faktor lain seperti modal.

Menurut Sunyoto (2012:42) tantangan utama kepegawaian adalah

bagaimana meningkatkan produktivitas kerja pegawai sekaligus meningkatkan


kepuasan kerja dan pengembangan atau pengelolaan sumber daya manusia dalam

usaha peningkatan produktivitas.

Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2009:247) produktivitas menyangkut

masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh di dalam

proses produksi. Dalam hal ini tidak terlepas dengan efisiensi dan efektivitas.

II.4 Penelitian Terdahulu

Pada penelitian ini, peneliti mereferensi beberapa tinjauan penelitian

terdahulu, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu


Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
Murdatmono Pengaruh Lingkungan Variabel Independen : Secara simultan,
(2013) Kerja dan Insentif Lingkungan kerja dan lingkungan kerja
Terhadap insentif dan insentif
Produktivitas Kerja berpengaruh
Karyawan PT. Ara Variabel Dependen : terhadap
Shoes Indonesia produktivitas kerja produktivitas kerja
Semarang karyawan.
Analisis data yang
digunakan adalah uji Secara parsial
validitas dan lingkungan kerja
reliabilitas, uji dan insentif
asumsiklasik, analisis berpengaruh positif
regresi berganda dan terhadap
uji t serta uji F. produktivitas kerja
karyawan PT. Ara
shoes Indonesia
Semarang
Gurfan (2013) Pengaruh Lingkungan Variabel Independen : Secara Simultan,
Kerja dan Disiplin lingkungan kerja dan lingkungan kerja
Kerja Terhadap disiplin kerja dan disiplin kerja
Produktivitas Kerja berpengaruh
Karyawan PT. POS Variabel Dependen : signifikan terhadap
Indonesia (Persero) produktivitas kerja produktivitas kerja
Divisi Regional II
Sumbar Riau Kepri Teknik analisis data Secara parsial
yang digunakan lingkungan kerja
adalah analisis dan disiplin kerja
deskriptif dan kausatif berpengaruh
dengan menggunakan signifikan terhadap
teknik analisis jalur produktivitas kerja
dengan program SPSS
Cholis (2013) Pengaruh Pelatihan Variabel Independen : pelatihan karyawan
Karyawan Terhadap pelatihan karyawan berpengaruh
Produktivitas Kerja di signifikan terhadap
PT. Pasific Indo Variabel Dependen : produktivitas kerja
Packing Surabaya produktivitas kerja di PT. Pacific Indo
Packing Surabaya
Tehnik analisis data
menggunakan uji t
dalam analisis regresi
linier sederhana.

II.7 Kerangka Konseptual

Lingkungan kerja yang mendukung akan mendorong seseorang bekerja

lebih baik. Karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yang menyenangkan,

aman dan nyaman akan menyebabkan pegawai tersebut dapat bekerja dengan

tenang dan mendorong untuk ingin selalu bekerja dengan semangat. Dengan

demikian diharapkan produktivitas kerjanya akan meningkat.

Melalui pelatihan kerja, karyawan dapat belajar lebih banyak lagi

mengenai hal-hal yang dapat memfasilitaskan mereka dalam upaya mencapai

produktivitas. Karyawan yang diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan akan

bertambah kemampuan sehingga akan mendorong karyawan tersebut untuk

bekerja dengan semangat.

Lingkungan kerja fisik (X1) dalam hal ini sebagai variabel terikat dapat

mempengaruhi produktivitas (Y) demikian pula pelatihan kerja (X2) dapat

mempengaruhi produktivitas (Y) sehingga ke dua variabel bebas (X 1 dan X2)

dapat mempengaruhi variabel terikat (Y)

Sehingga hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat

dilihat dalam kerangka konseptual seperti pada Gambar 2.1.


Lingkungan
Kerja Fisik H1
(X1) Produktivitas
H3 Karyawan Bagian
Produksi
Peltihan Kerja (Y)
(X2) H2

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PT. Gunung Gahapi Sakti yang berlokasi

di Jalan Medan Belawan Km. 10. Waktu penelitian direncanakan dari bulan Juni

2014 sampai dengan Februari 2015. Jadwal perencanaan kegiatan dapat dilihat di

Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Keterangan Bulan
Juni Juli Agst - sept Oktober Nov – Des Jan - Feb Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Acc judul
ooPenyusun
an Proposal
Bimbingan
proposal
Seminar
proposal
Perbaikan
proposal
Riset
Penyusunan
skripsi
Pengajuan
ujian skripsi

III.2. Metode Penelitian

III.2.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini berdasarkan pendekatan kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2010:13) menyatakan bahwa, metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism,


digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengumpulan

sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III.3 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2010:115), Populasi merupakan wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang

bekerja di PT. Gunung Gahapi Sakti yang berjumlah 112 orang, di mana

ditampilkan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Data Karyawan Bagian Produksi PT. Gunung Gahapi Sakti

Jenis Kelamin Jumlah Karyawan


Laki-Laki 94 orang
Perempuan 18 orang
Sumber: PT. Gunung Gahapi Sakti, 2014

Dari Tabel 3.2 di atas, diketahui jumlah karyawan bagian produksi yang

berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 94 orang dan yang berjenis kelamin

perempuan adalah 18 orang.

