Anda di halaman 1dari 2

PRINSIP

Thompson menyatakan terdapat beberapa hal pada prinsip teknik konseling dalam kontrak
perilaku yaitu :

1. Contract condition : konselor dan konseli perlu memahami perihal target behavior yang
dituju dan mampu memahami serta menyusun kondisi dan situasi yang diharapkan dapat
terjadi yang sesuai dengan tujuan dan arah perubahan perilaku yang menjadi tujuan dari
konseli. Dalam pembuatan kontrak perilaku, target behavior perlu dijelaskan secara
spesifik, konkrit operasional dan dianalisis menggunakann konsep ABC atau Anteseden
Behavior Consequence. Konselor dengan konseli juga harus mampu mendeskripsikan
secara jelas perilaku yang menjadi target behaviornya.
2. Contract completition criteria : kriteria dalam hal ini merupakan suatu perubahan atau
tingkat keberhasilan perilaku yang dilakukan konseli, hal ini terkait dengan pengukuran
perilaku (durasi,frekuensi atau interval dan intensitas).
Contoh : konseli mampu mengurangi minum alkohol dalam waktu tujuh hari yang telah
ditulis dalam perjanjian dalam kontrak perilaku.
3. Reinforcers : dalam kontrak diperlukan juga penguatan atau reward yang akan diberikan
oleh konseli mampu mencapai kriteria dalam kontrak perilaku. Reward yang diberikan
harus sesuai dengan keinginan konseli sesuai dengan kesepakatan antara konseli dan
konselor.
4. Review dan renegotiaton : pada kontrak juga perlu adanya data perkembangan perilaku
konseli yang dapat di evaluasi oleh konselor. Seorang terapis, perlu melakukan evaluasi
selama seminggu dengan konseli atau sesuai dengan kesepakatan bersama untuk
memahami perkembangan dari perilaku konseli. Apabila tidak terdapat perkembangan
yang signifikan maka dapat menegosiasikan kembali dalam kontrak.
5. Languange and signatures : contract disarankan untuk ditulis menggunakan bahasa yang
mudah dipahami, jelas dan sederhana. Seperti istilah kata “reinforcement” dapat diubah
menjadi “penguatan”.
KARATERISTIK

1) Karakteristik dari kontrak di antaranya yaitu:


a) Kontrak harus adil dan ukuran dan kualitas sebuah reinforcement harus sesuai
dengan tingkah laku yang diharapkan.
b) Kontrak harus jelas. Kerancuan dalam kontrak dapat mengakibatkan perbedaan
pendapat, jika pemahaman yang sama tidak dapat tercapai, konseli bisa tidak
mempercayai sistem reinforcement atau bahkan tidak mempercayai konselor.
c) Kontrak harus jujur. Menurut Homme, kontrak yang jujur adalah kontrak yang
segera dilakukan dan sesuai dengan isi perjanjiannya
d) Kalimat dalam kontrak harus positif. Misalnya “Saya akan melakukan.... jika
kamu melakukan.....”, sedangkan contoh yang salah misalnya “Saya tidak akan
melakukan.... jika kamu melakukan......”, atau “Jika kamu tidak melakukan.... maka
saya akan.....” e) Kontrak harus digunakan secara sistematis. Apabila tidak
diterapkan dengan sistematis dan konsisten, sistem reinforcement hanya akan
menjadi seperti sebuah permainan tebak-tebakan bagi konseli.

https://123dok.com/article/prinsip-prinsip-kontrak-perilaku-kontrak-perilaku-behavior-
contract.q0gr64gz Amin Nurul Zakki. 2017. Portofolio Teknik-Teknik Konseling ( teori
dan contoh aplikasi penerapan )

Anda mungkin juga menyukai