Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

PELUANG DAN TANTANGAN BERWIRAUSAHA

DISUSUN OLEH

NAMA : NILAM SARI


NIM : A1C220018
KELAS : A (Angkatan 2020)
JURUSAN : S1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATANFAKULTAS

PROGRAM KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

TAHUN 2021

1
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Peluang dan Tantangan Dalam Berwirausaha

Nama : Nilam Sari

Nim : A1C220018

Program studi : Sarjana Keperawatan

Fakultas : Keperawatan dan Kebidanan

Buton, Agustus 2021

Mengetahui,

Dosen mata kulia

Bahri Maid,S.E.,MM

NIDN.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
C. Tujuan............................................................................................................. 4
D. Manfaat........................................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peluang Dalam Berwirausaha....................................................................... 6


1. Definisi Peluang Usaha............................................................................ 6
2. Ciri-ciri Peluang Usaha............................................................................ 6
3. Unsur-unsur Peluang Usaha..................................................................... 7
4. Sumber Peluang Usaha............................................................................. 8
5. Memanfaatkan Peluang Usaha ................................................................ 9
B. Tantangan Dalam Berwirausaha.................................................................... 11
C. Cara Mengatasi Tantangan Dalam Berwirausaha.......................................... 13
D. Kompetensi Kewirausahaan........................................................................... 13
E. Keterampilan Kewirausahaan........................................................................ 15
F. Sifat-sifat yang perlu Dimiliki Wirausaha..................................................... 15
G. Cara Menjadi Pemimpin yang Baik dan Bijaksana........................................ 17

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagian besar permasalahan utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia merupakan
permasalahan lama yang sedari dulu tidak diselesaikan dengan baik dan cenderung diabaikan
sehingga semakin hari permasalahan-permasalahan tersebut berkembang semakin parah.
Permasalahan internal bangsa Indonesia itu antara lain kemiskinan, semakin bertambahnya
pengangguran, rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat, mahalnya harga pangan,
mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat, dan berbagai permasalahan
lainnya. Untuk menjawab berbagai permasalahan bangsa tersebut sangat dibutuhkan peran
wirausaha (entrepreneur) yaitu sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang
kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang ada.

Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara adalah para
wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang
berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian yang bertujuan memperoleh profit dan
mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan
sumber daya yang diperlukan. Akhir-akhir ini banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi
setiap yang jeli melihat peluang bisnis tersebut karier kewirausahawan dapat mendukung
kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen,
baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik
dan seringkali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi
kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Oleh karena itu pemerintah mengharapkan para sarjana dan mahasiswa mempunyai
kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis
termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan
tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat
peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut dengan memberikan motivasi untuk
mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah aspek-
aspek apa sajakah yang mempengaruhi peluang dan tantangan dalam berwirausaha?

C. Tujuan

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek-aspek yang


mempengaruhi peluang dan tantangan dalam berwirausaha

4
D. Manfaat
1. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan para pembaca tentang
peluang dan tantangan dalam berwirausaha
2. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan jiwa berwirausaha bagi para pembaca

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peluang Dalam Berwirausaha


1. Definisi Peluang Usaha

Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya diambil
atau dimanfaatkan bagi seorang wirausahawan mendapat keuntungan. Banyak peluang
yang disiasiakan, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat
peluang dan yang melihat pun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut.

Hanya seorang wirausahawan yang dapat berpikir kreatif serta berani mengambil
resiko itulah yang dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang. Peluang usaha yang
telah di ambil tentu akan memiliki konsekuensi bagi pengambil keputusan. Jika berhasil
dapat dikatakan mendapat keuntungan, namun jika gagal itu bagian dari resiko yang
harus dihadapi. Namun, hal itu dapat dijadikan pengalaman.

Berikut ini pengertian peluang usaha menurut para ahli

1) Arif F. Hadiparata
Peluang usaha merupakan sebuah resiko yang harus diambil dan dihadapi untuk
mengelola dan mengatur segala urusan yang ada hubungannya dengan finansial.
2) Thomas W. Zimmerer
Peluang merupakan sebuah terapan yang terdiri dari kreativitas dan motivasi
untuk memecahkan masalah dan melihat kesempatan yang dihadapi setiap hari
3) Robbin and Coulter
Sebuah proses yang melibatkan individu atau kelompok yang menggunakan usaha
dan sarana tertentu untuk menciptakan suatu nilai tumbuh guna memenuhi sebuah
kebutuhan tampa memperhatikan sumber daya yang digunakan.
4) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Peluang usaha teriri dau kata yaitu peluang dan usaha, peluang yang dalam bahasa
Inggris disebut dengan opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI yaitu
kesempatan.
2. Ciri-ciri Peluang Usaha

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri peluang usaha, terdiri atas :

1) Peluang itu orisinil dan tidak meniru.


2) Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan
pasar dimasa yang akan datang.
3) Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama.

6
4) Tingkat visibilitas (kelayakkanusaha) benar-benar teruji untuk dilakukan riset dan
trial.
5) Bersifat ide kreatif dan inovatif bukan tiruan dari orang lain.
6) Ada keyakinan untuk mewujudkannya.
7) Ada rasa senang dalam menjalankannya
3. Unsur-unsur Peluang Usaha

Sebelum memulai sebuah usaha, seorang wirausahaan haruslah memperhatikan


beberapa unsur dalam membuka peluang usaha, yaitu :

1) Lihat karakter usahaan dengan karakter pribadi anda. Tujuannya adalah melihat
Karakter dasar anda sesuai dengan karakter usaha anda.
2) Lihat apakah anda menyukai usaha tersebut. Karena rasa suka pada usaha akan
membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah dalam
menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik.
3) Lihat apakah anda mampu menjalankan usaha tersebut. Sangat penting bagi kita
untuk mengukur kekuatan diri dengan tujuan apakah kita mampu menjalankan
usaha tersebut.

Selain dari unsur diatas, terdapat unsur-unsur lain yang dianggap penting dalam
membuka peluang usaha. Berikut rinciannya :

1) Melakukan pengamatan tentang kebutuhan pasar terhadap produk yang kita geluti
2) Membuat inovasi baru
3) Sesuai dengan keahli
4) Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar. Berpengaruh pada permintaan pasar,
khususnya pasar-pasar terdekat yang murah digapai.
5) Memanfaatkan koneksi dan relasi. Dalam rangka promosi dan pengembangan
usaha.
6) Mengamati kecendrungan-kecendrungan. Sehingga kita bisa memperbaiki
kegiatan usaha yang baru saja dimulai. Mengamati kekurangan produk dan jasa
yang ada. Agar kekurangan pada produk dan jasa yang dihasilkan dapat
diperbaiki, sehingga hasil yang memuaskan dapat dihasilkan.
7) Pemanfaatan produk dari perusahaan lain.
8) Usaha Warisan. Sebuah usaha juga dapat merupakan sebuah usaha yang
dilakukan secara turun-temurun.
9) Ikut-ikutan. Sebuah usaha yang ditekuni seorang wirausahawan juga dapat
merupakan joinan bersama partner
10) Coba-coba. Usaha juga dapat ditemukan dengan cara coba-coba pada mulanya
yang pada akhirnya dapat membawa pada kesuksesan
4. Sumber Peluang Usaha

7
Peluang usaha dapat muncul dari hobi kita sendiri, yang sebelumnya mungkin tidak sadar
bahwa hobi bisa dijadikan sebagai usaha. Kalau hobi atau bidang yang kuasai saat ini
belum layak untuk dijadikan peluang usaha, membutuhkan ide-ide yang menimbulkan
peluang usaha. Ide yang berpeluang usaha bisa didapatkan dari hal-hal seperti berikut ini:

1) Cita-Cita
Peluang bisa muncul dari cita-cita sendiri. Bila keinginan untuk menjadi seorang
Pengusaha sangat kuat, maka akan melihat peluang-peluang dihampir semua
bidang. Hampir setiap apa yang dilihat adalah peluang usaha. Atau setidaknya,
secara naluri akan berupaya mencari peluang disuatu jenis usaha. Hal ini tidak
akan terjadi pada orang yang tidak memiliki cita-cita menjadi seorang pengusaha.
2) Tekanan
Bila seseorang menghadapi tekanan maka banyak gagasan yang mucul. Tekanan
bisa dating dari luar, bisa pula diciptakan oleh diri sendiri. Ketika seseorang
mendapatkan tekanan untuk bisa hidup dan menghidupi keluarganya, biasanya dia
akan banyak berpikir untuk mendapatkan solusinya
3) Kecenderungan Pasar
Mengamati kebutuhan konsumen dipasar dapat menimbulkan peluang usaha.
Contoh, kecenderungan sebagian orang akan belanja langsung kepabrik dengan
harga murah. Maka muncullah factory utlet dimana-mana. Dengan berbagai
promosi maka FO menawarkan Barang dengan harga murah dengan kualitas
barang yang dapat dijamin.
4) Inovasi Baru
Gagasan untuk menciptakan produk baru timbul karena adanya kebutuhan,
sementara produk itu belum ada dipasaran. Apabila kita berhasil menciptakan
produk tersebut dan dibutuhkan konsumen maka kita dapat menjadi yang pertama
dan menguasai usaha tersebut (leader).
5) Komplemen dari Produk yang ada
Sebuah produk dapat memberikan peluang usaha dengan membuat produk-produk
yang melengkapinya, biasanya berupa aksesori. Produk otomotif seperti mobil
biasanya disertai dengan produk aksesori yang menyertainya. Seperti diketahui,
aksesori semacam ini bisa menjadi peluang bagi sipembuat produk maupun
perusahaan.
6) Peristiwa yang digemari
Suatu peristiwa bisa menimbulkan peluang baru. Contoh, adanya musim
kompetisi sepak bola, Muncul produk-produk sepertit-shirt yang bergambar piala,
pemain sepak bola favorit, dan lain-lain.
7) Wawasan
Orang yang wawasannya luas, pergaulannya luas dan dia mau berpikir, maka
akan menemukan Peluang usaha. Misalnya seseorang yang sering melihat usaha
yang dilakukan diluar negeri (bisa di dapatkan dari media massa atau berkunjung)
dan usaha tersebut belum ada di negaranya, ini merupakan cara untuk mendapat
kan peluang usaha.
8) Bahan Bacaan