Menurut Sugiyono (2010:116), Sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti

tidak dapat mempelajari semua yang ada pada populasi maka untuk mengetahui

berapa sampel yang akan diambil peneliti yaitu dengan menggunakan rumus

Slovin yang dikutip dari Umar (2005:108) yaitu sebagai berikut:


N
n
1  Ne 2

Keterangan:

n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan (error tolerance) 5%

Dengan populasi sebanyak 112 orang dan tingkat kesalahan (e) sebesar 5%, maka

sampel (n) penelitian ini adalah:

n= 112

1+(112)(0,05)2
n= 87.5

n= 88 orang (dibulatkan)

Dengan demikian, jumlah sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini

adalah sebanyak 88 orang. Sedangkan responden yang digunakan untuk pengujian

validitas dan reliabilitas adalah sebanyak 30 orang dari perusahaan lain.

III.6 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

Identifikasi dan definisi operasional variabel penelitian ini dapat dilihat

pada Tabel 3.3.


Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel
Definisi Operasional Indikator Pengukuran
1. Penerangan/cahaya
Segala sesuatu yang di tempat kerja
ada di sekitar para 2. Temperatur/suhu
pekerja dan yang udara di tempat
dapat mempengaruhi kerja
dirinya dalam 3. Kelembaban di
menjalankan tugas- tempat kerja
Lingkungan
tugas yang 4. Kebisingan di Skala Likert
Kerja (X1)
dibebankan, misalnya tempat kerja
kebersihan, musik, 5. Tata warna di
penerangan, dan tempat kerja
lainnya. 6. Keamanan di
Sumber: Sunyoto tempat bekerja
(2012:43) Sumber: Sedarmayanti
(2011:28)
Setiap usaha untuk
memperbaiki performa 1. Isi pelatihan
pekerja pada suatu 2. Metode pelatihan
pekerjaan tertentu 3. Sikap dan
yang sedang menjadi keterampilan
Pelatihan tanggung jawabnya instruktur
Skala Likert
Kerja (X2) atau satu pekerjaan 4. Lama waktu
yang ada kaitannya pelatihan
dengan pekerjaan. 5. Fasilitas pelatihan
Sumber: Sunyoto Sumber: Sofyandi
(2013:137) (2008:119)

Produktivitas “Ukuran efisiensi 1. Kemampuan


Karyawan produktif suatu 2. Meningkatkan hasil
(Y) perbandingan antara yang dicapai Skala Likert
3. Semangat kerja
hasil keluaran dan
4. Pengembangan diri
masuk atau output:
5. Mutu
input.”
6. Efisiensi
Sumber: Sinungan
Sumber: Sutrisno
(2009:12)
(2012:211)

III.9. Model Analisis Data

III.9.1. Model Analisis Data Penelitian

Model analisis data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model analisis regresi berganda. Model analisis ini digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara bersama-

sama maupun secara parsial.

Pengolahan data pada penelitian ini dengan menggunakan program

software SPSS (Statistical Package for Service Solution). Regresi linear berganda

pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linier sederhana, yaitu menambah

jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih

variabel bebas. Persamaan model regresi berganda yaitu:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan : Y = Produktivitas karyawan bagian produksi

X1 = Lingkungan kerja

X2 = Pelatihan kerja
a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

e = Variabel penggangu (5%)


DAFTAR PUSTAKA

.
Ghozali, H.iman. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Surabaya: Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gomes, Cardoso, Faustino. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: Penerbit Andi.

Gurfan, Muhammad. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja


Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. POS Indonesia (Persero)
Divisi Regional II Sumbar Riau Kepri. Jurnal Manajemen, Vol. 2, No. 01
(2013).

Ibrahim, Muhdi B. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:


Citapustaka Media Perintis.

Ishak dan Tanjung. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:


Penerbit Graha Ilmu.

Murdatmono, Imam. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Insentif Terhadap


Produktivitas Kerja Karyawan PT. Ara Shoes Indonesia Semarang.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Pandanaran Semarang.

Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Penerbit mediakom.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar


Maju.

Sinungan, Murchdarsyah. 2005. Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit CV. Alfabeta.


Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia; Konsep, Teori, dan Pengembangan dalam Konteks
Organisasi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sunyoto, Danang. 2012. Teori, Kuesioner, dan Proses Analisis Data; Sumber
Daya Manusia (Praktik Penelitian). Jakarta: PT. Buku Seru.

Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Buku
Seru.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group.

Yani, H.M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana
Media.

Zulganef. 2008. Metode Penelitian Sosial Dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

TULIS RUMUS DALAM WORD SEPERTI GAMBAR DI BAWAH INI

Anda mungkin juga menyukai