Disusun oleh:
Kelompok : 5
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swtkarena telah memberikan kami
kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah Media Pembelajaran yang kami buat
ini dengan judul “MACAM-MACAM PERMAINAN BAHASA SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB”.
1. Allah Swt yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
2. Kedua orang tua kami yang telah memberi semangat dan dukungannya sehingga saya
bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
3. Bapak Walfajri, M.Pd. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan kami materi
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Demikan,semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk semua khususnya untuk kami selaku
penulis.
Penyusun
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar Merupakan Hal yang Mutlak dilakukan oleh seseorang. Akan tetapi
tidakkah mereka merasa jenuh bosan akan mendalami dan mempelajari materi secara
mendalam. Dalam suatau kegiatan adanya refresh sangatlah penting guna melancarkan
dan mengembalikan semangat. Dalam pembelajaran sering kali kita menemukan canda
gurau dan permainan didalamnya, bukan karna mereka tidak serius dalam pencapai
tujuan, akan tetapi mereka menggunakan cara efektif agar tujuannya cepat tercapai.
C. Tujuan
Permainan berasal dari kata “main” yang berarti perbuatan untuk menyenangkan
hati (dilakukan dengan menggunakan ala-alat kesenangan atau tanpa media). Permainan
merupakan kebutuhan yang muncul secara alami dalam diri setiap individu. Setiap
manusia memiliki naluri untuk memperoleh kesenangan, kepuasan, kenikmatan,
kesukaan, dan kebahagiaan hidup. Hal ini dikarenakan sifat bawaan sejak lahir bahwa
manusia akan menghibur dirinya sampai ia mati 1. Manusia adalah Homo Ludens yang
berarti mahluk bermain2.Menurut filsafat Yunani, dalam permainan, selalu terkandung
dua unsur utama, yakni eros (rasa senang, gembira,bahagia) atau fun dan pleasure dalam
bahasa inggris, dan agon (perjuangan,semangat) atau struggle dan effort.
Bagi anak, permainan merupakan wahana belajar yang sangat penting sebagai
proses pendewasaan diri, membantu menjaga stabilitas emosi, mendorong perilaku
prososial, sekaligus memperkenalkannya terhadap dunia yang lebih luas. Sedangkan bagi
rang dewasa, permainan membutuhkan sasaran, konsep, dan teknik yang berbeda.
Permainan merupakan sarana yang efektif dan efisien serta penting untuk menghibur,
mendidik, memberikan dampak positif, dan membesarkan setiap pribadi. Jadi Bermain
merupakan kegiatan yang sangat penting bagi anak seperti halnya kebutuhan terhadap
makanan bergizi dan kesehatan untuk pertumbuhannya.
1 Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati 2011 “Metode Permainan-Permainan Edukatif Dalam pembelajaran Bahasa
Arab”jogjakarta Diva press.(hal 25).
2 Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati 2013 “ Permainan Edukatif Pendukung pembelajaran Bahasa
Arab(2)”jogjakarta Diva press.
B. Pentingnya Permainan dalam Pembelajaran Bahasa
Permainan dalam belajar jika dimanfaatkan secara baik dan benar dapat
menghasilkan beberapa hal berikut:
3 Fathul Mujib Ibid (39)
cukup untuk bermain, bermain disekolah dapat membantu perkembangan anak apabila
guru cukup memberikan waktu, ruang, materi dan kegiatan bermain anak.
Permainan bukanlah tujuan utama melaikan sarana untuk pencapaian tujuan, yaitu
meningkatkan keterampilan berbahasa (menyima, berbicara, membaca dan menulis ), dan
unsur-unsur bahasa (kosakata, dan tata bahasa) dengan cara yang menyenangkan, akan
tetapi apabila suatu permainan yang menyenangkan akan tetapi tidak ada unsur perolehan
keterampiln maka hal tersebut ukan permainan bahasa atau yang sebaliknya, kegiatan
yang melatih keterampilan tanpa adanya unsur kesenangan. Karna tujuan utama dari
permainan bahasa adalan keterampilan dan kesenangan.
Permainan ini terdiri dari dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6-7
siswa, guru membisikkan kata atau kalimat yang di perlihatkan kepada siswa terdepan
pada masing-masing kelompok untuk selanjutnya dibisikkan pada siswa dibelakangnya
demikian sampai siswa terakhir, kelompok yang tercepat dan benar dialah yang menang.
Guru memberikan perintah kepada siswa yang ditunjuk di depan kelas, akan tetapi
perintah boleh dilaksanakan jika diawali dengan kata “qola saiman” misalnya, jika siswa
melaksanakan perintah tanpa diawali kata tadi maka tidak sah.
Guru menyuruh siswa untuk menunjukkan rute perjalanan yang terdapat di peta
yang tergambar di papan tulis, setelah mendengarkan penjelasan singkat tentang
perjalanan yang ingin di tempuhnya.
5 Umi Hanifah, Media Pembelajaran Bahasa Arab, 2011,CV Putra Media Nusantara, hal.143
a. Kotak Barang (shunduq al-asyya’)
Guru memperagakan perbuatan tertentu atau menyuruh salah satu siswa untuk
melakukan perbuatan tersebut, kemudian menyuruh siswa lain untuk menebak apa yang
sedang dilakukannya.
Guru memilih cerita-cerita pendek dari buku, majalah, koran dan sebagainya,
kemudian dipotong-potong menjadi beberapa bagian, selanjutnya guru menceritakan
cerita tersebut lalu siswa disuruh untuk mengurutkan kertas-kertas potongan tersebut
sesuai dengan cerita yang telah diceritakan oleh guru.
b. Antonim (al-mudhod)
Guru menunjukkan kata yang ditulis dikartu atau siswa mengambil kartu secara
acak, dan siswa yang mendapatkan kartu langsung menyebutkan lawan katanya, apabila
tidak dapat menyebutkan lawan katanya maka ia harus mendapat hukuman.
Guru menyuruh siswa menuliskan satu atau beberapa huruf yang hilang pada kata
atau kalimat tertentu dengan gambar yang menunjukkan kata dari jawaban tersebut.
b. Dengan adanya kompetisi antar siswa dapat menumbuhkan semangat siswa untuk
lebih maju.
b. Pelaksanaan permainan bahasa diikuti oleh tawa dan sorak sorai siswa sehingga
dapat mengganggu kelas yang lain.
BAB III
PENUTUP
Akan tetapi permainan bukanlah tujuan utama melainkan sarana untuk pencapaian
keterampilan/kemahiran dalam bahasa. Sehingga siswa merasa nyaman lanyaknya belajar
bahasa ibu. Banyak manfaat dan kekurangan dngan diciptakannya permainan dalam
pembelajaran seperi menghilangkan kejenuhan, adanya kompetisi antar siswa, dan
menyisakan kesan yang tak terlupakan (inspiratif) akan tetapi terkadang menggnngu
kelas yang lain, dan tidak semua materi dapat di sampaikan dengan permainan.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, H.Douglas. 2007. Prinsip pembeljaran dan pengajaran Bahasa . Jakarta : kedubes
Amerika Serikat.
Hanifah, Umi. 2011. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Surabaya: CV.Putra Media Nusantara
Rosyidi, Abdul Wahab. 2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab Malang : UIN Malang press.