8
Membaca, selain menambah wawasan dan pengetahuan, juga bisa menimbulkan
gagasan yang mengandung peluang usaha. Bahan bacaan bisa dari berbagai
media. Bila memang sedang berpikir keras mencari peluang, ketika membaca
iklan produk barang atau jasa, ada kemungkinan mendapatkan peluang usaha.
9) Ide yang Muncul Tiba-tiba
Kadang kala gagasan bisa muncul tiba-tiba, dimana saja dan kapan saja. Hampir
setiap orang mengalaminya. Tetapi tidak banyak orang yang bisa mewujudkan
gagasan menjadi usaha nyata yang membawa keuntungan. Kebanyakan orang
melupakan ide-ide yang tiba-tiba muncul, dia tidak bisa melihat bahwa idenya
bisa menjadi suatu peluang usaha.
5. Memanfaatkan Peluang Usaha
Seorang wirausahawan dituntut memiliki jwa kreatif dan inovatif. Hal tersebut sangat
penting dan bermanfaat bagi wirausaha. Jiwa kreatif dan inovatif dapat membantu untuk
berbagai hal Salah satunya dalam pemanfaatan peluang usaha. Wirausahawan yang
mampu memanfaatkan peluang usaha secara kreatif dan inovatif akan mendorong
peningkatan usahanya. Pada akhirnya hal tersebut akan berpengaruh terhadap pencapaian
yang akan didapatkan oleh wirausahawan.
a) Mengembangkan kreativitas dalam usaha
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan peningkatan
kemampuan dan bakat wirausaha hanya merupakan dasar yang masih harus
ditambah dengan ilmu pengetahuan di dalam mengembangkan kreativitasnya.
Berikut cin-ciri wirausaha yang kreatif dalam mengembangkan peluang usahanya
serta ide dan gagasannya
a) Memiliki pandangan positif dalam memanfaatkan peluang usahanya
b) Dapat memendam keputusan sampai cukup fakta dan data terkumpul.
c) Termotivasi oleh masalah-masalah yang menantang dalam memanfaatkan
peluang usahanya.
d) Sangat kaya akan kehidupan fantasi dalam memanfaatkan peluang usaha
dan pembuatan produk atau jasa yang disenagin olejh konsumen
e) Berkemampuan tinggi dalam mengembangkan ide-ide atau gagasannya
yang berbeda dalam pembuatan produk dan jasanya.
f) Selalu fleksibel dalam memanfaatkan peluang usaha.
g) Peka terhadap lingkungan usaha atau bisnis dan perasaan orang-orang
yang ada di sekitarnya.
h) Menghargai nilai dan berkreasi serta tidak memerlukan persetujuan dan
rekan atau teman-teman lainnya.
b) Mengembangkan inovasi dalam usaha
Pada umumnya, inovasi yang dikenal sebagai salah satu fungsi yang paling
penting dalam proses peluang usaha. Hal itu karena, inovasi merupakan suatu
proses peluang peluang usaha menjadi gagasan atau ido yang dapat dijual dan
dikembangkan. Inovasi adalah suatu temuan baru menyebabkan berdayakan
produk atau jasa kearah yang lebih produktif seorang wirausaha sebagai inovator,

