Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE

DARRIEUS-H DENGAN PENAMBAHAN 2 BLADE TIPE SAVONIUS UNTUK


PEMBANGKIT LISTRIK
Ikbal Pandu Prakoso Dr. Ir. Priyagung Hartono, M.T2) Ir. Hj. Unung Lesmanah, M.T3)
1)
1)
Mahasiswa Teknik Mesin 2) 3)Dosen Jurusan Teknik Mesin
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Malang
Jl. Mayjen Haryono No.193, Dinoyo, Malang, Jawa Timur 65144
Email: ikbalpandu94@gmail.com

ABSTRACK
Energi angin merupakan salah satu bentuk sumber energi listrik yang dapat digunakan dengan
gratis. Kawasan yang berpotensial memiliki angin yang banyak antara lain daerah pegunungan
dan daerah pantai. Energi angin dapat diambil oleh turbin angin dan dapat dikonversi menjadi
energi listrik dengan menggunakan alat pembangkit listrik yang tepat. Proses ini benar-benar
ramah lingkungan dan biaya yang terkait dengan fabrikasi yang sangat sedikit. Pembangkit
listrik tenaga angin dengan efesiensi yang baik sehingga bisa dimanfaatkan untuk kehidupan
masyarakat dan mewujudkan program pemerintah untuk percepatan pemanfaatan energi
terbarukan.Cara kerjanya cukup sederhana yaitu putaran turbin yang disebabkan ole angin
diteruskan ke rotor generator dimana generator ini memiliki lilitan tembaga yang berfungsi
sebagai stator sehingga terjadinya GGL (gaya gerak listrik). Listrik yang dihasilkan dapat
disimpan ke batrai atau dimanfaatkan langsung ke beban seperti lampu (Sumiati & Zamri 2013).
Pada penelitian kali ini mengguanakan metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan riset
lapangan dan penelitian secara langsung sehingga peneliti mendapatkan data yang real sesuai
apa yang diharapkan dan selajutnya diolah sesuai dengan apa yang telah dirumuskan. Hasil dari
penelitian ini, menggunakan hipotesa dimana thitung < ttsbel, sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesa penelitian ditolak yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dengan penambahan
sudu savonius ataupun tanpa sudu savonius. Dan pada penelitian ini peniliti merencanakan tubin
angin dengan hasil perhitungan teoritis sperti, Daya Turbin = P = 3,622 watt, Diameter Poros =
ds = 4,97 mm, Tegangan Geser Yang, Diijinkan = τa = 4 kg/mm2, Momen Puntir Rencana = T =
, Tegangan Geser Yang Terjadi = τ = 1,43kg/mm2,dimensi gear = b = 1,895 in,
Keandalan Umur Bantalan = Ln = 169900 jam, Torsi gear = T= Faktor, Umur
Bantalan = fh = 11,74, diameter pitch line = dp =2,12 in, Umur Nominal Bantalanm = Lh =
809048 jam.

