Anda di halaman 1dari 4

Hafidz Maulana Muhammad (20201111051)

MN32R
Manajemen Keuangan
Bab 18
Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan obligasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan Yield sampai jatuh tempo (yield to maturity) ?
3. Jelaskan berapa metode pendekatan untuk menghitung yield sampai jatuh tempo !
4. Apa yang dimaksud dengan durasi obligasi ?
5. Apa yang dimaksud dengan convexity ?
6. Bila ada dua obligasi yang memiliki sama durasi, pilihan jatuh kepada obligasi apa ?

Jawab
1. Obligasi adalah surat hutang dagang yang dapat diperjual belikan kepada masyarakat
umum (investor). Akibat ditawarkan kepada masyarakat, maka obligasi ini bisa
diperdagangkan pada Over the Counter (OTC).
2. Yield to maturity atau imbal hasil sampai jatuh tempo adalah pengembalian total
(total return) obligasi, dengan bunga (interest) ditambah keuntungan modal (capital
gain) yang diperoleh ketika obligasi jatuh tempo.
Yield to maturity atau YTM mencerminkan pengembalian yang diterima investor jika
obligasi dibeli dan ditahan sampai penerbit obligasi melunasi utangnya.

Umumnya yield to maturity adalah pengembalian yang disajikan dalam bentuk


persentase. Pengukurannya nilainya cukup sulit dipastikan, tetapi nilai perkiraannya
biasanya disajikan dalam tabel hasil (yield) obligasi atau kalkulator YTM.

Untuk mencari nilai perkiraan yield to maturity, diperlukan nilai dari pembayaran
bunga obligasi (coupon payment), nilai nominal obligasi (bond’s face value), harga
obligasi yang dibayarkan, dan masa jatuh tempo (years to maturity).

YTM adalah tingkat pengembalian tahunan yang dihitung seolah-olah investor akan
memegang aset hingga jatuh tempo.

3. Metode pendekatan untuk menghitung yield sampai jatuh tempo:


o ●  Metode Ekstrapolasi

Metode Ekstrapolasi atau sama dengan metode coba-coba (trial and error)
adalah metode untuk mendapatkan persamaan sebagai berikut:

Berikut merupakan rumus dari Metode Ekstrapolasi:


o ●  Metode YTM Approximation
Metode YTM approximation adalah pendekatan yang lebih sederhana

dibandingkan dengan pendekatan ekstrapolasi atau trial and error. Berikut


merupakan rumus dari Metode YTM approximation:

4. Durasi merupakan rata-rata tertimbang sampai jatuh tempo dari arus kas sebuah
sekuritas berpendapatan tetap. Berdasarkan perhitungan tersebut, semakin besar
durasi sebuah obligasi maka semakin besar persentase volatilitas harganya. Ada dua
ukuran durasi yaitu (a) Durasi Macaulay dan (b) Durasi Modifikasi.

5. Convexity adalah ukuran kelengkungan atau derajat kurva, dalam hubungan antara
harga obligasi dan imbal hasil obligasi. Umumnya, convexity menunjukkan
bagaimana durasi obligasi berubah seiring dengan perubahan suku bunga. Convexity
adalah sebuah alat atau tool. Convexity digunakan oleh manajer portofolio sebagai
alat manajemen risiko, untuk mengukur dan mengelola eksposur portofolio terhadap
risiko suku bunga. Ada dasarnya, convexity menunjukkan bagaimana durasi obligasi
berubah seiring dengan perubahan suku bunga. Jika durasi obligasi naik dan imbal
hasil turun, obligasi dikatakan memiliki convexity positif. Sebaliknya, jika durasi
obligasi meningkat seiring dengan peningkatan imbal hasil, obligasi itu dikatakan
memiliki convexity negatif.
6. Jika dua obligasi memiliki durasi yang sama, maka yang harus dilakukan adalah
menggunakan cara konvexity. Convexity yang terbesar harus dipilih investor karena
ketika tingkat bunga dinaikkan penurunan harga sangat kecil dibandingkan Obligasi
yang memiliki konvexity lebih kecil dan demikian juga bila tingkat bunga diturunkan
maka harga Obligasi akan berubah jauh lebih besar dibandingkan dengan Obligasi
yang mempunyai convexity yang lebih kecil.

Bab 20
Soal
1. Kenapa belajar valuasi ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan valuasi perusahaan !
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan valuasi saham !
4. Jelaskan perbedaan valuasi saham dan valuasi perusahaan !
5. Jelaskan beberapa pendekatan valuasi perusahaan !
6. Mengapa muncul valuasi saham perusahaan dengan pendekatan akuntansi ?
7. Jelaskan pendekatan valuasi saham dengan pendekatan matematis !
8. Kenapa valuasi bank berbeda dengan valuasi perusahaan lainnya ?

Jawab
1. Karena Valuasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan penilaian pada
suatu perusahaan dengan melihat manajemen keuangan dan performa ekonomi perusahaan
tersebut. Oleh sebab itu, valuasi adalah hal yang bisa mengalami kenaikan dan penurunan
karena bergantung pada bagaimana keadaan ekonomi perusahaan di suatu periode. Jadi, jika
ingin berinvestasi kepada perusahaan maka kita sebagai investor harus melihat apakah
valuasi perusahaan tersebut bagus apa tidak, yang nantinya akan memberikan kita
keuntungan berupa profit.

2. Valuasi perusahaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk penilaian terhadap
kinerja atau pengelolaan perusahaan tersebut dari segi manajemen keuangannya serta
performa ekonomi perusahaan tersebut, yang dimana nantinya bisa meyakinkan
investor untuk menanamkan modal kepada perusahaan dan juga bisa meningkatkan
brand perusahaan kepada publik. contohnya perusahaan Go-To atau perusahaan strat-
up terbesar di indonesia yang terdiri dari perusahaan Gojek dan Tokopedia yang
dimana perusahaan ini memutuskan untuk merger. Nilai valuasinya di tahun ini
mencapai US$17 miliar atau Rp 241,4 triliun. Angka tersebut membuat Go-To
menjadi perusahaan startup dengan nilai valuasi teratas di Indonesia dan Asia
Tenggara. Serta meraih peringkat 12 perusahaan rintisan valuasi terbesar di seluruh
dunia.
3. Valuasi saham adalah proses penilaian atas harga suatu saham perusahaan untuk
mengetahui harga saham tersebut sesuai atau tidak dengan nilai intrinsiknya. Anda
perlu mengetahui cara menghitung valuasi saham agar dapat menentukan harga wajar
atau nilai intrinsik suatu saham. Bila harga saham adalah nominal yang kita beli,
maka nilai intrinsik adalah nominal yang investor dapat bila perusahaan tersebut
dijual. Jadi, melalui analisis valuasi saham, kita akan membandingkan nilai wajar
(intrinsik) dengan harga pasar saham saat itu. Ada beberapa macam rasio yang
digunakan untuk melakukan valuasi saham, yakni: PER (Price Earning Ratio), PBV
(Price to Book Value), ROE (Return on Equity), EPS (Earning per Share), dan DER
(Debt Equity Ratio).
4. Perbedaan antara valuasi saham dan valuasi perusahaan, jika valuasi saham adalah
melakukan penilaian terhadap nilai intrinsik (nominal yang investor dapat bila saham
perusahaan tersebut dijual) suatu saham. Maka valuasi perusahaan mencakup seluruh
aspek yang dilakukan perusahaan tersebut mulai dari segi keuangannya serta performa
ekonominya.
5. Berapa pendekatan valuasi perusahaan, sebagai berikut:
o ●  Pendekatan relatif, penilaian saham yang membandingkan harga saham

dengan variabel pengukur harga.

o ●  Pendekatan PER, Pendekatan pendapatan yang paling sederhana dan


banyak
digunakan.

o ●  Pendekatan Buku terhadap harga, pendekatan yang sederhana dan


mudah

dihitung.

 ●  Nilai Net Tangible Assets (NTA), menentukan harga saham untuk mendapatkan
nilai intrinsik suatu saham dan mengetahui seberapa jauh setiap saham didukung oleh
NTA perusahaan.
 ●  Pendekatan nilai saham terhadap penjualan, Penjualan sebagai salah satu
komponen penilaian yang menjadi pembahasan oleh para analis.
 ●  Pendekatan EBITDA, pendapatan sebelum pajak dan bunga ditambah depresiasi
yang dilakukan perusahaan. Pendapatan ini juga diperoleh perusahaan atas aset yang
dimiliki.
 ●  Pendekatan Diskonto, menilai seluruh pendapatan yang diperoleh di masa
mendatang menjadi nilai sekarang.
 ●  Pendekatan Dividen, penilaian dari dari pendapatan investor atas investasi pada
sebuah saham atau merupakan arus kas yang diperoleh investor sepanjang saham
tersebut dipegang.

6. Pendekatan ini dimulai oleh Ohlson pada tahun 1950, menurutnya valuasi saham
menyangkut dengan dividen, arus kas, dan pendapatan. Pemahaman atas arus kas,
neraca, dan laporan laba-rugi sangat perlu dipahami agar dapat membuat model
matematikanya yang hanya menerjemahkan akuntansi.
7. Pendekatan penurunan matematis untuk perusahaan tidak go-public. Rasio yang
diungkapkan tersebut untuk perusahaan yang tidak terdaftar di Bursa. Contoh industri
retail yang sering menggunakan pendekatan ini adalah Robinson, Matahari, dan
sejenisnya.
8. Karena tujuan dari para nasabah maupun investor akan berbeda. Pada Bank, menilai
valuasi dengan tujuan untuk menyimpan dana, berinvestasi, bahkan mengambil
sejumlah pinjaman. Hal tersebut sudah terlihat berbeda dengan perusahaan di mana
hanya untuk berinvestasi saja. Pada perusahaan, investor tidak dapat mengambil
pinjaman dan hanya akan mendapat dividen saja.

Anda mungkin juga menyukai