Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

BASIC CARDIAC LIFE SUPPORT

“KONSEP ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI


DAN KARDIOVASKULER”

Disusun Oleh :

KELOMPOK (1)

Rafifah Wahyuni Irwan (B1F119049)

Sutriani (B1F1190139)

Nurul Hasnita (B1F119032)

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK KARDIOVASKULER

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayat-Nya sehingga kami bisa menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.

Seperti yang kita ketahui bahwa “Basic cardiac life support” itu sangat penting
bagi kita semua. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran jika ada
kesalahan dalam makalah kami dan kami mengucapkan terima kasih kepada
bapak Pembina mata kuliah Basic Cardiac Life Support. Atas perhatian dan
waktunya kami sampaikan banyak terima kasih.

Makassar,20 November 2020

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL MAKALAH..................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................iii

DAFTAR TABEL.......................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR..................................................................................iv

BAB I PEMBUKA......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................1

1.3 Tujuan Makalah.........................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................4

2.1 Definisi Sistem Respirasi..........................................................4

2.2 Tujuan Sistem Respirasi...........................................................5

2.3 Ruang Lingkup Sistem Respirasi..............................................5

2.4 Prinsip-prinsip Sistem Respirasi.............................................10

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem Respirasi..............12

2.6 Upaya-upaya dalam Sistem Respirasi....................................14

2.7 Contoh Masalah Sistem Respirasi..........................................15

2.8 Definisi Sistem Kardiovaskuler...............................................16

iii
2.9 Tujuan Sistem Kardiovaskuler................................................17

2.10 Ruang Lingkup Sistem Kardiovaskuler.................................17

2.11 Prinsip-prinsip Sistem Kardiovaskuler..................................21

2.12 Faktor-faktor Sistem Kardiovaskuler ...................................23

2.13 Upaya-upaya dalam Sistem Kardiovaskuler.........................25

2.14 Contoh-contoh Masalah Sistem Kardiovaskuler...................27

BAB III PENUTUP...................................................................................31

3.1 Kesimpulan.........................................................................................31

3.2 Saran..................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA................................................................................32

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1..................................................................................................12

Tabel 2.2..................................................................................................29

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1..............................................................................................27

iv
BAB I
PEMBUKA

1.1 LATAR BELAKANG

Untuk mengetahui tingkat kesehatan seseorang dilihat dari


beberapa aspek, salah satunya adalah dari kinerja alat pernafasan.
Pernafasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen (O₂) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara
yang banyak mengandung karbondioksida (CO₂) sebagai sisa dari
oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan
menghembuskan disebut ekspirasi. Sistem pernafasan tersusun atas
saluran pernafasan dan paru-paru sebagai tempat pertukaran udara
pernapasan. Pernafasan merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang diperlukan dalam mengubah sumber energi menjadi energi,
serta membuang CO₂ sebagai sisa metabolisme. Dalam proses respirasi,
paruparu merupakan organ dalam sistem pernafasan yang berfungsi
menukar oksigen dalam sistem karbondioksida dari darah dengan
bantuan haemoglobin (Mulia, 2005).

Sistem kardiovaskular adalah salah satu sistem yang paling penting


dalam tubuh karena tidak ada sel dan jaringan yang dapat berfungsi
dengan baik tanpa adanya oksigen dan pasokan darah yang cukup. Jika
terdapat permasalahan dengan jantung, maka seluruh tubuh akan sangat
dipengaruhi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Apa yang dimaksud dengan Sistem Respirasi.?

2.Apa saja Tujuan Sistem Respirasi ?

1
3.Apa saja Ruang Lingkup Sistem Respirasi ?

4.Apa saja Prinsip-prinsip Sistem Respirasi ?

5.Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem Respirasi ?

6.Apa saja Upaya-upaya dalam Sistem Respirasi ?

7.Apa saja Contoh Masalah Sistem Respirasi ?

8.Apa yang dimaksud dengan Sistem Kardiovaskuler?

9.Apa saja Tujuan Sistem Kardiovaskuler?

10.Apa saja Ruang Lingkup Sistem Kardiovaskuler?

11.Apa saja Prinsip-prinsip Sistem Kardiovaskuler?

12.Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem Kardiovaskuler?

13.Apa saja Upaya-upaya dalam Sistem Kardiovaskuler?

14.Apa saja Contoh Masalah Sistem Kardiovaskuler?

1.3 TUJUAN MAKALAH

1.Untuk mengenal dan memahami defenisi sistem Respirasi

2.Untuk mengetahui dan memahami Apa saja Tujuan Sistem Respirasi

3.Untuk mengetahui dan memahami Apa saja Ruang Lingkup Sistem


Respirasi

4.Untuk mengetahui dan memahami Apa saja Prinsip-prinsip Sistem


Respirasi

5.Untuk mengetahui dan memahami Apa saja Faktor-faktor yang


mempengaruhi Sistem Respirasi

2
6.Untuk mengetahui dan memahami Apa saja Upaya-upaya dalam Sistem
Respirasi

7.Untuk mengetahui dan memahami Apa saja Contoh Masalah Sistem


Respirasi.

8.Untuk mengenal dan memahami defenisi Sistem Kardiovaskuler

9.Untuk mengetahui dan memahami Apa saja Tujuan Sistem


Kardiovaskuler

10.Untuk mengetahui dan memahami Apa saja Ruang Lingkup Sistem


Kardiovaskuler

11.Untuk mengetahui dan memahami Apa saja Prinsip-prinsip Sistem


Kardiovaskuler

12.Untuk mengetahui dan memahami Apa saja Faktor-faktor yang


mempengaruhi Sistem Kardiovaskuler

13.Untuk mengetahui dan memahami Apa saja Upaya-upaya dalam


Sistem Kardiovaskuler

14.Untuk mengetahui dan memahami Apa saja Contoh Masalah Sistem


Kardiovaskuler.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 DEFENISI SISTEM RESPIRASI


Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida hingga penggunaan
energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen
dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.

Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis ,yaitu:

a.Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah


dan udara.

b.Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah


ke sel-sel tubuh.

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara


dilakukan dengan dua cara pernapasan,yaitu:

1.Respirasi/Pernapasan Dada

a.Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut

b.Tulang rusuk terangkat keatas

c.Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam


dada kecil sehingga udara masuk kedalam badan.

2.Respirasi / Pernapasan Perut

a.Otot difragma pada perut mengalami kontraksi

b.Diafragma datar

4
c.Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan
udara pada dada mengecil sehingga udara Masuk keparu-paru.

Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari.


Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang
diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15
kalilipat.

