KLPK 8
KLPK 8
Disusun oleh :
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR ISI.....................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................2
1.3 Manfaat....................................................................................3
3.1Kesimpulan..............................................................................15
3.2Saran........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................16
DAFTAR GAMBAR
ii
1.1 Gambar Acute coronary syindrome..........................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bahwa pasien laki-laki lebih banyak terdiagnosa penyakit
jantung koroner dari pada perempuan .
2
Makalah ini disusun untuk mencapai beberapa tujuan yang
ingin dicapai. Beberapa tujuan makalah ini sebagai berikut
1. Mendiskripsikan definisi penyakit acute coronary syndrom.
BAB II
3
TINJAUAN TEORI
4
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), faktor
risiko
SKA yang ikut berperan menyebabkan kematian adalah
tingginya tekanan darah (13% dari kematian global), diikuti oleh
konsumsi tembakau (9%), peningkatan gula darah (6%),
rendahnya aktivitas fisik (6%), dan kelebihan berat badan atau
obesitas (5%) (Cepoinene, et al., 2013).
1. Faktor penyebab
2. Faktor sirkulasi :
a. Hipotensi
b. Stenosis aorta
c. Insufisiensi
3. Faktor darah :
a. Anemia
b. Hipoksemia
c. Polisitemia
5
3. Makan terlalu banyak
4. Hypertiroidisme
2. Faktor predisposisi
a. Mayor :
- Hiperlipidemia
- Hipertensi
- Merokok
- Diabetes
- Obesitas
- Diet tinggi lemak jenuh, kalori
b. Minor:
- Inaktifitas fisik
- Pola kepribadian tipe (emosional, agresif, ambisius,
kompetitif).
- Stress psikologi berlebihan
6
2.3 Patofisologi Sindrome Coroner Acute.
7
metabolisme anaerobik. Iskemia yang lama dapat menyebabkan
kematian otot atau nekrosis. Keadaan nekrosis yang berlanjut
dapat menyebabkan kematian otot jantung (infark miokard).
Ventrikel kiri merupakan ruang jantung yang paling rentan
mengalami iskemia dan infark, hal ini disebabkan kebutuhan
oksigen ventrikel kiri lebih besar untuk berkontraksi.
Metabolisme anaerobik sangat tidak efektif selain energi yang
dihasilkan tidak cukup besar juga meningkatkan pembentukan
asam laktat yang dapat menurunkan PH sel (asidosis). Iskemia
secara khas ditandai perubahan EKG: T inversi, dan depresi
segmen ST. Gabungan efek hipoksia, menurunnya suplai
energi, serta asidosis dapat dengan cepat mengganggu fungsi
ventrikel kiri. Kekuatan kontraksi pada daerah yang terserang
mengalami gangguan, serabut ototnya memendek, serta daya
kecepatannya menurun. Perubahan kontraksi ini dapat
menyebakan penurunan curah jantung. Iskemia dapat
menyebabkan nyeri sebagai akibat penimbunan asam laktat
yang berlebihan. Angina pektoris merupakan nyeri dada yang
menyertai iskemia miokardium.
8
sel yang ireversibel dan kematian otot (nekrosis). Bagian
miokardium yang mengalami nekrosis atau infark akan berhenti
berkontraksi secara permanen (yang sering disebut infark).
A. STEMI
B. NSTEMI
9
Perubahan EKG berupa depresi segment ST ≥ 1 mm pada 2
sadapan yang berdekatan pada limb lead dan atau segment
depresi ≥ 2 mm pada 2 sadapan chest lead.
C. Gambaran EKG
10
Pada akut infark dengan gelombang Q, didapat adanya ST
segemen Elevasi,yang pada jam awal masih berupa hiperakut T
(gelombang T tinggi ) yang kemudian berubah menjadi ST
elevasi.
1.Nyeri :
a. Gejala utama adalah nyeri dada yang terjadi secara
mendadak dan terus-menerus tidak mereda, biasanya dirasakan
diatas region sternal bawah dan abdomen bagian atas.
b. Keparahan nyeri dapat meningkat secara menetap sampai
nyeri tidak tertahankan lagi.
c. Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang
dapat menjalar ke bahu dan terus ke bawah menuju lengan
(biasanya lengan kiri).
d. Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan
atau gangguan emosional), menetap selama beberapa jam atau
hari, dan tidak hilang dengan bantuan istirahat atau nitrogliserin.
11
muntah.
g. Pasien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri
yang hebat karena neuropati yang menyertai diabetes dapat
mengganggu neuroreseptor.
12
episodik napas, kelemahan yang parah, pusing, diaphoresis,
atau mual dan muntah. Orang-orang tua juga dapat hadir hanya
dengan perubahan status mental.Mereka dengan status mental
yang sudah ada sebelumnya diubah atau demensia mungkin
tidak ingat gejala baru-baru ini dan mungkin tidak memiliki
keluhan.Selain itu, ada bukti bahwa perempuan lebih sering
memiliki Penyakit koroner tanpa gejala yang khas, yang dapat
menjelaskan kegagalan dalam mendiagnosa ACS pada wanita.
2. Kematian mendadak
3. Syok kardiogenik
5. Emboli Paru
8. Aneurisma Ventrikel
13
infark miokard, dan mempertahankan fungsi jantung. Penderita
SKA perlu penanganan segera mulai sejak di luar rumah sakit
sampai di rumah sakit. Pengenalan SKA dalam keadaan dini
merupakan kemampuan yang harus dimiliki dokter/tenaga
medis karena akan memperbaiki prognosis pasien. Tenggang
waktu antara mulai keluhan-diagnosis dini sampai dengan mulai
terapi reperfusi akan sangat mempengaruhi prognosis. Terapi
IMA harus dimulai sedini mungkin, reperfusi/rekanalisasi sudah
harus terlaksana sebelum 4-6 jam.
1. Umum
b. Pasien puasa 4-6 jam, setelah pasien tidak ada keluhan nyeri dada
dapat diit cair
d. Oksigen
e. Nitrat sublingual
14
h.Pain killer (Morphine/Petidine)
2..Khusus
a. B Bloker
b. ACE Inhibitor
d. Trombolitik Terapi
e. Heparin
15
Digunakan untuk pencegahan pembekuan darah lebih lanjut,fibrinolisis
endogen dan mengurangi derajat stenosis.
16
BAB III
PENUTUP
1.3 Kesimpulan
1.4 Saran.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19