Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Kimia

Pengaruh konsentrasi zat, luas permukaan, dan suhu pada laju reaksi

Guru Pengampu : Tuti Janatun M.Pd

Nama Kelompok:6

Alikha Putri

Fathi Shidqi

Rafi Ubaydillah

Syahrani Avril

X IPA 4

MADRASAH ALIYAH NEGERI 11 JAKARTA


JL.H.GANDUN NO.60 RT.7/RW.8, LB. BULUS, CILANDAK , JAKARTA
2019
A.Judul

Praktikum pengaruh konsentrasi zat, luas permukaan, dan suhu terhadap laju reaksi

B..Tujuan

Membuktikan pengaruh dari perubahan suhu luas permukaan dan konsentrasi zat pada laju
reaksi

C.Landasan Teori

Laju reaksi adalah perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi terhadap
perubahan waktu.Laju reaksi terukur, seringkali sebanding dengan konsentrasi reaktan suatu
perangkat. Contohanya, mungkin saja laju reaksi itu sebanding dengnan konsentrasi dua
reaktan A dan B, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

            V = K [ A ]x . [ B ]y

Koefisien K disebut konstanta laju, yang tidak bergantung pada konsentrasi tetapi bergantung
pada temperatur.Persamaan sejenis ini ditentukan secara eksperimen disebut hukum laju
reaksi.Secara formal hukum laju adalah persamaan yang menyatakan laju reaksi dan sebagai
fungsi dari semua spesies yang ada termasuk produknya (Charles, 1992).

             Hukum laju reaksi mempunyai dua penerapan yang utama.Penerapan praktisnya
setelah kita mengetahui hukum laju reaksi dan konstanta laju reaksi, kita dapat meramalkan
laju reaksi dari komposisi campuran. Penerapan teoritis pada laju ini adalah : hukum laju
merupakan pemandu untuk mekanisme reaksi. Setiap mekanisme yang diajukan harus
konsisten dengan hukum laju yang diamati (Keenan, 1989).

Pada kelajuan reaksi ternyata suhu juga berpengaruh, suhu juga hampir menaikkan kelajuan
dari setiap reaksi. Sebaliknya penurunan dalam suhu akan menurunkan kelajuan, dan ini tidak
bergantung apakah reaksi eksotermis dan endotermis. Perubahan kelajuan terhadap suhu
dinyatakan oleh suatu perubahan dalam tetapan kelajuan yang spesifik K (Moore,2005).

            Untuk setiap reaksi, K naik dengan kenaikkan suhu, besarnya kenaikkan berbeda-
beda dari sutau reaksi dengan reaksi yang lain. Bila suatu reaksi terjadi dalam beberapa
langkah reaksi kemungkinan spesien perantara dibentuk, dan mereka mungkin tidak dapat
dideteksi karena mereka akan segera  digunakan dalam langkah reaksi berikutnya. Meskipun
demikian dengan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhinya kadang – kadang dapat
diketahui seberapa jauh faktor – faktor tersebut berperan dalam mekanisme reaksi (Keenan,
1989)

Dalam berbagai reaksi kimia kita sering dapati reaksi berjalan sangat cepat dan adapula yang
berjalan sangat lambat. Keadaan demikian dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor – faktor,
yaitu : konsentrasi, luas permukaan,suhu/tempratur,katalis/katalisator.

Jika konsentrasi suatu zat semakin besar maka laju reaksinya semakin besar pula, dan
sebaliknya jika konsentrasi semakin kecil maka laju reaksinya semakin kecil pula.Untuk
beberapa reaksi, laju reaksi dapat dinyatakan dengan persamaan matematik yang dikenal
dengan hukum laju reaksi atau persamaan laju reaksi.
Reaksi yang berlangsung dalam sistem homogen sangat berbeda dengan reaksi yang
berlangsung dengan heterogen.Pada reaksi homogen campuran zatnya bercampur seluruhnya.
Hal ini dapat mempercepat berlangsungnya reaksi kimia, karena molekul – molekul ini dapat
bersentuhan satu sama yang lainnya. Dalam sistem heterogen, reaksi hanya berlangsung pada
bidang – bidang yang bersentuhan dari kedua fasenya.Reaksi kimia berlangsung pada kedua
molekul – molekul atom – atom atau ion – ion dari zat – zat yang bereaksi telebih dahulu
bertumbukkan.Maka semakin luas permukaan suatu reaksi mak semakin cepat reaksi itu
berlangsung.

Berbagai reaksi berlangsung lambat dapat di percepat dengan menambahkan zat lain yang
disebut katalis. Konsep yang menerapkan pengaruh terhadap laju reaksi diantaranya katalis
menurunkan energy-energi pengaktifan suatu reaksi dengan jalan menbentuk tahap-tahap
reaksi yang baru.

Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau
bersentuhan. Semakin banyak zat yang bersentuhan maka semakin sering terjadi tumbukkan.
Itu artinya bidang sentuh memegang peranan penting dalam kelangsungan reaksi.

Semakin bidang sentuhnya besar, maka semakin besar peluang zat-zat pereaksi untuk saling
bersentuhan ( bercampur ) dan saling bertumbukkan. Nah, karena luas bidang sentuh
berbanding lurus dengan luas permukaan, maka semakin luas permukaannya semakin besar
peluang tumbukkannya.

