PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
Dosen Pengampu :
Habibul Umam Taqiuddin, S.H., M.H
KELAS A1
PROGRAM STUDI S1 EKONOMI ISLAM
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NTB
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah memberikan kita semua
kesehatan dan kelancaran sehingga makalah ini dapat kami susun sampai selesai, guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kulliah Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan dengan judul: “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”
Solawat dan salam kami ucapkan untuk Baginda Nabi Muhammad SAW.
Yang telah menyampaikan iman islam kepada kita kaum muslimin, sehingga kita bisa
mengetahui dan memeluk agama yang benar yakni islam.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada para dosen, kerabat dan
kawan-kawan semua yang telah berkontribusi menyumbangkan pikiran dan membantu
kami menulis makalah ini. Semoga kita semua tetap sehat selalu di situasi pandemi ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di tengah arus globalisasi sekarang ini, kita dihadapkan pada perubahan dan
keterbukaan informasi yang begitu lebar, luas, dan cepat, meliputi pelbagai bidang
kehidupan, baik di bidang ekonomi, sosial, politik, teknologi, lingkungan, budaya
dan sebagainya. Dengan keterbukaan yang massif dan kompherensif ini, kita sebagai
masyarakat dapat dengan mudah menemukan perubahan-perubahan dan informasi-
informasi yang baik atau pun tidak baik.
Perubahan dan informasi yang baik tentu saja sangat bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat, kehidupan berbangsa dan bernegara. Gelombang ini
memberikan kita pengalaman-pengalaman serta pemahaman-pemahaman baru yang
dapat di manfaatkan untuk mengembangkan diri secara individual, kelompok bahkan
negara. Sehingga kita bisa berkembang mengikuti laju perkembangan zaman, dan
tidak tertinggal oleh perubahan yang serba cepat ini.
Namun, di sisi lain gelombang globalisasi ini juga memberikan kita begitu
banyak perubahan dan informasi yang tidak baik bagi kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Hal-hal seperti pemahaman yang sesat, ideologi yang merusak, serta
informasi yang hoaks dan menipu, ikut juga berjejal memenuhi gelombang
globalisasi yang besar ini. Masalah ini tak lain menjadi tantangan yang nyata bagi
ideologi nasional kita yakni Pancasila.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah makalah ini adalah apa
pengertian dari Pancasila sebagai ideologi nasional?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan makalah ini adalah untuk
menjelaskan pengertian Pancasila sebagai ideologi nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ideologi
Secara etimologis, kata ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata
“eidos” dan “logos”. Eidos berarti idea, gagasan, cita-cita ataupun konsep.
Sedangkan logos berarti ilmu, ajaran, atau paham. Jadi ideologi merupakan ilmu atau
ajaran tentang ide, gagasan atau cita-cita tertentu. Selanjutnya menurut makna yang
dikandungnya berarti suatu ilmu atau ajaran yang mengandung ide atau cita-cita yang
bersifat tetap sekaligus merupakan dasar, pandangan ataupun paham.
Pada prinsipnya terdapat tiga arti utama dari kata ideologi, yaitu (1) ideologi
sebagai kesadaran palsu; (2) ideologi dalam arti netral; dan (3) ideologi dalam arti
keyakinan yang tidak ilmiah. Ideologi dalam arti pertama, yaitu sebagai kesadaraan
palsu biasanya dipergunakan oleh kalangan filosof dan ilmuwan sosial. Ideologi
adalah teori yang tidak berorientasi pada kebenaran, melainkan pada kepentingan
pihak yang mempropagandakanya. Ideologi juga dilihat sebagai sarana kelas atau
kelompok sosial tertentu yang berkuasa untuk melegitimasikan kekuasanya.
