(LOGICAL DEVISION)
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Logika
Dosen pengampu : Aizzatun Nisak, M.Ag.
I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berpikir merupakan aktivitas manusia untuk menemukan pengetahuan
yang benar, sedangkan kebenaran itu tidaklah sama persis pada setiap individu.
Maka setiap jalan pemikiran manusia mempunyai kriteria kebenaran yang
berfungsi sebagai landasan proses penemuan kebenaran tersebut, dan setiap
penalaran mempunyai kriteria kebenaranya masing-masing. Awalnya adalah
indera kita menangkap suatu objek, kemudian kita berfikir untuk berusaha
menemukan jenisnya (generanya), kemudian kita membandingkan barang lain
yang tercakup dalam jenis tersebut dan menggolongkan sesuai jenisnya.
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan
dari spesies yang berbeda. Dan klasifikasi logika (logical division) di bagi mnjadi
dua, yaitu pembagian dan penggolongan. Pembagian dan penggolongan semacam
itu dalam kehidupan sehari-hari sangat sering kita lakukan. Misalnya para penjual
buah-buahan menyusun dagangannya dengan beberapa cara, berdasarkan macam
buah yang dijual, berdasarkan harganya, dan bahkan bisa pula berdasarkan ukuran
buah yang akan di jual. Pemilik toko menyusun barang-barang dagangannya
sesuai dengan jenisnya. Para ilmuwan membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga
golongan besar, ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu kealaman, dan ilmu-ilmu humaniora.
Namun, perlu kita pahami bahwa pembagian logika atas jenis kepada spesia suatu
benda adalah tidak mutlak.
Dalam makalah ini kita akan membahas lebih lanjut tentang klasifikasi :
pembagian dan penggolongannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengambil
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian klasifikasi?
1
2. Bagaimana pembagian klasifikasi?
3. Bagaimana penggolongan klasifikasi?
4. Bagaimana cara melakukan klasifikasi?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian klasifikasi
2. Untuk mengetahui pembagian klasifikasi
3. Untuk mengetahui penggolongan klasifikasi
4. Untuk mengetahui cara melakukan klasifikasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan
dari yang berbeda menurut spesiesnya1. Para penjual buah-buahan menyusun
dagangannya dengan beberapa cara yaitu berdasarkan hargamya dan bisa pula
berdasarkan besar kecilnya buah tersebut.
Manusia primitif mengelompokkan binatang menjadi binatang berbisa
dan tidak berbisa, membedakan antara tumbuh-tumbuhan menjadi tumbuhan yang
bisa dimakan dan tidak bisa dimakan.
Pengelompokan barang-barang ini tidak lain agar kita mudah dalam
berhubungan dengan benda-benda itu. Bisa dibayangkan sulitnya mencari judul
buku bila buku-buku dalam perpustakaan ditumpuk begitu saja tanpa dibuat
klasifikasinya.
B. Pembagian Klasifikasi
Pembagian adalah membagi suatu jenis kepada spesias yang di cakupnya
atau pemecahan genus atau kelas yang lebih luas kepada spesies yang lebih kecil
yang membentuk genus dan berdasarkan atas suatu prinsip tertentu 2. Prinsip-
prinsip tertentu itu disebut hukum-hukum pembagian, yaitu aturan-aturan yang
menjadi petunjuk dalam mengadakan pembagian, agar tidak terjadi kesalahan.
Definisi yang telah kita pelajari membahas pengertian kata sedangkan pembagian
membicarakan denotasinya. Jika definisi merupakan analisis konotasi, maka
pembagian merupakan analisis denotasi. Jadi pembagian merupakan penjelasan
yang lebih lengkap mengenai suatu genera kepada spesianya3.
1
Burhanuddin Salam. LOGIKA FORMAL (Filsafat Berfikir). Jakarta: Bina Aksara. 1988, hlm 50
2
Anisa Listiana. LOGIKA. Kudus: Media Ilmu Press. 2018, hlm 88
3
Muhammad Fatkhis Syidni. Ususul-Mantiqi wa Manhajul-Ilmi. Bairut: Darun Nahdatil’Arabiyyah:
1970, hlm 67
3
Dalam pembagian secara logis, kita harus mencari suatu atribut yang ada
pada suatu kelas dan tidak ada pada kelas lainnya. Inilah yang menjadi dasar atau
prinsip pembagian itu.
