Anda di halaman 1dari 5

Nama : Renti Marlina Sihombing

Nim. : 200204093

Pernyatan:
Seorang laki-laki usia 45 tahun dibawa ke IGD kondisi gelisah dengan keluhan yang
disampaikan keluarga badan bengkak, sesak bernafas dan sedikit buang air kecil, mual dan
muntah, tidak nafsu makan, lemas tidak bersemangat sejak 1 minggu yang lalu dan semakin para
dalam 2 hari terakhir ini. Dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 180/110
mmHg, nadi 90 x/mnt, pernafasan 28 x/mnt, suhu 37,5℃C. Pasien bekerja sebagai
buruh bangunan dan memiliki kebiasaan menunda minum bila haus. Riwayat kesehatan
terdahulu pernah mengalami batu ginjal. Pasien mendapat diet ginjal dengan tinggi kalori rendah
protein. Dokter menetapkan diagnosa gagal ginjal pada pasien dan merencanakan pasien untuk
cuci darah sebagai pengobatan awal pasien
Pertanyaan :
1. Sebutkan data subjektif (DS) dan data objektif (DO) dari kasus Diatas!
- Data subjektif (DS) :
 GGK( gagal ginjal kronis)
- Data objektif (DO) :
 Pasien kelihatan gelisah
 Badan bengkak (edema)
 Sesak nafas
 Sedikit buang air kecil
 Mual muntah tidak nafsu makan
 Lemas tidak bersemangat
2. Apakah pemeriksan penunjang dan laboratorium yang direkomondasikan pada pasien di
IGD?
Pemeriksaan : Test Urine dan Darah
3. Apakah pemeriksaan laboratorium spesifik yang menunjukkan masalah gangguan fungsi
ginjal pasien ?
Ya, karena di Test Urine ditemukan darah atau protein yang terkadung di urine tersebut
4. Mengapa tekanan darah pasien dapat mencapai nilai sistol 180 dan diastole 110 pada
kondisi ini ?nefron yang menyaring darah tidak menerima oksigen dan nutrisi yang
mereka butuhkan agar berfunsi dengan baik, inilah yang menyebabkan TD :180/110
(HBP atau hipertensi)
5. Apakah kaitanya pekerjaan pasien dengan penyakit yang dialaminya sekarang ?
Ada, karena klien adalah sebagai pekerja bangunan (pekerja keras) otomatis
mengeluarkan zat-zat buang meleui keringat seccara berlebihan disaat bekerja, sementara
siklien sering menahan/tidak minum walaupun sudah haus.
6. Jelaskan mengapa diet ginjal tinggi kalori dan rendah protein diberikan pada pasien ?
Karena, protein di dapatkan dari asupan makana yang masuk kedalam tubuh dan dicerna
oleh ginjal, serta menghasilkan produk limbah yaitu produksi urea. sementara ginjal tidak
mampu lagi untuk menyaring urea tersebut.
7. Tuliskan inisial assessment (A-B-C-D-E-F-G-H) berdasarkan kasus diatas pada keadaan
kegawat daruratan pada pasien ?
Jawab:
Initial assessment meliputi:
1. Persiapan Triase Primary survey (ABCDE)
2. Resusitasi
3. Tambahan terhadap primary survey dan resusitasi
4. Secondary survey
5. Tambahan terhadap secondary survey
6. Pemantauan dan re-evaluasi berkesinarnbungan
7. Transfer ke pusat rujukan yang lebih baik
PERSIAPAN
Fase Pra-Rumah Sakit
Fase Rumah Sakit
TRIASE
Multiple Casualties
Mass Casualties
PRIMARY SURVEY
Airway
Mengenal patensi airway ( inspeksi, auskultasi, palpasi)
Penilaian secara cepat dan tepat akan adanya obstruksi
Pengelolaan
Lakukan chin lift dan atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line immobilisasi
Bersihkan airway dari benda asing bila perlu suctioning dengan alat yang rigid
Pasang pipa nasofaringeal atau orofaringeal
Pasang airway definitif sesuai indikasi
Fiksasi leher
Breathing
Buka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikan kontrol servikal in-line
immobilisasi
Tentukan laju dan dalamnya pernapasan
Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan terdapat deviasi
trakhea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-otot tambahan dan tanda-
tanda cedera lainnya.
Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor
Auskultasi thoraks bilateral
Pemberian oksigen konsentrasi tinggi ( nonrebreather mask 11-12 liter/menit)
Ventilasi dengan Bag Valve Mask
Menghilangkan tension pneumothorax
Menutup open pneumothorax
Circulation dengan kontrol perdarahan
Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal
Mengetahui sumber perdarahan internal
Periksa nadi : kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus. Tidak diketemukannya
pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda diperlukannya resusitasi masif segera.
Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis.
Periksa tekanan darah
Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal
Kenali perdarahan internal, kebutuhan untuk intervensi bedah serta konsultasi pada ahli
bedah.
Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan rutin, kimia darah, tes kehamilan (pada wanita usia subur), golongan darah
dan cross-match serta Analisis Gas Darah (BGA).
Beri cairan kristaloid yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat.
Pasang PSAG/bidai pneumatik untuk kontrol perdarahan pada pasien-pasien fraktur
pelvis yang mengancam nyawa.
Cegah hipotermia
Disability
Re-evaluasi ABCDE
Dosis awal pemberian cairan kristaloid adalah 1000-2000 ml pada dewasa dan 20 mL/kg
pada anak dengan tetesan cepat ( lihat tabel 2 )
Evaluasi resusitasi cairan
Nilailah respon penderita terhadap pemberian cairan awal
Nilai perfusi organ ( nadi, warna kulit, kesadaran dan produksi urin ) serta awasi tanda-
tanda syok
Pemberian cairan selanjutnya berdasarkan respon terhadap pemberian cairan awal.
Respon cepat
Pemberian cairan diperlambat sampai kecepatan maintenance
Tidak ada indikasi bolus cairan tambahan yang lain atau pemberian darah
Pemeriksaan darah dan cross-match tetap dikerjakan
Konsultasikan pada ahli bedah karena intervensi operatif mungkin masih
diperlukan Respon Sementara
Pemberian cairan tetap dilanjutkan, ditambah dengan pemberian darah
Respon terhadap pemberian darah menentukan tindakan operatif
Konsultasikan pada ahli bedah.