2.2 TUJUAN SISTEM RESPIRASI

Tujuan dari sistem respirasi adalah untuk memperoleh oksigen dari


udara ke jaringan tubuh dan membuang karbondioksida (Guyton
dkk.,2006).Pertukaran gas ini sangat penting.Seluruh sel tubuh membawa
oksigen dari respirasi sel untuk memproduksi ATP atau energy yang
dibutuhkan dan dimanfaatkan manusia untuk melakukan aktivitasnya
sehari-hari.

2.3 RUANG LINGKUP SISTEM RESPIRASI

a.Hidung (Nasal)

Hidung (nasal atau naso) merupakan saluran utama yang dilapisi


dengan selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir
berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan.
Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi
menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Selain itu
terdapat konka yang terdiri dari banyak kapiler darah, fungsinya adalah
untuk menghangatkan udara yang masuk ke dalam paru-paru.

5
Hidung terdiri dari dua lubang yang di pisahkan oleh sekat hidung.
Hidung berbentuk piramida yang tersusun dari tulang keras, tulang rawan
hialin, dan jaringan vibroaerolar.

Rongga hidung (cavum nasalis) memiliki bagian internal dan


eksternal. Bagian eksternal hidung mengandung folikel rambut, kelenjar
keringat, dan sebasea (lemak). Bagian internal dipisahkan menjadi rongga
hidung kanan dan kiri, masing-masing rongga hidung terdapat tiga ruang
kecil yaitu meatus superior, media, dan inferior. Bagian internal rongga
hidung juga memiliki rambut-rambut halus (vibrissae).

b. Tekak (Faring)

Faring adalah daerah dimana terjadi persilangan antara jalur untuk


sistem pernapasan dan pencernaan. Faring memiliki panjang kurang lebih
5 inci memanjang dari dasar tenggorokan sampai esofagus. Fungsi utama
faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan
juga sebagai jalan makanan dan minuman yang ditelan. Selain itu, faring
juga berfungsi sebagai penyaring, pengatur tekanan, dan juga dapat
mengatur kelembaban udara yang masuk. Udara ini akan diteruskan ke
batang tenggorokan (trakea). Faring terletak di depan cervical vertebrata
dan terdiri atas tiga bagian yaitu:

1) Nasofaring

Nasofaring adalah bagian faring yang terletak pada bagian belakang


rongga hidung. Nasofaring merupakan satu-satunya bagian faring yang
hanya dapat dilalui oleh udara, sedangkan bagian faring lainnya dapat
dilalui oleh udara maupun makanan. Nasofaring berasal dari dua kata,
yaitu naso yang artinya hidung dan faring yang artinya tenggorokan, oleh
karena itu nasofaring juga dikenal sebagai saluran hidung-tenggorok.
Nasofarig memiliki ukuran lebar dan panjang masing berkisar antara 2-4
cm. Nasofaring berfungsi untuk mengatur tekanan udara dari lingkungan
luar dan membunuh bakteri yang terbawa dari lingkungan luar.

6
2) Orofaring

Orofaring merupakan bagian faring yang terletak di belakang rongga


mulut. Orofaring dapat dilewati udara dan makanan sehingga berperan
dalam sistem pernapasan dan sistem SISTEM PERNAPASAN Raysha
Agustini., S.Psi., M.Si pencernaan. Selain itu orofaring memiliki klep yang
berfungsi mengatur makanan agar tidak masuk ke saluran pernapasan,
klep ini disebut epiglotis. Epiglottis dapat menutup saluran pernapasan
(terbukanya saluran pencernaan) saat menelan makanan dan membuka
saluran pernapasan (tertutupnya saluran pencernaan) saat proses
bernapas. Pada bagian dinding lateral (kiri dan kanan) orofaring terdapat
tonsil platina yang merupakan massa jaringan limfatik, tonsil ini berfungsi
untuk melindungi dari infeksi.

3) Laringofaring

Laringofaring adalah bagian paling akhir dari faring. Laringofaring


sering juga disebut dengan hipofaring. Bagian ini juga dapat dilewati oleh
udara dan makanan. Laringofaring dilapisi oleh sel epitel skuamosa
berlapis. Laringofaring merupakan tempat pertemuan antara saluran
pernapasan dengan saluran pencernaan. Pada saat proses menelan
maka saluran pernapasan tertutup, hal ini yang menyebabkan bahwa
manusia tidak dapat menelan sambil bernapas.

c. Kotak Suara (Laring)

Laring adalah saluran udara yang terletak dari bagian depan faring
hingga bagian bawah trakea. Fungsi utama laring adalah menghasilkan
suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara. Laring terdiri atas
kepingan tulang rawan, ligamen, dan membran. Pada laring terdapat
tonjolan jakun, epiglotis, dan pita suara. Pita suara merupakan jaringan
elastik yang melintang dipintu masuk laring. Pita suara berjumlah dua
buah, pita suara palsu yang terletak dibagian atas dan pita suara sejati

7
yang terletak dibagian bawah. Suara dihasilkan pada saat otot-otot pita
suaraberfibrasi dan menggetarkan udara yang masuk melalui pita suara.

Struktur laring, laring terdiri dari sembilan buah tulang rawan yang
tersusun sedemikian rupa sehingga serupa kotak. Dari sembilan tulang
rawan tersebut, terdapat tiga tulang yang sangat penting, yaitu:

1) Tulang rawan tiroid atau jakun (Adam’s Apple), merupakan tulang


rawan terbesar. Pada laki-laki, tulang rawan ini lebih besar dibandingkan
dengan wanita. Tulang rawan tiroid berfungsi untuk melindungi pita suara.

2) Epiglotis atau tulang rawan penutup, yaitu tulang rawan yang kecil.
Satu sisi dari epiglottis melekat pada tulang rawan tiroid dan sisi lainnya
bebas. Epiglotis berfungsi sebagai penutup lubang menuju laring agar
makanan tidak masuk ke saluran pernapasan.

