0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir semester mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Soal terdiri dari lima pertanyaan yang membahas tentang persepsi mengenai pembelajaran yang mendidik, penerapan teori belajar, perbandingan teori-teori belajar, dan implikasi pedagogik dari konsep belajar.
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir semester mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Soal terdiri dari lima pertanyaan yang membahas tentang persepsi mengenai pembelajaran yang mendidik, penerapan teori belajar, perbandingan teori-teori belajar, dan implikasi pedagogik dari konsep belajar.
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir semester mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Soal terdiri dari lima pertanyaan yang membahas tentang persepsi mengenai pembelajaran yang mendidik, penerapan teori belajar, perbandingan teori-teori belajar, dan implikasi pedagogik dari konsep belajar.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2020 SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
Mata Kuliah : Belajar Dan Pembelajaran
Program Studi: Pendidikan Matematika
Dosen Mk : Dr. S.P.Taneo, S.Pd,M.Si
SOAL
1. Kemukakan persepsi anda tentang:
- Mengapa pembelajaran yang mendidik perlu direncanakan? - Mengapa komponen pengembangan diri perlu dirancangkan oleh guru walaupun bukan merupakan mata pelajaran? - Mengapa dalam pembelajaran guru terlebih dahulu merancang kegiatan pembelajaran yang mendidik dengan merumuskan kata operasional? - Mengapa dalam menerapkan rancangan pembelajaran yang mendidik perlu bersifat pada siswa? - Mengapa perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik mencakup rencana penilaian proses dan hasil pembelajaran? - Mengapa penilaian pembelajaran harus didasarkan pada indikator pencapaian kompetensi oleh peserta didik? 2. Benarkah penerapan teori belajar response conditioning, operant conditioning, dan observational learning dalam belajar ketiga teori tersebut dapat mensyaratkan prinsip- prinsip umum tentang ketergantungan pada karakteristik individu yang belajar dan kondisi lingkungan dimana proses sedang berlangsung. Kalau ya! Mengapa? dan kalau tidak! Mengapa? 3. Kontraskan teori penjelasan yang diberikan oleh para teoritas yang berkenaan dengan teori behaviorisme, kongnitivisme, konstruktivisme, dan humanisme kemudian menyikapinya atau menurut pendapat anda bagaimana? 4. Kontraskan tiga penjelasan yang diberikan oleh para teoritisi yang berkenaan dengan konsep belajar, pembelajaran kemudian menyikapinya atau menurut pendapat anda bagaimana? 5. Pembelajaran yang mendidik merupakan implikasi pedagogik dari konsep belajar sebagai kegiatan yang dilakukan murid. Apakah maksud pernyataan ini/ Jelaskan!
JAWABAN
1. -Proses belajar mengajar perlu direncanakan agar dalam pelaksanaan pembelajaran
berlangsung dengan baik dan dapat mencapai hasil yang diharapkan. - Hal ini disebabkan karena pengembangan diri dapat membentuk keyakinan, sikap, perasaan dan cita-cita para peserta didik yang realistis, sehingga pada gilirannya dapat mengantarkan peserta didik untuk memiliki kepribadian yang sehat dan utuh. - Agar pembelajaran mencapai hasil yang baik dam dapat membentuk karakter peserta didik - Hal ini dikarenakan agar pada pembelajaran tersebut tampak bahwa peserta didik berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajran. Keadaan seperti itulah yang diharapkan pada proses pembelajaran dimana pengajar tidak memberikan informasi kepada peserta didik tetapi terjadi proses berpikir kritis. - Hal ini dikarenakan untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian belajar dan pembelajaran juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran. - Hal ini dikarenakan untuk dapat memberikan umpan balik kepada peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remidial dan memberikan upan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan. 2. Ya. Respondent conditioning yaitu pemikiran bahwa perilaku atau tingkah laku merupakan respon yang dapat diamati dan diramalkan(Pavlov 1849-1936), Operant Conditioning yaitu belajar menghasilkan perubahan perilaku yang dapat diamati, sedang perilaku dan belajar diubah oleh kondisi lingkungan(B.F.Skinner 1954), Observational Learning yaitu belajar observasi merupakan sarana dasar untuk memperoleh perilaku baru atau mengubah pola perilaku yang sudah dikuasai (Albert Bandura 1969 ). Nah dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa ketiga teori sangat berpengaruh dalam karakteristik individu yang belajar dan kondisi lingkungan dimana proses belajar itu terjadi. Karena, ketika individu berada dalam suuatu kondidi lingkungan entah itu lingkungan yang baik ataupun tidak (operant conditioning) disitu akan terjadi yang namanya pengamatan atau observasi (observational learning) oleh individu tersebut dan secara tidak langsung individu tersebut akan merespon sesuai dengan apa yang dia lihat (respondent conditioning). Contohnya ketika seorang anak melihat ayahnya selalu rajin berdoa atau melakukan pekerjaan dengan baik maka anak itu juga akan mengikuti sikap ayahnya itu, tetapi sebaliknya jika ayahnya suka mengisap rokok atau sering memukul ibunya maka anak itu akan memiliki temparamen yang sama seperti ayahnya. 3. a) TEORI BEHAVIORISME Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar itu merubah tingkah laku. Para ahli-ahli behavioristik mengatakan bahwa proses belajar itu terjadi apabila tingkah laku siswa sudah berubah, apabila siswa belum merespon, maka tingkah laku siswa tidak berubah maka belum dikatakan belajar. Dan di teori belajar behavioristik, apabila tingkah laku siswa belum berubah maka akan berlaku sistem hukuman. b) TEORI KOGNITIVISME Teori belajar kognitivisme menyatakan bahwa belajar adalah perubahan persepsi atau pemahaman. Teori belajar ini lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya (Asri Budinigsih, 2008-26). Teori belajar kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi/materi pelajaran ,enjadi komponen-komponen yang kecil-kecil dan mempelajarinya secara terpisah-pisah, akan kehilangan makna. c) TEORI HUMANISTIK Teori humnistik menyatakan bahwa belajar yaitu memanusiakan manusia, maksudnya adalah menghargai segala yang ada pada manusia. Oleh sebab itu teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar. Pada teori ini juga lebih mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajarnya. Proses belajar mengajarnya dari pengalaman hidup siswa, dengan pengalaman hidup nanti akan dijadikan sebagai landasan materi. Seperti yang dikatakan oleh salah satu tokoh humanistik Ausubel yaitu, belajar merupakan asimilasi bermakna. Materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Faktor motivasi dan pengalaman emosional sangat penting dalam peristiwa belajar. d) TEORI KONSTRUKTIVISME Teori kontruktivistik merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri. Teori ini menyatakan bahwa pengetahuan adalah bentukkan siswa yang sedang balajar lewat interaksi dengan bahan atau pengalaman baru, ilmu yang didapatkan tidak dapat ditransfer dari dosen ke mahasiswa, isi materi pleajaran ditentukan oleh mahasiswa sendiri (Asri Budiningsih, 2008-44). Sebagai seorang guru kita harus pandai dalam menerapkan teori mana yang akan digunakan, untuk teori behaviorisme dikatakan bahwa belajar dapat megubah tingkah laku seseeorang dan jika tingkah lakunya tidak berubah maka dikatakan bahwa tidak belajar dan akan mendapat konsekuensi. Teori ini sangatlah bagus karena membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka membaca situasi dan kondisi belajar guru tidak membiasakan memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan mandiri. Namun dalam hal ini juga dapat menyebabkan pembelajaran siswa yang sebagai individu yang pasif. Maka hal yang harus dilakukan adalah mengkolaborasikan semua teori ini dalam kegiatan pembelajaran agar baik siswa maupun guru tidak ada yang dirugikan. 4. Secara umum, pedagogy diartikan sebagai suatu displin yang mempelajari proses, tujuan dan manfaat kegiatan pendidikan bagi pengembangan segenap potensi individu maupun kelompok dari masa bayi sampai dewasa, agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab dimasyarakat. Implikasi pedagogik terhadap landasan pendidikan keguruan ialah ketika seseorang memahami tentang ilmu mendidik anak khususnya pada pendidikan keguruan dimana terjadinya praktek mendidik anak. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa murid melakukan proses belajar untuk pengembangan potensi yang ada dalam dirinya. Dan ini dilakukan oleh seorang pendidik baik itu guru maupun orang tua.