9
harus dapat merasakan adanya gerakan jenis produk atau jasa untuk kepentingan
konsumen.
Berikut beberapa hal yang menjadi sumber inovasi.
a) Konsep pengetahuan dasar dalam peluang usaha.
b) Suatu proses yang sesuai dengan kebutuhan konsumen terhadap
produk/jasa.
c) Perubahan dalam persepsi kebutuhan
d) Kejadian yang tidak diharapkan dalam peluang usaha.
e) Ketidakharmonisan dalam penjualan produk barang atau pelayanan jasa.
f) Perubahan pengembangan pada industri dan pasar.
g) Perubahan dalam demografi penduduk.
h) Selera, minat, dan daya beli konsumen terhadap produk atau jasa.
Berikut beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan
inovasi pelayanan.
a) Berorientasi kepada tindakan untuk berinovatif.
b) Penjualan produk dengan penuh inovasi.
c) Menentukan tujuan dalam berinovatif.
d) Menjalani uji coba dan merevisinya.
e) Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman.
f) Mengikuti jadwal yang telah ditentukan di dalam berinovatif.
g) Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif.
h) Mempunyai keyakinan dan kerja-kerja dengan penuh motivasi dan risiko.
Menurut Kuratko, dalam prosesnya penerapan kemampuan berinovatif ada empat
jenis, yaitu:
a) Invensi (penemuan).
b) Duplikasi (penggandaan).
c) Perluasan.
d) Sintesis.

Beberapa hal yang menjadi sumber inovasi, sebagal berikut.


a) Konsep pengetahuan dasar dalam peluang usaha.
b) Suatu proses yang sesuai dengan kebutuhan konsumen terhadap
produkjasa.
c) Perubahan dalam persepsi kebutuhan konsumen terhadap produk atau jasa.
d) Kejadian yang tidak diharapkan dalam peluang usaha.
e) Ketidakharmonisan dalam penjualan produk barang atau pelayanan jasa.
f) Perubahan pengembangan pada industri dan pasar.
g) Perubahan dalam demografi penduduk.
h) Selera, minat, dan daya beli konsumen terhadap produk atau jasa.

B. Tantangan Dalam Berwirausaha

Tantangan adalah suatu halangan yang membuat kita berjuang lebih kerja atau giat
lagi untuk memperoleh keberhasilan. Dalam memulai dan mengoperasikan bisnis sendiri
pastinya membutukan kerja keras, meyita banyak waktu, dan menguras emosi. Meskipun
keuntungan dalam berwirausaha menggiurkan, tetapi kemunginkinan gagal dalam bisnis

10
merupakan ancaman yang selalu ada bagi wirausaha. Berbagai resiko yang berhubungan
dengan kegagalan bisnis harus bisa diterima dan dihadapi oleh wirausaha. Seseorang
yang berusaha jika mengharapkan mendapat keuntungan, maka harus memiliki komitmen
dan pengorbanan dalam menhadapi tantangan yang berupa kerja keras, tekanan
emosional, dan juga resiko.

Secara umum, ada 3 tantangan besar dalam membagun usaha yakni kurang pengetahuan,
keterbatasan dalam budaya, serta kurangnya akses kelayanan pinjaman (Anwar,
2014:38).

1) Kurang pengetahuan
Pendidikan formal secara tidak lansung akan mempengaruhi tingkat pengetahuan.
Namun keterbatasan mendapatkan pendidikan secara formal dapat dipenuhi
dengan mengikuti pelatihan-pelatihan ataupun workshop.
2) Keterbatasan dalam budaya
Budaya partiakal yang melekat dalam kehidupan Indonesia, secara tidak langsung
membatasi ruang gerak perempuan. Namun dewasa ini perempuan dapat
memanfaatkan waktu dan keterbatasan untuk mengaktualisasikan diri
menjalankan waktu dan keterbatasan untuk mengaktualisasikan diri menjalankan
usaha tanpa harus mengorbankan perannya dalam menjalankan usaha
3) Kurangnya akses kelayanan pinjaman
Modal merupakan salah satu factor pendukung yang penting dalam membangun
ataupun menjalankan usaha. Kurangnya akses untuk memperoleh pinjaman
ataupun memperoleh investasi dapat membuat seorang wirausahawan menjadi
terbatas ruang geraknya. Hal ini yang sering menjadi penghambatan terbesar
seseorang untuk memulai usaha.
Dalam konteks global, tentangan dalam membangun usaha membangun usaha meliputi
ketidak mampuan menajemen, kurangnya pengalaman, lemahnya kendali keuangan,
gagal pengembangan renstra, pertumbuhan tidak terkendali, lokasi buruk pengendalian
peredalian perediaan tidak baik, tidak mampu bertransisi (Anwar, 2014:39-42).
o Ketidakmampuan menajemen
Kurangnya pengalaman manajemen/lemahnya kemampuan pengambilan
keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha. Pemilik usaha kurang
mempunyai jiwa kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
membuat bisnisnya berjalan.
o Kurang pengalaman
Pengalaman kerja mengenai operasional fisik bisnis dan kemanpuan konsep yang
cukup, kemampuan memvisualisasi, menkoordinasi, dan mengintegrasikan
berbagai kegiatan bisnis menjadi keseluruhan yang sinergis.
o Lemahnya kendali keuangan