3) Tulang rawan krikoid, berbentuk seperti cincin stempel dan terletak di


bagian paling bawah pada laring. Bagian stempelnya merupakan dinding
posterior laring.

d. Batang Tenggorokan (Trakea)

Trakea merupakan saluran lanjutan dari laring, memiliki panjang 9-11


cm, dan dibentuk oleh 16-20 cincin tulang rawan. Trakea berbentuk
seperti huruf C. Tulang rawan pada trakea berfungsi mempertahankan
agar trakea tetap terbuka. Pada bagian dalam saluran dilapisi oleh selaput
lendir dari sel-sel epitel bersilia dan sel goblet. Silia hanya bergerak
menuju ke arah laring, sehingga dapat mengeluarkan debu dan butiran
benda asing halus yang masuk bersama udara pernapasan. Silia-silia ini
berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan.

e. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

8
Bronkus merupakan cabang kanan dan kiri dari trakea, serta memiliki
struktur yang sama dengan trakea. Fungsi utama bronkus adalah
menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.Setiap
bronkus bermuara pada suatu paru-paru. Bronkus sebelah kanan lebih
pendek dan lebih besar daripada bronkus sebelah kiri. Bronkus kanan
masuk ke paru-paru kanan, dan bronkus kiri masuk ke paru-paru kiri.
Cabang-cabang bronkus disebut bronkiolus. Pada bronkiolus tidak
terdapat cincin kartilago, tetapi tetap mengandung sel-sel bersilia. Diujung
bronkiolus terminal terdapat alveolus.

f. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru merupakan organ pernapasan utama berbentuk kerucut,


terdiri atas jaringan elastik yang berpori-pori seperti spons dan berisi
udara. Paru-paru terletak di dalam rongga toraks (dada) sebelah kanan
dan kiri yang dipisahkan oleh jantung, diatas diafragma.

Struktur paru-paru tersusun dari 300 juta alveolus. Setiap alveolus


mengandung 1 lapisan sel epitel skuamosa (pipih) dan dikelilingi oleh
pembuluh kapiler. Di dalam paru-paru, bronki bercabang menjadi tubulus-
tubulus kecil yang dikenal sebagai bronkiolus. Bronkiolus terus bercabang
menjadi pembuluh lebih kecil dan akhirnya membentuk cabang terkecil
yaitu bronkiolus terminal. Bronkiolus terminal bercabang lagi membentuk
duktus alveoralis dan berakhir pada sarkus alveoralis.

Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo


dekster) dan paru-paru kiri (pulmo sinister). Paru-paru kanan terdiri dari
lobus superior, lobus intermedia, dan lobus inferior. Paru-paru kiri terdiri
dari lobus superior dan inferior.

Paru-paru dibungkus oleh selaput pleura, sedangkan pleuraparietalis


melekat pada dinding rongga koraks. Paru-paru mengembang karena ada
udara masuk, maka selaput pleura yang basah dan halus kemudian

9
bergeser satu sama lain dengan mudah, sehingga terhindar dari
kerusakan akibat gesekan.

2. Tabung Udara

Ruang mati anatomi (anatomic dead space) merupakan ruang dalam


saluran pernapasan bawah yang tidak mengalami pertukaran gas karena
tetap berada di saluran udara penghantar atau mencapai alveolus yang
tidak perfusi atau perfusi yang buruk. Ruang mati anatomi dalam saluran
pernapasan yaitu zona konduksi. Volume ruang mati anatomi adalah ±150
ml.

2.4 PRINSIP-PRINSIP SISTEM RESPIRASI

Respirasi adalah seluruh rangkaian proses sejak pengambilan oksigen


serta pengeluaran karbondioksida dan uap air. Proses respirasi terdiri dari
empat mekanisme, yaitu:

1.Ventilasi paru-paru

Yang berarti masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan


alveoli (gelembung paru-paru). Udara luar masuk ke dalam tubuh dari
tekanan tinggi ke tekanan rendah.

2. Pertukaran Gas Melalui Proses Difusi

Setelah udara masuk ke saluran pernapasan dan sampai ke


alveoli, kemudian terjadi proses difusi dari alveoli ke pembuluh kapiler
paru, dan difusi karbondioksida dari kapiler darah ke alveoli. Terjadinya
difusi antara lain karena adanya perbedaan konsentrasi atau perbedaan
tekanan dari gas oksigen dan karbondioksida diantara kapiler darah dan
alveoli. Difusi terjadi di daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang
bertekanan rendah.

10
3. Transportasi Oksigen (O2) dan Karbondioksida (CO2)

a. Transportasi Oksigen (O2)

Pada keadaan normal, pengangkutan oksigen dari paru-paru ke


jaringan dibawa oleh oksihemoglobin (97%) dan sisanya (3%) dibawa
sisanya (terlarut) dibawa dalam bentuk cairan plasma eritrosit. Pada orang
normal tiap-tiap 100 garam aterial mengandung hampir 15 gram
hemoglobin (Hb), dan tiap gram hemoglobin (Hg) dapat berikatan
maksimal kira-kira 1,34 ml oksigen. Jika seseorang kekurangan
hemoglobin (Hb), berarti jumlah oksigen yang diangkut ke sel dan jaringan
tubuh berkurang sehingga dapat menimbulkan hipoksia pada jaringan
(jaringan kekurangan oksigen).

b. Transportasi Karbondioksida (CO2)

Pada orang normal, dalam keadaan istirahat rata-rata 4 ml


karbondioksida diangkut dari jaringan ke paru-paru pada setiap 100 ml
darah. Pengangkutan karbondioksida dalam darah dilakukan dengan tiga
cara, yaitu:

1) Pengangkutan karbondioksida dalam bentuk terlarut. Kira-kira


7% karbondioksida diangkut dalam bentuk terlarut dalam cairan
darah.

2) Pengangkutan karbondioksida dalam bentuk ion dikarbonat.


Karbondioksida yang larut dalam plasma eritrosit bereaksi dengan
air untuk membentuk asam karbonat.

3) Pengangkutan karbondioksida dengan karbaminohemoglobin.


Kurang lebih 23% karbondioksida juga diangkat dengan
hemoglobin yang disebut karbaminohemoglobin.

4. Kontrol Respirasi

11
Sistem kontrol respirasi diatur oleh kerja sistem saraf pusat, yang
meliputi pengontrolan secara sadar (volunter) dan secara tidak sadar
(involunteer).

a. Secara sadar,pusat pengontrolan respirasi berada di pusat kesadaran


pada korteks.

b. Secara tidak sadar, pusat pengontrolan respirasi berada di medulla


oblongata dan pons varolli

2.5 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM RESPIRASI


Faktor yang memengaruhi pernapasan, antara lain tingkat
perkembangan (usia), gaya hidup, status kesehatan, dan obat
tertentu(narkotik) serta lingkungan.

1.Perkembangan (usia)

Saat bayi lahir, terjadi perubahan system pernapasan menjadi terisi


udara dan paru mengalami pengembangan.Selain itu, perubahan terjadi
pula pada laju pernapasan.