Analisis sebagai bagian dari berpikir dan menalar merupakan proses
mengurai sesuatu menjadi berbagai unsur yang terpisah untuk mengetahui sifat,
bentuk, isi, hubungan dan peran masing-masing. Proses mengurai yang demikian
disebut pembagian. Jelasnya pembagian adalah memecah-mecah atau
menceraikan keseluruhan secara berbeda ke dalam bagian-bagian4.
Kita telah mengetahui tentang jenis (genera) dan spesia (kelas, nau’)
sekadarnya. Spesia yang kita kehendaki tergantung daripada keluasan klasifikasi
yang hendak kita buat. Bila kita datang di perpustakaan akan terlihat di sana
klasifikasi buku-buku menjadi: karya umum, filsafat, agama, ilmu sosial, bahasa,
ilmu murni, teknologi, seni, sastra dan sejarah. Di sini subyek-subyek tersebut
diperlakukan sebagai jenis. Tetapi apabila kita menanyakan kepada seorang
pustakawan apa saja jenis koleksinya, ia akan menjawab, buku, surat kabar,,
selebaran, jurnal, peta, film, microfilm, maka buku di sini diperlakukan sebagai
spesia5.
Dilihat secara metodis, ada dua pembagian klasifikasi yaitu sebagai berikut:
1. Pembagian logis / universal
Yaitu pembagian dalam suatu kelompok dalam suatu himpunan yang
dimulai dari genus ke spesies6. Atau term umum ke term khusus yang
menyusunnya. Contoh: Manusia purba (term umum) dibagi menjadi homo
pithecanthropus, homo neandertal dan homo sapiens.
2. Pembagian dikotomi
Yaitu pembagian genus ke dalam dua spesies yang saling bertentangan,
seperti genus binatang dibagi ke dalam spesies yang saling bertentangan yaitu
reptilia dan bukan reptilia.
4
Dhofir, Pengantar Logika,( Jakarta : Bina Aksara,1982), hlm 20
5
Mundiri, LOGIKA,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2000), hlm 38
6
Jan Hendrik Rapar, PENGANTAR LOGIKA, (Yogyakarta:Kanisius,1996), hlm 22
4
Agar di dapat spesia yang benar, maka dalam pembagian perlu
diperhatikan patokan berikut:
1. Pembagian harus didasarkan atas sifat persamaan yang ada pada genera
secara menyeluruh. Spesianya membuka perubahan tertentu dari sifat
persamaan itu. Misalnya kita hendak membagi bidang datar, maka kita
harus membagi berdasarkan perubahan tertentu dari sifat generanya, yakni
jumlah sisi yang membentuknya. Kita akan mendapatkan pembagian
berikut: Segitiga (tiga sisi), segi empat (empat sisi), segi lima (lima sisi),
segi enam (enam sisi).
2. Setiap pembagian harus berlandaskan satu dasar saja. Pembagian yang
berlandaskan lebih dari satu dasar akan menghasilkan spesia yang simpang
siur (overlap, cros division, terselip tidak karuan). Contoh dari pembagian
yang overlap adalah membagi manusia menjadi: manusia berkulit putih,
manusia Aria, manusia Asia, dan manusia penyabar. Di sini terdapat empat
macam dasar pembagian manusia, yaitu: warna kulit, ras, regional, dan
sifat manusia.
Pembagian yang benar atas manusia, misalnya di dasarkan atas
warna kulit, maka akan menghasilkan spesia-spesia yaitu: manusia berkulit
putih, manusia berkulit hitam, manusia berkulit hitam, dan lain-lain.
3. Pembagian harus lengkap, yakni harus menyebut keseluruhan spesia yang
dicakup oleh suatu genera. Ini memang sulit karena tidak selamanya
mengetahui keseluruhan spesia suatu genera. Hal ini sangat tergantung
akan keluasan pengetahuan kita atas kelompok barang-barang7.
4. Pembagian harus dilakukan dengan cara teratur dan tidak meloncat-loncat.
Contoh :Pembagian wilayah waktu Indonesia meliputi: Waktu Indonesia
bagian Barat, waktu Indonesia bagian Tengah dan Waktu Indonesia bagian
Timur, bukan bagian timur, lalu barat kemudian tengah.