11
Kelemahan mendasar yang perlu menjadi perhatian, yakni: kekurangan modal,
dan kelemahan dalam kebijakan kredik terhadap pelanggan. Banyak wirausaha
yang memulai bisnis dengan modal kecil dan juga optimistic yang tinggi, namun
kemudian salah menilai uang yang di butuhkan untuk masuk ke dalam dunia
bisnis. Akibatnya adalah kekurangan modal dalam mendanai pertumbuhan usaha.
Wirausawan juga kerap keli melakukan kesalahan dengan menjual produk secara
kredit, tanpa bisa mengendalikannya. Apapun kasusnya, pemilik usaha harus bisa
mengendalikan kredit secara hati-hati karena kegagalan mengelolanya dapat
menghancurkan kesehatan keuangan bisnis kecil.
o Gagal pengembangan renstra
Rencana strategis perlu dikembangkan dalam perusahaan. Alasannya ialah
rencana strategis merupakan petunjuk untuk wirausaha mengalami kekuatan dan
kemampuan usaha, serta segala bentuk reancangan-rancangan pengembangan
produk hingga kepemasarannya. Pengabaian rencana strategis, sebuah bisnis tidak
memiliki dasar yang berkesinambunagan untuk menciptakan dan keunggulan
bersaing dipasar.
o Pertumbuhan tak terkendali
Semua pemilik perusahaan pasti mendambakan pertumbuhan terjadi dalam
usahanya. Pertumbuhan yang baik haruslah terencana dan terkendali. Dalam
memulai usaha, laba atau keuntungan yang diperoleh idealnya harus bisa menjadi
laba ditahan untuk kemudian digunakan sebagai pendanaan pengmbangan usaha
selanjutnya
o Lokasi buruk
Pemilihan lokasi yang tepat untuk menjalankan usaha merupakan salah satu factor
penting untuk pembisnis. Sangat penting untuk pembisnis melakukan penilitian,
pengamatan, dan perencanaan yang layak. Jangan memili lokasi hanya karena
ada tempat kosong. Ketidak tepatan lokasi, juga dapat berpengaruh terhadap
lambatnya pertumbuhan bisnis, dan dapat berakibat kegagalan.
o Pengendalian pesediaan tidak baik
Dalam bisnis, investasi yang terbesar harus dilakukan menejer bisnis kecil adalah
penyediaan persediaan. Hal ini yang selalu diabaikan oleh para pelaku bisnis.
Penting untuk mempersiapkan stok barang/jasa dalam sebuah bisnis. Persediaan
ini mampu menciptakan pelayanan yang cepat dan memberikan kepuasan bagi
konsumen. Karena kekurangan persediaan dapat mengakibatkan kekecewaan bagi
pelanggan dan kemungkinan akan beralih kepada pesaing yang dapat memenuhi
permintaannya.
o Tidak mampu bertransisi
Harus mampu melewati tahapan-tahapan kewirausahaan. Namun perlu
diperhatikan bahwa berhasil melewati tahapan awal kewirausahan bukanlah
jaminan keberhasilan bisnis. Pertumbuhan biasanya memerlukan perubahan gaya

12
menajemen secara drastis berbeda. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan
untuk mendelegasikan wewenang dan melepaskan kegiatan pengendalian sehari-
hari.
C. Cara Mengatasi Tantangan Dalam Berwirausaha

Dalam memulai suatu usaha pasti ada tantangan, dan masalah yang ditemui. Bahkan
untuk seorang wirausaha yang sudah sukses sekalipun, selalu ada tantangan yang muncul
dalam bidang usahanya. Adapun beberapa cara mengatasi masalah berwirausaha (Anwar,
2014:42) :

1) Kenali persoalan secara umum


2) Identifikasi problem-problem utama yang terkait
3) Tentukan fakta-fakta dan data-data terkait masalah
4) Cari sebab terjadinya problem atau masalah
5) Pertimbangkan berbagai jalan keluar
6) Pilih jalan keluar yang dapat ditempuh
7) Periksa apakah cara penyelesaian masalah sedah tepat.

Wirausahawan harus memiliki proses berfikir secara ilmiah yang dapat berlangsung
dengan langkah-langkah sestematis dan berorientasi tujuan.

D. Kompetensi Kewirausahaan

Kompetensi kewirausahaan adalah kemampuan atau keunggulan seseorang dalam


membangun dan mengelola sebuah usaha. Anwar (2014;48) menyatakan bahwa kompetensi
kewirausahaan ialah kemampuan yang antara lain : pengetahuan, keterampilan, dan kualitas,
induvidu yang diperlukan dalam melakukan kegiatan wirausaha.

Wirausahawan yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi
yaitu: seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kualitas individu
(meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku) yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan (Muslimin, 2010, dalam Anwar, 2014: 46). Adapun sikap dan perilaku
orang yang berjiwa kewirausahaan:

1) Percaya diri (optimis dan penuh komitmen)


Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merasa yakin bahwa apa saja yang
dibuatnya akan berhasil walaupun ada berbagai rintangan yang dihadapi. Orang-
orang yang memiliki rasa percaya diri tidak selalu akan dihantui rasa takut akan
kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.
2) Berinisiatif
Dalam menghadapi dunia bisnis yang penuh perubahan dan persoalan, seorang
wirausaha akan berusaha untuk mencari jalan keluar. Tidak ada rasa bahwa

13
kehidupan bisnisnya digantungkan pada lingkungan, namun akan selalu berinisiatif
untuk mencari jalan keluar.
3) Memiliki motif berprestasi
Selalu ada target dalam mencapai sukses. Target menjadi pemicu utama wirausaha
untuk meraih kesuksesan. Bila ada kegagalan, mereka akan terus berupaya untuk
memperbaiki kegagalannya, sehingga dapat berubah menjadi keberhasilan. Bagi
mereka masa depan adalah kesuksesan dan keindahan yang harus dicapai dalam
hidupnya.
4) Memiliki jiwa kepemimpinan
Kepemimpinan juga merupakan salah satu kunci wirausahawan yang sukses.
Seorang pemimpin akan dengan berani tampil menghadapi sesuatu yang baru
meskipun ada resiko. Namun perlu diingat bahwa keberaniannya tentu saja dilandasi
perhitungan yang rasional. Seseorang yang takut memimpin akan melemparkan
tanggung jawab kepada orang lain.
5) Suka tantangan
Dalam dunia usaha, selalu ada berbagai perubahan maupun perkembangan. Hal ini
yang menjadikan seseorang dengan sifat berprestasi dan suka tantangan lebih
menyukai dunia usaha daripada hanya menjadi pegawai tetap dengan tugas dan
tanggung jawab yang bersifat rutinitas. Aktivitas-aktivitas dalam dunia
kewirausahaan cenderung dapat memuaskan kebutuhan orang-orang akan tantangan.
Biasanya berwirausaha menjadi pilihan bagi sebagian besar manajer yang sengaja
keluar dari kemapanannya di perusahaan orang lain.
Menurut Dan & Bradstreet Business Credit Service (1993:1), ada 10 kompetensi yang harus
dimiliki seorang wirausaha yaitu (dalam Anwar, 2014: 49-51):
1) Knowing your business; mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Harus
mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang
akan dilakukan.
2) Knowing the basic business management; mengetahui dasar-dasar pengolahan bisnis,
misalnya cara merancang usaha, mengorganisasikan, dan mengendalikan perusahaan,
termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan
membukukan kegiatan-kegiatan usaha.
3) Having the proper attitude; memiliki sikap sempurna terhadap usaha yang
dilakukannya. Ia harus bersikap sungguh-sungguh/tidak setengah hati dalam bekerja.
4) Having adequate capital; memiliki modal yang cukup. Pengusaha harus memiliki
modal waktu, uang, tenaga, dan mental.
5) Managing finances effectively; kemampuan mengatur/mengelola keuangan
secaraefektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakan secara tepat, dan
mengendalikannya secara akurat.
6) Managing time efficiently; mampu mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur,
menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.

14
7) Managing people; mampu menggerakan, mengarahkan, dan memotivasi orang dalam
menjalankan peruasahan.
8) Satisfying customer by providing high quality product; memberi kepuasan kepada
pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat, dan
memuaskan.
9) Knowing hozu to compete; mengetahui cara atau strategi untuk bersaing. Harus
menggunakan analisis SWOT terhadap dirinya maupun pesaingnya.
10) Copying with regulations and paperwork; membuat aturan ataupun pedoman yang
jelas tersuraat tidak tersirat.
E. Keterampilan Kewirausahaan

Seorang wirausaha akan sukses jika didukung oleh keterampilan. Keterampilan yang harus
dimiliki seorang wirausaha, antara lain (Anwar, 2014: 49):

 Keterampilan dasar
1) Memiliki metal dan spiritual yang tinggi
2) Memiliki kepribadian yang unggul
3) Pandai berinisiatif
4) Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
 Keterampilan khusus
1) Conceptual skill: keterampilan melakukan seluruh kegiatan usaha sesuai
dengan konsep yang ditetapkan
2) Technical skill: keterampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola
usaha
3) Human skill: keterampilan bekerja sama dengan orang lain
4) Desicion making skill: keterampilan merumuskan masalah dan mengambil
keputusan
5) Time managerial skill: keterampilan menggunakan dan mengatur waktu
F. Sifat-sifat yang perlu Dimiliki Wirausaha

Seseorang wirausahawan haruslah seseorang yang mampu melihat ke depan. Melihat


kedepan bukan melamun kosong, tetapi melihat, berfikir dan penuh perhitungan, mencari
pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya. Dari berbagai penelitian di
Amerika Serikat, untuk menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai
berikut (BN. Marbun, 1993: 63) :

a. Percaya Diri

Sifat-sifat utama di atas dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-
ambing oleh pendapat dan saran orang lain. Akan tetapi, saran-saran orang lain jangan
ditolak mentah-mentah, pakai itu untuk masukan untuk dipertimbangkan, kemudian anda

15
harus memutuskan segera. Anda harus optimis, orang optimis asal tidak ngawur, Insya
Allah bisnisnya akan berhasil.

Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan sudah mencapai
tingkat maturity (lihat uraian pada bab tentang Kepribadian ). Karakteristik kematangan
seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa tanggung jawab
yang tinggi, obyektif, dan kritis. Dia tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini
orang lain, tetapi dia mempertimbangkan secara kritis. Emosionalnya boleh dikatakan
sudah stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam. Juga tingkat sosialnya tinggi,
mau menolong orang lain, dan yang paling tinggi lagi ialah kedekatannya dengan khaliq
sang pencipta, Allah Swt. Diharapkan wirausahawan seperti ini betul-betul dapat
menjelaskan usahanya secara mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua relasinya.

b. Berorientasi pada Tugas dan Hasil

Orang ini tidak mengutamakan prestise dulu, prestasi kemudian. Akan tetapi, ia gandrung
pada prestasi baru kemudian setelah berhasil prestisenya akan naik. Anak muda yang
selalu memikirkan prestise lebih dulu dan prestasi kemudian, tidak akan mengalami
kemajuan. Pernah ada seseorang mahasiswa yang mengikuti praktik perniagaan di suatu
perguruan, ia malu menjinjing barang belanjaannya ke atas angkot. Dia menjaga
gengsinya dengan mencarter mobil taksi. Kebanyakan anak remaja tidak mau berbelanja
ke pasar menemani ibunya karena gengsi. Padahal dengan ikut menemani ibu dan melihat
suasana pasar, karena pengalaman bisa diperoleh.

Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise.
Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita
kerjakan itu pekerjaan halal.

c. Pengambilan Resiko

Anak muda sering dikatakan selalu menyenangi tantangan. Mereka tidak takut mati.
Inilah salah satu faktor pendorong anak muda menyenangi olah raga yang penuh dengan
resiko dan tantangan, seperti balap motor di jalan raya, kebut-kebutan, balap mobil milik
orang tuanya, tetapi contoh-contoh tersebut dalam arti negatif. Olahraga beresiko yang
positif ialah olah raga bela diri, dan sebagainya.

Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa ke dalam wirausaha yang juga penuh dengan resiko
dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku, dan sebagainya.
Namun semua tantangan ini harus di hadapi dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan
sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah terus
dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.

16
d. Kepemimpinan

Sifat kepemimpinan memang ada dalam diri amsing-masing individu. Namun sekarang
ini, sifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung kepada
masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang ia
pimpin.

Ada pemimpin yang disegani oleh bawahan, mudah memimpin sekelompok orang, ia
diikuti, dipercaya oleh bawahannya. Namun adapula pemimpin yang tidak disenangi
bawahan, atau ia tidak senang dengan bawahannya, ia banyak curiga kepada
bawahannya, ia mau mengawasi bawahannya tetapi tidak ada waktu untuk itu. Menanam
kecurigaan kepada orang lain, pada suatu ketika kelak akan berakibat tidak baik pada
usaha yang sedang dijalankan. Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari
bawahan, ia harus bersifat responsif.

e. Keorisinilan

Sifat orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisinil disini
ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide
yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.

Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil
kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga
melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan tampak sejauh
manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya.

f. Berorientasi ke Masa Depan

Seseorang wirausaha haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan, apa yang hendak ia
lakukan, apa yang ingin ia capai? Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara,
tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu, faktor kontinuitasnya harus dijaga dan pandangan
harus ditujukan jau ke depan. Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seseorang
wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-
langkah yang akan dilaksanakan

G. Cara Menjadi Pemimpin yang Baik dan Bijaksana

Menjadi seorang pemimpin yang baik dan bijaksana tidaklah sulit. Perlu menggali diri lebih
dalam untuk menemukan cara memimpin yang sesuai. Berikut ini cara-cara yang gunakan
untuk menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana.

a. Temukan Gaya Untuk Memotivasi Tim Anda

Cara menjadi pemimpin yang pertama adalah harus menemukan gaya sendiri untuk
memotivasi tim. Memotivasi tim sendiri memang membutuhkan kerja yang cukup berat.
17
Apalagi ketika masalah muncul seiring berjalannya waktu. Kalau sudah begini, jangan
langsung mengeluarkan sikap menyalahkan. Itu adalah keputusan emosi yang buruk
karena hanya memunculkan masalah baru lainnya.

Sebaliknya, harus tetap konsisten untuk menerima, mengembangkan, dan meningkatkan


hubungan dengan karyawan. Menghadapi tantangan sebagai satu tim adalah salah satu
tugas dari kacamata posisi pemimpin. Bisa mulai meminta masukan dari bawahan karena
itu menjadi salah satu sumber perilaku dan sikap yang baik.

Bisa juga memberikan reward untuk memotivasi tim seperti makan bersama sehabis
menyelesaikan sebuah proyek besar ataupun memberikan voucher digital seperti Sodexo
ePass. Dengan begitu, tim akan merasa lebih termotivasi untuk mengerjakan proyek-
proyek berikutnya.

b. Berkomunikasi Dengan Jelas, Profesional, dan Terus-Menerus

Pemimpin harus bisa berkomunikasi dengan jelas, profesional, dan terus-menerus. Ya,
pemimpin tidak bisa hanya berkomunikasi untuk urusan terkait saja. Semua pekerjaan
yang ada di dalam tim harus diketahui pemimpin dan wajib dilakukan jalinan komunikasi
dengan kriteria yang sesuai. Dampak seringnya berkomunikasi bagi pemimpin dan
bawahan pun tergolong luas. Komunikasi mampu menginspirasi dan memotivasi tim
dengan maksimal.

c. Luangkan Waktu Untuk Mengembangkan Karyawan dan Karier Mereka

Tips selanjutnya adalah meluangkan waktu untuk mengembangkan karyawan serta


langkah karir mereka. Pemimpin harus bisa menyiapkan karyawan untuk menuju jalan
kesuksesan secara pribadi. Berikan mereka bantuan berupa alat atau pelatihan yang
memang dibutuhkan agar mereka bisa mencapai potensi maksimal. Dukung setiap
individu untuk melihat lebih dalam apa kekuatan mereka dalam bekerja. Selain itu lihat
apa yang membuat mereka terus termotivasi dalam bekerja. Dengan informasi yang
dimiliki, perintah yang dijalankan sebagai pemimpin mampu menghasilkan hasil kerja
terbaik dalam aktivitas di kantor.

d. Delegasikan apa pun, kapan pun

Pemimpin harus bisa membaca, memahami, dan membangun keterampilan karyawan


dengan cara melibatkan mereka dalam setiap tugas. Dengan mendelegasikan kepada
setiap karyawan, mereka mampu berkembang lebih baik dalam setiap peran di
perusahaan serta karier pribadi. Lingkungan kerja yang ideal memang harus bisa
membuat karyawan memaksimalkan kekuatan masing-masing.

e. Ciptakan kemitraan dengan orang-orang

18
Harus bisa membuat karyawan berada dalam lingkungan organisasi yang istimewa.
Setiap dari mereka harus merasa benar-benar dihargai. Ciptakan dan tumbuhkan rasa
kebersamaan selama berada di dalam tim. Pada akhirnya, mereka bisa bekerja dengan
senang hati karena lingkungan organisasi lebih positif dan produktif. Mereka juga merasa
sebagai bagian dari komunitas yang terampil serta sukses.

f. Mau Mengakui Kesalahan

Kepemimpinan yang baik harus mau mengakui bahwa ada hal keliru yang pernah
dilakukan. Itulah yang wajib dimiliki pemimpin.

g. Memiliki Kemampuan Mencapai Tujuan

Menerima kritik dan saran itu wajib hukumnya. Namun pemimpin juga wajib memiliki
kemampuan pribadi untuk mencapai tujuan.

h. Pemimpin Tidak Pernah Lupa Untuk Menghargai

Jangan pernah lupa untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang sudah
berhasil mencapai target atau mampu bekerja dengan maksimal. Salah satu penghargaan
yang layak diberikan untuk pencapaian karyawan bisa berupa Voucher Sodexo Gift Pass
atau Sodexo ePass.

19
DAFTAR PUSTAKA

Bahri Maid “kewirausahaan” diakses pada tanggal 11 Agustus 2021

Pustakademik October 4 2017 “tantangan dan konsep kewirausahaan” diakses dari

http://pustakademik.blogspot.com/2017/10/tantangan-dan-kompetensi-
kewirausahaan.html pada tanggal 6 Agustus 2021

Dosen pendidikan Juni 10 2017 “peluang usaha” diakses dari

https://www.dosenpendidikan.co.id/peluang-usaha/ pada tanggal 6 Agustus 2021

Sodexo Maret 22 2021 “Cara Menjadi Pemimpin Yang Baik dan Bijaksana” diakses dari

https://www.sodexo.co.id/cara-menjadi-pemimpin-yang-baik/ diakses pada tanggal 12


Agustus 2021

20

Anda mungkin juga menyukai