Dengan kata lain, semakin besar luas permukaan zat padat ( ukurannya semakin kecil ), maka
semakin besar laju reaksinya. Sebaliknya, semakin kecil luas permukaan zat padat
( ukurannya semakin besar ). Maka laju reaksinya juga semakin kecil.

Sebagai contoh, kita ambil gula batu. Gula yang masih dalam bentuk padat seperti batu akan
lebih sulit larut dibanding gula batu yang telah dihaluskan. Hal ini jelas menunjukkan
pengaruh ukuran dan luas permukaan terhadap laju reaksi.

Untuk memperbesar luas permukaan, kita dapat menggiling atau menghaluskan zat padat
menjadi bagian-bagian kecil atau serbuk. Itulah sebabnya saat praktikum seringkali zat padat
yang akan direaksikan dihaluskan terlebih dahulu agar laju reaksinya semakin cepat.

Konsep penting yang harus kita ingat ialah ukuran tidak sama dengan luas permukaan.
Ukuran zat padat berbanding terbalik dengan luas permukaan. Itu terlihat jelas ketika sebuah
kubus dipotong menjadi dua bagian. Jelas terlihat bahwa luas permukaannya menjadi lebih
besar. Jadi, jangan berfikir bahwa jika ukurannya besar maka luas permukaannya lebih besar
D. Alat dan Bahan
Alat
- Glass Baker
- Erlenmeyer
- Stopwatch
- Pembakar
- Neraca
- Termometer
- Balon
- kertas yang sudah dicoret

Bahan
- 5 Gram CaCO3 Bongkahan
- 5 Gram CaCO3 Butiran
- 5 Gram CaCO3 Serbuk
- 50ml larutan HCl 1M
- 50ml larutan HCl 2M
- 50ml larutan HCl 3M
- 10ml larutan HCl 1M
- 10ml Na2S2O3
- 10ml Na2S2O3 yang sudah dipanaskan 10’C

C. Cara Kerja
Percobaan 1
1. Siapkan 3 buah Erlenmeyer yang telah disediakan.
2. Masukkan HCl 1M,2M,3M sebanyak 50ml ke dalam masing masing Erlenmeyer
3. Kemudian siapkan 3 buah balon dan masukkan butiran CaCO3 ke dalam
masing masing balon tersebut
4. pasang masing balon dimulut Erlenmeyer hingga butiran CaCO3 masuk
kedalam Erlenmeyer
5. hitung waktu dari mulai butiran CaCO3 masuk kedalam Erlenmeyer
menggunakan stopwatch
Percobaan 2
1. Siapkan 3 buah Erlenmeyer yang telah dibersihkan.
2. Masukkan HCl 1M sebanyak 50ml ke dalam masing masing Erlenmeyer
3. Kemudian siapkan 3 buah balon dan masukkan bongkahan, butiran, serbuk
CaCO3 ke dalam masing masing balon tersebut
4. pasang masing balon dimulut Erlenmeyer hingga ketiga bentuk dari CaCO3
tersebut masuk kedalam Erlenmeyer
5. hitung waktu dari mulai butiran CaCO3 masuk kedalam Erlenmeyer
menggunakan stopwatch
Percobaan 3
1. Siapkan 2 buah Erlenmeyer dan 2 buah gelas yang telah dibersihkan.
2. Masukkan HCl 1M sebanyak 10ml ke dalam masing masing Erlenmeyer
3. Kemudian masukan Na2S2O3 ke dalam 2 Glass Baker masing masing 10ml
4. Panaskan salah satu Glass Baker yang berisi Na2S2O3 sehingga suhunya naik
10’celcius
5. Letakkan kedua glass baker yang berisi Na2S2O3 diatas kertas yang sudah
dicoret
6. Masukkan 10ml HCl 1M kedalam masing masing glass baker dan hitung waktu
yang dibutuhkan agar coretan yang terdapat pada kertas tidak Nampak
menggunakan stopwatch

F.Hasil Pengamatan
Percobaan 1
No HCl 50ml CaCO3 Waktu (s)
5gram
1. 1M Butiran 41
2. 2M Butiran 50
3. 3M Butiran 71

Percobaan 2
No HCl 50ml CaCO3 Waktu (s)
5gram
1. 1M Bongkahan 110
2. 1M Butiran 100
3. 1M Serbuk 30
Percobaan 3
No HCl 10ml Na2S2O3 Waktu (s)
1. 1M 26’C 16
2. 1M 36’C (dinaikkan 10’C) 9

G. Analisis Data
Percobaan 1
Pada percobaan pertama ini diketahui kalau semakin besar konsentrasi molar dari suatu zat
maka semakin besar pula laju reaksinya

Percobaan 2
Pada percobaan kedua diketahui jika semakin luas permukaan bidang sentuh maka semakin
besar laju reaksi dan semakin cepat pula reaksinya

Percobaan 3
Pada percobaan ketiga diketahui kalau semakin besar suhu dari suatu zat maka semakin besar
laju reaksi dan semakin cepat pula reaksinya

H. Kesimpulan dan saran

Semakin tinggi atau besar konsentrasi dari suatu reaksi maka semakin besar dan cepat pula
laju reaksinya dan semakin kecil atau rendah konsentrasi dari suatu reaksi maka semakin
lambat dan kecil pula reaksi tersebut

Semakin luas permukaan bidang sentuh dari suatu benda maka semakin besar dan cepat laju
reaksinya dan begitu pula sebaliknya

Semakin tinggi suhu dari suatu reaksi maka semakin besar dan cepat pula laju reaksinya
begitu pun sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai