Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sella Farasita

Nim : 2019.155.447

Lokal : 5 PIAUD B2

MK : Bimbingan dan konseling AUD

Penguatan Karakter Anak Usia Dini Melalui

Bimbingan dan Konseling

Abstrak

Keberadaan PAUD bukan hanya agar anak menjadi lebih baik disiapkan untuk belajar di tingkat
sekolah dasar tetapi agar anak mendapatkan intelektual, rangsangan sosial, dan emosional sesuai
dengan tingkat usianya. Adanya bimbingan dan penyuluhan di Era Pendidikan sangat dibutuhkan
karena banyak bermasalah perilaku yang muncul pada siswa ketika mereka dewasa disebabkan oleh
masa kanak-kanak mereka di masa lalu. Tujuan utama diadakannya bimbingan dan konseling di
PAUD adalah untuk mengantisipasi atau melakukan tindakan preventif terhadap munculnya perilaku
bermasalah.

PEMBAHASAN

Pendidikan karakter bangsa pada intinya merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa yang berasal dari pandangan hidup atau ideologi agama. Budaya dan
nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional. Nilai-nilai dalam pendidikan karakter
itu terdapat 18 buah antara lain yaitu: Agama, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai,gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Nilai–nilai budaya dan karakter bangsa melalui pendidikan dikembangkan agar peserta didik dapat
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari sebagi pribadi, anggota keluarga,
masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, kreatif dan inovatif. Secara teknis
pendidikan karakter bangsa dimaknai sebagai proses internalisasi penghayatan nilai-nilai budaya
karakter bangsa dan nilai-nilai luhur akhlak muliayang dilakukan peserta didik secara aktif.
Pendidikan karakter sangat perlu diberikan terhadap bangsa Indonesia sejak dini.Hal ini dikarenakan
membentuk suatu paradigma dan karakteristik agar menjadi bangsa yang maju di dukung dengan
moral yang baik. Pengembangan karakter yang terbaik adalah jika dimulai sejak dini. Hal ini terkait
dengan kepercayaan bahwa “Jika kita gagal menjadi orang baik di usia dini, di usia dewasa kita akan
menjadi orang yang bermasalah atau orang yang kurang beruntung dan beban bagi orang lainnya.

Karakter Dasar Anak Usia Dini Usia dini merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang
sangat menentukan perkembangan masa selanjutnya. Berbagai studi yang dilakukan para ahli
menyimpulkan bahwa pendidikan anak sejak usia dini dapat memperbaiki prestasi dan
meningkatkan produktivitas kerja masa dewasanya, masa anak-anak merupakan gambaran manusia
sebagai manusia, perilaku yang berkelainan pada masa dewasa dapat dideteksi pada masa anak-
anak.
Hasan (2011) mengungkapkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjangvpendidikan
sebelumnya jenjang pendidikan dasar yang merupakan sesuatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan guna membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta ruhani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggrakan pada jalur formal,
nonformal dan informal.

Sementara itu, Isjoni (2010) mengartikan pendidikan anak usia dini sebagai bentuk layanan
pendidikan yang diberikan kepada anak sejak lahir hingga usia enam tahun dengan cara memberikan
rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak, meliputi aspek fisik dan
non fisik. Potensi dasar manusia terbentuk di lingkungan keluarga, bukan dimulai dari sekolah.
Kemampuan anak, kepribadiannya, sikap akhlak, maupun karakternya tergantung pada orang
tuanya.

Oleh karena itu, orang tua memiliki peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter anak usia
dini.Peranan orang tua dalam membentuk karakter anak adalah dengan memberikan dasar
pendidikan, sikap, dan keterampilan dasar, seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun,
estetika, kasih saying, rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi peraturan, dan menanamkan
kebiasaan-kebiasaan. Dengan demikian, dalam membentuk karakter anak usia dini, orang tua
mengajarkan nilai-nilai dan tingkah laku yang sesuai dengan norma adat, agama, dan hukum.
Dekadensi moral suatu bangsa disebabkan pengabaian terhadap pelaksanaan pendidikan karakter
sejak dini oleh para orang tua, maka, pembentukan karakter anak usia dini merupakan titik awal dari
pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, yang memiliki wawasan,
intelektual, kepribadian, tanggung jawab, inovatif, kreatif, proaktif, dan partisipatif serta semangat
mandiri. Usia dini juga disebut sebagai usia penjelajah atau usia bertanya. Sebutan ini dikenakan
pada mereka, karena mereka dalam tahap ingin tahu keadaan lingkungannya, bagaimana
mekenismenya, bagaimana perasaanya serta bagaimana supaya anak dapat menjadi bagian dari
lingkungannya. Selain kedua sebutan yang diberikan oleh para ahli psikologi kepada anak usia dini,
ahli psikologi menyebut anak usia dini sebagai usia meniru. Anak-anak meniru pembicaraan dan
tingkah laku orang lain. Namun demikian, pada usia meniru ini, anak-anak juga sering kedapatan
menunjukkan kreativitas dalam bermain. Oleh karena itu, hal ini disebut sebagai usia kreatif.

Anda mungkin juga menyukai