7
Mundiri, LOGIKA,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), hlm 38-40
5
C. Penggolongan Klasifikasi
Jika pembagian bergerak menurun ke dalam bagian-bagian yang semakin
kecil dan sempit sampai tercapai bagian yang paling kecil, paling bawah dan
paling sempit (gerak deduktif). Penggolongan bergerak dari realitas (barang,
kejadian, fakta, gerak, dan perilaku) yang beraneka ragam ke arah keseluruhan
seca sistematis (gerak induktif). Pengelompokan barang-barang atas golongan
tertentu, didasarkan atas persamaan atribut dan perbedaannya. Barang-barang
yang mempunyai persamaan tertentu dikelompokkan ke dalam golongan yang
sama dan barang-barang yang mempunyai ciri-ciri berbeda dengan kelompok
pertama digolongkan ke dalam golongan yang lain pula8.
Ada dua macam penggolongan yaitu sebagai berikut9:
1. Penggolongan kodrati atau alam (penggolongan natural). Penggolongan
alam adalah penggolongan yang disusun atas kecerdasan kita, seperti
penggolongan melalui mawar, kenanga dan pacar sore ke dalam golongan
‘bunga’.
2. Penggolongan buatan (penggolongan artifisial). Penggolongan buatan
adalah penggolongan yang didasarkan atas satu sifat. Dikatakan ‘buatan’
karena penggolongan itu dimaksudkan untuk mengabdi tujuan tertentu.
Contoh dari penggolongan ini misalnya penyusunan kata dalam kamus,
penyusunan buku dalam perpustakaan, pengelompokkan barang-barang di
toko. Penggolongan ini bertujuan untuk mendapatkan kemudahan sejauh
mungkin.
8
Mundiri, LOGIKA,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), hlm 41
9
Anisa Listiana. LOGIKA,(Kudus: Media Ilmu Press,2018), hlm 97
6
2. Mencari dan menemukan pola pembagian. Bila ternyata menemukan pola
pembagian yang banyak yang dirasakan semuanya penting, pilihlah satu
dahulu, lalu bagilah. Setelah itu barulah beralih ke pola yang kedua dan
demikian seterusnya.
3. Memikirkan luas pengertian dan seluruh anggota yang masuk dalam
himpunan yang akan dibagi. Dan pastikan baha kita telah menjangkau luas
pengertian maupun anggotanya.
4. Menetapkan sub-sub kelompok yang masing-masing memiliki ciri khas
yang berbeda antara satu sub dengan sub-sub lainnya.
5. Memasukkan setiap anggota ke dalam sub kelompok sesuai ciri-ciri khas
yang dimiliki. Dan pastikan bahwa tidak ada satu anggota pun yang belum
masuk, dan tidak ada satu anggota pun yang merangkap menjadi anggota
dan dua sub kelompok atau lebih.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan
memisahkan dari yang berbeda menurut spesiesnya. Dalam kehidupan
sehari-hari pekerjaan mengelompokkan semacam itu sangat sering kita
lakukan. Namun dalam pembahasan logika, klasifikasi ini di bagi menjadi
dua yaitu pembagian dan pengelompokan.
Pembagian adalah membagi suatu jenis kepada spesias yang di
cakupnya atau pemecahan genus atau kelas yang lebih luas kepada spesies
yang lebih kecil yang membentuk genus dan berdasarkan atas suatu
prinsip tertentu. Agar mendapatkan spesia yang benar, maka kita harus
memperhatikan patokan-patokan dalam pembagian. Pembagian terbagi
menjadi dua yaitu:
1. pembagian universal
2. pembagian dikotomi
Penggolongan adalah menggolongkan individu-individu sesuai
jenis spesianya. Penggolongan terbagi menjadi dua yaitu:
1. penggolongan alami
2. penggolongan buatan
Agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan klasifikasi, kita
perlu memperhatikan cara-cara praktis dalam mengelompokkannya,
diantaranya yaitu:
1. Memikirkan pola pemikiran atau sudut pandang.
2. Mencari dan menemukan pola pembagian.
3. Memikirkan luas pengertian dan anggota suatu himpunan
yang hendak di bagi.
4. Menetapkan sub-sub kelompok sesuai dengan ciri khasnya.
8
5. Memasukkan anggota ke sub-sub kelompok sesuai dengan
ciri khasnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10