8. Jelaskan patway dari kasus diatas ?


hipertensi

Vol darah meningkt

Gagang fungsi hati

GFR menurun Proteinuri

Ureum naik Tek


Frostat serum naik
osmotic
mual anoreksia
Kalsium srum turun
Retensi NA

Kalsium tulang turun

Dx:nause Dx:perubahan
edema
nutrisi kurang Perubahan dalam tulang penyakit tulang
dari kebutuhan Penyakit tulang

Gagal ginja kronis

9. Tuliskan diagnose keperawatan pada pasien berdasarkan kasus diatas (5 diagnosa


keperawatan )!
1. Ketidak seimbangan cairan
2. Pola nafas tidak efektif (Sesak nafas)
3. Intoleransi aktivitas
4. Sedikit buang air kecil
5. Badan bengkak (edema)
6. Gangguan nutrisi
10. Sebutkan 3 intervensi untuk 3 diagnosa utama dari keadaan pasien?
N Diagnosa Interven
o si
1 Intoleransi aktiviras 1. Kaji tanda-tanda vital
2. Kaji kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas
3. Berikan linkungan yang tenang
4. Anjurkan pasien untuk mnghentikan aktivitas bila
palpitasi, nyeri dada, pusing kelemahan terjadi.
2 Gangguan nutrisi 1. Kaji pemasukan diet
2. Berikan makanan sedikit tapi sering
3. Motivasi klien makan sesuai selera
4. Berikan lingkungan yang nyaman
5. Konsultasi dengan ahli giji
6. Kolaborasi pemberian terapi
3 Gangguan rasa nyaman 1. Obsevasi keadaan umum pasien
2. Monitoring tanda-tanda vital
3. Anjurkan pasien tidur tanpa bantal
4. Berikan posisi nyaman
5. Anjurkan pasien untuk diet makanan yang tepat

Anda mungkin juga menyukai