Kelompok Perkembangan Frekuensi pernafasan (x/menit)


Bayi baru lahir 35
1-11 Bulan 30
2 Tahun 25
4-12 Tahun 19-23
14-18 Tahun 16-18
Dewasa 12-20
Lansia Meningkat secara bertahap
Tabel 2.1 Perubahan pernapasan sesuai usia

12
Pada bayi, dada berbentuk bulat(tong) dan semakin lama sisi
anteroposterior semakin kecil dibandingkan sisi mediolateral. Pada orang
tua, terjadi perubahan bentuk toraks dan laju pernapasan.

2.Kebiasaan Merokok

Salah satu dari gaya hidup masa kini yaitu kebiasaan merokok
dengan kira-kira 90% dari kanker paru-paru timbul sebagai akibat dari
penggunaan tembakau. Risiko kanker paru-paru meningkat dengan
jumlah rokok yang dihisap. Baik Perokok Aktif maupun perokok pasif juga
berisiko mengalami gangguan pernapasan antara  lain, seperti asma,
bronkitis, hingga tuberkulosis.

3.Status Gizi

Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi


makanan dan zat-zat gizi. Indeks standar yang sekarang dipakai untuk
menilai perkmbangan gizi adalah berat badan (BB) terhadap tinggi badan
(TB) yang ditinjai dari penggunaannya lebih mudah dan praktis serta tetap
mempunyai dasar ilmiahnya atas dasar penelitian Puslitbang Gizi
Departeman Kesehatan. Dalam hal ini status gizi dapat dibedakan
menjadi: status gizi kurang, status gizi baik/normal dan status gizi lebih.

Cara melakukan penggolongan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Berat Miniman dan Berat Maksimal untuk ukuran tinggi badan tertentu
merupakan batas badan terendah dan tertinggi untuk ukuran tinggi badan
tersebut. Bila berat badan dalam batas-batas tersebut maka dinyatakan
mempunyai gizi baik/normal.

b. Bila untuk tinggi badan tertentu mempunyai berat badan yang kurang
dari berat badan minimal maka dinyatakan gizi kurang.

c. Bila tinggi badan tertentu mempunyai berat badan yang melebihi berat
badan maksimal maka dinyatakan gizi lebih.

13
Pada orang dengan status gizi Normal, sistem pernapasan dan
kardiovaskularnya memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen
tubuh.sementara Status gizi buruk dapat memengaruhi kemampuan tubuh
untuk menyuplai oksigen bagi tubuh.

4.Obat-obatan

Narkotika seperti morfin dan meperidin hidroklorida (Demerol)


menurunkan frekuensi dan kedalaman pernapasan karena mendepresi
pusat pernapasan pada medulla.

5.Lingkungan

Ketinggian tempat, suhu (panas dan dingin), dan polusi dapat


memengaruhi oksigenasi, semakin tinggi suatu tempat , semakin rendah
tekanan oksigen(PaO2) pada pernapasan individu. Hal ini menyebabkan
orang yang berada di ketinggian memliki pernapasan lebih cepat dan lebih
dalam. Orang sehat yang terpapar polutan, mungkin akan mengalami
pandangan perih, sakit kepala, pening batuk, dan tersedak. Dampak buruk
polusi udara diruangan maupun yang diluar ruangan.

2.6 UPAYA-UPAYA DALAM SISTEM RESPIRASI

1).Olahraga secara teratur

Olahraga yang rutin akan menyehatkan tubuh kita.itu karena tubuh


bergerak aktif sehingga otot-otot tubuh kita tidak kaku.Saat kita
berolahraga, sistem pernafasan kita juga akan bekerja lebih baik.Hal ini
membuat aliran oksigen dan darah keseluruh tubuh bisa lebih lancer.

2).Hindari Merokok

Sebagaimana asap pada umumnya,maka asap rokok juga


menyebabkan iritasi pada dinding saluran pernapasan.Oleh karena
itu,pada orang yang belum biasa atau pada orang atau anak yang

14
sensitive,asap rokok dapat menimbulkan batuk-batuk.Bahkan, pada
penderita penyakit pernafasan salah satunya asma.

Asap rokok mengandung bermacam-macam zat kimia,berupa zat


kimia organic dan zat kimia in-organik. Diantaranya yang penting
diperhatikan adalah nikotin, CO(karbon monoksida) dan zat-zat
karsinogenik, yaitu zat-zat yang dapat menimbulkan kanker.

3).Hindari pemicu sesak Nafas,seperti menyingkirkan hewan Peliharaan &


membasmi Kutu rumah

2.7 CONTOH MASALAH SISTEM RESPIRASI

Terdapat beberapa penyakit pada sistem pernapasan manusia, yaitu


sebagai berikut:

1.Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan peradangan pada


saluran pernapasan mulai dari hidung sampai paru-paru. ISPA
disebabkan oleh virus atau bakteri yang mudah menular.

2.Asma

Asma adalah gangguan pada rongga saluran pernapasan yang


diakibatkan oleh kontraksi otot polos pada trakea dan mengakibatkan
penderita sulit bernapas. Ditandai dengan kontraksi yang kaku dari
bronkiolus. Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus
terhadap benda-benda asing di udara.

3.Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri


Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru dan

15
menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Karena ada bintil-bintil
tersebut, proses difusi oksigen terganggu.

4.Kanker paru-paru

Kanker Paru-paru merupakan salah satu penyakit berbahaya yang


dapat dialami oleh semua umur, baik dari yang tua hingga yang muda.
Penyakit ini disebabkan karena sel kanker paru-parudan terus tumbuh
tidak terkendali.

5.Dipnea

Dipnea menurut definisi American Thoracic Society (ATS)


didefinisikan sebagai pengalaman subyektif ketidaknyamanan dalam
bernapas yang terdiri dari berbagai sensasi yang bervariasi dalam
intensitas secara kualitatif. Penelitian sejauh ini memperlihatkan emosi
dikaitkan dengan penurunan keakuratan pada persepsi dipnea yang
membutuhkan pengobatan yang tepat. Pasien asma yang menderita
emosionalitas negatif yang tinggi lebih merasakan gejala dispneik
ketimbang gejala emosi negatif yang rendah. Demikian pula, orang-orang
yang memiliki kecenderungan negatif yang tinggi lebih rentan
dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki kecenderungan negatif
yang rendah dalam merasakan gejala dipneatik.

