Anda di halaman 1dari 18

Daftar isi

Bab. I pendahuluan

Bab. II. Filsafat pancasila

a. Pancasila sebagai system filsafat


b. Pancasila sebagai idiologi bangsa dan Negara

Bab. III. Identitas Nasional

a. Karakteristik identitas nasional


b. Proses berbangsa dan bernegara

Bab. IV. Politik dan strategi

a. Sistem konstitusi
b. Sistem politik dan ketatanegaraan Indonesia

Bab. V. Demokrasi Indonesia

a. Konsep dan prinsip demokrasi


b. Demokrasi dan pendidikan demokrasi

Bab. VI. Hak Asasi Manusia dan Rule of Law

a. Hak Asasi Manusia ( HAM)


b. Rule of law

Bab. VII. Hak dan Kewajiban Warga Negara

a. Warga Negara Indonesia


b. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Bab. VIII. Geopolitik Indonesia

a. Wilayah sebagai ruang hidup


b. Otonomi daerah

Bab. IX. Geostrategi Indonesia

a. Konsep Asia Gatra


b. Indonesia dan Perdamaian Dunia

Lampiran
a. Undang-undang Kewarganegaraan (.UU No. 12 thn 2006 Tentang UU
kewarganegaraan)
b. Keputusan Dirjen Dikti
( Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tiinggi, Departemen Pendidikan Nasional
Republik Nasional Indonesia, Nomor 43/DIKTI/kep.2006 tgl 2 juni 2006)

BAB I Pendahuluan
 A. Latar Belakang
 B. Dasar Hukum
 C. Tujuan
 D. Visi dan Misi
 E. Kompetensi PKN-MPK
 F. Kometensi Dasar

A. Latar belakang

 Era merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, di landasi


kesamaan nilai-nilai perjuangan bangsa
 Perjuangan bangsa selalu tumbuh berkembang jiwa, tekad semangat
kebangsaan
 Semangat iman dan taqwa ikhlas berkorban sebagai kekuatan spiritual yang
melahirkan sikap perilaku heroik yang menumbuhkan kekuatan, kesanggupan
dan kemauan luar biasa
 landasan perjuangan yang pasang surut/ kritis, karena pengaruh globalisasi
( lembaga kemasyarakatan internasional negara maju ikut mengatur
perpolitikan, perekonomian, sosial budaya dan pertahanan global, yang
menimbulkan kepentingan antar negara berkembang dengan negara
berkembang dan lembaga internasional di samping isu HAM dan Demokrasi

B, Dasar Hukum

 UUD1945 yang telah diperbaharui


 uu sisdiknas no.20/2003,kurikulum penidikan,tinggi wajib memuan
penidikan,pendidikan agama.kewarganegaraan,dan bahasa
 pp19/2005 tentang standar nasional pendidikan ps 9(2) menetapkan bahwa
kurikulum tingkar satuan pendidikan tinggi wajim membuat mata kuliah
pendidikan ,agama pendidikan,kewarganegaraan bahasa indonesia dan
bahasa inggris
 kep.dirjen dikti. dinas RI no. 43//DKTI/ Kep/2006 pasal 4ayat (2) susunan
tt substansi pkn dan surat edaran no 407//D/T/2996 tt rambu-rambu
pelaksanaan

C. Tujuan pkn

tujuan utama

 menumbukan wawasan dan kesadaran bernegara, ikap seta perilaku cinta


tanak air dan besendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara,
setraketahanan nasional dalam diri para mahasiswa calon
sarjana,menguasari,IPTEK dan seni.
 meningkatkan kualitas manussia indonesia yang beriman dan bertakwa,
bebudi
luhur,berkepribadian,mandir,tangguh,cerda,kreatir,terampil,disiplin,bereto
s kerja,profesional,bertanggung jawab dan produktif ehat jasmani dan
rohani

D.visi dan misi pkn

visi

 Pkn sebagai ssumber nilai dan pedoaman dalam pengambangan


penyelengaraan program studi
 mengantarkan dan memaksimalkan kepribadian mahasiswa sebagai
menusia indonesia seutuhnya

misi

 membantu mahasiswa memaksimalkan kepribadian konsistan:


 mewuhujudkan nilai-nilai dasar agama dan kebudayaan
 rasa kebangsaam
 cinta tanah air
 menguasai menerapkan dan mengembangkan iptek dan seni dengan rasa
tanggung jawab

E. kopentensi yang diharapkan agar mahasiswa

1.memiliki wawasan kesadaran berbangsa untuk bela negara dan pola sikap,
perilaku sebagai pola tindak cinta tanah air
2.membekali iptek/seni belandasakan nilai pancasila bidaya,agama dan nilai
perjuangan bangsa

3. memiliki nilai pancasila,agama dan nilai perjuangan bangsa untuk dijadikan


panduan,dapat mewarnai keyakinan dan pegangan hidup sebagai warga negara

4.menimbulkan wawasan dan kesadaran benegara.sikap,perilaku cinta tanah air


yang besendikan kebudayaan banga, wawasan dan tanas yang menjadikan
mahasiswa mampu menguaai iptek-seni

5.menimbukan wawaan Warga negara dalam persahabatan,pengertian antar


bangsa, perdamaian serta kesadaran bela negara, bersikap,berperilaku yang
besendikan nilai budaya,bangsa dan wawasan tanas

F. kopentensi dasar

-menjadi ilmuan dan profesional yang memiliki:

1.rasa kebangsaan dan cinta tanah air


2.emokkratis yang bekeadaban
3.menjadi warga negara yang memiliki daya saing
4.berdisiplin.
5.berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan
sistem nilai pancasila

Pendidikan pkn yang berhasil

-khusus memiliki sikap mental bersifar cerdas,penuh tanggung jawab.

1.berpetilaku iman dan taqwa kepada tuhan yang maha


esa,menghayati,mengamalkan nilai-nilai falsafat bangsa

2.berbudi pekerti luhurm,berdisiplin dalam kehidupan

3.bersifat rasional,dinamis dan sadar akan hak sebagai warga negara

4.bersikap profesional,dijiwai kesadaran

5.aktif memanfaatkan iptek/seni untuk kepantingan kemanusiaan bangsa dan


Negara
BAB.II Indentitas Nasional

A. Karakteristik identitas nasional

( Pancasila Kepribadian Bangsa )

1. Latar belakang

2. Monodualistik dan monopluralistik

3. Keselarasan, keserasian dan keseimbangan

4. Integralistik, kebersamaan

5. Kekeluargaan

 Latar Belakang Identitas Nasional

Pancasila Filsafat Bangsa

 Pancasila sebagai filsafat bangsa tumbuh dan berkembang bersama tumbuh kembangnya
bangsa

 Pancasila bersumber pada budaya dann pengalaman bangsa Indonesia sebagai akibat
upaya bangsa dalaam menjawab mengenai esensi yang menjadi perhatian bangsa

 Perhatian tersebut antara lain:

a. Alam semesta, bagaimana terjadinya, bagaimana hubungan antara unsure yang ada
dalam alam semesta, bagaimana hubungan antara microcosmoos dan macrocosmos,
siapa penciptanya tersebut

b. Manusia dan kehidupannya, apa sebenarnya hakikat manusia dari mana asal dan
kemana perginya, bagaimana hubungan manusia dengan manusia, dengan
masyarakat, dengan tuhan penciptanya

c. Nilai-nilai yang diangkat menjadi norma-norma yang mengatur kehidupan ( tentang


baik dan buruk, benar dan salah. Indah dan jelek dsb)

A. Pengertian identitas nasional

 Identitas nasional, adalah cirri khas yang dimiliki suatu bangsa


 Setiap bangsa memiiliki cirri khas sendiri-sendiri, sebagaimana manusia memiliki cirri
khas masing-masing

 Bangsa Indonesia memmiliki identitas / cirri khas yang berbeda dengan bangsa lain

 Kepribadiann bangsa merupakan salah satu cirri khas

 ( pancasila sebagai kepribadian pancasila )

 Identitas bangsa erat kaitannya dengan terjadinya suatu bangsa

 Bangsa itu apa? ( what is a nation?

 Pengertian lain identitas nasional

 Term antropologi : identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan
kesadaran diri pribadi, goloongan sendiri, kelompok sendiri, atau Negara sendiri, aatau
Negara sendiri

 Nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar
yang diikat oleh kesammaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan bangsa
maupun non fisik, seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Jadi adapun pengertian identitas
sendiri adalah cirri-ciri, tanda-tanda, jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu
yang bisa membedakannnya

 Identitas nasional pada hakikatnya merupakan memfestasi nilai-nilai budaya yang


tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan cirri-ciri
khas. Dengan cirri-ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
hidup dan hidupnya

 Konteks Indonesia, maka identitas nasional itu merupakan menifestasi nilai-nilai budaya
yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-agama besar dibumi
nusantara ini dalam berbagaai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian
dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kkebudayaan nasional dengan acuan
pancasila dan roh bhinneka tunnggal ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara

 Hakikat idebtitas nasional RI sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan


berbangsa dan bernegara adalah pancasila yang aktuali sesinya tercermin dalam
berbagai penataan kehidupan dalam arti luas misalnya dalam pembukaan UUD, system
pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, idiologi, dan
lain sebagainya yang secara normative diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran
nasional maupun internasional
Unsur-unsur pembentukan identitas nasioonal

1. Suku bangsa: golongan sosial ( askriptif : asal lahir), golongan, umur

2. Agama : sistem keyakinan dan kepercayaan

3. Kebudayaan: pengetahuan manusia sebagai pedoman nilai, moral, das sein, das
sollen, dalam kehidupan actual

4. Bahasa : bhs melayu-penghubung ( lingua franca)

Nasionalisme Indonesia

 Ditandai lahirnya:

1. Hasil politik etis (abad 19-20)

2. Tumbuhnya nasionalism

3. Budi Utomo 1908

4. Indische partij 1928, volksraad 1917

5. Sumpah pemuda 1928

6. Proklamasi 1945

Turunan konsep nasionalisme:

A. Negara Bangsa

B. Warga Negara

C. Dasar Negara Pancasila

B. Pengertian bangsa ( nation).

 Hans kohn dalam buku tentang bangsa menyatakan bahwa “babgsa timbul karena
memiliki pengalaman sejarah yg sama,dan memiliki nasib yg sama,yg timbul
karena,keinginan untuk menjadi satu.

 Otto Van Bauer menyatakan bahwa bangsa timbul karena memiliki karakter yg sama.
 Bung Karno dengan Teori Geopolitiknya mengatakan,bangsa timbul karena memiliki
peranan senasib yg ingin bersatu,memiliki karakter yg sama dan mendiami suatu wilayah
serta memiliki kekuasaan tertentu pula.

C. Pengertian Bangsa Dalam Arti Lain Adalah

1.Orang-orang yg bersamaan asal keturunan,adat,bahasa dan sejarahnya serta


berpemerintahan sendiri.

2. Kumpulan manusia yg biasanya terikat karena kesatuan bangsa dan wilayah


tertentu dimuka bumi.

3. Sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan sama dan menyatakan


dirinya sebagai bangsa serta berproses didalam suatu wilayah di Nusantara
Indonesia.

 Ciri umum bangsa,berdasarkan konsep bangsa

1.Bersamaan asal keturunan

2.Bersamaan adat

3.Adanya kepentingan bersama

4.Penyataan diri sebagai bangsa

5.Mendiami wilayah/geografi tertentu

6.Memiliki watak/karakter yg sama

7.Adanya kehendak ingin bersatu

8.Memiliki nasib yg sama

9.Terbentuk memiliki suatu proses sejarah panjang.

Multy Demensional Approach sebagai Pendekatan bangsa

1.Pendekatan Konsep.

Apa bangsa itu ? (what is a Nation?) Hans Kohn.(Ernest Renan O.V Beuer,Soekareno
2.Pendekatan Fisik :

a. Geography.

b. Geostrategi.

c. Geopolitik

3.Pendekatan Non.Fisik :

a. Sosioologis

b. Sosial budaya (Iman dan Taqwa,hokum)

c. Historis

d.Konstitusional

 Pandangan Filsafat Pancasila sebagaib Karakter Identitas nasional

Pandangan Filsafaft Pancasila terhadap Bangsa Indonesia

1. Monodualistik.

2. Monopluralistik

3. Keselarasan,keserasian,keseimbangan

4. Integralistik,(Kebersamaan,kekeluargaan)

1.Monodualistik

Faham yang menganggap :

1. Hakekat sesuatu,merupkan dua unsure yg terikat menjadi satu kebulatan

a. Manusia menjadi pria dan wanita.kehilngan salah satu unsure.eksitensi


manusia akan punah.

b. Pria dan wanita dua unsure yg terikat menjadi satu kesatuan.

2. Mengakui hal ihwal yg bersifat kebendaan tetap juga mengakui yg bersifat


non kebendaan ( spirit ).
3. Kedudukannya diakui keberadaanya dan merupkan unsure yg tidak
terpisahkan dalam integritas

Contoh :

Manusia etrdiri 2 unsur (jasmani dan rohani) kedudukannya diakui


adanya,tidak berdiri sendiri,adalah satu kesatuan.Manusia persatuan antara
jasmani dan rohani yg tak terpisahkan yang penting bukan unsurnya tetai
keseluruhan atau totalitas manusia.ini yg utama.

4. Memandang alam semesta antara microkosmo dan makrokosmos merupkan


suatu monodualistik,termasuk memandang segala alam.

 Pandangan monodualistik sebagai penjabaran faham integralistik yang disesuaikan


dengan stuktur sosial masyarakat Indonesia

 Famah monodualistik memandang manusia:

1. Makhluk ciptaan tuhan yang mmengadakan hubungan serasi antara pencipta dan
penciptanya

2. Manusia terdiri 2 unsur jasmani dan rohani yang merupakan kesatuan tak
terpisahkan dimna masing-masing unsure memiliki dharma bakti nya sendiri-
sendiri

3. Manusia mengalami hidup duniawi dan akherat, takterpisahkan merupakan suatu


rangkaian kebulatan yang bersendi pada hokum-hukum sendiri.

4. Manusia merupakan bagian dari masyarakat bangsanya. Hubungan manusia dan


sebagai pribadi dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasaan, keserasian dan
keseimbangan ( kodrat manusia)

5. Masing-masing individu diakui secara penuh harkat dan martabatnya dalam


mencapai kebahagiaan. Masing-masing individu merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari masyarakatnya.

2. MONO PLURALISTIK

 Faham ini mengakui bahwa :

1. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur yang beraneka ragam, adanya suku bangsa
yang beraneka ragam ( adat dan kebudayaan agama ), bhineka tunggal ika cerminan
faham ini, yang berkembang menjadi wawasan, cara pandanng disebut wawasan
nusantara ( wasantara )
2. Pancasila memandang/mengharapkan segala hal ikhwal terjadi dalam situasi selaras,
serasi, dan seimbang

3. Panduan itu didasarkan atas kenyataan bahwa ciptaan tuhan yang maha esa berlangsung
dalam situasi 3S. bila terjadi ini akibat oleh manusia. Alam semesta tersusun dalam suatu
ekosistem yang menggambarkan 3S.

3. Keselarasan, keserasian, keseimbangan

A. Keselarasan

 Keadaan yang menggambarkan suasana yang tertib, teratur, aman, damai yang
menimbulkan ketentraman lahir dan batin. Keselarasan akan terwujud bila masing-
masing unsur tahu akan fungsi, tugas, hak dan kewajiban dan melaksanakan sesuai
dengan dharmanya. Benturan tak perlu terjadi, segalanya berlangsung secara wajar
dalam perkembangan alam dan masyarakatnya

B. Keserasian

 Keadaan yg menggambarkan terpadunya unsure-unsur yang terlibat dalam kehidupan


bersama alam semesta terdiri dari segala macam mahluk ( benda alam, tumbuhan, hewan
dan manusia ) yang terikat menjadi satu kesatuan unsure yang satu tergantung pada
unsure lain. Hilang nya salah satu unsure akan menimbulkan kehilangan, kejanggalan,
akan mengganggu existensi keseluruhan. Antara individu dan masyarakat merupakan
satu yang tersusun serasi

C. keseimbangan

 Keadaan yang menggambarkan bahwa masing masing unsure yang terlibat dalam hidup
bersama dalam hubungan bersama, diperlukan dengan sepatut nya masing masing
mendapat perlakuan sesuai dengan kodrat, harkat,martabat,tugas dan hak kewajiban.
Dengan keseimbangan menimbulkan suasana keadilan

Cat. Kodrat, harkat, dan martabat

1. kodrat

 Keseluruhan sifat sifat asli, kemampuan kemampuan atau bakat bakat alami, kekuasan
bekal, disposisi,yang melekat pada ke beradaan / eksitensi manusia sebagai mahluk
pribadi sekaligus mahluk pribadi sekaligus mahluk sosial ciptaan TYME

2. harkat
 Nilai manusia sebagai mahluk Tuhan yang memiliki ke mampuan, cipta, rasa, dan karsa,
kebebasan, hak hak dan kewajiban asasi

3. martabat ( dignity )

 Kedudukan luhur manusia di atas mahluk Tuhan lainnya di dunia ini karena manusia di
atas mahluk yang berakal budi dan memiliki harkat baru pacipta, rasa, dan karsa
menjadikan manusia bermatabat luhur

4. Integralistik

 Latar belakang pengaruh terhadap paham integralistik Indonesia

 Faham integralistik GWF hegel ( 1770-1833) teori ini di sampaikan dalam kaitannya
dengan faham idialisme yang menurutnya mengenal sesuatu harus di cari kaitannya
dengan yang lain, seperti:

1. mengenal manusia harus dicari kaitannya dengan masyarakat

2. mengenal masyarakat harus dicari kaitannya dengan proses historisnya

Faham Integralistik Indonesia ( soepomo)

1. pikiran ini memandang Negara tidak menjamin kepentingan seseorang tetapi menjamin
kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai persatuan

2. Negara, suatu masyarakaat integral untuk sgl golongan, bagian, anggotanya berhubungan erat
sama lain dan merupakan persamaan masyarakat yang organis

3. Negara untuk menghidupkan seluruhnya, tidak memihak, tidak menganggap kepentingan


seseorang sebagai pusat, Negara menjamin keselamatan hidup bangsa dseluruhnya sebagai
persatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan

Semangat kebathinan struktur kerohanian BI

Persatuan hidup persatuan antar:

1. dunia luar dan dunia batin

2. microcosmos dan macrocosmos

3. Rakyat dan pemimpinnya


4. segala manusia sebagai seseorang gol. Manusia dalam suatu masyarakat

5. dalam pergaulan hidup didunia seluruhnya di anggap mempunyai tempat dan kewajiban hidup
( dharma) sendiri-sendiri menurut kodrat alam dan segalanya di tunjukan kepada keseimbangan

 Manusia secara individu tidak terpisah dari orang lain , dari diunia luar, golongan-
golongan manusia segala makhluk dan segala sesuatu bercampur baur saling pengaruh-
mempengaruhi, kehidupan bersangkut paut, ( idée totaliter idée integralistik) bangsa
Indonesia, yang terwujud dalam tatnegaranya yang asli

 Dalam suasana persamaan yang diliiputi semangat gotong royong, semangat


kekeluargaan, rakyat dan pemimpin. Antar golongan, Negara mengataasi segala golongan
dan segala lapisan rakyat seluruhnya

Cirri-ciri tatnilai integralistik

1. bagian/gol. Yang terlibat hubungan erat dan merupakan kesatuan organic

2. existensi setiap unsure hanya berarti dalam hubungan dengan keseluruhan anggota bagian
golonnga memiliki tempat dan kewajiban hidup sebndiri-sendiri dan merupakan kesatuan hidup

3. tidak terjadi situasi yang memihak pada golongan yang kuat atau penting

4. tidak terjadi dominasi mayoritas dan tirani minoritas

5. tidak member tempat bagi individualism liberalism dan totaliitarissme. Diutamakan


keselamatan kesejahteraan kebahagiaan keseluruhan ( bangsa dan Negara)

6. mengutamakan penunaian kewajiban dp penuntutan hak-hak pribadi /golongan

7. mengutamakan memadu pendapat dp mencari menangnya sendiri

8. disemangati kerukunan keutuhan, persatuan kebersamaan setiakawan gotong royong

9. saling tooloong menolong bantu membantu dan kerja sama

10. mendasarkan kasih sayang pengorbanan kerelaan, bukan kecurigaan dan fitnah

11. menuju keseimbangan lahir bathin pria dan wanita, individu dan masyarkat, serta lingkungan
C.Karakteristik indentitas nasional(indonesia)

 Umum
1.Memilikk kepribadian khas(pancasila sebagai kepribadian bangsa

2.Memiliki UUD 1945

3.Bhinneka Tunggal Ika

4.Memiliki wawasan nusantara

5.Penduduk nya beragama(islam terbesar)

6.Bangsa yang demokratis

7.Negara kepulauan

8.Negara kepulauan dengan jlh pulau lk 17.508 bhdan laut nya hampir2/3 luas nya

CIRI KHUSUS:

1.Termasuk masyarakat paguyuban

2.Memiliki wawasan nusantara

3.Penduduk terbesar muslim

4.Terletak antara 2 benua dan 2 samudera

5.Beriklim muson

6.Berpadangan monodualitik/monopluralistik

7.Penduduk nya sebagian besar petani

8.Negara kepulauan

D.Masyarakat bagian dari Bangsa

Menurut wiliam Tonnies ada 2 tipe masyarakat:

-Masyarakat gemeinschaft

-Masyarakat gemeinscrhafrt

Ciri ciri umum

 Hubungan sedarah
 Ikatan kekeluargaan/kekerabatan sangat erat
 Saling kenal sangat akrab
 Anggota masyarakat homogen
Masyarakat Gesselschaft:

1.ikatan dalam hubungan sosial organisasi

2.Hubungan kurang erat

3.Ikatan karena faktor sosial ekonomi dan politik

4.Tidak selalu hubungan sedarah

5.Ada perasaan sepenanggungan yang kuat

6.Mendiami wilayah tertentu

7.Anggota masyarakat heterogen

B.Proses Berbangsa secara umum

1. Bangsa tidak terjadi tiba tiba

2.Tiap bangsa mengalami sejarah yang berbeda dengan bangsa lain sesuai ciri khas setiap bangsa

3.Perjuangan bangsa ada yang melalui evolusi dan revolusi

4. Ada bangsa yang kemerdekaan nha dihadiahi oleh bangsa lain

5.Bagaimana dwngan bangsa indonesia?

6.Bagaimana proses menjadi bangsa bagi bangsa indonesia?

Proses Berbangsa dan Bernegara

 Bagaimana proses menjadi bangsa indonesia?


 Sejak kapan terjadi bangsa indonesia?
 Bagaimana terbentuk bangsa indonesia
 Diawali dengan sekelompok manusia yang ada di dalam nya merasakan sebagai
bagian dari bangsa
 Terbentuk nya negara sebagai organisasi kekuasaan mewadahi bangsa dan
dirasakan oleh bangsa yang menimbulkan kesadaran untuk tetao tegak dan utuh
nya negara.Proses berbangsa dan bernegara tak dapat di pisahkan
 Pertanyaan
 Manakah yang lebih dulu terjadi bangsa atau negara?
D. Pendekatan sejarah proses terjadi nya bangsa Indonesia

 Masa berdiri nya kerajaan indonesia sebelum 1908 yang di sebut masa gerakan
 Masa pergerakan 1908-1928
 Masa 1928 hingga masa menjelang indonesia merdeka
 Masa persiapan terbentuk nya negara hingga 1945
 Masa 1945(proklamasi)hingga pengakuan indonesia merdeka sebagai bangsa
yanh berdaulat 1950
Masa Ger Nas sebelum 1908

(Masa kerajaan nusantara)

1.Masa kerajaan majapahit sebagai kerjaan nusantara

2.Berkuasa hampir 200 tahun”sumpah palapa gajah mada ingin menyatukan nusantara”

3.Sudah ada keinginan kuat menyatukan nusantara

4.Keinginan untuk mengusir penjajah

5.Sifat masih kedaerahan(lokal)

6.Belum kuat,belum bersatu antar komponen bangsa

7.Semangat peejuangan tinggi antar daerah belum terorganisasi dengan baik

8.Berjuang sendiri sendiri/terpisah

MASA PERGERAKAN 1908

 Diawali tahun 1908 perkumpulan budi utomo


 Menimbulkan kesadaran untuk bersatu dan berjuang bersama
 Bangkit mengusir penjajah
 Bergerak secara nasional
 Organisasi nya teratur (modern)
 Meliputi seluruh komponen indonesia
 Lebih terarah dalam mengusir penjajah
Sumpah pemuda 1928

1.Keinginan bersatu sudah dalam gerakan nyata dengan sumpah satu bangsa,satu bahasa dan satu
tanah air

2.keinginan untuk menjadi 1 bangsa,terlihat jelas dari sumpah itu

3.Pengusiran penjajahan dimana mana indonesia

4.Keinganan merdeka sangat kuat

5.keinginan jadi bangsa menguat sampai 1945


Proses kemerdekaan indonesia

 Mempersiapkan indonesia
 Pembentukan BPUPK
 Merancang UUD
 Pernyataan proklamasi 17 agustus(soekarno-hatta)
 Pengesahan rancangan UUD oleh PPKI menjafi UUD 1945
 Indonesia menjadi bangsa dan negara merdeka

Perjuangan pengakuan kemerdekaan indonesia

 Secara de facto sejak 1945 hingga pengakuan belanda 1950


 Di akui de facto 1950 dan masuk anggota PBB yang ke 60
 Proses berbangsa dapat dilihat dalam rumusan UUD 1945 yang menyatakan:
 Alenia II
 “Dan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa, mengantarkan seluruh rakyat Indonesia
kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat adil dan makmur."
 Kata sampailah menujukan bahwa telah melalui proses yang panjang untuk
mengantarkan bangsa indonesia kedepan pintu gerbang kemerdaan dalam wadah
negara republik indomesia yang merdeka,bersatu adil dan makmur.

Anda mungkin juga menyukai