Arti kedua adalah ideologi dalam arti netral. Dalam hal ini, ideologi adalah
keseluruhan sistem berpikir, nilai-nilai, dan sikap dasar suatu kelompok sosial atau
kebudayaan tertentu. Arti kedua ini ditemukan dalam negara-negara yang
menganggap penting adanya suatu “ideologi negara”. Disebut ideologi netral karena
baik buruknya tergantung kepada isi ideologi tersebut.
Dari ketiga arti kata ideologi di atas, yang dimaksudkan dalam makalah ini
adalah ideologi dalam arti netral, yaitu sebagai sistem berpikir dan tata nilai dari
suatu kelompok masyarakat. Ideologi dalam arti netral dapat di temui wujudnya
dalam ideologi negara atau ideologi bangsa. Hal ini sesuai dengan bahasan makalah
ini yaitu Pancasila sebagai ideologi nasional.
Salah satu ciri khas dari ideologi tertutup adalah menentukan hal-hal yang
besifat konkret oprasional. Ideologi tertutup tidak mengakui hak masing-masing
orang untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya sendiri dan menuntut ketaatan
tanpa syarat. Ciri lain dari ideologi tertutup adalh tidak bersumber dari masyarakat,
melainkan dari pikiran elit yang harus dipropagandakan kepada masyarakat. Dengan
sendirinya ideologi tertutup harus dipaksakan berlaku dan dipatuhi masyarakat oleh
elit tertentu, yang berarti bersifat otoriter dan dijalankan dengan cara totaliter.
B. Ideologi-Ideologi Dunia
1. Liberalisme
Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, lahirlah pemikiran, teori
dan sistem ekonomi baru yang dijiwai oleh semangat liberalisme yaitu
kapitalisme. Kapitalisme merupakan buah piker dari tokoh-tokoh seperti adam
smith dan David ricardo. Keduanya menggagas ide-ide liberal dan rasional,
khususnya tentang hakikat manusia serta peran pemerintah dalam masyarakat
sipil. Latar belakang dari pemikiran ini tak lepas dari kehidupan ekonomi pada
saat itu yang berada di bawah sistem merkantilis - suatu sistem ekonomi di mana
pemerintah berperan besar dalam membatasi kegiatan-kegiatan ekonomi guna
mendorong ekspor dan membatasi impor.
Istilah atau pemikiran Sosialisme muncul pada abad ke-19. Pada abad
itu, Robert Owen, Saint Simon, dan Fourier, ketiganya membuat sebuah rumusan
pemikiran mengenai sosialisme. Rumusan pemikiran mereka kemudian dikenal
dengan Sosialisme utopis (sosialisme khayalan) karena berupa pemikiran tanpa
tindakan.
4. Komunisme
Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nilai dan dan gagasan dasar
yang terjabar lebih lanjut dalam sikap, prilaku, dan pribadi bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi bersifat khas yang berlaku bagi bangsa Indonesia yang akan tercermin
dalam setiap segi kehidupannya. Oleh karena itu perlu adanya upaya agar tidak terjadi
kebekuan dan kekakuan, sikap tabu terhadap perkembangan dan perubahan maka sejak
awal bangsa Indonesia telah menetapkan bahwa Pancasila adalah ideologi terbuka.
Nilai yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang meliputi pandangan
kita tentang kemerdekaan, cita-cita nasional, Ketuhanan Yang Maha Esa, dasar negara,
sumber kedaulatan rakyat daan tujuan nasional. Nilai dasar yang kita anut tidak boleh
diubah lagi.
Kelima sila dalam Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh,
sehingga pemahaman dan pengalamanya harus mencangkup semua nilai yang terkandung
di dalamnya.
Sila Kemanusian Yang Adil Dan Beradab, tersimpul nilai satu derajat, sama
kewajiban dan hak, saling mencintai, hormat-menghormati, keberania membela
kebenaran dan keadilaan, toleransi dan nilai gotong royong.
Sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung nilai sikap adil,
menghormati hak orang dan sikap gotong royong, yang menjamin kemakmuran rakyat
yang adil dan menyeluruh.