2.8 DEFENISI SISTEM KARDIOVASKULER


Sistem kardiovaskuler adalah kumpulan organ yang bekerja sama
untuk melakukan fungsi transportasi dalam tubuh manusia. Sistem ini
bertanggung jawab untuk mentransportasikan darah, yang mengandung
nutrisi, bahan sisa metabolisme, hormone, zat kekebalan tubuh, dan zat
lain ke seluruh tubuh. Sehingga, tiap bagian tubuh akan mendapatkan
nutrisi dan dapat membuang sisa metabolismenya ke dalam darah.
Dengan tersampainya hormone ke seluruh bagian tubuh, kecepatan
metabolisme juga akan dapat diatur. Sistem ini juga menjamin pasokan
zat kekebalan tubuh yang berlimpah pada bagian tubuh yang terluka, baik

16
karena kecelakaan atau operasi, dengan bertujuan mencegah infeksi di
daerah tersebut.Dengan demikian, dapat dilihat bahwa sistem
kardiovaskuler memiliki fungsi utama untuk mentransportasikan darah dan
zat-zat yang dikandungnya ke seluruh bagian tubuh.

2.9 TUJUAN SISTEM KARDIOVASKULER

1. Mengangkut nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh tubuh dan


melepaskan limbah metabolik (karbon dioksida, limbah nitrogen)

2. Perlindungan tubuh oleh sel darah putih, antibodi dan protein


komplemen yang beredar dalam darah dan mempertahankan tubuh
terhadap mikroba asing dan toksin. Mekanisme pembekuan juga turut
serta melindungi tubuh dari kehilangan darah setelah cedera

3. Pengaturan suhu tubuh, pH cairan dan kadar air sel

4. Bagaimanapun sistem kardiovaskuler, memerlukan fungsi kooperatif


sistem lain untuk mempertahankan komposisi darah dan sebagainya
untuk melestarikan homeostasis intraseluler. Misalnya, pencernaan dan
organ ekskretori yang berperan dalam menjaga konstitusi homeostasis
darah, saraf otonom, sistem endokrin, sistem koordinat kardiovaskuler,
serta fungsi lainnya.

2.10 RUANG LINGKUP SISTEM KARDIOVASKULER

Sistem kardiovaskuler terdiri atas organ jantung dan pembuluh


darah. Fungsi sistem ini dapat dianalogikan dengan sistem pengairan di
rumah tangga, dimana organ jantung berperan sebagai pompa dan
pembuluh darah berperan sebagai salurannya atau pipanya. Sistem ini

17
bertanggung jawab untuk mentransportasikan darah dan zat yang
dikandungnya ke seluruh bagian tubuh manusia.

1.Jantung

Jantung terletak di rongga dada (thorax), dan cenderung terletak di


sisi kiri. Pada kelainan dekstrokardia jantung justru terletak di sisi sebelah
kanan. Jantung dikelilingi oleh pembuluh darah besar dan organ paru, dan
timus di bagian depannya. Jantung terdiri dari empat ruang jantung yang
dipisahkan oleh sekat-sekat jantung. Empat ruang jantung tersebut
adalah:

1. Atrium kanan

2. Atrium kiri

3. Ventrikel kanan

4. Ventrikel kiri

Ruang jantung ini terbentuk karena adanya sekat interventrikuler dan


sekat atrioventrikuler. Pada sekat atrioventrikuler terdapat dua buah katup
jantung, yaitu katup trikuspidalis dan katup bicuspidalis. Disebut
trikuspidalis karena terdiri dari tiga lempengan katup, dan disebut
bicuspidalis karena terdiri dari dua buah lempengan katup. Atrium kanan
dan kiri memiliki ukuran yang sama, demikian juga ventrikel kanan dan
kiri. Atrium dibatasi oleh otot jantung dan sekat yang tipis, sedangkan
bagian ventrikel dibatasi oleh otot jantung dan sekat interventrikuler yang
tebal.

Empat ruang jantung ini dilapisi oleh lapisan endocardium,


myocardium, dan lapisan epicardium. Katup jantung sesungguhnya
merupakan perluasan cincin fibrosa atrioventrikuler, yang terdiri dari
jaringan ikat fibrosa yang dilapisi endotel pada kedua sisi. Darah mengalir
di dalam jantung ke satu arah, dari sisi kanan ke sisi kiri. Hal ini

18
dimungkinkan karena adanya katup-katup jantung yang akan mencegah
aliran darah balik. Katup-katup ini hanya mengijinkan darah mengalir dari
atrium kanan ke ventrikel kanan; dan dari atrium kiri ke ventrikel kiri.

Darah di dalam jantung mengalir dalam satu arah. Dari atrium kanan
darah akan mengalir ke ventrikel kanan, darah ini mengandung oksigen
yang rendah, dan banyak mengandung CO2. Kemudian darah dialirkan ke
paru melalui arteri pulmonalis, untuk mendapatkan Oksigen (oksigenasi).
Dari paru-paru darah kembali ke atrium kiri jantung melalui vena
pulmonalis, darah ini kaya akan oksigen karena telah mengalami
oksigenasi di paru. Dari atrium kiri dialirkan ke ventrikel kiri, selanjutnya ke
seluruh tubuh melalui aorta.

Jantung memiliki system yang memungkinkan mereka untuk berdenyut


sendiri. System ini disebut sistem penghantar yang terdiri dari simpul
sinoatrial (SA node), lintasan antar simpul di atrium, simpul atrioventrikuler
(AV node) dan berkas His (bundle of His) dan cabangnya serta serabut
Purkinje. Nodus SA letaknya pada muara dari vena cava inferior dan
nodus AV letaknya pada bagian posterior kanan septum antar atrium.
Serabut antar simpul atrium terdiri dari tiga berkas, yaitu bagian anterior
(berkas Bachman), bagian medial (Wenckebach), dan bagian posterior
(Thorel).

Secara histologis sistem penghantar ini merupakan modifikasi otot


jantung, dimana serat lintangnya lebih sedikit dan batas selnya tidak
tegas. Simpul SA dna AV mengandung sel bulat kecil dengan sedikit
organela di dalamnya.

Pada keadaan normal, SA node merupakan pencetus denyut jantung.


Kecepatan cetusan listriknya menentukan frekuensi jantung. Impuls
tersebut kemudian berjalan melalui lintasan antar simpul atrium menuju
simpul AV, kemudian dari simpul ini menuju ke berkas His. Akhirnya akan
mencapai otot jantung melalui cabang berkas His dan serabut Purkinje.

19
2.Pembuluh darah

Pembuluh darah biasanya terdiri dari pembuluh darah :

1).Arteri

Arteri atau pembuluh nadi adalah pembuluh darah berdinding tebal


yang membawa darah berisi oksigen dari jantung ke seluruh jaringan
tubuh. Dinding arteri lebih tebal dibandingkan dinding vena dan keduanya
terdiri dari tiga lapisan,yakni :

1.endothelium (bagian dalam)

2.otot polos dengan serat elastis (bagian tengah)

3.jaringan ikat dan serat elastis (bagian luar).