PENDAHULUAN
Energi angin merupakan salah satu bentuk kecepatanangin yang termasuk dalam
sumber energi listrik yang dapat digunakan kategori kecepatan rendah (≤ 7 m/s) (Latif
dengan gratis. Kawasan yang berpotensial 2013), sedangkan menurut (Lianda &
memiliki angin yang banyak antara lain Zulkifli 2016) Penggunaan energi
daerah pegunungan dan daerah pantai. terbarukan telah terus meningkat selama
Sumatera Barat memiliki banyak pantai beberapa tahun terakhir untuk membantu
seperti pantai Carolina di kota Padang dan memecahkan masalah energi dan pemanasan
pantai Ketaping di kota global . Energi angin merupakan bentuk
Pariaman.Berdasarkan data BMKG kota energi terbarukan yang paling banyak
Padang tahun 2010, Kota Padang dan tersedia di antara semua sumber energi.
Pariaman adalah daerah dengan Pembangkit listrik tenaga angin
mengkonversikan tenaga angin menjadi Batasan Masalah
energi listrik dengan menggunakan kincir
angin atau turbin angin. Cara kerjanya cukup Dalam penulisan skripsi ini penulis
sederhana yaitu putaran turbin yang memfokuskan pada kajian dan perancangan
disebabkan ole angin diteruskan ke rotor sebagai berikut:
generator dimana generator ini memiliki
lilitan tembaga yang berfungsi sebagai stator 1. Perhitungan meliputi perencanaan daya,
sehingga terjadinya GGL (gaya gerak luas penampang, poros, bearing, gear
listrik). Listrik yang dihasilkan dapat 2. Penulis tidak menghitung kekuatan las
disimpan ke batrai atau dimanfaatkan dan konstruksi.
langsung ke beban seperti lampu (Sumiati &
Zamri 2013). Turbin angin sumbu vertikal 3. Sudu turbin berbasis silinder terbuat
merupakan turbin angin sumbu tegak yang dari bahan plat galvalum dan
gerakan poros dan rotor sejajar dengan arah menggunakan 4 sudu tipe darrieus dan
angin, sehingga rotor dapat berputar pada 2 sudu tipe savonius.
semua arah angin.Turbin angina sumbu
vertikal mempunyai beberapa kelebihan dan Tinjauan Pustaka
kekurangan. Kelebihannya, yaitu memiliki
torsi tinggi sehingga dapat berputar pada Pengertian Turbin
kecepatan angina rendah, generator dapat Turbin angin diklasifikasikan dalam dua tipe
ditempatkan di bagian bawah turbin yaitu sumbu horizontal dan sumbu vertikal.
sehingga memper mudah perawatan dan Sumbu horizontal, memiliki blade atau kipas
kerja turbin tidak dipengaruhi arah angin. yang berputar sejajar dengan tanah,
Kekurangannya yaitu kecepatan angin di sedangkan pada sumbu vertikal memiliki
bagian bawah sangat rendah sehingga blade atau kipas yang berputar tegak lurus
apabila tidak memakai tower akan
ke tanah, namun sangat sedikit turbin angin
menghasilkan putaran yang rendah, dan
efisiensi lebih rendah dibandingkan dengan dengan sumbu vertikal yang tersedia secara
turbin angin sumbu mendatar. Dan ada tiga komersial dibandingkan dengan sumbu
model rotor pada turbin angin jenis ini, horizontal. Setiap desain rotor memiliki
yaitu: Savonius, Darrieus, dan H rotor. kelebihan dan kekurangan, dibawah ini
(Nahkoda & Saleh 2015). merupakan kelebihan dan kekurangan dari
Rumusan Masalah turbin angin sumbu horizontal dan turbin
Dari latar belakang yang telah diuraikan, angin sumbu vertikal. Kelebihan turbin
maka rumusan masalah dalam penelitian ini angin sumbu horizontal yaitu memiliki
adalah: efisiensi yang tinggi, dan cut-in wind speed
1. Bagaimana merencanakan turbin angin rendah. Kekurangannya, yaitu turbin jenis
tipe darrieus-H dengan penambahan 2
ini memiliki desain yang lebih rumit karena
blade tipe savonius sebagai pembangkit
listrik? rotor hanya dapat menangkap angin dari satu
2. Berapa daya output yang dihasilkan arah sehingga dibutuhkan pengarah angin
turbin angin tipe darrieus-H dengan selain itu penempatan dinamo atau generator
penambahan 2 blade tipe savonius? berada di atas tower sehingga menambah
beban tower (Darmawan, 2015).
Jenis Turbin Angin Metode Penelitian
Turbin angin dapat dikategorikan menjadi
dua jenis yaitu Horizontal Wind Turbin dan Dalam skripsi ini penulis membuat
Vertical Wind Turbin. Horizontal Wind perencaan turbin angin tipe darrieus-H
dengan penambahan 2 blade tipe savonius
Turbin merupakan suatu turbin angin yang sebagai pembangkit listrik. Penelitian
menggunakan sumbu sejajar dengan sumbu dilakukan di Desa Lang - Lang Kecamatan
x (axis) / horizontal. Turbin ini memiliki Singosari, Kabupaten Malang dan di
putaran horizontal terhadap tanah. Labolatorium Teknik Universitas Islam
Berdasarkan jumlah sudu, maka turbin angin Malang penelitian ini dilakukan pada bulan
sumbu horizontal memiliki beberapa jenis Desember 2018.
yaitu turbin angin satu sudu (single blade), Diagram Alir Penelitian
turbin angin dua sudu (double blade), turbin
angin tiga sudu (three blades) dan turbin
angin banyak sudu (multi blade.) (Mukhtar
& Ma’mun, 2016).

Sudu atau Blade


Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
membuat berbagai macam bentuk sudu yang
sesuai untuk turbin angin. Diantara beberapa
bentuk sudu yang telah dibuat untuk turbin
angin sumbu horizontal adalah multi blade,
sail swing, tipe Belanda dan propeller.
Sedangkan pada turbin angin sumbu vertikal
adalah cross-flow, savonius, darrieus dan
giromill
Design Perencanaan Turbin Angin

Grafik Hasil putaran generator dengan


penambahan sudu savonius dan tanpa sudu
savonius

PEMBAHASAN
hasil pengujian dari pengaruh variasi jumlah
sudu, Dengan menggunakan variasi 2
jumlah sudu, yaitu penggunaan sudu Grafik Hasil tegangan (volt) dengan
Savonius dan Darrieus-H pada pengujian penambahan sudu savonius dan tanpa sudu
pertama dan pada pengujian kedua savonius
menggunakan 1 sudu Darrieus-H. Pada
dasarnya pengujian ini untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh dari variasi jumlah
sudu terhadap daya listrik yang dihasilkan
pada turbin angin sumbu vertical.

Grafik Hasil tegangan (ampere) dengan


penambahan sudu savonius dan tanpa
savonius

Grafik Hasil putaran poros dengan


penambahan sudu savonius dan tanpa sudu
savonius
Tegangan Geser yang Diizinkan
Karena bahan poros yang digunakan adalah
S 30 C dengan kekuatan tarik 48 kg/mm2
(tabel 2.1). sehingga besar tegangan geser
yang diijinkan adalah :

τa =
Grafik Hasil Daya Listrik dengan
penambahan sudu savonius dan tanpa
τa =
savonius

Menentukan Daya Turbin = 4 kg/mm2

P= Perencanaan Bantalan
dengan : Dalam perencanaan bantalan material bahan
A = π.r2 yang digunakan besi cor dengan jenis
= 3,14.0,2752 bantalan bola terbuka dengan nomer 6200,
=0,237 m2 Untuk poros (ds) 4,97 mm dapat dilihat pada
P= lampiran.
=3,622 watt Beban Radial Ekuivalen Spesifik (Pr)
Pr = X.V.Fr + Y.Fa
Perhitungan Kekuatan Poros Pr = 0,56 . 1 . 1,469 + 1,45 . 1
= 3,27 kg
Perhitungan poros dengan daya 3,622 watt, Faktor Kecepatan
putaran poros turbin 115 rpm, dengan faktor fn = ( )1/3
koreksi 2,0. Asumsi bahan diambil baja
batang S 30 C. fn = ( )1/3
Diketahui: = 0,096
P = daya turbin = 3,622 watt = 0,0362 Faktor Umur Bantalan
kW
fh = fn
nporos = putaran poros = 115 rpm
fh = 0,096

= 11,74
Momen Puntir Rencana
T = 9,74 x 105 ........................ (Sularso Umur Nominal Bantalan
Lh = 500.fh3
dan Kiyokatsu Suga ; 7)
= 500 . (11,74)3
Dimana:
= 809048 jam
Pd = P
= 2,0 ( 0,02) Keandalan Umur Bantalan
Pd = 0,04 Ln = a1 . a2 . a3 . Lh
Ln = 0,21 . 1 . 1 . 809048
= 169900 jam
Untuk pengecekan umur bantalan baik f. Tegangan Geser Yang Diijinkan
apa tidaknya mempunyai syarat yang = τa = 4 kg/mm2
ditentukan : g. Diameter Poros = ds = 4,97 mm
Ln ≥ 30000 h. Tegangan Geser Yang Terjadi =
169900 ≥ 30.000 (baik) τ = 1,43kg/mm2
Kesimpulan i. Beban Radial Ekuivalen Spesifik
= Pr = 3,27 kg
1. Hasil Analisa j. Faktor Kecepatan = fn = 0,096
Data yang dapat diambil dari k. Faktor Umur Bantalan = fh =
penyelesain proposal skripsi ini 11,74
dapat disimpulkan bahwa pengujian l. Umur Nominal Bantalanm = Lh
yang akan dilakukan di lokasi = 809048 jam
laboratorium Teknik Universitas m. Keandalan Umur Bantalan = Ln
Islam Malang, terhadap = 169900 jam
penambahan sudu savonius dan n. Torsi gear = T=
darrieus dengan bahan sudu terbuat o. diameter pitch line = dp =2,12
dari galvalum. Bahan poros terbuat inh
dari baja batang S 30 C, dengan p. kecepatan pitch line = vp =
menggunakan sistem transmisi roda 63,79 ft/min
gigi dengan perbandingan 2 : 1 dan q. dimensi gear = b = 1,895 in
mampu menghasilkan daya sebesar
2,31 watt. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan pengujian Sularso, Ir, MSME dan Suga Kiyokatsu.,
menggunakan analisa Uji T atau 1997. Dasar Perencanaan dan Pemilihan
biasa disebut dengan Uji rata-rata, Elemen Mesin, Jakarta : PT Pradnya
dapat diketahui bahwa dari setiap Paramita.
analisa yang telah dilakukan pada Marizka Lustia Dewi, 2010. “Analisa
Bab sebelumnya meliliki nilai thitung Kinerja Turbin Angin Poros Vertikal fikasi
yang rendah atau thitung > ttabel, dari Rotor Savonius L untuk Optimasi Kinerja
penjelasan tersebut maka dapat Turbin”. Surakarta : Universitas Sebelas
disimpulkan bahwa dengan Maret.
penambahan sudu savonius dan Mukhtar, A. & Ma’mun, H. , (2016).
tanpa penambahan sudu savonius APLIKASI PERMANENT MAGNETIC
tidak memiliki pengaruh yang BEARING DALAM RANCANG
signifikan terhadap hipotesa BANGUN VERTICAL WIND TURBIN.
penelitian. Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik (Engineering). 21-
2. Hasil perencanaan 31.
Dari hasil perencanaan turbin angin Daryanto, Y. 2007. Kajian Potensi Angin
didapatkan hasil sebagai berikut: Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
a. Daya Turbin = P = 3,622 watt Yogyakarta : Balai PPTAGG – UPT-LAGG
b. Tip Speed Ratio = λ = 0,331
c. Rotor Torque Coefisien = Cqr = Mittal, Neeraj. 2001. Investigation of
Performance Characteristics of a Novel
d. Rotor Power Coefficient = Cpr = VAWT. Thesis. UK: Departement of
Mechanical Engineering University of
e. Momen Puntir Rencana = T = Strathclyde
Giles, Ranald V., 1990. Mekanika Fluida
dan Hidraulika (SI-Metrik) Edisi Kedua
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Hau, Erich. 2006. Wind Turbines
Fundamentals, Technologies, Application,
Economics. Edisi
Kedua. Germany. Springer.
Nakhoda, Y. I. & Saleh C., (2015). Rancang
Bangun Kincir Angin Pembangkit Tenaga
Listrik Sumbu Vertikal Savonius Portabel
Menggunakan Generator Magnet Permanen.
Jurnal Ilmu-Ilmu Tecnologi (Sains dan
Teknolog). 5 (2): 19-24.

Anda mungkin juga menyukai