Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. Tujuan Percobaan
1. Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat mengukur
temperatur bola basah maupun temperatur bola kering.
2. Mahasiswa dapat menentukan humiditas udara dengan grafik psycometric
3. Mahasiswa dapat menentukan relatif humiditas udara dengan grafik psycometric
Teori Tambahan
Humidifitas (kelembaban) adalah nilai kuantitas air yang terkandung dalam
udara lembab. Nilai tersebut dapat ditampilkan sebagai Humiditas absolut (mv) Rasio
Humidifitas dan Humidifitas relatif 0. Humiditas absolut mv: total massa uapair yang
terkandung dalam suatu sistem campuran udara lembab dalam suatu kuantitas volume
tertentu. Humiditas relatif (lebih dikenal dalam meteorologi sebagai relatif humiditi-
RH) adalah nilai perbandingan antara tekanan parsial uap air aktual terhadap tekanan
parsial uap air pada keadaan saturasi dengan suhu yang sama (suhu tabung kering).
Rasio humiditas (Humiditas spesifik) xv didefinisikan sebagai rasio jumlah
massa air yang terkandung dalam setiap satuan massa udara kering. Rasio humiditas
dalam udara lembab memiliki nilai antara xv = 0 (udara kering) dan nilai maksimum
xv = xvs (udara saturasi atau jenuh). Kelembaban relatif adalah jumlah uap air di udara
pada suhu tertentu dibandingkan dengan uap air maksimum yang udara mampu
menahan tanpa itu kondensasi, pada suhu tertentu.
Termometer bola basah ( wet-bulb ) merupakan suhu yang didapat bila udara
didinginkan pada tekanan konstan sampai jenuh ( 100% kelembaban ) oleh penguapan
air dengan panas laten yang berasal dari udara tersebut.
Temperatur bola kering merupakan suhu yang diperoleh dari pengukuran suhu
yang terjaga dari sinar matahari dan embun ( udara bebas ).
Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap air
dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh
atmosfer, yaitu hanya kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini
merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim.
Uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat dilihat, yang merupakan salah satu
bagian dari atmosfer. Kabut dan awan adalah titik air atau butir-butir air yang
melayanglayang di udara. Kabut melayang-layang dekat permukaan tanah, sedangkan
awan melayang-layang di angkasa. Banyaknya uap air yang di kandung oleh hawa
tergantung pada temperatur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelembapan :
a. Ketingian Tempat
Apabila semakin tinggi tempat maka tingkat kelembabannya juga tinggi karena
suhunya rendah dan sebaliknya semakin rendah tempat suhunya semakin tinggi
dan kelembabannya pun menjadi rendah.
b. Kerapatan Udara Kerapatan udara.
Ini juga berkaitan dengan suhu dimana apabila kerapatan udara pada daerah
tertentu rapat maka kelembabanya tinggi. Sedangkan apabila kerapatan udara di
suatu daerah renggang maka tinggkat kelembabannya juga rendah. Diketahui pula
antara kerapatan, suhu,dan ketinggian tempat juga saling berkaitan ..
c. Tekanan Udara.
Tekanan udara juga mempengaruhi kelembaban udara dimana apabila takanan
udara pada suatu daerah tinggi maka kelembabanya juga tinggi, hal ini disebabkan
oleh kapasitas lapang udaranya yang rendah.
d. Radiasi Matahari.
Dimana adanya radiasi matahari ini menyebabkan terjadinya penguapan air di
udara yang tingkatannya tinggi sehingga kelembaban udaranya semakin besar.
e. Angin
Adanya angin ini memudahkan proses penguapan yang terjadi pada air laut
menguap ke udara. Besarnya tingkat kelembaban ini dapat berubah menjadi air
dan terjadi pembentukan awan.
f. Suhu
Apabila suhu suatu tempat tinggi maka kelembabanya rendah dan sebaliknya
apabila suhu rendah maka kelembaban tinggi. Dimana hal ini antara suhu dan
kelembaban ini juga berkaitan dengan ketinggian tempat.
g. Kerapatan Vegetasi
Jika tumbuhan tersebut kerapatannya semakin rapat maka kelembabannya juga
tinggi hal ini di sebabkan oleh adanya seresah yang menutupi pada permukaan
tanah sangat besar sehingga berpengaruh pada kelembabannya.Bahkan sebaliknya
apabila kerapatannya jarang maka tinggkat kelembabannya juga rendah karena
adanya seresah yang menutupi permukaan tanah ini sedikit.
V. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat TM dengan menggunakan blower.
2. Menyiapkan termometer bola basah dengan cara membungkus ujung termometer
dengan kain kasa atau tisue dan di lilit isolasi bening.
3. Menghidupkan blower pada alat TM.
4. Mencelupkan termometer bola basah ke dalam gelas kimia yang berisi air.
5. Mengukur temperatur blower secara bersamaan antara temperatur bola basah dan
bolakeringselama lebih kurang 10 menit dan melakukan sebanyak 6 kali.
6. Dari dara yang didapat tentukan kelembaban udara dan relatif menggunakan
grafik humiditas.