Darah mengandung oksigen memasuki arteri setelah keluar dari


ventrikel kiri melalui katup aorta. Bagian pertama dari arteri adalah aorta
yang merupakan arteri terbesar dan memiliki dinding yang tebal. Arteri
akan menuju bagian atas tubuh terlebih dahulu baru kemudian ke bagian
bawah tubuh.

2).Vena

Vena atau pembuluh darah balik adalah pembuluh darah kecil yang
umumnya membawa darah terdeoksigenasi ke jantung dari jaringan.
Umumnya,Vena membawa darah yang mengandung karbon dioksida,
namun ada vena umbikalis yang membawa darah beroksigen dari paru-
paru ke jantung.

Setelah darah melalui jaringan tubuh,Kapiler akan bergabung ke


venula dan selanjutnya bergabung ke vena. Semua vena pada akhirnya
tergabung menjadi dua vena utama yaitu vena cava superior (dari bagian
tubuh diatas jantung) dan vena cava inferior (dari bagian tubuh dibawah
jantung). Kedua vena tersebut masuk ke serambi kanan pada jantung.

20
3).Kapiler

Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dengan diameter


antara 5-10 mikrometer yang memungkinkan terjadinya pertukaran
air,oksigen,karbondioksida, serta limbah dengan sel disekitarnya.Kapiler
hanya terdiri dari satu lapis endothelium dan sebuah membrane
basal.Arteri pada akhirnya akan bercabang ke bagian-bagian kecil yang
disebut arteriol dan kemudian menuju kapiler.Kapiler juga berfungsi
membawa darah ke dalam vena.

4).Pembuluh Koroner

Oksigen dan nutrisi untuk jantung sendiri dipasok melalui pembuluh


koroner. Sistem sirkulasi koroner berfungsi menyediakan pasokan darah
untuk otot jantung. Sirkulasi ini berawal dari arteri di dekat aorta, yaitu
arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Setelah memberikan suplai
oksigen dan nutrisi ke otot jantung,darah kembali ke jantung melalui vena
koroner dan menuju atrium kanan.

2.11 PRINSIP-PRINSIP SISTEM KARDIOVASKULER

Sistem peredaran darah pada manusia (sistem kardiovaskuler) atau


sistem sirkulasi adalah sistem organ yang memungkinkan darah beredar
ke seluruh tubuh. Darah beredar sambil membawa nutrisi (seperti asam
amino dan elektrolit),oksigen,karbon dioksida dan hormone ke sel tubuh
untuk memberikan makanan ke sel,melawan penyakit,menstabilkan suhu
dan pH,mempertahankan homeostatis.

Sistem peredaran darah terdiri dari perdaran darah tertutup dan


peredaran darah ganda.peredaran darah tertutup artinya darah beredar
dan mengalir didalam pembuluh darah secara terus menerus dan

21
berkesinambungan.sedangkan sistem peredaran darah ganda berarti
darah melewati jantung sebanyak 2 kali dalam 1 kali peredaran,dimana ia
melewati jantung pada saat darah mengandung karbon dioksida yang
tinggi. Peredaran darah dalam tubuh terbagi menjadi peredaran darah
besar dan peredaran darah kecil.

1.Peredaran darah Pulmonalis

Peredaran darah pulmonalis atau peredaran darah kecil


menunjukkan jalur aliran darah yang lebih pendek. Dimulai dari jantung
bagian ventrikel kanan,kemudian darah menuju arteri pulmonalis. Setelah
darah masuk ke dalam paru-paru,darah bergerak mengalir melalui vena
pulmonalis menuju ke jantung lagi,tepatnya pada bagian atrium kiri.

2.Peredaran darah sistemik

Jalur peredaran darah besar cukup jauh karena melalui seluruh


tubuh. Darah yang mengandung oksigen tinggi,bergerak dari ventrikel kiri.
Dari ventrikel,kontraksi menyebabkan katup aorta terbuka. Dari aorta
darah mengalir ke seluruh tubuh melalui arteri yang terhubung ke seluruh
tubuh. Dengan demikian darah yang kaya akan oksigen tersalurkan ke
bagian-bagian tubuh yang membutuhkan.

Setelah tiba dibagian pembuluh kapiler,maka terjadi pertukaran


oksigen dan karbondioksida. Darah yang mengandung karbondioksida
bergerak kembali menuju ke vena cava. Darah yang terdapat pada bagian
bawah jantung akan bergerak ke vena cava inferior.

Adapun darah yang terdapat pada bagian atas jantung akan


bergerak ke vena cava superior.kedua vena cava tersebut memiliki ujung
di atrium kanan dan membawa darah yang mengandung karbondioksida
tinggi. Proses ini berlangsung secara terus-menerus selama hidup.

22
2.12 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM
KARDIOVASKULER
1. Kolesterol

Kolesterol merupakan senyawa lemak komplek yang dihasilkan oleh


tubuh untuk bermacam – macam fungsi, antara lain kolesterol yang
terdapat dibagian luar dari sel-sel saraf dan berfungsi untuk membantu
menghantar konduksi dan transmisi tanda-tanda elektrik. Tanpa adanya
kolesterol, sel-sel saraf tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik
sehingga koordinasi gerak tubuh seseorang maupun kemampuannya
untuk berbicara terganggu.

2. Hipertensi

Bila seseorang melakukan aktivitas atau sedang sters, tekanan


darahnya akan meningkat. Setelah beraktivitas berhenti tekanan darah
kembali normal, tetapI bila tekanan darah naik dan bertahan pada
tekanan tersebut meskipun sudah rileks, maka yang bersangkutan
dikatakan memiliki hipertensi. hipertensi adalah desakan darah yang
berlebihan dan hamper konstan pada arteri. Tekanan sistolik berkaitan
dengan tingginya tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi. Ini adalah
tekanan maksimum dalam arteri pada suatu saat dan tercermin pada
hasil pembacaan tekanan darah sebagai tekanan.

3. Merokok

Kandungan sekitar 4000 senyawa dalam bentuk partikel dan gas


nikotin, tar, dan karbon monoksida termasuk di dalamnya menjadi faktor
penyebab terjadinya penyakit kardiovaskular. Keadaan jantung dan paru-
paru mereka yang merokok tidak akan bekerja efisien. Asap rokok
mengandung nikotin yang memacu pengeluaran zat-zat seperti adrenalin.
Zat ini merangsang denyutan jantung dan tekanan darah meningkat. Efek
rokok adalah menyebabkan beban miokard bertambah karena

23
rangsangan oleh katekolamin dan menurunnya konsumsi O2 akibat
inhalasi CO atau dengan perkataan lain dapat menyebabkan takikardi,
vasokontriksi pembuluh darah, merubah permeabilitas dinding pembuluh
darah dan merubah 5-10% Hb menjadi carboksi Hb.

4. Diabetes mellitus

Dalam keadaan normal, kadar gula darah 2 jam sesudah makan <
200 mg/dl. Tetapi pada individu dengan diabetes mellitus, kadarnya
melebihi atau sama dengan 200 mg/dl. Kadar hiperglikemi postprandial
berbanding lurus dengan resiko mortalitas penyakit jantung pada
penderita diabetes mellitus.

Terutama bila berlangsung cukup lama, gula darah tersebut dapat


mendorong terjadinya pengendapan atherosclerosis pada arteri coroner.
Penderita diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia
muda. Diabetes adalah faktor risiko yang dapat meningkatkan mortalitas
penyakit kardiovaskuler.

5. Aktivitas fisik

Kurang aktivitas terkait erat dengan kegemukan dalam arti sedikitnya


tenaga yang dikeluarkan dibandingakan dengan masukan sehingga zat
makanan yang digunakan akan tersimpan dan tertumpuk dalam tubuh
sebagai lemak. Lebih dari itu, kegemukan mendorong timbulnya faktor
risiko yang lain seperti diabetes mellitus, hipertensi, yang pada taraf
selanjutnya meningkat risiko PJK. Aktivitas fisik dapat meningkatkan
kadar HDL, kolesterol dan memperbaiki kolateral coroner sehingga risiko
PJK dapat dikurangi.

6. Jenis kelamin

Laki-laki mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita


kardiovaskular lebih awal.laki-laki juga juga mempunyai risiko lebih besar
terhadap morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler. Sedangkan di atas

24
umur 50 tahun hipertensi lebih banyak terjadi pada wanita. Ini disebabkan
karena disebabkan faktor hormonal pada wanita setelah masa
menopause. Pada perempuan yang sudah menopause, kadar esterogen
dalam tubuhnya menurun. Hal inilah yang kemudian menyebabkan
perempuan yang sudah menopause memiliki risiko lebih tinggi daripada
mereka yang belum menopause. Risiko ini sebanding pada pria, yang
kadar esterogen dalam tubunhya hanya sedikit, sehingga perlindungan
terhadap pembuluh darah menjadi lebih sedikit.

7. Genetik

Riwayat keluarga yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga


mempertingi risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer
(esensial). Tentunya faktor genetik ini juga dipengaruhi faktor-faktor
lingkungan lain, yang kemudian menyebabkan seorang menderita
hipertensi. faktor genetik juga berkaitan dengan metobolisme pengaturan
garam dan renin membran sel. Menurut Davidson bila kedua orang
tuanya menderita hipertensi maka sekitar 45% akan turun
keanakanaknya dan bila salah satu orangtuanya yang menderita
hipertensi maka sekitar 30% akan turun ke anak-anaknya

2.13 UPAYA-UPAYA DALAM SISTEM KARDIOVASKULER

1).Hindari Makanan Berlemak

Makanan berlemak adalah makanan yang kadar lemaknya tinggi dan


rendah kalori,tetapi masih mengandung bahan utama untuk kesehatan
tubuh,seperti protein,kalsium,dan lain-lain.makanan yang berlemak dan
berminyak tersebut antara lain gorengan,kacang tanah,durian,kuning telur,
kelapa, daging ,santan dan sejenisnya.Namun,untuk mengurangi

25
makanan berlemak tersebut,perlu dilakukan secara bertahap jangan
sampai dilakukan secara drastis.

2).Olahraga secara teratur

Dalam Olahraga,setiap gerakan harus memiliki arti bukan sekedar


merasakan kelelahan.Ketekunan adalah kunci untuk bisa melihat
keberhasilan terapi olahraga ini.Seorang dokter menyarankan agar
melakukan olahraga secara rutin 3-5 kali dalam seminggu.

3).Hindari Minum-minuman beralkohol dan Rokok

Alkohol tidak hanya meningkatkan resiko penyakit Kanker dan paru-


paru,tetapi juga mengakibatkan penyakit jantung dan stroke.Alkohol akan
menghambat proses oksidasi lemak dalam tubuh.Hal ini menyebabkan
proses pembakaran kalori dari lemak dan gula terhambat dan akhirnya
berat badan susah berkurang.Begitu juga dengan Rokok,sama bahayanya
dengan alcohol karena bahan-bahan yang terkandung didalam rokok
dapat mempengaruhi saraf otak.

4).Kendalikan Stres

Jangan menyepelekan stress.Kondisi mental yang tak stabil itu


memberikan dampak yang beraneka macam.Salah satu dampak yang
cukup mengerikan adalah stroke.Beban kerja yang tinggi,tekanan hidup
yang berat atau keinginan yang tidak tercapai tanpa disadari bisa
menyebabkan efek jangka panjang pada fisik dan mental.

Seorang spesialis bedah saraf mengatakan stress menjadi pemicu


kuat terjadinya stroke.Stres menyumbang hingga 20% penyebab stroke.
Pendapat lain juga mengatakan bahwa perasaan stress kerap
menimbulkan banyak penyakit,salah satunya darah tinggi dan stroke.Stres
yang tak terkendali akan memicu naiknya tekanan darah dan berisiko
terkena serangan jantung.

26
2.14 CONTOH MASALAH SISTEM KARDIOVASKULER

Terdapat beberapa penyakit pada sistem pernapasan manusia, yaitu


sebagai berikut:

1.Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner seringkali dikaitkan dengan


aterosklerosis. Aterosklerosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu: athero
yang berarti sejenis bubur atau pasta dan sclerosis yang berarti
pengerasan. Aterosklerosis digambarkan sebagai penumpukan bahan
lemak dan kolesterol yang berkonsistensi lunak dan/ atau kalsium yang
mengeras di sepanjang dinding arteri. Bentukan inilah yang dikenal
dengan plak aterosklerosis (gambar 2.1). Plak ini akan menyumbat
sebagian atau seluruh lumen arteri.

Gambar 2.1 Plak Aterosklerosis Arteri Jantung

Plak aterosklerosis yang kecil, yaitu dengan penyumbatan/ stenosis


kurang dari 50% dan bersifat stabil (tidak mudah ruptur), tidak
menyebabkan gangguan aliran darah koroner sehingga tidak

27
menyebabkan gangguan kebutuhan oksigen otot jantung (miokard). Hal ini
dikenal dengan penyakit jantung koroner subklinis. Pada kondisi ini belum
terjadi proses iskemia miokard. Plak aterosklerosis yang bertambah
besarnya akan membentuk trombus intrakoroner yang berakibat rupturnya
plak tersebut. Dengan demikian, akan terjadi gangguan pada aliran darah
koroner yang dikenal dengan proses iskemia miokard (penyakit jantung
iskemik). Ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen dan pemakaian
oksigen miokard akan menimbulkan keluhan angina. Berkurangnya
oksigen secara absolut akan menyebabkan keluhan angina saat istirahat
(angina pektoris tidak stabil) dan bila disertai dengan nekrosis miokard
yang mendadak disebut infark miokard akut (IMA). Sementara itu,
berkurangnya pasokan oksigen yang relatif akan mengakibatkan
meningkatnya kebutuhan oksigen miokard dan menimbulkan keluhan
hanya pada saat beraktivitas (angina pektoris stabil), tanpa disertai
nekrosis miokard.

2.Hipertensi

Hipertensi merupakan sindroma akibat terganggunya regulasi


vaskular karena tidak berfungsinya mekanisme kontrol tekanan arteri
(melalui: sistem saraf pusat, sistem renin-angiotensin-aldosteron, volume
cairan ekstraselular). Sebagian besar hipertensi tidak dapat diketahui
sebabnya. Sampai saat ini hipertensi tidak dapat disembuhkan,
pengobatan hipertensi bertujuan untuk mengendalikan tekanan darah
sampai pada target dengan tujuan mencegah terjadinya kerusakan organ
sasaran (otak, jantung, ginjal, mata dan pembuluh darah perifer).

28
Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut European of Cardiology

3.Stroke

Stroke merupakan sosok penyakit yang menakutkan dalam


masyarakat, selain penyakit jantung dan kanker. Ketiga penyakit ini
merupakan penyebab kematian yang paling utama di dunia.1 Selain
dampaknya terhadap kematian, efek stroke yang ditakuti juga adalah
terjadinya kecacatan pada penderitanya. Memang, stroke merupakan
salah satu penyakit penyebab utama kecacatan di masyarakat, di mana
bentuk kecacatan yang ditimbulkan tergantung pada lokasi terjadinya
gangguan suplai darah ke otak.

WHO (World Health Organization) mendefenisikan stroke sebagai


suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan
tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung lebih
dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak. Menurut Kelompok Studi
Serebrovaskuler dan Neurogeriatri Perdossi (1999), stroke adalah tanda-
tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal
atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau
lebih atau menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang
jelas selain vaskuler.

29
4.Atrial fibrilasi

Atrial fibrilasi (AF) adalah suatu keadaan dimana hantaran impuls


elektrik di kedua atrium jantung (atrial) lebih cepat dari keadaan normal,
sehingga menyebabkan atrium berkontraksi sangat cepat dan tidak
beraturan (fibrilasi). Definisi lain menyebutkan bahwa AF merupakan salah
satu aritmia yang disebabkan oleh karena adanya kelainan jantung di
atrium. Hal ini ditandai dengan timbulnya focus ectopic-focus ectopic yang
terjadi di dalam atrium. Focus ectopic yang terjadi menyebabkan atrium
berkontraksi lebih dari satu kali. Dengan kata lain, atrium akan bergetar,
sehingga disebut sebagai atrium yang mengalami fibrilasi.

Penyebab timbulnya AF dapat dibedakan menjadi penyebab yang


berkaitan dengan penyakit sistem kardiovaskular dan penyakit yang tidak
terkait dengan sistem kardiovaskular. Riwayat tekanan darah tinggi
(hipertensi) yang ber-kepanjangan, ishemic heart disease, dan
cardiomyopathy, merupakan beberapa contoh penyebab AF terkait
dengan sistem kardiovaskular. Beberapa kondisi yang tidak berkaitan
dengan sistem kardiovaskular yang dapat memicu AF, antara lain:
hyperthyroidism, pheochromocytoma, kadar kalium (K+), magnesium atau
kalsium yang rendah. Beberapa penyakit pada paru-paru yang diketahui
dapat menyebabkan timbulnya AF, misalnya: pulmonary embolism,
pneumonia, dan kanker paru.

30
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pernafasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar
yang mengandung oksigen (O₂) ke dalam tubuh serta menghembuskan
udara yang banyak mengandung karbondioksida (CO₂) sebagai sisa dari
oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan
menghembuskan disebut ekspirasi. Sistem pernafasan tersusun atas
saluran pernafasan dan paru-paru sebagai tempat pertukaran udara
pernapasan.

Sistem kardiovaskular adalah salah satu sistem yang paling penting


dalam tubuh karena tidak ada sel dan jaringan yang dapat berfungsi
dengan baik tanpa adanya oksigen dan pasokan darah yang cukup. Jika
terdapat permasalahan dengan jantung, maka seluruh tubuh akan sangat
dipengaruhi.

3.2 SARAN

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah ini masih terdapat


banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.Kami akan memperbaiki
makalah Ini jika ada kesalahan dengan berpedoman pada banyak sumber
serta kritik yang membangun dari para pembaca.

31
DAFTAR PUSTAKA

Ganong,W.F. 1999.Buku ajar fisiologi kedokteran.Editor : dr.


Widjajakusumah . Edisi 17. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Guyton, A.C.and Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta :


Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Mc.Naught and Callander. 1975. Illustrated Physiology. Third Edition.


New York : Churchill Livingstone.

Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia : dari sel ke system. Edisi 2. Jakarta


: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
M,,m

Mardia.wiwi.2017”pencegahan penularan infeksi saluran pernafasan akut


dan perawatannya pada balita dirumah kabupaten pengandaran”jurnal.
Online.
http://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/download/14853/7930.diakse
s.21.november.2020

Saputra.indro.2018”peningkatan upaya promotif preventif efektivitas


pembiayaan penyakit kardiovaskuler systematic review” jurnal.online.
http://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/issue/view/104.diakses.21.nove
mver.2020

Fikriana.Riza.2018”sistem kardiovaskuler”buku.pdf.online.
https://books.google.com/books/about/Sistem_Kardiovaskuler.html?
id=Rm9nDwAAQBAJ.diakses.18.november.2020

Agustinis.raysha.2019”sistem pernafasan”buku.pdf.online.
http://raysha.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70862/5.+Sistem+Per
napasan.pdf.diakses.18.november.2020.

Rahmawati.silvia.2016”Pengaruh latihan menghapus kartu peningkatan


kardiovaskular”jurnal.online.http://ejournal.poltekkessmg.ac.id/ojs/index.ph
p \/jrk/article/view/2730.diakses.18.november.2020

32

Anda mungkin juga menyukai